1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

apakah anda punya gigi yang berbau busuk?

Discussion in 'Pengetahuan Penting Penunjang Kesehatan' started by ichreza, Jul 18, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. ichreza M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 8, 2009
    Messages:
    838
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +8,787 / -0
    Karies Gigi
    DEFINISI
    Karies gigi (kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang terjadi
    akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah
    luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.
    Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada
    akhirnya menyebabkan gigi tanggal.
    Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi:
    1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.
    Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki,
    tumbuhnya paling lambat.
    Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium
    dari email.
    Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

    2. Pembusukan lubang dan lekukan.
    Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya
    cepat.
    Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada
    permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan
    dengan pipi. daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit
    daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

    3. Pembusukan akar gigi.
    Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus
    permukaan akar (sementum).
    Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir.
    Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam
    membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula.
    Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

    4. Pembusukan dalam email.
    Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh
    secara perlahan.
    Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak),
    pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan
    gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).
    Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya
    dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. karena itu
    pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai
    struktur gigi dalam waktu yang singkat. PENYEBAB
    Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi:
    • gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki
    lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak.
    • bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis
    tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi. yang paling sering adalah
    bakteri streptococcus mutans.
    • sisa-sisa makanan.
    Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. bakteri ini mengubah
    semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam.
    Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang
    disebut plak, yang menempel pada gigi. plak paling banyak ditemukan di gigi
    geraham belakang.
    Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi
    (kalkulus, tartar).
    Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis.
    GEJALA
    Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi.
    Sakit gigi dapat terjadi karena:
    • akar tercemar, tetapi tidak membusuk
    • terlalu kuat mengunyah
    • gigi patah.
    Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka.
    Biasanya, suatu kavitasi di dalam enamel tidak menyebabkan sakit; nyeri baru
    timbul jika pembusukan sudah mencapai dentin.
    Nyeri yang dirasakan jika meminum minuman dingin atau makan permen
    menunjukkan bahwa pulpa masih sehat.
    Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dan
    tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan.
    Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan
    kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
    Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin ).
    Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan).
    Jika bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu
    nyeri akan hilang. tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari)
    jika dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang
    terkena, maka gigi menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar
    keluar dari ujung akar dan menyebabkan abses (penumpukan nanah).
    Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi keluar dari
    kantongnya. proses menggigit akan mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri
    yang luar biasa. Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya
    atau bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan mengalir ke dalam
    mulut atau bahkan menembus kulit di dekat rahang.
    DIAGNOSA
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri yang dirasakan oleh penderita dan hasil
    pemeriksaan gigi, dimana ditemukan adanya karies.
    Jika karies belum tampak, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk membantu
    menemukan adanya karies.
    PENGOBATAN
    Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik
    dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang.
    Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus
    diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).
    Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan
    kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.
    Penambalan.
    Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di
    sekitarnya.
    Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi
    belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam
    relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun.
    Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang
    sangat besar.
    Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena warnanya
    mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. bahan ini lebih mahal
    daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang
    digunakan untuk mengunyah.
    Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. bahan ini
    diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-
    orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi.
    Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena
    penggosokan gigi yang berlebihan.
    Pengobatan saluran akar dan pencabutan gigi.
    Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk
    menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar (endodontik)
    atau mencabut gigi.
    Gigi belakang yang telah menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi
    oleh sebuah mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk
    mengunyah.
    Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani pengobatan saluran akar
    tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa. Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau
    tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran akar.
    Jika gigi dicabut, harus segera diganti. jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan
    berubah dan mengganggu proses menggigit.
    PENCEGAHAN
    Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.
    Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil
    pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.
    Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:
    1. Menjaga kebersihan mulut.
    Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah
    sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan
    benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah
    terjadinya pembusukan permukaan yang licin.
    Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing
    dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi.
    Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3 menit.
    Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang
    berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. jika plak sudah
    mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.

    2. Makanan.
    Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling
    jahat adalah gula.
    Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu
    (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki
    efek yang sama terhadap gigi.
    Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit,
    bakteri streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam.
    Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting
    adalah lamanya gula berada di dalam gigi.
    Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang
    manis-manis.
    Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan
    gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi.
    Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman
    dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.

    3. Fluor.
    Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang
    menyebabkan terbentuknya karies.
    Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan
    mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi
    kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung
    fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada
    gigi.
    Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes
    atau tablet natrium florida.
    Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung
    mengalami pembusukan.
    Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

    4. Penambalan.
    Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang
    yang sulit dijangkau.
    Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair.
    setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif,
    dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena
    makanan tidak dapat menjangkau lekukan tersebut.
    Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1
    tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan
    perbaikan atau penggantian.

    5. Terapi antibakteri.
    Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di
    dalam mulutnya.
    Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman.
    bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan
    kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu kecenderungan
    bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu
    menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.
    Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi
    antibakteri.
    Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan
    ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama
    beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa.
    Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan bakteri
    penyebab karies.
    Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor
    setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.