1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Sebuah Surat

Discussion in 'Fiction' started by Haoo, Oct 2, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Haoo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 13, 2012
    Messages:
    389
    Trophy Points:
    167
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +13,428 / -5
    Sejuknya angin diiringi oleh alunan lagu menemani sore hariku yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Duduk di sebuah halte yang hanya bisa dimuat oleh 5orang saja.
    Tetapi itu tidak jadi masalah. Kau tahu kenapa?
    Karena dihalte ini pada saat sore hari sangat sepi, biasanya tidak ada lagi orang yang datang
    Sebenarnya halte ini tidak begitu jauh dari pemukiman, hanya saja orang-orang jaman sekarang sudah tidak memakai alat transportasi umum seperti bus yang biasa kunaiki.
    Karena sekarang mereka sudah memiliki kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
    “Minum wedang jahe kaleng memang enak.” wedang jahe kaleng yang kubeli dari mesin penjual otomatis atau yang biasa disebut vending machine.
    *tap..tap..tap* terdengar, suara sebuah kaki dari arah timur.
    “Permisi, bolehkah saya duduk disini?” Tanya nya dengan senyum manis
    Akupun mengangguk malu sambil memberi senyum kepadanya tiba-tiba waktu seperti terhenti, detak jantung ku berdetak sangat keras. Mungkin dia bisa mendengarkan nya.
    Aku mencoba melirik untuk melihat wajahnya.
    “Ada apa mas?” dengan wajah yang kebingungan
    Mungkin aku terlalu lama menatapi mukanya kataku dalam hati “Maaf, tidak ada apa-apa.” Kataku kepadanya.
    “Begitu ya? Kalau begitu, boleh bertanya gak mas?” dengan wajah bingung dia bertanya.
    “Boleh. tapi saya beritahu mbak dulu ya, saya itu anak SMA,” ucapku.
    “Oh! Maafkan saya kalau begitu.” terkejut sepertinya dia.
    Mungkin karena bulu-bulu di bagian mukaku sudah mulai menumbuh dan tidak kurapihkan, jadi dia mengira aku tua?
    “Tidak apa-apa kalau mbak mengerti. Mau bertanya apa?” ucapku
    “Bus ke-7 bukannya baru saja pergi, kenapa kau masih disini?” tanyanya dengan muka yang ingin tahu.
    “Aku terbiasa pulang menaiki bus terakhir.” dengan senyum yang sedikit terpaksa, aku menjawab pertanyaan dia.

    Setelah dia mendengar jawabku dan melihat ekspresi yang terlihat di wajahku, tiba-tiba dia terdiam dan menundukan kepalanya kebawah tak tau kenapa. Ingin bertanya tetapi dia juga sepertinya mempunyai masalah sendiri. Jadi kuputuskan untuk tidak bertanya.

    Tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan menoleh kepadaku. Sontak aku terkejut karena jarak muka antara kita sangat dekat. Bibirnya pun bisa kulihat sangat jelas
    “Seksi.” pikiranku mulai menjerumus ke hal-hal yang tidak benar.

    “Kenapa kau pulang selarut ini? Jangan membuat Orangtua mu khawatir!” dengan nada tinggi, dia bertanya kepadaku.
    “Aku tinggal sendiri, tidak perlu khawatir.” jawabku, sambil mengalihkan pandanganku ke arah lain karena malu dan terkejut.
    “Tinggal sendirian? Sekarang, kau sudah makan?” ucapnya, dengan wajah yang memerah karena menahan amarah. Dia terlihat lucu.
    “Belum, aku bisa membeli mie ayam yang didekat rumahku.” kataku, mengangkat tangan kiri sambil mengaruk-garuk rambut ku.
    “Kau tahu? Jika setiap hari kau hanya makan mie ayam saja, itu tidak baik untuk tubuh mu! Mulai sekarang aku akan membuat bekal makan untuk mu, kau pulang sekolah jam 3 sore kan?”.
    “Ba-baik.” seperti terpaksa, aku menjawabnya.
    “Kalau begitu aku pulang, sampai besok!” Dia pergi dengan senyum yang lebar untuk ku.
    Aku tidak percaya dia meninggalkan ku begitu saja dan seenaknya memutuskan sesuatu. Dia akan membuatkan bekal makan untuk ku setiap harinya, aku tidak keberatan tetapi rasanya tidak enak karena merepotkan orang lain.

    Hari Selanjutnya, aku pulang lebih cepat dikarenakan tidak ada ekskul hari ini dan
    Seharusnya, setelah aku pulang dari sekolah sekarang aku menikmati cuaca sore favoritku ini sambil meminum wedang jahe kaleng yang biasa ku beli sebelum ke halte bus tetapi, sekarang karena perempuan ini aku memakan bekal yang telah dia buat untukku.
    Terlihat isinya ada nasi putih, daging ayam goreng, bakso goreng dan sosis merah yang dipotong-potong berbentuk seperti gurita. Aku tidak percaya.
    “Bu-bukan nya ini semua mengandung banyak lemak? Dimana sehatnya?” Tanya ku dengan ragu.
    “Kau tidak sopan sekali! Apa kau tidak bersyukur sudah dibuatkan makanan oleh perempuan sepertiku?” terlihat marah dan sangat tidak dewasa.
    “Ma-maaf,” kataku sambil memalingkan wajah darinya.
    “Tidak cocok sekali antara sifat dengan wajah nya, itu kan yang kau pikirkan?” keluhan nya “Aku sudah menjadwal hari ini makan apa, dan besok makan apa. Aku tidak tahu makanan favorit mu jadi aku asal membuat, karena itu beritahu apa yang kau suka dan tidak suka” kata dia, sambil menatapi wajahku.
    “Maaf! Aku suka semua yang kau buat, terima kasih!” kataku dengan gembira.
    Ternyata dia benar-benar memikirkannya, mungkin ini rasanya mempunyai keluarga?
    “Baiklah, aku akan membuatkan nya lagi jika ada waktu”.
    Setelah itu, dihari-hari selanjutnya kita berbicara tentang macam-macam. Tentang hobi, musik kesukaan, apa yang biasa dilakukan di rumah, apa yang terjadi di sekolah, dan masih banyak lagi.
    Tetapi, tentang informasi pribadi seperti nama, umur, tempat tinggal kita tidak pernah membahasnya. Tetapi aku dan dia sangat menikmati momen-momen ini, meski nama satu sama lain pun tidak tahu.

