1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Butuh Bicara

Discussion in 'Fiction' started by Muggi, Sep 1, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Muggi Members

    Offline

    Joined:
    Jul 10, 2014
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +6 / -0
    "Ki, melupakan bukan urusan waktu tapi urusanmu sendiri" ucap giny mencoba menasihati riky yang sedang terpuruk dalam kegalauan. "wah keren tuh kalimatnya gin, tapi aku lebih setuju sama kalimat yuda, Gimana yud?" Timpal riky. "Selama belum dimiliki seutuhnya masih ada kesempatan" jawab yuda pamer. "ya iyalah setuju, orang kalimat si yuda ngedukung kamu" protes giny yang lalu membuat kedua sobatnya tertawa.

    Kegalauan rikypun akhirnya menjadi fokus utama giny yaa selain dari kelulusan. Giny selalu mendengarkan apa yang dikeluhkan riky, selalu menenangkan, dan menyemangati. Hingga yuda menyadari perhatian giny itu menunjukannya suatu perasaan lain.

    Yuda mencoba membuka pembicaraan "Gin...." "hmmm..." giny yang tengah sibuk memainkan ponsel menjawab alakadarnya. "Gimana si riky?" Tanya yuda. "Riky?" Ginypun segera menyimpan ponselnya. Yang membuat yuda mengernyitkan dahi melihatnya. "Liat akunya gitu amat yud... Riky kenapa?" Ucap giny yang melihat yuda tak segera menjawab. "Gimana udah ga galau lagi tu anak?" Sembari tersenyum "Udah move on maksudnya?? Boro2 yud. Orang mau ngebuka pintu hatinya aja engga" ucap giny sedikit bernada kesal. "Hmmm gitu ya" Yuda semakin yakin dengan dugaannya. Bahwa giny memiliki perasaan lebih pada riky.

    Lapangan penuh sorak menyemangati tim basket kelas IPA terutama yuda. "Yuda...yuda...." ucap giny mengejek. "Yeehh... gimana sih sobat lagi main bukannya ikut dukung, liat tu cewe lain aja pada dukung yuda...yuda..." ucap yuda mendekati giny sesaat setelah peluit tanda istirahat dibunyikan. "Yeeehhh PDnya.... bukan main" ledek giny sembari menyodorkan minum. Priiiiiittt... permainan antara kelas IPA dan Bahasapun kembali dimulai, semangat para pemain begitu terasa hingga akhirnya sesuatu yang mengejutkan terjadi pada detik terakhir setelah yuda slam dunk ia terjatuh dan tak segera bangkit, membuat semua orang mengerumuninya terutama para cewe yang sendari tadi meneriakkan namanya. Giny yang terkaget dan berlari ke arah yuda pun mengurungkan niatnya untuk membantu. Yuda yang kesakitan karena lukanya sekilas melihat giny yang pergi tanpa rasa peduli padanya.

    "Mana giny rik?" Tanya yuda yang melihat riky hanya duduk sendirian. "Gak tau yud, belum liat". Tak lama "Itu tu yud, masuk lapangan. Mau main voli" tunjuk riky pada seorang gadis yang baru memasuki lapangan. Giny yang melihat kearahnya lalu melambaikan tangan riky pun membalas tapi tidak dengan yuda. Permainan berjalan dengan lancar hingga lagi lagi ada yang terluka... kini giliran giny yang ter-smash bola voli dikepalanya yang membuat giny tak sadarkan diri. Yuda yang melihat itu berlari seketika ke tengah lapangan dan segera menggendong dan mengantarkannya ke uks.

    Selama giny tak sadarkan diri yuda hanya duduk disampingnya bahkan sampai ketiduran, hingga yuda terbangun ketika mendengar suara giny yang kesakitan. "Apa yang sakit gin?" Tanya yuda khawatir. Giny hanya menggelengkan kepalanya "Mana riky?" Tanya giny lirih. "Riky?" Ya ampun gin... yuda bergumam "dia tadi ada urusan.ada yang sakit gin?" Tanya yuda mengalihkan. Giny menggeleng lagi ditambah dengan air mata yang mengalir di pipinya. "Kenapa gin? Mana yang sakit? Bilang" Yuda begitu bingung dan khawatir. "Engga yud ga papa." Jawab giny meyakinkan. Tak berapa lama riky datang dan menyita perhatian giny. Tak kuasa akhirnya yuda memutuskan untuk pulang dengan perasaan sedikit lega.

    "Udah sehat gin?" Tanya yuda yang melihat giny duduk sendiri menyaksikan pertandingan futsal riky. "Udah yud, cuma pusing kena bola aja ko" dengan senyumnya giny menjawab. Yuda pun ikut tersenyum. "Besok ga kerasa udah perpisahan lagi ya" ucap giny. "Iya gin" jawab yuda dengan senyum pahit dibibirnya. "Ini rik" giny memberikan minum dan handuk pada riky yang menghampiri. Yudapun berpamitan untuk kumpul dengan temannya yang lain.

    Hari ini perpisahan dan tentu saja membuat yuda sedih tak bisa melihat senyum giny lagi. Karena ia tahu betul giny dan dirinya tidak mendaftar di kuliahan yang sama. "Yud" panggil giny yang terlihat sangat cantik menggunakan gaun biru tua. "Eh giny" jawab yuda mengendalikan diri. "Beda ya kamu pake gaun" ucap yuda "jadi aneh yud? Tuh kan" tanya giny "cantik ko" jawab yuda membenarkan. "Yah.. ngejek kan. Mana riky? Ga bareng?" Sela giny. Senyum yang tersugging di bibir yuda pun hilang seketika "itu disana bentar lagi juga kesini" tunjuk yuda pada sekumpulan cowo2. "Pulangnya tungguin aku ya gin" ucap yuda yang lalu pergi.

