1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Aku Sayang Kamu, Tapi Kamu Sayang Kalian

Discussion in 'Fiction' started by dobod, Feb 20, 2016.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Saya mau nyobain nulis lagi setelah sekian lama dan cerita-cerita sebelumnya yang tak pernah usai. Kali ini saya usahakan bisa selesai deh :doa:
    Karena sebelumnya nulis per chapter langsung publish, terus akhirnya malah ga selesai, maka kali ini, saya sudah nulis beberapa chapter ke depan sebelum di publish.
    Genre nya mungkin Romance, slice of life?
    Mungkin akan ada beberapa istilah yang terdengar asing, tapi karena saya dan teman-teman sering pake istilah itu jadi saya gatau itu asing, nah kalau ada kata yang sulit dipahami, silahkan bilang, nanti akan saya coba jelaskan sebaik mungkin.

    Cerita di sini merupakan fiktif belaka, kesamaan dan kemiripan nama orang, lokasi atau kejadian hanya kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan.

    Selamat menikmati. Kritik dan saran yang membangun dinanti :maaf:
    Index :
    Chapter 1
    Chapter 2
    Chapter 3
    Chapter 4
    Chapter 5

    Apakah kau percaya dengan takdir?
    Bahwa pertemuan itu semuanya sudah ditentukan sejak sebelum kita dilahirkan.
     
    • Semangat! Semangat! x 2
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    • For The Win For The Win x 1
    Last edited: Feb 21, 2016
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 1 : I saw an Angel

    Kalo ngidol jangan pake hati

    Kata-kata seperti itu sudah sering didengar oleh Idan tapi ya mau gimana lagi, namanya sudah suka ya hajar saja. Idan hanyalah seorang mahasiswa biasa dari kota Tera yang kebetulan menyukai idol. Bersama kedua temannya, Seta dan Ino, yang sama-sama maniak juga, Idan sering hadir di event-event yang menampilkan idol. Tapi tanpa sepengetahuannya event di hari itu akan mengubah hidupnya untuk selamanya.

    Pada umumnya idol atau dance cover tampil di acara-acara festival Jepang yang lain, tapi akhirnya ada yang berani mendobrak pakem tersebut dan membuat acara khusus tentang idol di kota Tera ini. Tentunya sebagai seorang maniak idol kesempatan ini tidak disia-siakan oleh tiga bersahabat ini. Mereka pun janjian akan bertemu di tempat acara, dan Idan menjadi orang pertama yang datang.

    Idan kembali mengecek handphonenya, ia masih menanti kedua temannya yang tak kunjung menampakkan diri, padahal mereka janji akan bertemu satu jam sebelum acara. Ia masih menunggu di dekat tempat acara, di dekat pintu masuk sudah mulai terlihat kerumunan orang yang ingin segera memasuki area acara. Sesekali ia melirik ke arah handphonenya, namun nihil hasilnya, masih tidak ada balasan yang ditunggu. Saat itulah ia melihat beberapa orang gadis tampak sedikit terburu-buru, entah mengapa mereka tampak memiliki aura yang berbeda. Salah satu dari mereka secara singkat memandang ke arah Idan yang masih terbengong dan melemparkan senyumannya sambil masih terus berjalan. Senyuman singkat itu entah mengapa begitu membekas di dalam pikirannya. Sebelum lamunannya dibuyarkan oleh Seta dan Ino.

    “Hayooo~ bengong liat apaan? Ada yang moe-moe?”, Seta memulai pembicaraan. “Udaaah, mau masuk kapan? Uda rame tuh.”, Ino mengingatkan kedua temannya sambil menunjuk ke arah pintu masuk yang memang sudah semakin ramai. Akhirnya mereka bertiga pun ikut memasuki antrian masuk ke acara.

    Dalam sekejap mereka bertiga memasuki maniak mode dan mengikuti dari awal sampai saatnya bintang tamu utama di acara ini tampil. Bintang tamu utama pada event ini adalah Crimson Baby, sebuah grup yang berasal dari kota Istora dan sudah mulai cukup terkenal di kalangan pecinta idol.

    “Loh!!! Itu kan!!” , Idan terkaget-kaget ketika melihat salah satu member dari Crimson Baby dengan kostum kuning adalah gadis yang tersenyum padanya di luar tadi. Tapi tidak, di atas panggung ternyata dia jauh lebih bersinar, sorot lampu panggung yang menyinarinya, senyumnya yang berkilau.....

    Aku melihat malaikat...

    Lagu demi lagu dibawakan olehnya dan grupnya, sementara Idan hanya bisa memerhatikannya di antara ratusan penonton yang hadir malam itu. Satu lagu, dua lagu, sampai akhirnya tibalah saat bagi mereka untuk berkenalan. Grup tersebut beranggotakan lima orang dan tiap anggotanya memiliki warna masing masing. Yang berwarna merah namanya Suzu, yang warna biru namanya Mizuki, yang warna hijau namanya Asuka, yang warna ungu namanya Umeko dan yang warna kuning namanya...

    Yurika

    “Yurikaaaa~”, secara reflek tiba-tiba Idan berteriak dan tampaknya tidak sia-sia karena gadis itu melihat ke arahnya dan melambaikan tangan. “Waaa, senyumnya buatku tuh....”, Idan tampak kegirangan sementara kedua temannya mengacuhkannya dan pertunjukan pun berlanjut. Lagu demi lagu dibawakan oleh mereka dengan sempurna. Idan yang tadinya hanya diam mulai ikut kembali memasuki mode maniaknya, sambil sesekali meneriakkan nama Yurika. Hingga tanpa sadar semuanya sudah berakhir.

    “Terima kasih ya sudah datang, ini pertama kalinya kita tampil jauh dari Istora, lumayan excited sih, tapi deg-degan juga, takut ga ada yang kenal. Hehe... Tolong dukung kami terus ya... Sampai jumpa lagi~”, ujar sang leader, Suzu menutup penampilan mereka.

    Sepanjang perjalanan pulang, Idan kembali terbayang-bayang sosok Yurika, senyumnya, sinarnya di atas panggung, dan sejak saat itu ia memutuskan akan mendukung Yurika dan Crimson Baby.

