1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

The hidden flat

Discussion in 'Fiction' started by soraciel, Aug 24, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. soraciel Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 27, 2011
    Messages:
    82
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +30 / -0
    The Hidden Flat : Intro

    INTRODUCTION




    CHARACTERS

    Owner of Room No. 1
    Unknown

    Owner of Room No. 2
    Unknown

    Owner of Room No. 3
    Unknown

    Owner of Room No. 4

    Name: Nami Calandra
    Race: Harpy
    Origin: Greenland
    Abilities: Flight, Sonic Scream, Aerokinesis, Feather Projection
    pic:
    [​IMG]
    Harpy Mode:
    [​IMG]

    Owner of Room No. 5
    Still Empty

    Author's Note
    Fic ini terinspirasi dari roleplayer twitter @seouluxury_rp dan my rp @n_calandra :3 .
     
    Last edited: Aug 24, 2014
  2. soraciel Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 27, 2011
    Messages:
    82
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +30 / -0
    Chapter 1

    Greenland, 17xx

    Di sebuah tempat yang sangat terpencil, dimana tebing-tebing yang menjulang tinggi menjadi temboknya, dimana pohon-pohon yang akarnya menjuntai dari ranting ke bawah menjadi kordennya. Terdapat “pemukiman” dimana rumahnya tak ada bedanya dengan sarang burung sederhana. Hanya saja sarang tersebut besar sekali dan lebih berseni. Disitu terdapat sekumpulan Harpy, makhluk supranatural wanita setengah burung yang sangat eksotis. Suara mereka bisa membuat telinga manusia berdarah, dan hembusan sayapnya bisa merobohkan rumah penduduk. Mereka hidup dari mencuri makanan penduduk sekitar. Karena mencuri sudah menjadi bagian dari diri mereka, kata “mencari” pun artinya sama dengan “mencuri”.

    “Nami, kini giliranmu untuk mencari makan sayang!”, seru salah satu harpy.

    “ya, bu” jawab Nami yang dari tadi bersandar di ranting pohon. Dia hampir saja mengepakkan sayapnya jika tidak melihat manusia yang masuk ke tempat Harpy. Nami kembali ke sarang untuk menemui sang induk.

    “bu, ada manusia lagi yang masuk”

    “tak apa, manusia itu berjanji akan merahasiakan tempat ini dari kaum sesamanya.”, jawab ibunya sambil mengerami telur yang sebesar kelinci.

    “tapi lihatlah bu! Manusia pertama dulu juga berjanji akan merahasiakan tempat ini, tapi akhirnya malah bertambah banyak lagi manusia yang berhasil menyusup ke tempat ini. dan manusia yang berhasil menyusup kali ini adalah manusia ketigabelas! Tidakkah ibu menyadari bahwa manusia itu pengkhianat?” tiba-tiba Nami berpendapat denga emosi yang agak tinggi. Dia heran kenapa harpy selain dia begitu sabar menghadapi manusia. Apakah karena manusia yang menyusup disini semuanya adalah pria? Makhluk yang jarang ditemui bagi mereka karena semua harpy berjenis kelamin wanita.

    “sudahlah nami, ibu malas berdebat denganmu. Cepatlah mencari makan atau kalau tidak Ratu akan memarahimu.” Sahut ibunya. Jika sudah menyinggung kata Ratu, Nami langsung diam. Tanpa banyak kata dia langsung mengebaskan sayapnya dan terbang keluar, sambil berharap bahwa di masa berikutnya dia bisa menjadi Ratu selanjutnya. Sebelum keluar dari tempat Harpy, Nami melihat Ratu yang sedang berjalan-jalan. Tanpa sengaja Ratu juga menghadap keatas dan mata mereka saling berpandangan. Sang Ratu tersenyum kepadanya. Nami yang senang sekali mendapat senyuman dari orang yang paling dihormatinya langsung mengebaskan sayapnya dengan lebih kencang. Tanpa dia tahu bahwa senyuman Ratu adalah senyuman terakhir yang dilihatnya.

    3 hari kemudian, Nami kembali ke tempat asalnya dengan membawa sekarung bahan makanan bersama teman-temannya yang lain. sekitar 30 kaki diatas permukaan tanah, Nami melihat keadaan tempatnya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat segerombolan manusia berada dalam sarang Harpy. Nami bertengger ke pohon terdekat agar bisa melihat sarangnya lebih jelas. Manusia tersebut membawa senjata api, tali dan sangkar yang besar. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kaumnya tidak diperlakukan secara manusiawi oleh manusia. Ibunya dalam keadaan terbius dimasukkan dalam sangkar. Lalu telur yang selalu dierami oleh sang ibu dimasukkan kedalam peti mereka. Nami tak kuasa menahan airmatanya, belum tuntas rasa sakit hatinya, dia melihat lagi kekejaman manusia. Sang Ratu yang leher,tangan dan kaki diikat dengan tali berusaha melepaskan diri dengan mengeluarkan Sonic Scream-nya yang legendaris. Sayang, karena lehernya tercekat tali efek Scream berkurang drastis.

    “DOR!”

    Nami tercekat. Senjata api akhirnya digunakan manusia untuk membunuh sang ratu. Harpy yang awalnya terkulai lemah langsung bangun. Merasakan kepergian pemimpin sekaligus pengayom mereka. Mereka menjadi beringas, manusia yang sama bengisnya pun menembak Harpy satu persatu. Hingga tak ada satupun Harpy yang mereka bawa. Dari manusia itu mengarahkan pistolnya ke Ratu , Nami bersikeras untuk membantu kaumnya yang terjebak disana. Namun dia ditahan oleh temannya, sambil berbisik dengan getir,“kau pasti kalah jika kesana, kau lihat kan betapa tidak berdayanya Sang Ratu di hadapan manusia tadi?”

