News Aniaya dan Tewaskan Kelinci di Pulau Okunoshima, Pria Asal Otsu Menjadi Terdakwa

View: https://www.facebook.com/photo/?fbid=1238433938284574&set=a.516294013831907


Pengadilan Distrik Hiroshima wilayah Kure, jatuhkan hukuman kepada pelaku penganiayaan kelinci pada 14 April 2025. Pelaku bernama Riku Hotta (25) yang tinggal di Otsu, melanggar Undang Undang Kesejahteraan dan Hak Asasi Hewan karena telah menewaskan 1 kelinci dan melukai 6 kelinci lainnya di Pulau Okunoshima, Kota Takehara, Prefektur Hiroshima, Jepang.

Melansir The Asahi Shimbun (14/4), penganiayaan terjadi pada 9 dan 21 Januari tahun ini. Pengadilan menyebutkan pelaku melakukan penganiayaan termasuk; menginjak kepala kelinci, mematahkan kaki kelinci, serta memasukkan gunting ke mulut kelinci lalu memutarkannya. Motif disebutkan adalah "untuk melihat reaksi kelinci". Jaksa nyatakan alasan tersebut tidak bisa diterima.

Riku dijatuhi hukuman 1 tahun kurungan penjara, ditangguhkan selama 3 tahun. Hal ini berarti Riku tidak perlu mendekam di penjara, selama tidak melakukan tindakan kriminal selama 3 tahun. Penangguhan ini diberikan karena terdakwa telah menerima sanksi sosial yang cukup berat, termasuk peliputan media yang luas, serta telah kehilangan pekerjaannya.

Pulau Okunoshima atau sering disebut Pulau Kelinci (Usagi Shima) adalah sebuah pulau kecil di Laut Pedalaman Seto dan masih masuk bagian dari Kota Takehara. Sebelumnya pulau tersebut menjadi tempat untuk pabrik gas beracun Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Namun kini pulau tersebut menjadi destinasi wisata yang menawarkan keindahan sekitar 500 kelinci semi-liar yang menghuni pulau tersebut.