    “Jadi gimana acaranya tadi, keren kan apalagi....”, pembicaraan antara Seta dan Ino hanyalah menjadi angin lalu bagi Idan yang tampaknya masih terkena sinar seorang Yurika. “Hayo... kambuh lagi penyakit nih anak, jangan jatuh cinta sama idol lagi lah, sakit adanya ntar.”, Seta menepuk punggung Idan. “Ng.. Nggak lah, ngefans aja kok ini, ngefans aja.”, ujar Idan sedikit gugup. Dulu Idan pernah begitu mencintai sesosok idol dari negeri seberang, yang secara tiba-tiba mengumumkan kelulusannya dan kemudian menghilang dari jagat dunia hiburan, meninggalkan lubang menganga dalam hati Idan, bahkan ia sampai sakit selama seminggu karenanya. Sejak saat itu Idan tidak pernah ngidol dengan hati lagi, Cuma sekedar ngefans aja.

    “TIATI...”, kata Ino dengan nada serius. Akhirnya pembicaraan tersebut tidak dilanjutkan lagi dan mereka kembali ke rumah mereka masing-masing. Ino tinggal sedikit jauh dari dua temannya tersebut sedangkan Seta dan Idan tinggal berdekatan, tapi mereka sering berkumpul di tempat Idan, entah melakukan hal apa, mulai dari ngomongin orang sampai tidak melakukan apa-apa, random khas anak muda.

    Sesampainya di rumah, Idan langsung merebahkan tubuhnya di kasur, rasa lelah yang tadinya tertahan selama acara tiba tiba mulai menggerogoti tubuhnya, tapi entah kenapa ia tidak bisa tidur jadi dia memutuskan untuk menyeret badannya menuju komputer kesayangannya.

    Entah karena dorongan apa, ia mulai mencari tahu tentang grup yang tadi baru saja dilihatnya. “Um... Crimson Baby...”, gumamnya sambil mengetikkan nama tersebut di mesin pencari. Ia perlahan mulai menelusuri mengenai idol group tersebut, mulai dari sejarah hingga nama membernya. Ternyata grup tersebut sudah ada sejak 2 tahun yang lalu, bermula dari sebuah event kecil kemudian perlahan demi perlahan mulai semakin terkenal.

    “Wah hebat juga nih!”, ujar Idan sambil berpanggut, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, jadi Idan pun memutuskan untuk berhenti dan langsung terlelap menuju ke alam mimpi.

    “Oi, Set. Tau nggak semalem gue mimpi apaan?”, tanya Idan bersemangat. “Crimson Baby?”, Seta menjawab dengan setengah hati. “Lho kok tau? Mau gue ceritain nggak?”, Idan melanjutkan, sedangkan yang ditanya masih tidak menunjukkan antusiasnya.

    “Tiati”, lagi-lagi Ino mengatakan hal tersebut sambil beranjak dari tempat duduknya. “Udah, balik dulu dah.”, lanjutnya sambil berlalu meninggalkan ruang kuliah mereka. “Apaan sih maksudnya dari kemarin ngomong gitu terus?”, hal tersebut jelas membuat Idan penasaran, tapi Seto pun hanya mengangkat kedua bahunya yang menandakan kalau dia juga tidak paham.
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  4. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 2 : Being Noticed is so Addictive

    Seminggu sudah berlalu semenjak penampilan Crimson Baby di Tera, dan entah kenapa kenangan tersebut tidak bisa dengan mudah hilang dari pikiran Idan. Akhirnya setelah melalui konflik internal yang tak dapat dijelaskan, ia memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh mengenai Crimson Baby, atau lebih tepatnya mengenai Yurika.
    “Eh, sudah punya lagu sendiri ternyata....”, sesekali ia berbicara kepada dirinya sendiri sambil tangannya dengan lincah mengklik link demi link mengenai grup itu. Sampai tibalah ia di sebuah halaman profil Yurika, si kuning imut. Idan membacanya dengan serius, perlahan demi perlahan.

    “Woi, maniak... serius amat”, Suara Seta muncul entah dari arah pintu.

    “Eh, Set. Ternyata grup yang kemarin itu uda rilis single sendiri lho, keren lagi, barusan denger di Youtube. Mau denger nggak?”, Idan mencoba menawari Seta sambil mencoba mencari link video yang ia bicarakan.

    “Lah emang, masa baru tau? Kemarin kan mereka jualan juga, gue kemarin beli kok, sama tanda tangan juga, foto bareng juga. Mau lihat?”, Seta mengeluarkan handphonenya dan kemudian menunjukkan fotonya bersama Suzu, si merah.

    “Lha kampret, kenapa nggak ajak-ajak?”

    “Ya lu nya keliatannya keasikan banget nontonnya yaudah gue tinggal aja.”

    “Asem....”, Idan mengumpat sambil kembali melihat ke layar monitornya, membuka foto-foto dokumentasi dari acara kemarin.

    “Kemarin gue juga abis mentionan sama si Suzu nih, asik banget replynya.”, Seta kembali menunjukkan handphonenya, sedangkan yang diajak bicara terlihat tidak terlalu antusias dengan hal tersebut.

    “Nggak ah, ga tertarik.”, jawab Idan singkat, walaupun tampak ia sedikit-sedikit melirik ke arah layar handphone tersebut.

    “Yaudah, sini ngopi tugas lu yang buat besok.”, Sahut Seta sambil mendorong Idan dari kursinya dan menancapkan flashdisk birunya.

    “Kerjain sendiri napa?”

    “Males.”

    ...................

    Malam hari itu, Idan teringat mengenai mention Seta dengan salah satu member Crimson Baby, dan entah kenapa ia terdorong untuk membuka kembali twitternya yang sudah mulai berdebu. Sebelumnya ia sudah mengetahui akun twitter milik member-member Crimson Baby dari website resmi mereka dan tentu saja nama yang diceknya untuk pertama kali adalah milik Yurika. Ternyata dia cukup aktif dalam membalas mention para fansnya, dan dari gaya bahasanya, sepertinya dia orang yang cukup asik sebagai teman ngobrol.

    Idan pun mulai menulis mention untuk mereka, ya bukan hanya Yurika tapi juga member lainnya. Beberapa kali tombol backspace ditekan ketika ia berusaha mencari kata-kata yang paling cocok dan bisa meninggalkan kesan. Sampai akhirnya ia mengirim tweet ini :

    “@Yuri_baby @Suzu_baby @mizuba Pertama kali lihat penampilan kalian di Tera minggu lalu saya langsung jadi ngefans, tapi sayang belum sempat beli singlenya, semoga bisa lain kali.”

