1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Ketika Langit Mendung (cerpen)

Discussion in 'Fiction' started by apratamasm, Sep 15, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. apratamasm Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 26, 2013
    Messages:
    10
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    "ketika langit Mendung"

    "aku sangat benci hujan, hujan selalu saja membuatku tidak nyaman."

    Yandri bergumam sendiri, mata hitamnya itu terus saja menatap keluar rumah, langit seperti tidak berpihak padanya hari ini. awan mendung diiringi guyuran deras hujan yang seakan berdansa dengan kilatan - kilatan petir itu, seakan tengah sedang mentertawakan dirinya.

    "Ini hari terburuk sepanjang hidupku."pikirnya

    biasanya ketika sore tiba, dia dapat melihat anak - anak kecil itu asik bermain diluar jendela kamarnya atau dia dapat melihat burung - burung kecil yang berterbangan untuk kembali ke Sarang mereka ataupun hanya untuk sekedar melihat indahnya Senja didesa itu.

    "saat hujan, dunia iini seakan membosankan, sampai kapan aku harus menunggu hujan ini untuk berhenti." teriaknya lagi.

    sejak tak diperbolehkan keluar rumah, satu - satunya hiburan yang paling ditunggunya adalah melihat keluar jendela. dari kamar yang terletak di lantai dua bangunan rumah peninggalan belanda itu. dia dapat melihat seisi kampung dan pemandangan gunung karang yang hijau dengan langit biru yang menjadi kanvasnya, semuanya bagai lukisan Alam. Sebuah karya terbaik Illahi.

    tapi hari ini hatinya kesal bukan main, Hujan telah membuat alam kesukaanya menjadi Gelap gulita, dan Yandri tak menyukai itu. Hujan telah merenggut semua keindahan itu. memikirkannya saja bisa membuat dadanya sesak, padahal ayah dan ibunya selalu melarangnya untuk terlalu banyak berpikir hal - hal yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

    tapi untuk kali ini dia sudah tak tahan lagi, Yandri sangat kesal sekali. kepalanya yang sudah mulai botak karena rontok terlihat berurat, mulutnya terus saja mengutuk kearah langit "kenapa hujan ini tak mau berhenti,".

    setelah memaki cukup lama, dia akhirnya menyerah karena tahu dia tak akan mendapatkan tanggapan apa - apa, mulutnya yang sedari tadi tak ada henti untuk terus mengutuk akhirnya berhenti, matanya yang tadimerah karena marah sekarang berair, hidungnya basah karena lendir tak henti hentinya mengalir. Yandri menangis. ia sekarang mulai merengek "aku mohon tuhan hentikan hujan ini, sekali ini saja aku memohon."

    semenjak divonis hidupnya tidak lagi, kehidupan Yandri memang berubah, dia tak lagi dapat lagi dapat pergi keluar kamar, tak bisa bermain bahkan tak bisa menikmati buah salak milik tetangganya yang ranum, tapi Yandri tak pernah menangis, ketika rambutnya rontok dia tidak menangis, ketika mengikuti pengobatan - pengobatan yang sangat - sangat menyakitkan itu juga ia tidak menangis, bahkan ketika badannya yang subur makmur berubah menjadi kering kerontang pun dia tak pernah sekalipun mengeluarkan air mata. tapi kali ini dirinya tak bisa menahan diri lagi. ia menangis, menangis sejadi - jadinya, seluruh isi hatinya tertumpah keluar, bahkan semua pertanyaan tentang hidupnya muncul, bagaimana nanti jika ia mati, bagaimana nasib orang tuanya ketika dia tiada, bagaimana, bagaimana ?????

    setelah beberapa menit ia menangis, Langit sudah tak lagi mendung, matahari telah bersinar kembali gunung karang hijau terlihat keemasaan.dan ketika ia berhenti menangis, hatinya berubah ringan, tak ada lagi rasa penyesalan , semua pertanyaan yang dulu takut ia ungkapkan seakan terjawab sudah ketika ia melihat keluar jendela.

    "setelah gelap, pasti ada terang ." jawabnya sambil tersenyum.

    >>>>>>>

    "bu, ibu marnah." teriak surti pembantu baru di kediaman bapak sunarman sambil berlari menuju dapur memanggil pelayan tua bernama Sumarnah yang tengah mencuci piring.
    "denger endak tadi bu,"teriak marni antusias."saya dengar suara aneh - aneh dikamar atas."
    Marnah yang memang telah lama berkerja disana terdiam tak bereaksi, ekspresinya tenang tak memperlihatkan ekspresi apapun.
    "bener loh bu saya denger sendiri. tadi pas saya mau beresin kamar bapak, dikamar sebelah kedengaran ada yang teriak - teriak begitu loh."
    "ah kamu, salah dengar pasti kamu tuh." ucap Manah pasif.
    "beneran kok bu, saya berani sumpah, pas hujan tadi saya denger ada orang yang teriak - teriak sambil nangis - nangis di kamar kosong itu,"
    "sut, diam. jangan ngomong yang aneh aneh, kamu pasti salah denger."
    "tapi bu saya beran-."
    "cukup, mending kamu belanja sana mumpung hujannya sudah reda." Bentak Marnah sambil melotot'
    Surti yang merasa tak mungkin menang akhirnya mengalah. walaupun dalam hatinya ia bersumpah sudah mendengar suara - suara aneh di kamar kosong dilantai dua. dan dia juga bersumpah jika yang didengarnya bukan hanya suara hujan belaka, tapi suara tangis, tangis anak lelaki yang tengah kesakitan.

    >>>>>>>>

    Marnah sebenarnya bukan tak percaya dengan cerita surti. hanya saja, dia tak mau cerita ini jadi omongan tetangga, cerita yang sudah disimpan keluarga majikannya berpuluh puluh tahun lamanya. cerita, tentang Anak yang membenci hujan. dan paling tidak hujan kali sudah reda.

    Agan mod yang baik. ane mau muat tulisan ane yang pernah Ane muat dikompasiana, tapi karena enggak ada yang ngasih kritik dan saran buat tulisan ane disana. ane coba muat dimari, siapa tahu agan - agan mau kritik atau ngasih saran buat ane. supaya tulisan ane tambah bener. monggo tolong diliat :oggomen:
    beberapa tulisan udah ane ubah sedemikian rupa biar beda dari yg pertama ane tulis tahun 2013. kalau ingin lihat yg versi pertama silahkeun lihat dikompasiana dengan judul yang sama. "ketika langit mendung"
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ryrien MODERATOR

    Offline

    The Dark Lady

    Joined:
    Oct 4, 2011
    Messages:
    6,529
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,168 / -58
    Hmm, ya paling tata cara penulisan aja sih :keringat:

    "aku sangat benci hujan, hujan selalu saja membuatku tidak nyaman."


    Aku sangat benci hujan. Hujan selalu saja membuatku tidak nyaman."

    Yandri bergumam sendiri, mata hitamnya itu terus saja menatap keluar rumah, langit seperti tidak berpihak padanya hari ini. awan mendung diiringi guyuran deras hujan yang seakan berdansa dengan kilatan - kilatan petir itu, seakan tengah sedang mentertawakan dirinya.


    Yandri bergumam sendiri, mata hitamnya itu terus saja menatap keluar rumah, langit seperti tidak berpihak padanya hari ini. Awan mendung diiringi guyuran deras hujan yang seakan berdansa dengan kilatan - kilatan petir itu, seakan tengah sedang menertawakan dirinya.

    "Ini hari terburuk sepanjang hidupku."pikirnya


    "Ini hari terburuk sepanjang hidupku," pikirnya.

    biasanya ketika sore tiba, dia dapat melihat anak - anak kecil itu asik bermain diluar jendela kamarnya atau dia dapat melihat burung - burung kecil yang berterbangan untuk kembali ke Sarang mereka ataupun hanya untuk sekedar melihat indahnya Senja didesa itu.


    Biasanya ketika sore tiba, dia dapat melihat anak-anak kecil itu asik bermain diluar jendela kamarnya atau dia dapat melihat burung-burung kecil yang beterbangan untuk kembali ke sarang mereka ataupun hanya untuk sekedar melihat indahnya senja di desa itu.

    semenjak divonis hidupnya tidak lagi, kehidupan Yandri memang berubah,


    Semenjak divonis hidupnya tidak lama lagi, kehidupan Yandri memang berubah.

    Dst.

    Dst.

    Saya pikir bisa dimengertilah yg salahnya. Kalau soal ceritanya sendiri, futsuuu :lalala:
     
  4. apratamasm Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 26, 2013
    Messages:
    10
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    makasih yah gan buat sarannya
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.