7 Penyebab Mutu Pendidikan Di Indonesia Rendah

saya rasa semuanya kembali ke moral dan pemikiran masing - masing pihak.... guru, murid, dan pihak luar yang berpendapat

 

Kebiasaan menyontek yg paling bahaya. Siswa jd pasif dan terbiasa terima jadi, nilai bagus, dan lulus. Padahal sekolah itu adalah proses bukan mendapat ijasah dgn nilai bagus buat cari kerja. Percuma jg ijasah bagus tp ga paham materi, tar kerja mau nyontek siapa?

 

gini loh ya. untuk pernyataan nomor 3 itu
aku juga setuju, cuma mau nambahin aja
terkadang itu ya, ada siswa yang mau bertanya
tetapi masalah datang dari guru tersebut
mungkin pada saat siswa bertanya, guruh tersebut malah merespon
"pertanyaan mu itu koq bodoh" ato "itu bukan pertanyaan yang pantas kamu katakan"
nahh. dengan merespon seperti itu
bukannya malah memberikan suatu perasaan negatif tentang konsep
bertanya itu pada siswa kan sehingga jadi takut bertanya
sehingga dalam pikiran mereka terus tersimpan kesan bahwa kalo
mereka bertanya mereka akan disindir balik seperti (ya siapa juga yang mau bertanya kalo responnya kayak gitu)
malah menurutku sekalipun siswa itu pertanyaannya gak sesuai
harusnya guru itu memberikan suatu inflict yang positif sih

 

ada benernya juga gan, tp mgkn itu cm berlaku bagi siswa yg sudah tau karakter gurunya yg "tukang nyindir" itu...
kalo uda ngadepin guru yang "asik" ane yakin siswa2 pun berani bertanya kok, ane pengalaman soalnya sama guru biologi SMA dlu..

selain itu juga kadang siswa tak bertanya/malu bertnya karena pada dasarnya bingung apa yg mau ditanyakan

 

satu lagi gan..males membaca..gak tau karena kurang ditekankan apa kurang fasilitas buat membacanya atau karena individu masing2..

tapi kebanyakan dari indivisu masing2 sih..

wahh kalo masalah nyontek tu gak bisa dihilangin lagi kayaknya..ntar lama2 bisa jadi budaya..budaya mencontek..miris kadang2..

 

setuju gan ama 7 poin diatas
skolah2 yg bagus pun msh terjebak poin 4,6,dan 7
mengapa? krn dr pemerintahnya sdr yang bikin sistem kaku
kpn majunya nih? hrsnya kt ngikut perkembangan zaman
sistem pendidikan ketglan zaman, biasanya akan memproduksi siswa yg pola pikirnya ketglan zaman>>no offence, just my opinion

 

iya setuju nih harus dikembalikan ke individu masing masing, emang sih harus ada penekanan ke mereka juga tapi agak salah aja dengan penekanan model sekarang ke merekanya

 

1. kinerja guru meragukan, dari pengalaman gw dulu, biasanya anak yg pinter dijadiin tutor sebaya, bwt ngajarin, ato guru nyuruh murid untuk nyatet2, trus gurunya balik ke ruang guru, trus balik lagi ke ruang kelas 1,5 jam kemudian

2. mental murid, banyak yg sekolah tuh, karena pergaulannya, bukan dalam menimba ilmunya, klo sering2 ke perpus bwt belajar, malah diledekin

3. suka ngeledekin (klo kata orang sunda mah moyokin), orang2 yg ngejawab pertanyaan dah gitu jawabannya salah, itu bisa ngilangin kepercayaan diri, jadi bahaya juga tuh bwt perkembangannya

 

saya setuju dengan pendapat kakak TS
metode pendidikan di indonesia sudah kehilangan spirit, lantaran pemerintah yang suka ribet sendiri demi mendapat citra baik di mata asing.
jadinya para guru lebih mentingin duit dan otak, tanpa mempertimbangkan potensi lain yang di miliki oleh murid seperti kecerdasan akhlak,sosial,visual dan lain sebagainya. akibatnya muncul statement anak pintar itu anak yang dapet ranking 1,anak bodo itu anak yang dapat ranking juru kunci di sekolahnya dan lain-lain. imbasnya anak ranking "juru kunci" itu jadi minder dan mulai menghalalkan segala cara buat mendapatkan ranking 1 (termasuk contek dan maling lembar jawaban teman),padahal dia nggak tahu kalo dia itu punya "something" yang lebih baik di bandingkan si anak rangking 1 itu.

jadi untuk para guru, berhentilah memikirkan uang ,pikirkanlah anak didik mu itu mau jadi apa nanti, biar kalian tidak kena dosa lantaran didikan kalian secara tidak langsung menjerumuskan anak didik kalian ke jalan sesat.

maaf kalo ada salah kata

 

tergantung akhlak masing" gan , akhlak tu bagaikan wadah dan ilmu tu seperti airnya

 

bukti nyata budaya menyontek sudah menjadi bagian masyarakat, bahkan yg berani melawan malah diusir

http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/15/09474924/Ibu.Siami.Si.Jujur.yang.Malah.Ajur

salut untuk keluarga bu siami yg berani mengungkap kecurangan UN di Surabaya

dan semoga warga yg mengusir mereka segera dibukakan mata hatinya

 

Menurut hemat saya, pelajar Indonesia terlalu di cekoi dengan pelajaran2 yang terlalu banyak teorinya dan terkadang juga tidak perlu. Hal ini dapat menimbulkan perilaku mencontek. bayangkan saja, seorang siswa kalo hari ujian ada 2 mata pelajaran yang diujikan, dan metode belajar yang ditanamkan adalah menghafal dari buku, bukan tidak mungkin para siswa akan malas dan kemudian mencari jalan pintas.
so menurut hemat saya kalau ada perubahan, ya sistem belajarnya banyak2lah praktek. karena pada akhirnya (dunia nyata), teori (keadaan ideal) sangat jarang jarang terjadi.
Majulah pendidikan Indonesia