    ...dan sent.

    Balasan pertama yang muncul adalah dari mizuba, si biru, balasan generik seorang idol, terima kasih sudah menonton bla bla bla, bukan sesuatu yang dapat membuat hati berbunga-bunga. Beberapa saat kemudian balasan dari Suzu pun masuk, tidak jauh dari milik Mizuki, masih kental terasa balasan generiknya, namun setidaknya masih lebih terasa dibandingkan yang pertama. Satu jam... dua jam selanjutnya balasan dari si Kuning masih belum muncul juga, ah mungkin memang lagi sibuk, pikir Idan dalam hati yang akhirnya memutuskan untuk tidur.

    Makasih banyak ya udah nonton, kamu yang neriakin namaku itu kan? Makasih banget lho uda ngasih energi buatku... lain kali gantian nonton ke Istora ya...

    Dua buah notifikasi masuk ke twitter Idan malam itu, notifikasi balasan tersebut dan notifikasi bahwa ia diikuti oleh akun twitter @Yuri_baby. Tentu saja Idan yang masih setengah sadar girangnya bukan main, bagaimana tidak ia langsung diikuti oleh idolanya bahkan jika dilihat dari balasannya, tampaknya sang idol masih ingat kepada dirinya yang berada di antara penonton. Hal tersebut membuatnya semakin ngefans kepada Yurika.

    Sejak hari itu hampir setiap hari Idan berinteraksi dengan Yurika melalui twitter, mulai dari sapaan biasa, pembicaraan kosong dan terkadang gombalan-gombalan ajaib lahir dari tangan dingin Idan dan reaksi dari Yurika sendiri bukanlah jawaban yang sembarangan, karena reaksinya selalu membuat Idan tersenyum-senyum sendiri membacanya dan entah bagaimana lama-kelamaan Idan menjadikan interaksi dengan Yurika sebagai kegiatan hariannya. Yurika selalu online lewat tengah malam entah apa alasannya, namun hal itu juga lah yang membuat Idan selalu setia di depan komputernya ketika jam biasanya Yurika muncul, walau hanya untuk sekedar menulis “Hai”. Interaksi yang mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian orang, tapi untuk Idan sedikit balasan dari idolanya tersebut membuat moodnya membaik kembali ketika sedang buruk, memberikannya semangat ketika sedang terpuruk, entah kenapa sedikit demi sedikit, ia mulai memikirkan Yurika terus menerus.

    Seminggu dengan cepat berlalu sejak Idan mulai berinteraksi secara intens dengan Yurika melalui twitter, tiada hari tanpa Yurika dalam seminggu ini, seolah gayung bersambut Yurika pun membalas setiap pesan dari Idan, bahkan ia memanggil Idan dengan panggilan khusus yang ditujukan hanya untuknya, walaupun sedikit aneh tapi entah kenapa ia merasa sangat bahagia dengan panggilan tersebut.

    “Jangan lupa ya mulai besok aku sama yang lain bakalan ada live streamingan lho... yang kangen boleh tuh nonton.”

    Sebuah tweet singkat dari Yurika malam itu membuka kesempatan baru bagi Idan untuk mengenal para member yang lain dan juga cara baru untuk melepas rasa rindu kepada sosok Yurika yang sebelumnya hanya bisa berinteraksi melalui tulisan.

    “Siap, kak. Pasti nonton.”,

    Balasan singkat dari Idan yang juga langsung dibalas lagi dengan ucapan terima kasih dari Yurika.
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  5. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    uuh, oke. karena gw disuru si iican buat mampir kemari, jadinya mampir yaa :iii:

    futsu.

    well, aku gak akan bilang jelek karena gaya bahasanya sih. since you have your own writing style, jadinya aku gak berhak bilang kalo gaia bahasamu bagus ato jelek, meski secara pribadi aku gak tertarik, selain dengan percakapan Idan n Seta di chapter 2.

    Also, menurutku ada tanda baca yang miss, yang bikin chapter satu nya keliatan berantakan. untunglah aku bacanya skimming, jadinya yaa, benernya di chapter 1 juga rada2 dilewat sih. emosinya sendiri? futsu. gak kerasa, tapi gak hambar juga.

    okelah good luck buat chapter berikutnya :hmm:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    • For The Win For The Win x 1
  6. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 3 : I'm coming~

    Sudah sebulan sejak Idan mulai mengidolakan sesosok Yurika, ia sudah hapal benar beberapa hal tentang Yurika, mulai dari tanggal lahir, hobi dan semacamnya. Setiap kali usai perform, ia juga mengirimkan ucapan Otsukare untuknya, melihat video performnya setiap kali selesai diupload di channel official, selalu menanti tayangan live streaming Crimson Baby dan lainnya. Tampaknya mulai ada perasaan yang lebih dari sekedar menjadi fans di hati Idan, walaupun menurutnya dan tentu saja menurut yang lainnya juga, hanyalah sebuah harapan kosong.

    “Ketemu aja susah, gimana mau memiliki?”, celetuk Seta yang melihat Idan masih memandangi akun twitter milik Yurika. “Kalau mau, datengin tuh ke sana.”, lanjutnya. Kata-kata itu begitu membekas dan terus terngiang-ngiang dalam kepala Idan. “NAH!”, Idan berseru sambil berdiri dari tempat duduknya, namun ia kembali terduduk ketika mengingat isi dompetnya yang mulai berdebu karena sudah lama tidak ada yang menghuni. “Tapi ga ada duit ini, minjem dulu dong.”, ibanya kepada Seta. “Halah... masa mau ngejar cewe aja pake ngutang, jangan kaya orang susah lah...”, jawab Seta sambil berlalu meninggalkan kamar Idan. “Woy, jadi temen jangan pelit-pelit amat lah....”, Idan mencoba meyakinkan Seta, tapi yang diajak bicara tetap tidak peduli dan tetap berlalu.

    Setelah semalaman berpikir, akhirnya Idan mencoba untuk melihat jadwal penampilan Crimson Baby dan membandingkannya dengan jadwal kegiatannya sendiri. Setelah menimbang dan membandingkan akhirnya ia menargetkan untuk hadir dalam sebuah acara festival Jepang yang cukup besar di kota Ainta, sekitar 9-10 jam perjalanan dari kota Tera menggunakan kereta, di mana Crimson Baby menjadi salah satu bintang tamunya. Salah satu alasan terbesar mengapa Idan memilih hari itu adalah karena event tersebut berdekatan dengan ulang tahun Yurika, yang tentunya tidak akan dilewatkan oleh Idan begitu saja.

    Train Ticket Ter-Ain/Ain-Ter 1x : Total 190,000

    Nominal tersebut muncul ketika Idan mencoba mencari harga termurah untuk menuju ke sana pada sehari sebelum event. “Um.... Berangkat ga ya...”, tiba-tiba muncul sedikit keraguan pada diri Idan. Sebenarnya bukan harga yang mahal, hanya saja kondisi keuangan Idan sedang tidak begitu bagus. Idan pun terjebak dalam dilema antara hidup hemat seminggu ke depan atau membatalkan perjalanannya.

    ~x~​

    Walaupun sempat terjebak dalam ketidakyakinan akhirnya sebuah tiket kereta pulang-pergi menuju ke Ainta sudah ada di genggamannya.

    “Jadi lo pergi ke Ainta?”, tanya Seta yang sore itu tidak ada kerjaan dan memilih untuk menghabiskan waktu di tempat Idan.

    “Yoiiiiii”, jawab Idan sambil memerlihatkan tiketnya. “Oh iya, Ino mana? Kok jadi jarang keliatan sekarang?”

    “Entah, kayanya sih lagi sibuk dia, maklum semester akhir.”, jawab Seta tanpa membiarkan matanya lepas dari komik yang sedang dibacanya. “Jadi mau ngasih hadiah apa buat Yurika?”

    Mendengar pertanyaan tersebut, Idan bagai tersambar petir, ia baru ingat bahwa ia belum menyiapkan hadiah untuk diberikan kepada Yurika di hari spesialnya itu.

    “Belum nih, lupa, gara-gara sibuk part-time kemarin jadi lupa mau beli hadiah, kira-kira apaan ya yang cocok?”, Idan mencoba meminta saran kepada Seta, yang sebenarnya juga sama-sama tidak berpengalaman dalam hal seperti ini.

    “Maunya sih hadiah yang berguna, bisa dipake gitu, tapi tetep berkesan. Apaan ya.”, tambah Idan sambil mencoba membuka-buka halaman facebook. “Oh iya, yang murah dan keliatan elit juga.”

    “Mana ada, pelit amat lu.”, jawab Seta sambil melempar komik yang baru selesai dibacanya ke arah Idan.

    ~x~
    Akhirnya Idan memutuskan untuk memberikan sebuah bolpen, tentu saja bukan bolpen biasa. Sebuah bolpen yang tampak elit dengan warna keemasan dan ukiran nama Yurika di atasnya. “Semoga deh ini nanti dipake.”, bayang Idan dalam hati sambil membungkus hadiahnya. Bungkusannya pun sederhana, tidak lupa ia selipkan sebuah fanletter di dalamnya.

    “Semoga nanti bisa ngasih langsung deh”, harapnya dalam hati.

    Fanletter yang tertulis di selembar hvs itu bukanlah tulisan sekali jadi, namun Idan sempat menulis beberapa kali dan mengulang lagi dan lagi karena entah kenapa ia merasa belum cocok dengan tulisannya sendiri, sampai akhirnya jadilah fanletter yang kini telah diselipkan di dalam hadiahnya tersebut.

    “Mungkin hadiah ini ga seberapa dibandingkan dengan hadiah dari yang lain, tapi tolong disimpan ya, dan semoga bisa dimanfaatkan dengan baik.” , itulah sepenggal isi dari surat tersebut. Bungkusan hadiah tersebut juga sederhana, hanyalah sebuah kertas hvs yang kemudian diberi tulisan selamat ulang tahun dalam bahasa Jepang. Sebenarnya bisa saja Idan memberikan hadiah yang lebih mahal dan spektakuler tapi setelah menimbang keadaan keuangannya waktu itu, ia memutuskan untuk memberikan hadiah sederhana itu.

    ~x~
    Hari yang dinanti pun akhirnya tiba. Dengan semangat dan eskpektasi yang tinggi, Idan menuju ke stasiun dengan bawaan yang seadanya, tentu saja ia tidak ingin barang bawaannya mengganggu pertemuannya kembali dengan idolanya itu.

    Yurikaaaaa~ I’m comiiiiiing~

    Mungkin Idan sedang berteriak seperti itu di dalam hatinya ketika naik ke atas kereta yang akan membawanya menuju ke hari yang telah dinantinya sejak 2 bulan yang lalu. Kereta itu pun perlahan mulai berjalan meninggalkan kota Tera yang tampak semakin menjauh dan menjauh.



     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  7. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    ini napa bawa2 nama aku ini :facepalm:

    --

    ttg ngeidol ya? keknya ini antara imaginasi penulisnya yg tidak kesampaian ketemu idol di dunia nyata :garing:
    sori becanda.

    klo dari penulisannya udah lumayan oke. untuk ceritanya, secara personal ya ini, saya lbh ngerasa kek self-insert penulis sendiri disini. di notice idol dan sbgainya. jadi kerasa kek mc nya 'lucky bastard' tanpa ada kualifikasi tertentu yg bikin dia spesial kenapa dilirik cewek diantara puluhan fans laen.

    ditunggu ch. selanjutnya :lalala:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  8. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 4 : All Over Again

    Malam itu hanya ada suara kereta yang sedang berjalan di atas rel, sesekali terdengar sayup-sayup penumpang lain berbicara satu sama lain, sedangkan penumpang yang lainnya sudah tertidur lelap dalam perjalanan yang membosankan itu. Hujan yang terlihat membasahi jendela kereta membuat suasana menjadi semakin syahdu, membuat Idan memikirkan ulang segala sesuatunya, walaupun sudah terlambat untuk membatalkan apa yang akan dilakukannya, sudah setengah jalan.

    Ah... Apa ada yang salah dengan diriku ini? Ah... apakah ada yang salah dengan diriku ini? Melalui perjalanan panjang hanya untuk menemui seseorang yang mungkin bahkan tidak pernah mengenalku? Untuk seseorang yang mungkin tidak mengingatku? Mungkin memang ada yang salah.

    Idan masih mempertanyakan keputusannya untuk berpergian sejauh ini, apalagi dia hampir tidak pernah berpergian jauh seorang diri, biasanya bersama keluarga atau teman-temannya yang lain. Ia pun menghela nafas sejenak sebelum pikirannya kembali berkecamuk, di antara suara-suara petugas kereta yang menawari makan malam, ia kembali ke alam bawah sadarnya sebelum akhirnya ikut terlelap bersama penumpang lainnya.