    “Ini bukan masalah kalah tidaknya! Apa kau sudi melihat kaum kita dibantai seperti itu?”, teriak Nami sambil menjadi saksi hidup akan kejamnya manusia. “kita harus hidup untuk membantai mereka! Kalau kau mati, aku mati, lalu siapa yang akan membalas dendam Harpy yang gugur?”. Mendengar perkataan temannya, sekujur Nami bertambah lemas dia menutup mata dan menangis.

    “kau harus melihatnya Nami. Agar dendam kita terhadap manusia tertanam dengan baik. Dan kita akan terus mengingat bagaimana manusia memperlakukan kita dengan tidak manusiawi.”, temannya bergumam lagi.

    Nami berhenti menangis, dan membuka matanya sambil berkata, “jangan katakan manusiawi. Kata itu sangat menjijikkan karena mengandung kata manusia , makhluk menjijikkan yang sebenarnya.”

    Beberapa ratus tahun kemudian...

    Nami telah berkeliling dunia dengan sayapnya. Selama ratusan tahun dia belajar menahan kekuatannya sedemikian hingga Nami bisa menjadi manusia seutuhnya. Awalnya dia merasa jijik melihat bentuknya yang persis seperti manusia. Namun mengingat bahwa hal ini satu-satunya dan tidak mungkin dia berkelana dengan sayap dikedua lengannya, dia terpaksa melatih diri menjadi manusia.

    Jakarta, 20xx

    Nami menginjakkan kakinya di ibukota Indonesia. sambil berjalan pelan dalam bentuk manusianya, dia teringat kata temannya sebelum berpisah. Mereka berdua harus berpencar, membentuk kaum Harpy sendiri apabila perlu. Karena jika mereka berdua pergi dan tinggal bersama, dan suatu saat manusia bengis datang lagi, maka habislah ras harpy di muka bumi.

    Nami melihat sekeliling, banyak bangunan pencakar langit namun tidak sedikit pemukiman kumuh yang jumlahnya seperti jamur. Tidak sengaja dia mendengar pembicaraan penduduk sana tentang sebuah lahan kosong yang sama sekali tidak bisa digunakan.

    Apa mungkin itu? Sebagai salah satu makhluk supranatural, dia tahu bahwa di tempat-tempat modern ada ruang khusus untuk mereka. Diam-diam Nami mengitari seluruh tempat dan benar saja, diantara bangunan-bangunan tinggi terdapat lahan kosong. Kalau dilihat tentu saja sangat kontras dan aneh. Nami berlari menuju lahan kosong itu dan WUS! Sedetik setelah kakinya menginjakkan lahan tersebut tiba-tiba berdiri sebuah flat minimalis yang memiliki 5 pintu. Nami termangu sebentar, tidak percaya bahwa tempat khusus untuk makhluk sejenisnya memang benar-benar ada.

    “Selamat datang di Flat no. 62. Ada yang bisa dibantu?”

    Nami terkejut mendengar suara itu. Dia menoleh kebelakang tapi tidak ada siapa-siapa.

    “hei nona aku disini. dibawahmu..”

    Nami melihat kebawah, seorang pria kerdil berjenggot putih. Memakai topi yang berbentuk kerucut.ya, seorang kurcaci.

    “..ya?” hanya itu yang keluar dari mulut Nami saking gugupnya.

    Kurcaci tersebut melengos, “kau pasti pertama kalinya menemukan tempat kediaman makhluk supranatural ya?”. Sambil berjalan dia melangkah menuju ke flat itu. Nami mengikutinya,

    “jika kau bisa masuk kesini berart kau berhak tinggal disini. apa kau mau?”

    Nami yang sudah lelah karena mengembara tanpa arah langsung mengangguk.

    “baiklah, ini kuncimu. Kau adalah penghuni ke-4, jadi tinggalah di kamar No. 4 ok? Ada pertanyaan?” tanya kurcaci tersebut setelah menyerahkan kunci.

    “mmm.. apakah seisi kamar ini sudah ditempati?” tanya Nami dengan canggung.

    “di flat ini ada 5 kamar. Dan kau adalah penghuni ke-4, jadi yang terisi tentu saja ada 4.” Jawab sang kurcaci datar lalu pergi.

    “emm tunggu sebentar, emm siapa nama anda kalau boleh tahu?”, tanya Nami. Pertama kalinya dia penasaran dengan sebuah nama.

    “yaah, panggil saja aku kakek Dwarf, itu sudah cukup.” , Dwarf melangkahkan kakinya lagi.

    Nami terdiam dan melihat kunci yang ada ditangan kanannya. Di hadapannya adalah pintu bertuliskan “No. 4” dengan papan nama yang entah dari kapan sudah muncul dan tertulis “Nami Calandra”. Kenapa kakek Dwarf bisa tahu namaku? Batinnya. Karena saking lelahnya, dia langsung masuk ke kamar barunya. Ruangannya simple tapi manis. Dia mencari sofa dan langsung merebahkan diri. Kelelaha,kebencian, dan dendam yang ada dalam dirinya membuat Nami tertidur dengan sangat pulas.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.