    Perpisahan berjalan begitu lancarnya. Dan yuda pun berharap selancar rencananya sepulang nanti. "Yuda.... dari mana aja sih? Aku udah lama nunggu" "maaf maaf tadi ditahan fans... biasa" ucap yuda dengan santainya. "Dasar" timpal giny.

    "Mau duduk dulu gin? Repot banget kayaknya" ucap yuda yang melihat giny tak nyaman dengan higheelsnya setelah berjalan cukup jauh menuju taman "Sini yu" yuda mendahului duduk. Giny pun duduk disebelah yuda. "Buka dulu gin sepatunya biar dingin kakinya" ucap yuda sembari menunduk hendak membukakan sepatu giny. "Ih yud aku bisa sendiri" tolak giny kaget. Yang lalu menghentikan yuda setelah itu mereka pun terdiam cukup lama. Merasa tak nyaman yudapun mengeluarkan ponselnya lalu terdengar nyanyian 'tiga piluh menit kita disini tanpa suara.... dan aku benci harus jujur pa...' "apaan sih yud" merebut dan mematikan lagu dari hp yuda. "Ya... habis garing" sanggah yuda yang lalu tersenyum. Jantung yuda tak henti2nya berdetak dengan kencangnya. Hatinya menggebu untuk mengungkapkan perasaannya "Gin, apa perasaan kamu ke riky?" Tanya yuda yang seketika membuat giny kaget. "Sayang yud" jawab giny sekenanya yang lalu membuat yuda terdiam "sayang sebagai teman lahhh jangan aneh aneh" tambah giny. "Serius?" Tanya yuda meyakinkan "ko pake serius segala? Bener yud haha kenapa sih? tiba tiba nanya gitu?" Tanya giny heran. "Habisnya kamu kayaknya care banget ke dia" Giny tak langsung menjawab yuda. Dan setelah mengambil nafas panjang "yud, kamu tau ga kenapa aku kayak gitu?.... aku tu ga sanggup liat senyum kamu, aku ga sanggup dapet perhatian kamu, aku ga sanggup dapet tatapan kamu, aku ga sanggup yud" air matapun mengalir dipipi giny. Yuda yang melihat itu mengulurkan tangannya mencoba menghentikan air mata giny. "Maksud kamu apa gin?" Tanya yuda yang belum juga memahami ucapan giny. "Tak perlu mengerti yud, kamu tahu itu pun aku sudah lega" giny bangkit dan pergi meninggalkan yuda yang masih berfikir.

    Yuda bangkit "giny tunggu" giny pun menghentikan langkahnya "aku pun tak sanggup melihat senyummu untuk riky, akupun tak sanggup melihat perhatianmu untuk riky aku tak sanggup untuk memendam perasaanku giiiin.... aku sayang padamu, aku cinta padamu." Giny yang mendengar kata-kata itu pun segera menghampiri yuda dan memeluknya "Itu juga yang aku rasakan yud". Kini keduanya pun saling memahami apa yang mereka rasakan.

    'Terkadang mengungkapkan rasa sayang dan cinta tak bisa hanya dengan sikap. Tapi kitapun harus mengungkapkannya dengan kalimat.'
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. jiwadiagonal M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 9, 2012
    Messages:
    546
    Trophy Points:
    87
    Ratings:
    +974 / -1
    Umum sih... klise dan sangat biasa menurut gw. Tapi itu bukan yang terpenting, yang penting adalah terus berfikir dan lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Sabar dalam proses, itu hebat. Sama seperti gw yang juga dalam proses... tapi gw berproses bukan untuk menuju titik akhir, tapi cuma sekedar menikmati proses saja. Nice.
     
  4. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    contoh

    "Ki, melupakan bukan urusan waktu tapi urusanmu sendiri," ucap Giny mencoba menasihati Riky yang sedang terpuruk dalam kegalauan.

    "wah keren tuh kalimatnya gin, tapi aku lebih setuju sama kalimat Yuda, Gimana Yud?" Timpal riky melirik ke arah Laki-laki bertubuh atletis di sebelahnya.

    "Selama belum dimiliki seutuhnya, masih ada kesempatan," jawab Yuda mengeluarkan salah satu filosofi hidupnya.

    "Ya iyalah setuju, orang kalimat si yuda ngedukung kamu," protes Giny yang lalu membuat kedua sobatnya tertawa.



    Memoles dan merapikan tulisan

    -----

    Untuk plot - lom ada yg spesial, maksudnya dah klise aka umum

    Untuk pengkarakteran : ya normal maksudnya lom kerasa kuat
     
  5. ryrien MODERATOR

    Offline

    The Dark Lady

    Joined:
    Oct 4, 2011
    Messages:
    6,529
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,170 / -58
    Yg aneh itu sebenarnya cuman satu, pas diakhir tiba-tiba ada suara TUHAN yg nerangin maksud cerita ini :facepalm:

    Sisanya biasa. Meskipun saya tetap nggak ngerti kenapa ceweknya kyk gitu :swt:
     
  6. winular Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 21, 2014
    Messages:
    159
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +5 / -0
    Oh so sweet. Jadi suka sama penulisnya. Pengalaman pribadi ya
     
  7. freak1989 Members

    Offline

    Joined:
    Jun 13, 2011
    Messages:
    2
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Saya bingung, kalo emang si cewe suka ngapain nunjukin perhatian ke cowo lain :bloon:

    jalan pikiran perempuan memang sulit ditebak :swt:

    Misteri Wanita Derita Pria :bonyok:
     
  8. igamer Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 14, 2012
    Messages:
    24
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +4 / -2
    diresapin cerita ini kalo dipkir2 bikin mumet,.,,.ape ane sendiri yang kagak ngerti cerpen yah ?
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.