    ~x~​

    Jam sudah hampir menunjukan pukul 11 malam, yang artinya Idan semakin dekat dengan tujuannya, Kota Ainta. Sambil memakan bekal roti sobek rasa keju kesukaannya, Idan memeriksa handphonenya dan menghubungi temannya untuk menanyakan tentang transportas, apa yang harus dilakukan untuk mencapai venue acara dan hal-hal lainnya. Ia harus menunggu di stasiun hingga pagi sebelum menggunakan kereta subway menuju ke venue acara, ia menyewa sebuah tempat kecil yang berjarak sekitar 30 menit jalan kaki dari venue acara sebagai base operasinya selama di Ainta, ia akan berada di sana selama 3 hari.

    Akhirnya sekitar pukul 12 malam ia mencapai stasiun tujuannya di kota Ainta. Idan keluar bersama dengan para penumpang lainnya yang dengan cepat meninggalkan stasiun karena mereka sudah memiliki tujuan masing-masing, ada pula yang sudah ditunggu oleh yang menjemput, sedangkan Idan sendiri menuju ke salah satu sudut stasiun untuk beristirahat sejenak, masih ada juga beberapa orang yang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Idan, menunggu kereta subway beroperasi sebelum melanjutkan perjalanan mereka menuju tujuan masing-masing, entah kemana.

    Sambil menanti jam yang terasa begitu lambat menyiksa, ia memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, yang ikut duduk menanti dengan tas ransel besarnya, kira-kira apa yang akan mereka lakukan, apakah mereka juga menunggu untuk bertemu dengan pujaan hati mereka, apakah ada keluarga mereka yang menanti di rumah, atau mereka ingin bertualang melihat dunia? Pikiran-pikiran yang tidak jelas ke arah mana mulai memenuhi pikirannya. Akhirnya ia memutuskan untuk menulis tweet untuk dia yang akan dia temui.

    “Sudah sampai di Ainta sekarang, ga sabar buat liat perform Crimson Baby dan ketemu sama @Yuri_baby”

    Jam yang sangat tepat karena pada jam-jam itu lah Yurika biasanya aktif di twitter dan benar saja, beberapa menit kemudian handphone Idan memberikan notifikasi bahwa ada balasan dari Yurika yang masuk.

    “Wih, rajin bener. Akunya aja masih tiduran di rumah.. hhe.”

    Jawaban yang sebenarnya biasa saja, tapi entah mengapa menggelitik Idan, yang tersenyum membaca balasan tersebut. Entah refleks atau apa, Idan kembali menjawab singkat, “Iya dong, demi kamu.” Sebelum memasukan kembali handphone ke sakunya dan segera kabur ke alam lain, alam mimpi.

    ~x~​

    “Mas, udah pagi, subwaynya uda mau jalan, kalau mau naik subway, beli tiket dulu di depan.”, seorang petugas stasiun membangunkan Idan dari tidur, menariknya dari dunia mimpi yang menyenangkan, tak seperti kenyataan yang pahit.

    “Ah, iya pak.”, jawab Idan sambil masih mengumpulkan nyawanya yang tersebar entah ke mana. Ia kembali membuka catatan yang diberikan oleh temannya, mengecek kembali kereta yang harus dinaiki, ada kereta yang langsung menuju ke tempat tujuannya tapi sedikit lebih lama, ia memutuskan untuk menaiki kereta tersebut karena memang dia tidak sedang terburu-buru. Satu jam perjalanan ia habiskan dalam kereta subway, kali ini tidak ada pemandangan indah yang bisa dilihat jadi dengan cepat ia kembali tertidur di antara sunyinya pagi dan dinginnya AC di dalam kereta tersebut.

    Idan pun terbangun ketika mendengar tempat tujuannya disebutkan oleh mbak-mbak dari pengeras suara, dengan cekatan ia mempersiapkan diri untuk turun di stasiun tersebut, tidak banyak yang turun di stasiun itu. Setelah memeriksa kembali tempat menginapnya dan menyesuaikan dengan peta yang ada di handphonenya, ia segera berjalan ke sana, meletakkan barang-barangnya dan dengan cepat terlelap di atas kasur empuk yang dirindukannya sejak kemarin, ia harus menyimpan energi untuk persiapan acara besok. Acaranya ada dua hari dan Crimson Baby tampil di hari kedua, sedangkan hari pertama ia tidak ada rencana, hanya menghabiskan waktu luang saja, daripada cuma tiduran di penginapan, sia-sia ia jauh-jauh datang ke sini, begitu pikirnya.

    ~x~​

    Hari pertama pun berlalu begitu cepat, Idan hanya melihat-lihat apa yang dijual, penampilan-penampilan dan lomba-lomba. Namun ada samar-samar sosok yang dikenalnya, bukan, bukan Yurika atau member Crimson Baby lainnya, Yurika mengatakan bahwa mereka baru akan berangkat esok harinya. Sosok yang dilihatnya adalah Ino, yang tampak menghilang beberapa minggu terakhir, dengan cepat ia mengejar dan menepuk pundaknya.

    “Woi, no. Parah nih, dateng ke sini ga bilang-bilang. Kemana aja?”, Idan memulai pembicaraan dengan Ino.

    “Wah, dateng juga lo. Gue sih lagi magang ini di sini, jadi sekalian mampir aja mumpung deket.”, jawab Ino melihat temannya yang tampak penasaran itu. “Dateng lagi besok?”

    “Iya lah, gue kan dateng mau lihat Crimson Baby besok.”, jawab Idan yakin, Ino hanya menepuk pundak temannya itu tanpa berkata apapun, hening. “Yaudah, sampai ketemu besok, ini mau pulang. Masih ada kerjaan. Bye.”, jawab Ino yang kembali berlalu.

    Setelah melihat beberapa penampilan lomba yang cukup menarik, termasuk ada beberapa grup yang mengcover lagu kesukaannya, Idan segera kembali ke penginapannya dan beristirahat, mencoba untuk mempersiapkan dirinya semaksimal mungkin untuk bertemu pujaan hatinya, walaupun sebenarnya tidak perlu persiapan apa-apa.

