1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic PATRIOT (Unofficial Indonesian Superheroes Rewrite Project)

Discussion in 'Fiction' started by escapist, Sep 21, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. escapist Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    24
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +11 / -0

    PATRIOT

    1st Arc : Kawa Hijau

    Prolog

    Asap mengepul berwarna putih menari-nari di udara. Ruangan di pabrik tua itu hanya diterangi oleh sebuah lampu bohlam yang remang-remang.

    Tampak dua sosok manusia yang sedang mondar-mandir sambil menenteng senjata. Mereka sedang berpatroli dan menjaga ruangan tersebut.

    “Malam ini sepi sekali, perasaanku tidak enak...”

    “Kau selalu saja berlebihan, sudah diam saja dan lakukan tugasmu.”

    Dengan langkah yang agak dipaksakan mereka berjalan di koridor sambil sesekali menyorotkan lampu senter ke kiri dan kanan.

    Bruggh..!!

    Tiba-tiba terdengar suara orang terjatuh.

    Tetapi suasana kembali senyap, dan teman patrolinya malam ini seakan-akan menghilang.

    Dengan gemetar ia mengangkat senjata dan berjalan menuju ke arah suara tadi.

    “H.. Hei..!”

    “J..J...Jangan b..bercanda kawan...”

    Namun tak ada sahutan sama sekali.

    Samar-samar terlihat dua cahaya merah seperti mata yang mendekat. Keringat menetes di kening pria itu. Dengan cemas dia segera mengambil posisi menembak. Tangannya gemetar memegang pelatuk besi yang dingin.

    “J..Jangan bergerak...!!”

    “S..Si..Siapa kau?”

    Perlahan dia menuju arah cahaya tersebut.

    Tiba-tiba cahaya tersebut bergerak dan menghilang.

    Dengan panik pria tersebut menghujani tempat cahaya aneh tadi dengan rentetan timah panas. Suaranya menggelegar di kesunyian malam. Bunyi selongsong peluru yang berjatuhan semakin menambah riuh suasana.

    Tiba-tiba sesosok manusia muncul dibelakangnya. Dengan cepat dia mencekik pria malang itu dan menghujamkan sebuah jarum yang membuat pria malang itu pingsan tak sadarkan diri.

    Setelah membuat pingsan korbannya, dia kemudian menyeret tubuh yang tak berdaya itu menuju tempat gelap yang tersembunyi. Kemudian pergi menyusuri koridor yang sepi.

    Cahaya bulan menyinari celah-celah tembok yang sudah retak, membuat tubuh pria itu tampak lebih jelas.

    Dia mengenakan pakaian taktis militer berwarna hijau gelap dengan berbagai berbagai sabuk multifungsi melilit di dadanya bagaikan seekor laba-laba.

    Wajahnya tertutup topeng dengan kacamata night vision menyala berwarna merah. Di atas kacamatanya juga terdapat dua buah sensor kecil berkedip sehingga membuat pria itu tampak memiliki empat buah mata.

    “Aku tidak yakin barang itu ada disini komandan.”

    “Penjagaan mereka terlalu lemah.”

    Pria itu tampaknya sedang berkomunikasi lewat radio yang berada di telinganya.

    “Lanjutkan misi agen. Misimu bukan hanya mencari barang tersebut, tapi juga menyapu bersih teroris yang ada di lokasi”

    Roger”

    “Hufft... Saatnya bekerja...”

    Ucap sang agen sambil melemaskan badannya seakan melakukan gerakan pemanasan sebelum berolahraga.

    Dengan cepat agen itu berlari. Dia menghentakkan kedua pergelangan tangannya dan dari gauntlet yang dikenakan muncul dua bilah pisau kecil berwarna hijau. Dengan lincah dia melempar dua pisau itu ke arah dua bayangan yang kemudian tampak terjatuh.

    [​IMG]

    “Berkurang dua.”

    Sebelum penjaga yang lain sadar akan keadaan yang terjadi, sang agen melompat dan menjejakkan kakinya ke salah satu dinding dan berlari.

    Kemudian dengan cepat ia melompat di tengah-tengah kerumunan para penjaga. Tangan kirinya memegang salah satu pucuk senapan sementara tangan kanannya memukul leher pemiliknya. Secepat kilat setelah melumpuhkan satu orang, tangan kanannya kembali berayun ke arah sebaliknya menuju leher korban kedua sehingga tampak seperti satu pukulan yang melumpuhkan dua orang sekaligus.

    Tubuhnya kemudian berputar dan menyabetkan kakinya ke salah seorang penjaga yang akan menyerangnya dan mendarat dengan posisi seperti seekor laba-laba yang siap menyerang mangsa.

    “Umm... dua tambah tiga.. Lima jatuh...”

    Kemudian dia melesat dan menghindari hujan peluru yang diarahkan kepadanya. Kakinya menjejak tanah dan melompat. Dalam keadaan di udara dia menarik dua bilah pisau dari pinggangnya dan kemudian menghujamkan pisau tersebut tepat kearah leher dua penjaga sambil mendarat dengan indah.

    Sesaat setelah mendarat dia kembali melesat menuju tiga orang penjaga terakhir. Tubuhnya bergulung dan meluncur rendah di atas lantai dan menyabetkan pisaunya ke salah satu kaki penjaga yang kemudian terjatuh.

    Agen itu kemudian berputar dan melompat ke salah seorang penjaga yang masih selamat dan menusukkan dua buah pisaunya ke arah leher korban.

    Satu penjaga yang masih tersisa pun ketakutan dan berbalik arah, berusaha untuk kabur. Namun agen tersebut melompat dan bersalto sambil melemparkan salah satu pisaunya ke punggung penjaga yang berusaha kabur.

    Sementara itu penjaga yang hanya terpotong kakinya hanya bisa diam ketakutan sambil menahan rasa sakit.

    “Kau tahu, identitasku tidak boleh diketahui siapapun. Maukah kau berjanji untuk merahasiakan kejadian ini?”

    Penjaga malang itu mengangguk-angguk panik. Namun tiba-tiba matanya terbelalak dan dari mulutnya memuntahkan darah. Tampak sebuah pisau sudah menancap tepat di jantungnya.

    “Hmm.. Kalau dipikir-pikir aku lebih percaya pada orang mati. Mereka lebih pendiam.”

    Dengan tenang dia mencabut kembali pisau-pisaunya, membersihkannya dari sisa-sisa darah yang masih menempel dan menaruhnya kembali di wadahnya.

    Agen tersebut kemudian merogoh salah satu saku di sabuknya dan mengeluarkan suar kecil. Dinyalakan suar tersebut. Tampak warna hijau berpendar terang, dan dia melemparkannya keluar jendela.

    “Misi selesai. Kawa Hijau keluar dari area.”

    Dengan tenang dia melompat keluar dari gedung tersebut dan mengawasi cahaya suar saat dia mengingat kembali kejadian yang membuatnya memiliki kemampuannya yang diluar akal manusia.
     
  2. animanji M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 9, 2012
    Messages:
    404
    Trophy Points:
    66
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +214 / -0
    konsep ceritanya keren dan tentang superhero Indonesia. Tapi kenapa kok gak dilanjut...?
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.