1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.

News Aparat Dituding Gunakan Gas Air Mata Kadaluwarsa yang Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Sep 26, 2019.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +106 / -0
    Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi mahasiswa di kawasan gedung DPR/MPR pada 24 September lalu berujung bentrokan antara mahasiswa pendemo dengan aparat keamanan, di mana aparat menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah massa mahasiswa.

    Sepertinya belum cukup kesehatan paru-paru rakyat Indonesia terancam oleh asap hasil karhutla di Sumatera dan Kalimantan, aparat keamanan dituding menggunakan gas air mata yang sudah tiga tahun kadaluwarsa untuk menghadapi massa mahasiswa pendemo di kawasan gedung DPR.


    Presiden Asosiasi Dokter di Kashmir, India, Nisar ul Hassan, melalui Kashmir Dispatch, menyebutkan bahwa penggunaan gas air mata kedaluwarsa adalah “tindakan tidak berkeperimanusiaan dan merupakan tindakan kriminal terhadap kemanusiaan.” Ditegaskannya pula, gas air mata yang telah expired ini bisa saja berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.

    Melansir Kompas.com, terdapat tiga jenis gas air mata yang umum digunakan: CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica. Dalam satu kaleng gas air mata, terkandung arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

    Tiga puluh detik setelah terkena gas tersebut, reaksinya akan langsung timbul: sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Dijamin, tangisan air mata karena putus cinta masih kalah bila dibandingkan perihnya terkena gas air mata.

    Sebabnya, gas air mata juga dapat memicu peradangan selaput lendir mata, hidung, mulut, hingga paru-paru. Tak jarang, efeknya bisa meluas seperti iritasi kulit, air liur berlebihan, hingga kepanikan, kemarahan intens, serta muntah hingga diare. Apalagi yang sudah lama kadaluwarsa, yang lebih membahayakan.

    Penggunaan gas air mata kedaluwarsa ternyata bukan baru kali ini ditemukan. Aparat di beberapa negara pernah melakukan hal yang sama kepada para demonstran, misalnya di Mesir (tahun 2011, dengan gas kedaluwarsa di tahun 2008) dan di Srinagar, sebuah kota di India (tahun 2014, dengan gas kedaluwarsa tahun 2012).



    Sumber: Portal IDWS via Mojok
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.