    “Sampai jumpa besok.”
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  9. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 5 : Finally
    Sejak pagi sudah terlihat aktivitas di dalam kamar penginapan Idan, ia berdandan, walaupun tidak tepat dikatakan berdandan, hanya saja ia tampak lebih rapi daripada biasanya. Setelah mengecek ulang barang-barang yang akan dibawa, terutama hadiah yang akan ia berikan untuk Yurika, Idan langsung berangkat menuju ke venue acara, walaupun sebenarnya masih terlalu dini untuk ke sana.

    Setelah 30 menit berjalan kaki, ternyata apa yang ditakutkannya tentang datang terlalu pagi tidak terbukti, karena sudah terlihat antrian panjang mengular untuk pembelian tiket on the spot. Sedangkan Idan yang sudah memegang tiket pre-sale langsung masuk ke dalam.

    Tanpa memerhatikan stand-stand yang berjajar rapi dan orang-orang yang sudah mulai menyemut di antara stand-stand itu, Idan langsung bergerak menuju ke arah panggung sambil mengecek kembali rundown yang diberikan oleh panitia. Crimson Baby akan tampil pada pukul setengah dua siang, masih satu setengah jam lagi tapi demi mendapatkan tempat terbaik untuk melihat Yurika, ia sudah standby di depan panggung sambil melihat penampilan para bintang tamu yang lainnya. Sesekali Idan mengecek handphonenya, menunggu kabar Ino yang katanya mau datang juga hari ini, entah jam berapa.

    Setelah satu-dua-tiga bintang tamu yang entah siapa namanya dan sedikit jam karet, akhirnya waktu untuk Crimson Baby tampil tiba juga. Daerah depan panggung yang tadinya sepi tiba tiba menjadi ramai, hampir tidak mungkin mendapatkan tempat strategis jika datang belakangan.

    Lagu pun mulai dimainkan dan saat itu pula mata Idan langsung tertuju ke satu orang, dia yang berkostum kuning, tidak lain dan tidak bukan adalah Yurika dan entah kebetulan atau takdir sedang bermain-main, sepanjang penampilan Yurika berada di sisi kanan panggung, dekat dengan tempat Idan berdiri, yang tentu saja membuatnya lebih mudah melihat penampilan Yurika dari dekat. Cuaca yang terik ditambah suasana yang mulai memanas, membuat keringat berucucuran baik dari penonton maupun dari gadis-gadis yang sedang menari di atas panggung.

    “Ada yang haus? Yak, tangkep.”

    Sang leader, Suzu mulai melemparkan sebuah botol minuman ke arah penonton, diikuti yang lainnya. Tentu saja lemparannya ke mereka yang tepat di depan panggung, mereka yang paling “gila”, sedangkan yang di sisi kanan panggung hanya bisa melihat dan berharap sampai tiba-tiba Yurika berjalan ke sisi panggung dan seolah melihat langsung ke arah Idan dan melempar ke arahnya. Dengan wajah sedikit kaget dan kebingungan Idan mencoba menangkap botol tersebut tapi apa daya seketika itu bagai binatang buas yang diberikan makanan, penonton di sana ikut membuas dan memperebutkan botol tersebut, Idan pun mengalah dan menghindari hewan-hewan buas tersebut.

    “Eh? Tadi dilemparnya ke arahku???”, Idan bertanya-tanya dalam hati dengan sedikit perasaan berbunga-bunga juga walaupun belum tentu juga lemparan itu untuknya, tapi.... tetap saja ia merasa senang walaupun tidak mendapatkan lemparan tersebut.

    Setelah dua lagu berikutnya akhirnya penampilan Crimson Baby pun berakhir, tepuk tangan meriah dari penonton mengiringi mereka saat turun panggung, penampilan yang enerjik dan berkelas memang benar-benar membuat para penonton termanjakan.

    Idan yang sudah memenuhi tujuannya untuk menonton Crimson Baby tadinya mau menitipkan hadiahnya kepada staff sebelum langsung kembali sebelum menonton bintang tamu dari Jepang, entah siapa namanya. Namun tiba-tiba handphonenya berbunyi, sebuah pesan masuk dari Ino.

    “Mana lu? Sini, kiri panggung, anak-anak Crimson Baby lagi di sini.”

    Tanpa babibu, Idan yang tadinya sudah bersiap untuk kembali, langsung meluncur menuju ke tempat yang disebutkan. Dari jauh samar-samar ia melihat cewek-cewek yang menggunakan seragam warna-warni dan Ino yang melambai-lambaikan tangan tidak jauh dari situ. Idan pun menuju ke arah Ino karena tampaknya mereka masih sibuk.

    “Jam berapa dateng? Kok ga keliatan daritadi?”, Idan menghampiri Ino yang sibuk memotret “pemandangan”.

    “Telat tadi, ga lihat perform mereka.”, jawabnya singkat. “Mel!”, Ino berteriak sambil tangannya bergerak seolah memanggil seseorang. Idan yang penasaran pun melihat ke arah yang sama dan yang dilihatnya membuat jantungnya berdebar cepat, darah seolah mengalir lebih cepat dalam tubuhnya. Yurika dengan senyumnya datang menghampiri mereka berdua. Ia langsung mengajak Ino hi-touch sebelum melihat ke arah Idan dan juga mengajak hi-touch, Idan yang sedikit grogi hanya terdiam sebelum akhirnya tersadar dan menyambut hi-touch Yurika.

    “Gimana? Tadi kok ga ditangkep deh? Padahal uda dilempar ke kamu itu tadi.”, Yurika berkata sambil tertawa kecil, sedangkan yang diajak bicara hanya terbengong, walaupun di dalam hatinya benar-benar berbunga-bunga.

    “Grogi tuh ketemu kamu”, Ino memecah keheningan di antara mereka bertiga.

    “Ah, iya nih... Di twitter aja gombalannya maut-maut, begitu ketemu langsung malu-malu.”, Yurika menimpali sambil tertawa kecil, Ino dan Idan pun ikut tertawa.

    “Ya... Ya gimana, kamunya lucu banget sih.”, Idan akhirnya angkat bicara walaupun masih terlihat groginya.

    “Poto nggak?”, Ino memberikan isyarat kepada Idan sambil menyiapkan kameranya. Idan hanya mengangguk dan melihat ke arah Yurika yang memberikan tanda OK. Setelah beberapa foto, sekarang gantian Suzu yang menghampiri mereka. Setelah mengobrol beberapa saat Idan juga berfoto dengan Suzu sebagai kenang-kenangan sedangkan Yurika bertemu dengan fans lainnya.

    “Oh iya, hadiahnya.”, Idan teringat akan hadiah yang sudah dipersiapkan, ia segera mengeluarkan bingkisan yang dibungkus plastik itu dari tasnya. Sambil menunggu di dekat Yurika yang sedang berbicara dan berfoto bersama dengan fans yang lain.

    “Yurika, ini hadiah ulang tahun buat kamu. Bukanya ntar pas ulang tahun aja ya.”, Idan berbicara singkat kepada Yurika, yang tersenyum menerima hadiahnya. Sebuah perasaan aneh langsung menghinggapi hati Idan ketika melihat senyuman Yurika itu, senyuman yang hanya untuknya, spesial untuknya. Ia sungguh-sungguh terpesona melihat senyuman malaikat itu, hatinya berdebar kencang.
    “Ini apa? Makasih lho yaaa..”, jawab Yurika singkat, masih tersenyum pada Idan, senyuman termanis yang pernah diterima oleh Idan seumur hidupnya.

    ~x~​

    Setelah percakapan dan pertemuan yang singkat itu, Idan dan Ino duduk sedikit jauh dari keramaian, Idan tetap memerhatikan Yurika, yang masih dengan senyuman manis itu berbicara dengan para fansnya satu per satu, dengan sabar menerima permintaan mereka untuk berfoto bersama, ia sama sekali tidak menampakkan tanda-tanda kelelahan walaupun baru saja tadi tampil di atas panggung dengan gerakan yang enerjik.

    Aku bahagia melihatmu bahagia menerima hadiahnya, tapi ah.. mungkin dia seperti itu ke semuanya.. tapi ya... itu sudah cukup untuk membuatku bahagia, aneh memang. Aku pun meminta untuk foto berdua yang kau iyakan dengan senang hati, sebelum akhirnya pembicaraan itu harus berakhir karena masih banyak juga yang ingin berbicara dengannya. Ya, aku hanyalah satu di antara ratusan yang lain.

    “O iya, no. Kok kayaknya lu kenal banget sama Yurika?”, tanya Idan penasaran kepada Ino yang masih sibuk mengutak-atik kameranya.

    “Nggak kok, Cuma tadi kebetulan ketemu duluan aja. Gimana? Uda puas ketemunya? Ntar potonya kukirim aja ya.” , Ino memperlihatkan beberapa foto yang diambilnya tadi kepada Idan yang langsung memberikan acungan jempol.
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. ryrien MODERATOR

    Offline

    The Dark Lady

    Joined:
    Oct 4, 2011
    Messages:
    6,529
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,168 / -58
    How about fantasy :garing: Atau boring? (Kata sherlock1524sherlock1524; ini genre)

    Romance kyknya nda deh, nda ad vibenya... (asumsi cuman sampe chapter 5, karena kyknya pesannya udh tersampaikan sesuai judul), SoL ya bisa deh.. meskipun nggak kerasa juga..

    Nda ngerti gunanya pasang yg merah itu, mungkin biar keliatan keren atau sebagai pengantar biar org baca.. tapi nda ada hubngannya sama skali tulisan ini sampe 5 chapter.. (asumsi cuman sampe chapter 5)

    Penulisannya nda ush dikomentari deh ya, klo emang stylenya kyk gini...

    Ceritanya sendiri dah bnyak terwakili sama lalat (futsu, tertarik cuman percakapan seth-mc) dan sherlock (lucky bastard, self-insert, no kualifikasi) :iii: Cuman anehnya di chapter 4 kyk kontradiksi gitu... dia kan udh di notice dsb tp di chapter 4 malah galau nda jelas..

    Ah... Apa ada yang salah dengan diriku ini? Ah... apakah ada yang salah dengan diriku ini? Melalui perjalanan panjang hanya untuk menemui seseorang yang mungkin bahkan tidak pernah mengenalku? Untuk seseorang yang mungkin tidak mengingatku? Mungkin memang ada yang salah.

    Pengen rasanya tsukkomi gitu.. kn udh di notice.. udh dikenal... udh diingat, udh saling mention dsb :facepalm:

    Chapter 5 sndiri (asumsi cuman sampe chapter 5) endingnya kurang bgt klo sebagai penutup...

    Pacing ceritanya sendiri kyk dipanjang2in atau gimana gitu.. itu chapter 4 asli nda da gunanya menurut aku... banyak yg bisa dipersingkat dsb...

    Well, gitu aja deh aku rating semangat deh :onfire:

    Semangatttttttttttttttttt :onfire:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 27, 2016
  11. noprirf M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 14, 2014
    Messages:
    1,337
    Trophy Points:
    142
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +427 / -0
    ane komen dulu ya :ogbloon:
    rasanya banyak hal yang membuat ane seneng baca nih cerita, rasanya heartwarming dan bagus banget. :oggenit: , ya walaupun rasanya pengorbanan si Idan terlalu sulit diterima. very good, dan masalahnya ceritanya jadi cerita cinta tak terbalaskan :oggalau:, ya menariklah, memposting untuk cerita untuk bulan februari rasanya pas banget buat jadi bahan bacaan :ogcihui:
     
    • Thanks Thanks x 1
  12. dobod M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 12, 2009
    Messages:
    7,401
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +19,480 / -1
    Chapter 6 : It’s too late


    Dari kejauhan aku masih mengamatimu, begitu ramah terhadap semua orang yang ada di sana, yang mengajakmu bicara, tertawa bersama, ah... aku ingin dirimu untukku sendiri, tapi mana mungkin. Aku pun akhirnya pulang dengan perasaan bahagia, sekedar melihat, berbicara, tertawa bersama, sudah cukup untuk membuatku merasakan kebahagiaan yang amat sangat. Aneh.


    Perlahan-lahan rasa ngefans yang ada dalam hati Idan mulai berubah menjadi sesuatu yang lain, menjadi sebuah kekaguman terhadap sosok Yurika. Awal dari kesalahan yang sama seperti yang pernah dilakukan Idan sebelumnya. Ya, entah bagaimana akhir dari kisahnya kali ini, karena keadaannya jelas berbeda dengan yang sebelumnya.

