1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Anak Yang Cacat

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by dark_chris, Feb 21, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. dark_chris M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 22, 2008
    Messages:
    2,100
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,081 / -0
    “Huuu….uuura!”

    Teriakan gembira dari seorang Ibu yang menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur di medan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

    Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota.

    Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport.

    Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”

    Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”

    Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena korban perang di Vietnam?”

    Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacad?” - nada suaranya sudah agak menurun

    Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”

    Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah?”

    Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga turut rusak begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”

    Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Naak, lain kali saja kawanmu itu diundang kerumah kita, untuk sementara suruh saja ia tinggal di hotel, kalau perlu biar saya yang bayar nanti biaya penginapannya!”

    Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!”

    Si Ibu: “Cobalah renungkan olehmu nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung kerumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat tubuh yang cacad dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.”

    Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup.

    Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung kerumah mereka.

    Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang kesana, karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!

    Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?

    Apakah Anda masih tetap mau berkawan
    ……. dengan orang cacat?
    ……..yang bukan karena cacat tubuh saja?
    ……. tetapi cacat mental atau
    ……..cacat status atau cacad nama atau
    ……..cacat latar belakang kehidupannya?

    Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang
    …….yang jatuh miskin?
    …… yang kena penyakit AIDS?
    …….yang bekas pelacur?
    …….yang tidak punya rumah lagi?
    …….yang pemabuk?
    …….yang pencandu?
    …….yang berlainan agama?

    Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Sang Pencipta saja yang mengetahunya?!
    Dan yang paling penting adalah “SIKAP” Kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif.
    Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.

    semoga ga:repost:
    :idws:
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ich4n M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    1,702
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +816 / -0
    :sedih: Waktu baca ceritanya dan sampai bagian anaknya nanya boleh bawa temennya yg cacat jadi menduga bahwa sebenarnya anaknya itu ngomongin keadaannya dan kuduga anaknya g jadi pulang ternyata setelah baca sampai selesai bener anaknya g pulang tapi dia :dead: :madesu:
    sepertinya aku g lebih baik dari orang tua anak itu, maseh ngerasa "jijik" dan memandang sebelah mata orang-orang yg berbeda sama aku dan punya masalah padahal aku g lebih baik dari mereka.. :maaf:
     
  4. justinromanz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,821
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +7,627 / -0
    hhu,sedihh :sedih:
    terkadang qt cuman m'nilai s'seorang dari fisiknya
    ng'rasa g tega juga kalo' kadang ng'liat orang lumpuh
    n ng'liat dari kasus tadi d'mana status n kehormatan itu d'rasa sangat penting
    harusnya qt bersyukur m'sih dikasih idup yang walaupun seadanya
    tapi s'sungguhnya masih banyak orang di dunia ini yang g s'beruntung qt inih.
     
  5. Fire_Maiden M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 4, 2009
    Messages:
    1,456
    Trophy Points:
    127
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +254 / -0
    sedih bgt cerita na:onion-10:

    ternyata anak na yg jadi korban perang....., dan klo dia pulang takut ama reaksi ortu na:madesu:

    kasian bgt :sedih:
     
  6. dark_chris M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 22, 2008
    Messages:
    2,100
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,081 / -0
    yup cerita ny menyedihkan...
    semoga bisa menjadi inspirasi buat anda" semua dan juga saya....

    agar kita semua menjadi lebih baik lagi.....
     
  7. audeh M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 17, 2009
    Messages:
    1,644
    Trophy Points:
    161
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1,107 / -0
    :sedih: ternyata si anaknya sampai bunuh diri gra" ibunya gak mau trima dgn keadaan anak yg cacad :sedih:
     
  8. moemoe Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 14, 2008
    Messages:
    40
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +9 / -0
    klo wa ngeliatnya dari sisi yg berbeda.....no offense

    knapa kok anaknya gak jujur aja klo yg cacat ntu dia......ortunya mungkin masi bisa nrima kedatangannya....

    yg bikin runyem pake ada penyambutan segala sich....hehehhe
     
  9. dark_chris M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 22, 2008
    Messages:
    2,100
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,081 / -0

    tanggapan ane c...
    mungkin tuh anak ngerti kl ortu ny selalu memandang orang dari penampilan luar...

    no offense juga...

    ^^
     
  10. ich4n M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    1,702
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +816 / -0
    Kalo menurutku teman anaknya saja yang bukan siapa" sampai segitu penolakannya dan malunya apalagi kalo anaknya mau di mana muka mereka di depan para relasinya padahal mungkin relasinya bisa memaklumi keadaan anaknya setelah mendengar alasan kejadiannya :yareyare: Emang acara penyambutannya agak berlebihan sepertinya :sigh:
     
  11. ryzqrd M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 4, 2009
    Messages:
    1,550
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +533 / -0
    ga nyangka kalo endingnya dia meninggal..
    aku kira happy ending..
    ternyata..
    :terharu::terharu:
     
    • Like Like x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.