Cerpen Horror

Fini seorang gadis kelas 2 SMP sedang berbincang dengan sepupunya, Tika yang sedang berlibur ke bandung, kota dimana Fini tinggal. "Tik, berapa hari dibandungnya?" Tanya Fini. "Seminggu fin" jawab Tika. "Yah.... ko cuma seminggu?" jawaban yang sedikit mengecewakan bagi Fini, karena mereka jarang sekali bertemu. "Seminggu kan lama fin" dengan senyumnya Tika meyakinkan.
Malampun tiba, keduanya terus saja berbincang dan bercanda dengan riangnya melepas rasa rindu. Tanpa terasa keduanya pun mulai merasa mengantuk. "Tidur yu tik, lagian kan kamu habis dari perjalanan jauh. Pasti cape kan??" Ucap Fini sembari mengeluarkan selimut dari lemarinya. "Iya, baru kerasa capenya nih hahahaha" jawab Tika. "Bismika Allahumma ahya wabismika amut. Aamiin" ucap keduanya kompak. Dan mereka pun memejamkan matanya.
Belum lama keduanya terbaring. "Tik, tik..." Fini menguncangkan tubuh Tika yang baru saja terlelap, "denger ngga tik?" Tika yang terbangun mencoba mencari suara yang dimaksud Fini “denger apa fin?”. Fini tak menjawab ia hanya menyimpan telunjuk di bibirnya yang meminta Tika untuk diam dan keTika Tika mendengar suara yang Fini maksud mereka saling tatap dan secara serempak melihat ke arah pintu. "Ihhhh fin suara apa itu??" Ucap Tika berbisik. Suara itu terdengar seperti ketukan, tetapi...... "Fiiiin... suaranya makin.... "sssssttt" Fini berusaha menenangkan dengan perubahan suara yang membuat mereka semakin bergidik. Suara seperti cakaran tangan-tangan yang memiliki kuku.
Setelah beberapa menit suara itu menghilang “Tidur lagi aja yu fiiin” bujuk Tika yang ketakutan. Mereka pun berusaha untuk memejamkan mata tapi tak lama “kraaaaak kraaaak…. Tok.. tok…” suara itu muncul lagi memaksa mata Tika dan Fini untuk terbuka. Suara itu seperti tak memperbolehkan Tika dan Fini untuk tertidur. “Fin, fin…” Tika memejamkan mata dengan takutnya. “Kenapa tik? Jangan bikin tambah takut dong” tanya Fini bingung. “itu liat aja dipintu” bisik Tika. Setelah mengumpulkan keberanian Finipun memejamkan matanya dan menengokan kepalanya kekiri dimana pintu itu terletak, setelah dirasa cukup perlahan Fini membuka matanya. SekeTika Fini kembali menengokan kepalanya ke arah Tika. “Tik… parah banget, itu apaan ko jaketnya goyang-goyang” ungkap Fini merasa takut, Tika yang lebih dulu melihatnya hanya bisa menganggukan kepalanya lemah.
5 menit, 10 menit, 20 menit, mereka tak bisa memejamkan mata, bahkan tubuhpun seperti mati rasa. “fin, aku pingin pipis” bisik Tika. “pingin pipis?” tanya Fini. “iya fin, udah ditahan dari tadi” Fini pun berfikir bagaimana bisa keluar dari kamar, untuk menyentuh pintupun tak sanggup rasanya. Fini melihat kesekeliling dan Finipun bangun “kemana fin?” tanya Tika yang takut untuk sendiri. “katanya ini bisa ngusir setan” ungkap Fini yang memegang sapu lidi. Dengan perlahan Fini mendekati pintu dan dengan cepat Fini memukulkannya ke pintu… betapa kagetnya jaket itu bergerak lebih cepat dan ada yang keluar
Itu….. itu…. Tikusssssssss
Fini dan Tika yang mulanya tegang kini menarik nafas lega dan tertawa terbahak-bahak.

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS