8 Bakteri Patogen Paling Berbahaya di Dunia

​

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengadakan pertemuan dengan para ilmuwan dari berbagai bidang, termasuk virologi, mikrobiologi, dan pengobatan klinis, dengan tujuan untuk mengidentifikasi patogen-patogen yang mungkin dapat menyebabkan wabah yang serius dalam waktu dekat. Berdasarkan hasil dari konvensi yang diselenggarakan di Jenewa ini, mereka akhirnya menyusun daftar dari delapan penyakit yang memiliki prioritas untuk dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam upaya pencegahan wabah yang lebih besar.

Menurut Science Insider, inisiatif pertemuan diluncurkan dalam rangka menanggapi berbagai kritik masyarakat terhadap respon awal WHO dalam menghadapi wabah Ebola di Afrika Barat, dimana salah satu panelis independen mengklaim bahwa organisasi kesehatan tersebut terlalu lambat dalam menempatkan langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Untuk mencegah terulangnya kehancuran yang disebabkan oleh krisis Ebola, WHO sekarang memberi rekomendasi untuk mengembangkan program pengobatan lebih awal sebelum wabah terjadi, daripada harus menunggu sampai keadaan darurat terlebih dahulu untuk memulai penelitian. Secara khusus, WHO menyerukan kepada dunia untuk memprioritaskan delapan patogen yang telah diidentifikasi oleh para panelis di Swiss.

Di antaranya adalah Crimean-Congo haemorrhagic fever (CCHF), sebuah virus yang ditularkan melalui kutu yang terdapat pada pakan ternak, yang memiliki angka kematian sebesar 40 persen. Sampai saat ini, peneliti masih belum menemukan adanya vaksin untuk virus tersebut. Virus lainnya yang berada di dalam daftar ialah Marburg virus, yang dapat menyebabkan demam berdarah yang parah. Virus ini dibawa oleh kelelawar buah dari famili Pteropodidae, namun juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia.

​

Lassa virus, yang lazim ditemukan di Afrika Barat, juga termasuk dalam daftar. Meskipun dalam kondisi normal virus ini jarang menyebabkan penyakit yang fatal, namun kasus yang menyebabkan para ibu hamil mengalami kematian atau kehilangan janin sudah terjadi sebanyak 80 persen.

Ebola adalah patogen lainnya yang diidentifikasi oleh para panelis sebagai patogen yang layak mendapat prioritas. Begitu juga dengan SARS dan MERS, yang keduanya merupakan virus penyebab gangguan pernapasan, dan dalam kasus yang terakhir memiliki tingkat kematian sebanyak 36 persen.

Sebagai tambahan, para panelis juga menyarankan Rift Valley fever, yaitu penyakit yang ditularkan melalui hewan ternak atau nyamuk, untuk dimasukkan ke dalam daftar. Meskipun pada umumnya yang terjadi hanya berupa gejala ringan, namun dengan adanya sedikit infeksi kecil, penyakit ini dapat mengakibatkan masalah yang serius, seperti radang otak. Terakhir, para panelis mengidentifikasi Nipah, patogen yang terdeteksi berada di sebagian benua Asia dan dapat menyebabkan komplikasi neurologis, sebagai patogen yang layak untuk diprioritaskan oleh para peneliti agar segera dilaksanakan penelitian dan pengembangan dalam upaya pencegahan wabah yang lebih besar.

Kedelapan patogen ini dipilih berdasarkan potensi mereka untuk menyebabkan wabah yang serius dalam waktu dekat, ditambah dengan kurangnya fasilitas perawatan dan pengobatan yang memadai. Dengan alasan ini, maka penyakit-penyakit yang telah mendapatkan banyak perhatian dan pendanaan, seperti HIV / AIDS dan malaria, tidak dimasukkan.

WHO memberi rekomendasi dilaksanakannya program pengobatan dan pengembangan untuk delapan patogen ini, sehingga nantinya antivirus untuk patogen-patogen ini dapat segera diberikan apabila terjadi wabah. WHO mengatakan, inisiatif seperti ini harus dilaksanakan dengan pengembangan vaksin dan peningkatan pada teknik diagnostik, serta respon perilaku, yang harus disesuaikan apabila terjadi kasus infeksi yang pertama.

Sumber: Bagi Kertas
Facebook Page: Bagi Kertas
Twitter: Bagi Kertas

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS