1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Segitiga Bermuda Indonesia

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by ihatetomatoes, Feb 27, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. ihatetomatoes Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    162
    Trophy Points:
    51
    Ratings:
    +504 / -0
    Silahkan dibaca..
    klo :repost: :maaf:

    Kemolekan Pulau Sagori, Kabaena, Sulawesi Tenggara, kerap dinikmati oleh turis mancanegara sebelum tragedi bom Bali Oktober 2002. Pulau itu menyimpan misteri, antara lain seringnya kapal karam. Pantas banyak yang menyebutnya Segitiga Bermuda di Kabaena.

    Pulau Sagori di Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, itu merupakan karang atol berbentuk setengah lingkaran. Pulau tersebut tak lebih dari onggokan pasir putih dengan panjang sekitar 3.000 meter dan pada bagian tengah yang paling lebar, 200 meter.

    Wisatawan asing biasanya singgah di pulau itu dengan kapal pesiar setelah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Buton dan Muna. Di Sagori mereka berjemur di atas pasir putih sambil menunggu bola matahari yang perlahan meredup saat hendak terbenam. Seusai menyaksikan gejala alam yang mengagumkan itu mereka pun melanjutkan perjalanan.

    Sagori sebetulnya lebih menarik jika dilihat dari pegunungan di Pulau Kabaena. Dari ketinggian jarak jauh itu Sagori menampilkan sapuan empat warna, yakni biru tua sebagai garis terluar, biru muda, garis putih, kemudian hijau di tengah. Warna hijau bersumber dari tajuk-tajuk pohon cemara yang melindungi pulau tersebut.

    Jarak terdekat dengan daratan Kabaena sekitar 2,5 mil. Namun, pengunjung biasanya bertolak dari Sikeli, kota pelabuhan di Kecamatan Kabaena Barat, dengan jarak sekitar empat mil atau sekitar 30 menit dengan perahu motor. Sagori merupakan wilayah Kelurahan Sikeli.

    Kata "sagori" konon diambil dari nama seorang gadis yang ditemukan warga Pongkalaero-kini sebuah desa di Kabaena -pada saat air surut tak jauh dari pulau itu. Gadis itu diceritakan menghuni kima raksasa yang terjebak karena air surut.

    Saat ditemukan, gadis tersebut dalam keadaan lemah tak berdaya. Para pemburu hasil laut kemudian menggendongnya ke sebuah onggokan pasir sebelum dibawa ke mokole (raja) di Tangkeno di lereng Gunung Sangia Wita, puncak tertinggi (1.800 meter) di Kabaena.

    Namun, setelah beberapa saat diistirahatkan di onggokan pasir, gadis tersebut meninggal dunia. Sebelum meninggal ia sempat menyebut namanya, Sagori. Sejak itu penduduk menamakan onggokan pasir itu Pulau Sagori.

    Kuburan kapal

    Keindahan Sagori di atas permukaan sangat kontras dengan kondisi alam dasar laut di sekitar pulau tersebut. Belantara batu karang yang terhampar di kawasan perairan pulau itu menyimpan misteri yang menyulitkan para pelaut, bahkan tidak jarang membawa petaka yang amat menakutkan.

    Seperti diungkapkan beberapa tokoh masyarakat suku Sama (Bajo) di Kabaena, karang dan perairan Pulau Sagori hampir setiap dua tahun menelan korban berupa kapal pecah karena menabrak karang maupun korban manusia yang dibawa hanyut gulungan ombak pantai pulau tersebut.

    Musim libur tahun lalu, misalnya, seorang siswa SMA Negeri 1 Kabaena tewas dihantam ombak yang datang mendadak saat dia bersama sejumlah temannya mandi-mandi di pantai. Sebelumnya, seorang ibu mengalami nasib serupa tatkala sedang mandi-mandi di sana.

    Menjelang Lebaran lalu, sebuah kapal kayu kandas kemudian tenggelam di perairan pulau itu saat kapal dalam perjalanan dari Sikeli menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan. Tidak ada korban jiwa, kecuali kapal tak dapat diselamatkan.

    Dua tahun sebelumnya kecelakaan menimpa sebuah kapal dalam perjalanan dari Bulukumba (Sulsel) menuju Maluku dengan muatan sembako dan bahan bangunan.

    "Tidak bisa dihitung lagi jumlah kapal yang terkubur di dasar laut Sagori," ujar Uja' (60), nelayan Sikeli dari suku Bajo.

    "Kuburan" tersebut termasuk rongsokan kapal layar VOC dan kapal yang diperkirakan berasal dari China di kedalaman sekitar 13 meter saat air surut. Subair (57), Kepala SMP Negeri Sikeli, menemukan kapal tersebut pada 1973. "Saya yakin itu kapal China karena masih menyimpan harta karun berupa piring antik dan gerabah lainnya," katanya.

    Menurut Subair, kecuali barang pecah belah, petunjuk lainnya adalah simbol-simbol China pada kapal maupun gambargambar naga yang terukir jelas.

    Cerita seputar Pulau Sagori mirip Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) di Lautan Atlantik. Sagori juga menjadi kuburan bagi kapal-kapal yang berlayar mendekati pulau yang terletak 2,5 mil arah barat daya Pulau Kabaena itu.

    Perairan Segitiga Bermuda terbentuk oleh garis (lurus) imajiner yang menghubungkan tiga titik, masing-masing di Pulau Bermuda, Miami (AS), dan Puerto Rico. Di wilayah perairan segitiga itulah dunia selalu dikejutkan denngan hilangnya sejumlah kapal bersama penumpang dan awaknya tanpa bekas. Bahkan, pesawat terbang juga kerap kali hilang misterius di atas perairan itu tanpa bisa dideteksi. Karena itu, Segitiga Bermuda dikenal sebagai "Kuburan Atlantik".

    Tragedi kapal VOC

    Kecelakaan laut terbesar di Sagori terjadi pertengahan abad ke-17 yang menimpa lima kapal milik VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Kerajaan Belanda di Asia Timur yang beroperasi di Nusantara untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah. Kelima kapal itu bersamaan menabrak karang dalam perjalanan iring-iringan dari Batavia menuju Ternate (Maluku Utara).

    Informasi agak lengkap tentang peristiwa empat abad silam itu dipaparkan Horst H Liebner, tenaga ahli bidang budaya dan sejarah bahari pada Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, saat mengikuti Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara IX di Bau-Bau, 5-8 Agustus 2005 lalu.

    Menurut Liebner, peristiwa kandasnya kelima armada VOC di karang Pulau Sagori pada 4 Maret 1650 itu amat menarik untuk diteliti lebih mendetail. Namun, dia mengaku belum sempat membaca keseluruhan naskah catatan harian awak kapal tersebut.

    Kelima kapal layar Belanda itu adalah Tijger, Bergen op Zoom (berdaya angkut 300 ton), Luijpaert (320 ton), De Joffer (480 ton), dan Aechtekercke (100 ton). Data daya angkut Tijger yang bertindak sebagai kapal komando tak disebutkan oleh Liebner. Seluruh penumpang (581 orang) dapat diselamatkan. Mereka terdiri dari awak kapal, serdadu, dan saudagar.

    Malapetaka tersebut sangat menyengsarakan seluruh penumpang yang terancam kekurangan perbekalan. "Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami masih dapat menyelamatkan sedikit beras yang kering," tutur Liebner mengutip jurnal yang ditulis salah seorang awak kapal.

    Lokasi kecelakaan merupakan daerah asing bagi para pelaut Belanda maupun dunia pelayaran umumnya di zaman itu. Pulau Kabaena yang terdekat dengan lokasi musibah, dalam laporan disebut Pulau Comboina.

    Penduduk setempat yang datang ke lokasi pada dasarnya bukan bermaksud menolong, tetapi menjarah seandainya tak dicegah oleh awak kapal. Penduduk yang dilukiskan sebagai "orang hitam" diartikan Liebner sebagai etnis Sama (Bajo) yang mendiami pesisir Pulau Kabaena.

    Hal itu dibenarkan tokoh Bajo H Djafar alias Nggora (80-an). "Orang Bajo datang membantu sambil mengambil kain untuk bahan pakaian," tuturnya mengutip tradisi lisan masyarakat Bajo seputar kecelakaan lima kapal VOC 400 tahun silam itu.

    Setelah menjelang seminggu hidup di Pulau Sagori tanpa tanda-tanda kemungkinan adanya pertolongan, pimpinan pelaut Belanda memutuskan mengirim sebuah sekoci ke Ambon untuk melaporkan kecelakaan itu kepada Laksamana de Vlamingh.

    Mereka juga berusaha membuat sendiri kapal menggunakan bahan-bahan dari kapal yang telah pecah berantakan. Awak kapal menyelamatkan barang dagangan dan 87 pucuk meriam.

    Kapal hasil rakitan yang kemudian diberi nama Trostenburg (benteng pelipur lara) itu diluncurkan awal Mei, hampir bersamaan datangnya kapal bantuan pada 7 Mei 1650 yang dikirim atas perintah de Vlamingh. Kedatangan kapal bantuan itu sangat terlambat karena terhalang angin barat yang saat itu bertiup kencang.

    Tragedi segera berakhir ketika semua awak kapal bersama muatan dan meriam diangkut ke Batavia. Bangkai kapal tersebut kini masih tergeletak pada kedalaman sekitar lima meter di dasar laut Pulau Sagori. "Mesin dan baling-balingnya masih ada," tutur Uja'.

    :piss:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. r3dchick3n M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2009
    Messages:
    670
    Trophy Points:
    191
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +24,137 / -0
    Bangkai kapal tersebut kini masih tergeletak pada kedalaman sekitar lima meter di dasar laut Pulau Sagori. "Mesin dan baling-balingnya masih ada," tutur Uja'.

    :sembah::sembah:
    dgn kedalaman cuma segitu, koq g diceritakan adanya upaya perburuan harta karun disitu y???mustinya, orang akan beramai2 menyelam disitu, bwt nyari harta yg ikut tenggelam bersama kapaL:matabelo::matabelo:...

    Hmm, apa mrka :takut::takut:, kalau2 ada kutukan???
     
  4. mulia24 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 18, 2009
    Messages:
    284
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +48 / -0
    wah, ini sangat disayangkan :ngambek: jika tidak dilakukan eksplorasi, begitu banyaknya peninggalan masa lampau yang tidak tersentuh, koq bisa2nya departemen kebudayaan membiarkan hal ini terjadi. :keringat:

    selain demi tujuan edukasi (dan keuntungan jika dipamerkan dimuseum/pameran) yakni dengan mengumpulkan, meneliti dan menyelamatkan benda-benda kuno dari bangkai2 kapal tersebut, tentunya pemerintah juga bisa mendapatkan untung dari penjualan besi2 tua dari kapal2 yang karam (kapal VOC dideskripsikan membawa meriam <telah diselamatkan> dan meninggalkan baling2 dan mesin kapal). :hihi: tentu saja pemerintah butuh dana untuk eksplorasi dan bukan tidak mungkin ada benda2 yang legal untuk dijual yakni dengan ketentuan tidak menjual peninggalan sejarah. :malu:
     
  5. deathan1me M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 13, 2009
    Messages:
    367
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +69 / -0
    banyak kecelakaan yang terjadi kyk di lautan atlantis,itu kan karena faktor alam seperti gangguan magnet atau badai yg ganas.jadi bkn karena ada hantu atau kejadian supernatural....
     
  6. smkosasih M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 9, 2008
    Messages:
    5,341
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,189 / -0
    kemarin2 di media masa gencar diberitakan tentang penyitaan barang ilegal berupa "harta karun peninggalan Dinasti Ming".
    Harta karun tersebut berupa keramik jenis mangkok dan piring yang nilainya diperkirakan mencapai Rp5 triliun hasil penyitaan dari kegiatan pencarian ilegal di perairan Blanakan, Kabupaten Subang.

    gila yah, ternyata banyak harta karun terpendam di sekitar perairan di seluruh indonesia...
    katanya kalu perairan sekitar indonesia diexplore dengan seksama, bisa menemukan banyak harta karun yg nilainya bisa melunasi utang negara ini... (katanya lho).
    :piss::piss::piss:
     
  7. joni_lau Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 11, 2008
    Messages:
    191
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +19 / -0
    itu kecelakaan terjadinya rata2 jaman dulu, kalo sekarang orang2 emang udah pada ngehindarin kawasan itu ya?

    btw, itu di peta kenapa ga ditandain? jadi ga ngerti dimana, hehe...
     
  8. juvegetarian Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    58
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +11 / -0
    di gambarnya yg segi tiganya yg mana gan??
    btw sekarang masih ada g kejadia2 klo lewat d situ?
    thks inponya gan..
     
  9. nurhana M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 10, 2009
    Messages:
    266
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +685 / -0
    memang gan di daerah ini terkenal dengan kenaehan laut yang berbau mistis katanya sih menurut nenk gue di daerah ini ada sepasang suami istri raksasa yang tinggal jika malam tiba kalau mereka tidur dan ada kapal yang lewat kapalnya bekal di tenggelim tuh, makanya para pelaut sana kalau mau lewat tuuh daerah makam hari biasanya lammpu kapalnya pada di matiin supaya tidak menggangu sang penunggu....
     
  10. shadowpit M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 28, 2010
    Messages:
    561
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +57 / -0
    sayang ga ada fotonya gan... harusnya lebih menarik info yang diberikan bila ada foto kuburan kapalnya... tapi info siagan emang :top:
     
  11. pondan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 26, 2011
    Messages:
    21
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    indonesia bnyk gunung dasar laut,mgkin pnyebab mncul ny gas metana sama sperti sgitiga bermuda
     
  12. Di4m0nD M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 6, 2011
    Messages:
    704
    Trophy Points:
    82
    Ratings:
    +88 / -0
    masuk akal bro,
    mungkin juga, mengingat di Indonesia kan emang banyak gunung
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.