    Sekarang adalah hari Sabtu..
    “Hei, besok gimana kalau kita date ke aquarium baru di kota sebelah?” sambil memperlihatkan 2 tiket ditangannya dan tersenyum-senyum untuk mengajak ku
    “Eh? Boleh, di rumah pun aku tidak ada kerjaan,” ucapku.
    Ya, memang betul aku tidak ada kerjaan dirumah. Bukan karena aku ingin pergi jalan-jalan berdua dengan nya. Su-sungguh!
    Dia menatapi ku dan bertanya, “Kenapa muka mu tiba-tiba memerah seperti itu?”
    “Memerah? Mu-mungkin karena . . . . panas! Ya, hari ini panas sekali sampai-sampai mukaku terlihat merah!” kataku.
    “Hee, begitu ya? Ya sudah, aku pulang duluan,” ucapnya.
    Sedikit demi sedikit, langkah demi langkah semakin jauh dia terlihat dan mulai menghilang dari hadapanku. Halte ini menjadi sepi setelah dia pulang kerumah nya.
    Padahal, dari saat aku baru masuk SMA hingga saat ini aku selalu sendiri apa mungkin saat itu aku kesepian? Dan disaat dia muncul di hidupku, pandangan ku kepada dunia ini berubah. Aku mulai berpikir, bersyukur bisa bertemu dengannya.

    Hari Minggu, pukul 10.15 pagi. Itulah waktu yang dia janjikan untuk datang ke halte, dan pergi ke aquarium bersama. Tetapi orang yang menjanjikan nya belum datang, dan ini sudah lebih dari 20 menit. Bukan marah, tetapi rasa khawatirlah yang ada dihati ku mungkin saja ada sesuatu yang terjadi denganny––
    “Maaf aku terlambat. Tadi Aku lupa menyalakan alarm dan asik memasak dan setelah aku lihat jam sudah telat 5menit setelah itu aku baru mandi memilih baju––––“
    Dia meneruskan pembicaraannya di bus saat aku paksa untuk naik terlebih dahulu sebelum bus ini pergi.

    Sampailah kita di Aquarium X, dia yang tadinya terlihat menyesal meminta maaf kepadaku berkali-kali sekarang mempunya wajah yang berbeda dan sangat menyegarkan.
    Saat pertama kali memasuki aquarium ini, kita diberi pemandangan laut yang sebenarnya hanya aquarium disini terlihat banyak sekali ikan-ikan yang belum ku ketahui dan ada pula ikan-ikan besar seperti hiu. Dan pemandangan yang paling indah adalah dia, melihat hal yang menakjubkan seperti ini matanya bersinar-sinar, benar-benar bersinar.
    Aku benar-benar bersyukur bisa bertemu dengannya. Berjalan berduaan seperti date pun tidak buruk. Aku akan mencoba mencari kerja paruh waktu dan mengumpulkan uang setelah itu aku akan mengajaknya, dengan uangku sendiri. Selain itu, aku juga akan membelikan nya sesuatu. Hanya untuknya.
    “Hei, jangan melamun terus ayo kita pulang. Hari sudah mulai larut,” katanya.
    “Sudah mau pulang? Baiklah, kalau begitu ayo kita pulang,” ucapku kepadanya.
    Saat didalam bus, dia tiba-tiba menjadi pendiam. Mungkin lelah karena berjalan seharian jadi aku tidak bertanya apa-apa dan setelah kita sampai dihalte dia memberikan bekal makanan untuk hari ini dan meminta izin untuk pulang dengan wajah pucat yang diamiliki aku tidak bertanya apa-apa saat itu.

    Aku berjalan menuju mesin penjual otomatis untuk membeli wedang jahe kaleng dan setelah itu aku kembali ke halte dan menghabiskan bekal makanan yang dibuat oleh nya.
    Tetapi setelah selesai menyantap semua makanan, di balik nasi putih itu ada sebuah kertas yang dilipat menjadi kecil.

    Aku harus pergi dari kota ini karena suamiku menyuruh pindah dari kota ini dan tinggal di jepang bersama keluarga dia. Maafkan aku karena seperti mempermainkan perasaanmu. Aku tahu kau suka makanan yang kubuat. Aku tahu kau butuh seseorang agar selamat dari masalahmu. Aku tahu kau mencintaiku oleh karena itu maafkan aku yang tidak bisa membuatkan mu bekal makanan lagi. Maafkan aku karena tidak bisa menyelamatkanmu dari masalah itu. Maafkan aku karena tidak bisa mencintaimu, Maki.

    Tertanda, Rana.
     
  2. Haoo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 13, 2012
    Messages:
    389
    Trophy Points:
    167
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +13,428 / -5
    tugas gw ini, ya lumayan aja jadi gw share disini
    kritik maupun apa itu, bisa saya terima.
    terimakasih sudah membaca ~_~
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.