Cerpen PERJALANANKU DI ALAM KEMATIAN SESAAT

PERJALANAN DI ALAM KEMATIAN SESAAT

Pagi terus berjalan, Siang mulai hilang menuju petang, malam mulai hadir hawa dingin perlahan menyelimuti teriakan binatang malam bersahut-sahutan menyemarakkan heningnya bumi pertiwi di malam hari.

Entah apa yang terjadi mataku terasa berat seakan ada yang mengganjal, kelopak mataku perlahan menutup, hingga akhirnya tak mampu terbuka lagi, aku pikir sukmaku telah lepas dari raga dan jiwaku melayang ke nirwana.

Hingga pada akhirnya aku tiba-tiba berada disuatu tempat. Aku tampak kebingungan dan tak tau sedang berada di mana!?, semua begitu indah, pemandangan yang mempesona dan menakjubkan, tempat ini begitu asing bagiku dan baru pertama kali aku menginjakkan kaki di sini.

Saat ku terpaku diam tanpa kata, kosakata, aksara, irama dan frasa seakan raib seketika sehingga dalam benakku tak mampu berpikir apapun jua, isi celana dalam pun ikut galau dan meronta yang akhirnya mendorongku secara paksa untuk berinisitif dengan agak mikir negatif ku masukkan tanganku di saku celana bermaksud mengambil jimat sakti mandra guna yang senantiasa ku bawa kemanapun pergi, karena benda keramat ini begitu penting dalam hidupku, ia acap kali menjadi teman di kala ku kesepian, menghiburku di saatku butuh hiburan, jimat ini juga mempunyai kekuatan supranatural karena dapat digunakan sebagai pelet untuk menjampi-jampi sang pujaan hati sehingga si korban jatuh cinta.

Benda apa itu? Itu adalah HandPhone.

*) Hoho....pasti ada yang mumet nebak-nebak dan ada yang ngeres juga kaan? Hayooo..ngaku

Oh iya benda ini juga jadi istri keduaku sekaligus pelarianku, ckakakaka.

Ku tengok jam pada ponselku yang menunjukkan pukul 06.17 WIB.
Dan kebetulan ada sms masuk, lalu aku coba buka isinya.

"Haaa?"

Aku terkejut bukan main, mulutku ternganga lebar namun secepat kilat tangan kiriku bereaksi untuk segera menutupnya karena aku sadar bakteri di hadapanku bisa tewas seketika lantaran ababku yang luar binasa biadapnya.

Sungguh aku tak percaya dengan sms ini, kenapa Maria Ozawa mengirim pesan padaku dan sejak kapan Miyabi memiliki nomer hpku begitu pula diriku darimana ku dapat nomernya? dan bagaimana bisa tersimpan di buku teleponku?
Ahh persetan dengan semua itu, mataku lantas fokus pada isi pesan...

"Hi guys, ada acara gak? Klo gak ada maukah kamu menemani aku dalam rangka release film JAV (Japan Adult Video) terbaru yang rencananya akan di beri judul oleh sang sutradara "Silent Mode of The Legend Fart", menurutku kamu cocok untuk jadi pemeran pria utama, pokoknya nanti kamu datang kesini jam 09.00 tit gak boleh t*tit".

Dengan melihat judul filmnya mungkin kalian berpikir si pengarang memiliki daya imajinasi tinggi, penuh filosofis dan bermakna elektabilasi yang dilandasi intervensi, konsolidasi yang menjurus harmonisasi dengan koefisiensi serta konotasi tinggi sehingga menyebabkan Vicky Prasetyo sang pencipta bahasa Vickynisasi mati tersedak nasi lantaran ada yang menghujat dan mengata-ngatai...

"Buaaahasaamu nggua-ngguapleki n nggua-ngguateli"

Huft.

Sebenarnya arti "Silent Mode of The Legend Fart" adalah "Kentut Mode Diam", intinya klo mau kentut harus tau diri dan jaga etika dengan cara mengaktifkan SILENT MODE saat kentut biar gak kedengeran dan ganggu orang laen apalagi suasana rapat kaan bisa brabe klo asal injak gas.... 'Bruuuoooot' sampe modot disertai mata melotot kayak mau copot.

Belum tuntas keherananku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh sms masuk lagi...

"criit, criit eSeeMeeeSSS" dering sms terdengar dramatis.