    ~x~

    Sebuah pertemuan singkat itu benar-benar mengubah hidup Idan, mungkin. Namun tidak hanya Idan saja yang berubah hidupnya karena pertemuan tersebut, ada satu orang lagi yang hidupnya berubah, mungkin, yaitu Yurika. Walaupun belum ada yang sadar betapa besar pengaruh dari pertemuan singkat ini bagi mereka berdua.

    ~x~

    Gadis itu merebahkan badan ke atas tempat tidurnya, dalam sebuah ruangan kos yang tidak terlalu luas, jauh dari apa yang dibayangkan oleh orang-orang mengenai kehidupannya yang selalu tampak enerjik di atas panggung. Kamarnya yang kadang rapi kadang berantakan, walaupun presentase kemungkinan berantakannya lebih besar. Sebuah kamar sempit di pinggir kota Istora yang sekaligus adalah tempatnya berkarya menciptakan apa yang disebutnya sebagai karya seni, berbagai pernak-pernik kostum, yang ia buat dengan tangannya sendiri untuk Crimson Baby tampak berceceran di sana-sini. Terlebih lagi dia tidak sendiri di dalam kamar itu, dua ekor kucing berwarna putih selalu setia menunggunya di dalam kamar itu, kadang bergerak manja, kadang acuh tak acuh, namun tak jarang pula mereka menggigit tangan majikannya, atau jika kata Yurika, terlalu semangat dalam bermain.

    “Mel”, sebuah suara mengejutkan gadis yang masih berbaring malas di atas tempat tidurnya. “Ya, masuk aja”, jawabnya malas, masih bermain-main dengan kucingnya yang ikut berbaring di atas tempat tidurnya.

    Seorang gadis yang tampak sebaya masuk ke dalam ruangan tersebut membawa sebuah kotak makanan dan menaruhnya di atas meja, disambut oleh kucing-kucing yang dengan sigap mengalihkan perhatiannya ke kotak di atas meja.

    “Tumben.”

    “Iya, Mel. Tadi ada makanan sisa abis acara di kantor, Aku sih tau kamu pasti belum makan jadi ya sekalian kubawain aja. Makan sana, sebelum diambil sama kucingmu itu.”, ujar gadis yang baru masuk sambil meletakkan tasnya di ujung ruangan sebelum keluar lagi. “Pergi lagi, ada urusan.”

    Sedangkan gadis yang sedari tadi masih berguling-guling di atas kasur itu akhirnya bergerak menuju kotakan makanan yang masih diincar oleh kucing-kucing lucu miliknya. Ia segera memakan makanan yang ada di dalam kotak tersebut dengan lahap, tak lupa juga ia sisihkan sedikit daging yang ada untuk diberikan kepada kucing-kucing kesayangannya. Mereka makan bersama. Melanie Suviono atau lebih sering dipanggil Mel merupakan alter-ego dari dirinya yang berada di atas panggung sebagai Yurika. Hidupnya yang sederhana, jauh dari gambaran kostum-kostum yang telah dibuatnya, yang selalu terlihat meriah.

    Ping!

    Tiba-tiba handphone milik Mel berbunyi, setelah menengok sejenak ia membiarkannya dan melanjutkan makannya terlebih dahulu, sebelum bersih-bersih dan mengecek handphonenya. Notifikasi tersebut berasal dari Circle, sebuah aplikasi chatting yang sedang populer akhir-akhir ini.

    IDean added you as a friend.

    Awalnya ia sendiri sedikit bingung siapa orang yang menambahkan dirinya di dalam daftar pertemanannya tersebut, tapi setelah sedikit mengecek dan melihat profile picturenya, akhirnya ia sadar siapa orang tersebut tapi dia membiarkannya terlebih dahulu, takut kalau-kalau ia salah orang.

    Setelah menunggu sekitar 10 menit, masih tidak ada kiriman pesan darinya, akhirnya ia memutuskan untuk mengirimkan pesan terlebih dulu, lagian dia sedang bosan dan tidak ada kerjaan jadi tidak masalah kan. Kalaupun ternyata salah orang itu masalah lain.

    Setelah berpikir sejenak dan menuliskan pesan yang singkat, ia sedikit tersenyum membayangkan reaksi atau balasan macam apa yang akan didapatnya. Setelah membaca kembali pesan yang akan dikirimnya, ia menekan gambar pesawat kertas…

    ….dan SEND.

    ~x~

    Malam itu entah takdir atau apa, Idan menemukan ID Circle milik Yurika dan setelah berpikir sejenak akhirnya ia memutuskan untuk menambahkannya ke dalam daftar pertemanannya, ia ingin mengenal sang idola lebih dekat lagi, tidak ada masalah kan dengan hal tersebut.

    Namun setelah menambahkannya ke dalam daftar pertemanan, ia sama sekali tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan, apa yang akan dibicarakan dan apakah ia akan mengganggu jika ia mengiriminya pesan. Dengan pertimbangan tersebut ia memutuskan untuk menunda mengirim pesan, takut mengganggu, itulah alasan utamanya. Namun ternyata kenyataan berkata lain, sebuah pesan masuk ke Circlenya.

    “Wuih, ternyata diadd sama Idung”

    Sebuah pesan yang amat singkat dan tidak jelas, namun entah kenapa Idan tersenyum dan hatinya berbunga-bunga membaca pesan tersebut. Idung adalah panggilan dari Yurika khusus untuknya, dan hanya dia yang memanggilnya seperti itu, jadi ia tahu benar jika orang yang berada di sisi lain pesan tersebut sudah pasti adalah Yurika.

    “Iya, kenapa? Nggak boleh ya?”

    “Nggak apa kok. Aneh aja. XP”

    Malam itu mereka berdua saling bertukar pesan, sebagian isinya mungkin tidak penting sama sekali, tapi bagi Idan ini merupakan salah satu kebahagiaan dalam hidupnya, bisa sedikit lebih mengetahui tentang sang idola, tentang bagaimana ia selalu menyisipkan emoticon lucu di setiap pesannya, bagaimana ia suka bercanda dan membalas setiap pesannya dengan sesuatu yang di luar dugaannya. Idan saat itu benar-benar merasa sebagai salah satu manusia paling beruntung di dunia ini.
     
  13. noprirf M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 14, 2014
    Messages:
    1,337
    Trophy Points:
    142
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +427 / -0
    wew endingnya baggus nih:oghoho:

    ya, walau sebattas teman jarak jauh tapi usaha si cowok ada hasilnya juga :oggenit:

    nice story, good job deh kak :top:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.