1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Disease Ciri-Ciri Gangguan Bipolar

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by kiefs, Jan 20, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kiefs M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    1,192
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +747 / -0
    Nn M adalah seorang gadis berusia 20 tahun dan masih berkuliah di suatu universitas di Jakarta. Ia datang ke psikiater dengan diantar oleh teman-teman satu kostnya. Saat masuk ke ruangan periksa, Nn. M menyapa terapis dengan suara keras dan tertawa dengan gembira.

    Nn.M mengatakan, ia bingung mengapa diajak menemui psikiater padahal ia baik-baik saja bahkan perasaannya cenderung sangat bahagia akhir-akhir ini. Saat dilakukan pemeriksaan psikiatrik lebih jauh, Nn.M mengakui bahwa akhir-akhir ini ia memang agak boros. Ia membeli lima pasang sepatu, masing-masing seharga separuh gaji yang diterimanya dalam sebulan.

    Ia juga membeli banyak barang untuk dibagi-bagikan pada teman-teman dan kenalannya yang menurutnya membutuhkan barang-barang tersebut. Uang tabungan yang dikumpulkannya setelah bekerja keras selama dua tahun terakhir habis dalam sekejap.

    Namun ia merasa tidak ada yang salah dengan hal tersebut karena ia masih bisa meminta uang dari ayahnya yang menurutnya adalah orang paling kaya di Indonesia. Nn.M juga menceritakan bahwa akhir-akhir ini pekerjaannya di kantor banyak yang terbengkalai karena ide-ide membanjiri pikirannya.

    Ia menggambarkan bahwa ide-ide tersebut seperti berkejaran di dalam benaknya. Ia merasa bahwa semua ide-ide tersebut sangat brilian sehingga ia bingung harus mewujudkan yang mana terlebih dahulu. Ia tidak merasa bahwa perilakunya tersebut bermasalah dan mengatakan bahwa jika ia dipecat sekalipun, ia yakin dapat membiayai dirinya sendiri dengan kreatifitas yang dimilikinya saat ini.

    Ia merasa bahwa energinya sangat banyak hingga kadang-kadang ia sama sekali tidak butuh tidur dan tetap merasa segar bugar. Ia mengatakan bahwa perasaannya sangat baik saat ini, ia bahkan merasa kepercayaan dirinya melambung sangat tinggi.

    Saat dilakukan pemeriksaan, Nn.M menjawab dengan sangat cepat dan pembicaraannya seolah-olah tidak dapat dihentikan. Topik pembicaraannya melompat-lompat dari satu topik ke topik lainnya.

    Nn.M menggambarkan dirinya sendiri sebagai 'asyik' saat ini, ia heran mengapa teman-temannya justru merasa terganggu dengan kondisinya saat ini padahal kondisinya dahulu cenderung pendiam, rendah diri, dan sulit bergaul dengan orang lain.

    Ia juga mengakui bahwa di masa lalu, ia pernah merasa sangat putus asa hingga hampir setiap hari ia menangis tanpa sebab yang jelas hingga kadang-kadang ia ingin bunuh diri saja. Kondisi depresi tersebut dialaminya beberapa kali dan menurutnya yang paling parah adalah satu tahun yang lalu.

    Gangguan bipolar adalah gangguan mood (suasana perasaan) yang dikarakteristikan dengan episode depresi dan manik atau hipomanik. Dahulu gangguan ini dikenal sebagai 'manic-depressive illness'. Pada awalnya antara skizofrenia dengan gangguan bipolar saling bertumpang tindih dalam penegakan diagnosisnya namun kemudian diberi batasan yang jelas oleh Emil Kraeplin, seorang psikiater Austria.

    Depresi adalah suatu kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang. Sedangkan pada kondisi manik atau hipomanik terdapat suatu kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan, meluas, atau iritable (mudah menjadi marah).

    Kondisi mood yang meningkat ini akan menyebabkan perubahan pada diri pasien meliputi peningkatan energi, gangguan tidur, gangguan makan, rasa percaya diri yang berlebihan, waham (pikiran yang bertentangan dengan dunia nyata) yang kebesaran, kontrol impuls (rangsangan/dorongan) yang buruk, hingga perilaku agresi (menyerang) dan tanpa perhitungan. Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan. Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu, sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari.

    Episode depresi dari gangguan bipolar memiliki kriteria diagnostik yang sama dengan gangguan depresi mayor episode tunggal. Sedangkan pada gangguan bipolar episode campuran terdapat gejala-gejala manik atau hipomanik dan depresi yang berganti-ganti secara cepat pada suatu periode waktu yang berlangsung sekurangnya satu minggu.

    Pada tampilan klinis, seorang yang menderita gangguan bipolar episode campuran biasanya mengalami kondisi mood yang sangat tidak stabil. Secara umum, terdapat dua jenis gangguan bipolar, pada gangguan bipolar tipe satu, ditemukan sekurangnya satu episode manik. Sedangkan pada gangguan bipolar tipe dua ditemukan sekurangnya satu episode hipomanik.

    Banyaknya orang yang mengalami gangguan ini adalah berkisar 1-3 persen dari keseluruhan total populasi di Amerika Serikat. Sedangkan jumlah yang menderita gangguan ini di Indonesia, tidak diketahui dengan pasti. Sekitar 10%, individu dengan gangguan depresi mayor biasanya akan mengalami episode manik atau hipomanik pada perkembangan penyakitnya. Pada usia yang muda, ditemukannya gejala-gejala psikotik (menyerupai skizofrenia), dan ditemukannya episode depresi berulang merupakan faktor risiko munculnya gangguan bipolar.

    Gangguan bipolar belum dapat ditentukan hingga saat ini dan belum ditemukan marker biologis yang berhubungan secara mutlak dengan gangguan bipolar. Obat-obat psikiatri golongan mood stabilizer diketahui memiliki efektifitas yang cukup tinggi dalam mengendalikan mood yang tidak stabil tersebut.

    Secara genetik, diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I, 80-90% di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum).

    Anak kembar yang berasal dari satu telur memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita gangguan yang serupa dibandingkan anak kembar yang berasal dari dua telur, jika anak kembar tersebut dibesarkan di lingkungan yang berbeda.

    Rata-rata tingkat kemungkinan pasangan kembar menderita gangguan yang sama berkisar 60-70%. Untuk gangguan bipolar tipe I, keluarga terdekat dari individu yang menderita gangguan ini memiliki risiko tujuh hingga sepuluh persen untuk menderita gangguan yang sama. Faktor psikososial yang diketahui sering memicu timbulnya gangguan mood ini, di antaranya tekanan lingkungan sosial, gangguan tidur, atau kejadian traumatis lainnya.

    Saat datang pertama kalinya untuk berobat, umumnya pasien datang dengan gejala-gejala depresi. Gangguan bipolar merupakan kondisi yang kronik dan individu yang menderita gangguan ini umumnya memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu, gejala utama yang terlihat adalah depresi dalam derajat ringan atau subklinis. Perbandingan hari lamanya gejala klinis depresi dan manik pada gangguan bipolar I adalah sekitar tiga berbanding satu, sedangkan pada gangguan bipolar II, lamanya hari depresi dibandingkan hipomanik adalah sekitar lima belas berbanding satu.

    Gangguan bipolar adalah suatu jenis gangguan jiwa yang sulit ditegakan diagnosisnya secara tepat. Ketika pasien datang untuk pertama kalinya, umumnya pasien didiagnosa dengan gangguan lain yang gejalanya bertumpang tindih dengan gangguan bipolar. Sekitar 19% pasien, mendapatkan diagnosis lain ketika datang untuk pertama kalinya. Sekitar sepertiga pasien mengalami kekambuhan gejala dalam rentang waktu sepuluh tahun paska mencari pertolongan untuk pertama kalinya hingga mendapatkan tatalaksana yang tepat. Kemungkinan kekambuhan gejala sangat tinggi sehingga diperlukan pengobatan maintenance yang ditujukan untuk pencegahan kekambuhan gejala.

    Dari penelitian pada penderita gangguan bipolar berusia dewasa, diketahui bahwa pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3. Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.

    Hingga saat ini, tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi. Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan. Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien. Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. rrevbra Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 23, 2009
    Messages:
    351
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +67 / -0
    Penjelasan yg cukup bagus. Kalo anak Kedokteran ato psikologi pasti ngerti. Bisa tanya sumbernya dari mana ?
     
  4. advs2 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 17, 2010
    Messages:
    275
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +23 / -0
    gangguan seperti ini sering banget,malah penderitanya ada yg bisa jadi dokter dsb,intinya hampir gak kayak orang gangguan jiwa
     
  5. alxix M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 30, 2009
    Messages:
    355
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +229 / -0
    heeee.. baru denger gw kasus yg kyk gini..
    ngga menular kan?
     
  6. advs2 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 17, 2010
    Messages:
    275
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +23 / -0
    gak ada gangguan jiwa yg menular,tapi kalo genetis masih mungkin
     
  7. silverpine21 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 16, 2009
    Messages:
    69
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    klo lama2 kumpul ma orang gila, jga isa ktularan gan .
     
  8. tarumainfo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 1, 2009
    Messages:
    563
    Trophy Points:
    207
    Ratings:
    +5,833 / -0
    wah, saya sih ciri-cirinya, dah ada semua. tinggal pergi ke psikiater.. hahaha. padahal dah ada upaya bunuh diri lebih dari 2x.. *dodolnya diriku.. * hahaha. :D
     
  9. RottenSherry Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 10, 2009
    Messages:
    163
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +13 / -0
    Artikelnya bagus. Emang gw kadang masih bingung, perilaku yang kayak gimana aja sih yang bisa digolongkan bipolar, karena perilaku ini gak merusak secara fisik atau mental, tapi merusak tatanan sosial yang ada di sekeliling penderita aja. Lagipula emang efeknya baru mulai setelah penderita sempet depresi berat sih...
     
  10. tarumainfo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 1, 2009
    Messages:
    563
    Trophy Points:
    207
    Ratings:
    +5,833 / -0
    Fisik dan mental bisa dirusak karena gangguan ini. semisal, pada saat manic, kadang kala orang tersebut memiliki superpower atau sangat energik dlsb. Biasanya itu sangat mengganggu orang-orang yang disekitarnya.. Bedanya, kalau pada saat depresi, rasa menyalahkan diri, tidak dihargai, dlsb bisa berakibat fatal yaitu niat bunuh diri. Nah ini dia yang membuat gangguan ini sangat berbahaya..

    Kalau masih penasaran seperti apa itu Bipolar,, bisa liat dokumenter yang udah saya buat threadnya.. berhubung, saya merasa disekitar saya mempunyai gejala yang mirip dengan bipolar ini. sayangnya, yang terlihat biasanya pada saat manik. pada saat depresi.. kurang tahu. :D tapi, yang bahaya sih episode pada saat Depresi.

    Stephen Fry: The Secret Life of the Manic Depressive - Salah satu dokumenter yang dibintangi oleh Stephen Fry dan teman-temannya yang mengalami gangguan bipolar.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.