Dan saat kulihat nama pengirimnya,.... "Oooaaduhh gusti Pretty Asmara bokonge gedi" yang sms ternyata Miai Estianti mantan istrinya Ahmad Dhani.

"Heh cah bagus, pagi ini juga datang ke rumah tante yhaa... Anterin tante untuk njenguk Dul di rumah sakit, cap cus gak pake cas, cis, cus langsung tancap gas kesini, awas klo telat gak aku kasih plus-plus n fulus yg mulus, oke cah bagus! Jam 7 tiit harus nyampe klo gak luu gue bikin mampus pakai kapur barus yg dioplos ama racun tikus n spirtus.!!!"

"Ooh Mai GAaaaad, ojo nganti bojoku minggaaaatdd", dengan setengah salto aku bangkit dari tempat duduk, kaki membentuk kuda-kuda dan tangan bersiap merapal jurus pamungkas 'Langkah Seribu'(alias lari kabur) ....jiaaaaat...deesshhh....dalam sekejap sudah sampai di kamar mandi.

....byuur, byaaar, byuuur....
Dengan semangat 45 berkobar ku siram dengan air dingin jasad atletisku yang sangat eksotis dengan lekukan khas BinaRangka, menampakkan tonjolan tulang rusuk yang hanya tertutup kulit dengan sedikit daging.

*)ngomong ae gering, gituu aja kok repot!!! :'(

Meski dingin tapi menyegarkan, saat asyik mandi kuiringi dengan berkomat-kamit seakan membaca mantra.....

"Siram Mbayem, Nina Adem, Gelis Gedhe, Ilang WARASE".

^_^ oaaalaaah walaah walaah pantesan aja tulisannya jadi ngawur n ngoplak, orang yang nulis aja Putus Sarafnya.

Usai mandi dan sedikit berhias diri tak lupa semprot minyak angin wangi dengan aroma trasi sehingga aura tubuhku semerbak seksi, klo sudah begini jangankan pak polisi, kuntilanak aja bisa lari terbirit-birit gak jadi nakut-nakuti.

Oh yeach biar tampak klìmis meski sejatinya bau amis, aku poleskan minyak gorengrambut biar tampak rapi dan seolah berkharisma tinggi walaupun aslinya carut marut kayak badut.

Setelah berjibaku pada persiapan lantas ku menuju garasi dan langsung starter mobilPorsche GT Turbo, aku bingung sejak kapan saya punya mobil dan dari siapa aku belajar setir...? Aaalaah embooh lahh sing penting pokoke ngegas, pokoke (ngegas), pokoke (ngegas), pokoke (ngegas)... Aseeek tarik maaang *soimah*

Tiba di rumah tante Maia Estianti jam 06.58 dan langsung cap cus tanpa cas cis cus menuju rumah sakit Pondok Indah dimanaDul dirawat inap.

Tak terasa perjalanan sang waktu begitu cepat berlalu, "Ohh iyaaaa...." ku tengok jam ternyata sudah nangkring tepat pada angka 09:00. *blaszzzth*
"duh gusti ingkang maha sabar paringono bojo sing bokonge kembar, modyaar guuaawaat telat nih ke studio tempat Maria Ozawa bekerja".

Aku langsung bergegas pamit dan tancap gas.

09:18 *alaaaamak omas wati geloloden salak, Miyabi selak njaluk diciak* sampai di lokasi syuting langsung disambut dengan wajah garang sang produser.

"Kamu niat kerja gak?, tau gak aturan mainnya? Disini waktu adalah uang, makanya tepat waktu sangat berarti gak kayak di tempatmu janji jam 8 tapi jam 9 belum datang" umpat Produser dengan mimik Harimau bunting tersedak beling, kesakitan guling-guling. *uaanjiiing*

Arrgghhh kecewa, sedih, takut, resah dan putus asa campuraduk jadi satu layaknya sayur asem yang garamnya alami, cukup dengan setetes keringat dari ketek chefnya sudah mampu mengasinkan sekaligus mengasamkan sayur satu panci.

*) aalaach gak nyambung blass...

Meski kecewa namun ada banyak hal yang membuat asaku kembali terobati, disini adaSora Aoi dengan raut gembira ia menghiburku dan memijit pundakku, seakan tak mau kalahNozomi Sasaki pun datang menghampiri sembari melepaskan ciuman ke pipi kanan dan kiri.

Dari hadapan mataku juga telah datang, seorang wanita cantik bernama Yumi Sugimoto foto model asal Jepang, berjalan lenggak-lenggok sungguh menantang, melangkah mendekatiku sambil membawa rantang, kemudian membuka tutupnya sembari bilang "ini maas aku bawain daging rendang" ...*hohohoii sugooi asoy geboy, nendaaaang*

Dan yang lebih penting Aku tetap diminta untuk jadi pemeran utama pria, hal itu karena Miyabi yang mendesak Sutradara agar aku bisa tetap dapat jatah main, sebab Maria Ozawa sangat ngefans dan tertarik denganku. *hohoo narsis dikit joosh*

Mau tak mau akhirnya aku ikut nimbrung dalam penggarapan film eksostis menjurus pornografis itu, dengan catatan gajiku di potong, yaach mau apa lagi? Pada prinsipnya di Industri maksiat ini 'Kerja atau tak digaji'.

Tak terasa waktu talah menunjukkan pukul 12:24, 3 jam lebih tenaga terkuras tentunya oleh adegan 'kikuk-kikuk'. Lalu aku bergegas pulang, terasa berat tanganku mengendalikan setir mobil, jalanan pun seakan tampak terbelah dua, kepala pusing mata berkunang-kunang, badan pegal, lesu, lunglai dan seolah tak bertenaga *wajar laah orang habis dihajar habis-habisan oleh Miyabi*

Namun syukurlah saya bisa sampai keistana tempat dimana aku beradu dan menanggalkan segala lelah, gundah dan resah, sebuah bangunan nan megah mewah tak ternilai harganya yang tersusun dari pondasi kuat dengan jumlah lantai tak terbatas, beralaskan hamparan bumi yang di bawahnya aliran air serta langit sebagai atapnya, masih dilengkapi dengan AC alami disisi kanan dan kiri sehingga tak membutuhkan banyak daya listrik, sungguh aku tak salah memilih arsitekturnya.

*) Kolong jembatan...

Aku parkirkan mobil sport mewahku ke garasi *nah lho? Kolong jembatan ada garasinya?* ..yang tadi ngaco..
Setelah itu aku bergegas lari terhuyung ke kamar tidur, menghempaskan badanku di atas empuknya spring bed, tak butuh waktu lama karena saking lelahnya mataku terpejam dan terlelap sektika.

Belum lama ku terlelap kira-kira baru dua jam tiba-tiba suara ketukan pintu berulang-ulang *glodaak, gloodak* ...grusyaaaak...(roboh pintunya) dibarengi dengan bunyi bell....

"Cok Dancook Tangi Coook, Ono Tamu Coook" sungguh nada bell yang menjengkelkan bukan?!

Sebenarnya sudah lama aku ingin mengganti bell biadap itu namun apalah daya aku hanya orang yang tak punya, rumahpun sekedar istina dengan isi ala kadarnya, tv aja cuma 4 buah yang masing-masing 49 inchi, kulkas paling isinya buah-buahan, roti, snack, sayur, daging, air minum dan beberapa kaleng susu. Makan pun sehari cuma tiga kali gak bisa lebih, garasi aja cuma ada satu yang isinya sekedar PORSCHE GT TURBO dan 2 Motor, NINJA dan SCORPIO. Sungguh telampau miskin kaan?

*) hla ndiaasmu njeblug.

Suara ketukan pintu dan bell membuatku terhenyak dari tempat tidur, "arrghhh, siapa sih? Ganggu orang tidur aja" batinku menggerutu sambil melangkahkan kaki menghampiri pintu.

Dan.... *Cekleekk* handle pintu ku buka.

"Masya Allah" *Klabruuuk* tanpa ku sadari sesosok wanita cantik secepat kilat menyambar tubuhku dan memelukku erat. Diriku terheran siapa gerangan dia? Kenapa tiba-tiba datang menghempaskan tubuhnya di pelukkanku dan saat ku lihat wajahnya secara teliti.

"Hheaaaaaa Regina Andriane Saputri?" teriakku tersendat.

"Hai say apa kabar? Kangen nih udah lama gak ketemu dan e'ok e'ok ama dirimu, oh iya aku ada berita bagus nih buat kamu sayang!"ceriwisnya dengan penuh semangat.

"Kabarku baik, d-a-n be-ri-ta apa yang ka-mu maksud bagus?" tanyaku dengan heran dan agak tergagap.

"Tau gak say?, aku telah sepenuhnya berhasil memoroti sebagian harta Farhat Abbas dan dia sekarang udah mendekam di penjara atas kasus pelecehan nama baik Ahmad Dhani, itu artinya aku dan kamu bisa bebas, yuuk say kita nikahan aja secepatnya biar bisa 'kikuk-kikuk' tiap hari secara sah dan gak ngumpet-ngumpet lagi, daripada sama si Kadal Berbisa itu mendingan ama kamu say, udah cakep, pinter, lucu, berpikir dewasa lagi dan yang lebih penting kamu gak suka kontroversi apalagi mengomentari keselahan orang lain dengan celoteh gak jelas. Pokoknya you are my choice, my dream and my everything"curhatnya padaku dengan mood berseri-seri dan penuh semangat.

"whuaaaaaaaaa....!!!! Apa-apa'an semua ini? Aku tidak sedang mimpi kaan? Ini nyata atau hanya halusinasi?, *oh mai gaaad buatlah anuku jadi kuat*" teriakku disertai kebingungan.

Kucoba ambil raket nyamuk dan ku tamparkan ke muka sambil bilang "ini gak mimpi kaan?", lalu ku ambil tang dan ku cubitkan ke pipiku sembari berkata "ini gak mimpi kaan?", masih kurang puas ku ambil linggis lantas ku hantamkan di kepalaku dan kembali berujar "ini gak mimpi kaan?"

Hasilnya bukan jawaban pasti dari retorika yang ku tanyakan akan tetapi...

Kepalaku benjol, pipiku coel dan mukaku bonyok semua.

*) hahaha diiaasaar guooblog.

Ditengahku termenung bimbang, pikiranku seakan terbang melayang, batinku terasa kering kerontang, gundah gulana, galau risau dan tak percaya pada apa yang tengah ku alami ini, tiba-tiba....

"layang sworo, rak iso ngobati roso kangen marang sliramu nyai..."
Bunyi dering alarm Ponselku terdengar melengking di telinga dan seakan memaksaku untuk segara bangkit dari peraduan, namun apalah daya tubuh serasa kaku dan mataku terganjal beban berat sehingga membuatku malas untuk bangun.

Sejurus kemudian di susul suara merdu memanggilku, terdengar sayup karena nyawa di telingaku masih cenderung tertutup...

"piii bangun pii udah jam 6 loh, sarapan udah aku siapin, cepetan bangun sarapan, mandi terus berangkat kerja" panggilan istri tercintaku membangunkan.

"*ooaaaduuwwh gusti bojoku pancen seksi* wedus tenan jebulnya cuma ngimpi" eeladalaah kingkong nguntal bangkong sak tong nganti rak iso njagong.

'Fuih' ku lap keringat dingin di pipiku, sembari mengambil nafas panjang dan mengelus dada.

"arrrgghhhh uooaasyuuu haaaasyyuu" batinku kecewa.

Ku tepuk jidatku pake palu "ceplaak" *beuhh*

. . .


Kisah Amburadul bin ngawur yang inspirasinya terlahir dari intisari dubur yang dicampur bubur dan rasanya dijamin bisa bikin Gatot Kaca mabur.
Mungkin kalian tak paham filosofinya karena memang tulisanku berantakan adanya, berisi uraian ngawur, alur cerita ngalor ngidul dan identik dengan kosakata yang ajur mumur bak taek tenggelam di lumpur.
Sebagian besar mungkin memahami, tertawa geli tak henti-henti karena baca tulisanku ini yang sungguh tidak menarik sama sekali.

Di penghujung posting ada sebuah petuah yang tersirat dari kisah perjalanan mimpi carut-marutku bahwasanya :

"Segala sesuatu yang terjadi di alam MIMPI kita, JARANG sekali dan bahkan TIDAK AKAN PERNAH terjadi dalam kehidupan NYATA. Hanya MIMPI yang berupa HARAPAN dan CITA yang akan benar-benar terwujud menjadi NYATA namun harus dibalut dengan upaya, do'a dan bertawakal kepada-Nya"

Original by

Muhammad Arba'in​

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS