1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Dinda (Flashfic)

Discussion in 'Fiction' started by bedeviere, Apr 24, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. bedeviere Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 6, 2012
    Messages:
    17
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +9 / -0
    permisi, ijin numpang share flashfic yang udah di post di forum tetangga sebelah :ngacir:




    Dinda

    Author : - [bedeviere] -
    Genre(s) : Psychological
    Copyright ©2014 - f399 IDGS Forum





    Aku terbangun.

    Kulihat-lihat pemandangan sekelilingku. Oh, ternyata aku terbangun di sebuah gang kecil. Aku mencoba terbangun dari tempatku tertidur.

    Ternyata kaki kiriku pincang. Di bagian lutut ada luka yang menganga sampai tulangnya terlihat. Terlihat sakit sekali rasanya. Selain itu, terasa seperti ada yang mengganggu di bagian kepala. Kondisi seperti ini tidak mungkin dibiarkan saja mengingat adanya bahaya akan infeksi.

    Ah sudahlah. Sebaiknya aku mulai keluar saja dari gang ini.


    Setelah keluar dari gang itu, aku mulai melihat keadaan sekitar.

    Langit terlihat mendung.

    Gedung, rumah, pagar, jendela, semuanya terlihat penuh dengan lumut.

    Suara? Hanya terdengar suara angin dan bunyi tikus merayap.

    Rasanya kemarin tidak sesuram ini suasananya. Untung saja aku hafal jalannya karena aku sangat kenal dengan daerah ini. Cukup dekat dengan rumah. Mungkin sebaiknya aku pulang.


    Aku terus berjalan dengan pincang. Kucoba mengingat kembali kejadian yang terakhir kualami sebelum tertidur.

    Kencan pertama dengan Dinda, cewek yang aku taksir di kelas. Tidak ada yang terlalu spesial. Hanya berjalan berdua saja di daerah ini.

    Tapi entah mengapa, aku merasa sangat special dengan kencan ini.

    Dinda selalu tersenyum manis.

    Memperhatikanku dengan wajah serius yang imut ketika aku bercerita masa kecilku. Tertawa kecil ketika aku berbicara hal konyol. Dinda tidak banyak berbicara saat itu. Hanya bercerita tentang keadaan rumahnya.

    Pokoknya, aku tidak sabar bertemu lagi dengan Dinda.


    Ah, terlihat juga rumahku.

    Lho? Kenapa ada dua orang bersenjata rifle di depan rumah? Ada apa dengan mobil bak yang menampung orang banyak itu?

    Aku terus berjalan mendekati rumah, mencoba mencari tahu apa maksud semua ini.


    Terlihat mama dan papa keluar dari rumah, bergegas menuju mobil bak yang aku lihat tadi. Sudah kubayangkan mereka akan khawatir setengah mampus ketika melihat kondisiku ini.

    Namun, sama sekali tidak.

    Ketika mama menoleh kearahku, dia malah berteriak ketakukan.

    Aku hanya bisa bingung. Tiba-tiba entah kenapa, langsung teringat bagian kepala yang sejak tadi terasa menggangu. Reflek, langsung saja kugenggam apapun itu dan kuposisikan di depan mataku.

    Apa ini? Terasa cair. Ini, otak…?

    Jadi mama meneriaki otak yang keluar dari kepalaku? Harusnya aku sudah mati. Anehnya sekarang aku tetap berjalan seperti orang hidup.

    Mendadak, dua orang bersenjata tadi mengarahkan rifle-nya kearahku.

    Ah, sial. Hilang sudah harapanku untuk bertemu lagi dengan Dinda.

    Sekarang aku merasa lapar. Aku harus makan.

    Brains.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    *siap-siap jadi gardener*

    flashfic sih ya. Dari awal udah ngerasa bakalan ada sesuatu di akhir cerita. Pastinya bukan sekedar cerita soal 'Dinda'. Mungkin karena itu, jadi kurang impact. Udah antisipasi duluan akunya. Atau mungkin jg karena ini... flashfic sih ya...*menggumam*
    Hm... dan aku ga liat psychologicalnya... ._. genrenya mah kalau kubilang comedy deh:ngacir:
     
  4. bedeviere Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 6, 2012
    Messages:
    17
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +9 / -0
    lol plant vs jombik

    hmm ini kan inti ceritanya tentang suasana hati dan pikiran si protagonis, saya pikir yg kyk gini tipe2 genre psychological :keringat:

    terus yg bikin jadi komedi bagian yg mana yah?
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.