1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Tawarikh Tiga Orang

Discussion in 'Fiction' started by Seven_sideS, Feb 16, 2014.

?

Should this one...? :hmm:

Poll closed Mar 9, 2014.
  1. Continued :lalala:

    0 vote(s)
    0.0%
  2. STOPPED :iii:

    0 vote(s)
    0.0%
  3. Remake from the start :keringat:

    0 vote(s)
    0.0%
Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    RESERVED FOR REMAKE.


    Tawarikh Tiga Orang
    [​IMG]
    By: Seven-sideS/Ivan Michael
    Genre: Fantasy​

    PROLOGUE
    “Ketika hati bersatu, lahirlah kekuatan baru~”
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Mar 4, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    sori ya sedikit OOT :iii: imo, untuk posting cerita kalo bisa kasi awalan ato apa dulu van :iii: maksudku, kalo kamu cuma cerita yang pendek2 gini ya jelas orang ga bakal tertarik buat lanjutin :iii:

    seriously, pas aku buka ini, aku expect udah ada satu tulisan yang kisaran bagian awal cerita ato apa gitu :swt: ternyata cuma pertanyaan doang, kek iklan di TV :swt:

    kalo ada bagian awalnya mungkin kan aku bisa tertarik buat lanjut ke bagian berikutnya :iii: nah kalo cuma pertanyaan kek gini sih aku juga jadi ogah nerusinnya :swt:

    sekedar unek2 aja van :maaf: jangan terlalu diambil hati :maaf;

    mod kalo ga berbobot postingannya tebas aja ya :maaf:
     
    • Like Like x 1
  4. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    kk Fairy-san :hi:

    S***c*ik* :sedih:

    kidding...

    Wampuunnnn :sedih: huhuhuhuhuhhuhuhuhuhuhuhu...

    Kependekan ya yang ini... lg stuck bikin pengantar, padahal episode udah 3 lho. Bentar ta'panjangin pengantarnya dulu deh :maaf:

    nda apa-apa, karena Fairy-san beruneg-uneg saya jd bisa tau kalau ini kependekan *di:lempar: Fairy-san*

    Yang Chronicle, segitu kependekan ya :iii::???:
     
  5. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    bukan yang chronicle, tapi yang ini :swt:

    kalo chronicle aku belum baca lagi sih, sibuk di RL jadi belum sempet baca lagi maaf yaa :maaf:
     
  6. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    ahahaha daijoubu, aku tw koq... sukses ya di RLnya, jg badan... :hmm:

    hahaha yang ini tetep pendek kayaqnya, saya paling buntu nulis pengantar. mungkin abis episode 1 mau coba serangan gambar ah~ :haha:

    benernya alasan yg plg tepat bingung bikin pengantar ini karena

    bakal spoiling kejadian di Chronicle -_-|||
    jd galau posting episode selanjutnya :sedih:

    EDIT: Tawarikh Tiga Orang dan Chronicle bakal dipisah, jadinya timeline Chronicle tidak dipakai disini~ *jadi kayaq Card Captor Sakura dan Tsubasa aja ya -_-||*
     
    Last edited: Feb 20, 2014
  7. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 1

    “Ketika hati bersatu, lahirlah kekuatan baru~”
    - Anonim

    Tiga orang, terdiri dari satu perempuan dan dua laki-laki, terpilih menjelajahi dunia untuk menolongnya dari kehancuran. Ini adalah kisah persahabatan, kekuatan dan pertarungan yang akan mereka jalani. Saya adalah sebuah pengawas dunia ini. Saya melihat persahabatan mereka dari jauh, dan saya akan menanti dengan sabar cerita baru yang belum dan akan terungkap.

    Episode 1 – Terpilih

    Orang dipilih oleh orang lain, atau oleh sesuatu, tetapi hidup mereka dipengaruhi oleh pilihan hidup mereka. Di sebuah desa, saya melihat seorang remaja laki-laki, tinggal di rumah bersama kembarannya, kakak perempuan dan ibunya. Saat ini dia sedang kesal, karena dia pernah menjadi seorang pahlawan. Akan tetapi, sekarang dia hanya seorang anak laki-laki yang tidak punya arah hidup, atau setidaknya, itu yang ia pikirkan.

    “Huh.” Keluhnya bosan, bosan dengan kehidupan normal dan menjadi anak laki-laki biasa. Ia sedang memutuskan untuk tidur, sampai tiba-tiba sebuah suara memanggilnya.

    “Patronus!” Seorang gadis berambut kepang oranye meneriakinya.

    “Apa? Sekarang aku hanya ingin tidur lagi, selamat malam nee-san.” Laki-laki berambut oranye dengan dua rambut lepasnya ini memutuskan tidur lagi setelah menjawab kakak perempuannya.

    “...” Kakaknya tidak bisa membalas kata-katanya.

    “Baiklah kalau begitu, kau tidak dapat makanan apapun.” Jawab kakaknya ketus.

    ***

    Kulihat seorang lelaki lain. Memang masa lalunya kelam, tetapi walaupun hatinya sempat terikat kebencian dan dendam, sekarang hati itu telah bersih. Sayangnya ia sama seperti Patronus. Hidup dalam keseharian yang membosankan. Ia memutuskan untuk melamun, melamun tentang dunia Phantojia dan kehidupan masa lalunya.

    “Lia, seandainya kita bisa terus bersama.” Keluh lelaki ini sedih, memikirkan temannya yang tinggal di Pohon Besar dunia Phantojia.

    Tiba-tiba, ada suatu suara memanggilnya.

    “Apakah kamu mau kembali menjadi pahlawan?” Kata suara itu.

    “Aku pasti sedang bermimpi! Atau, bisa jadi, ini suara Selena jahat yang ingin menguasaiku lagi?” Hatinya penuh ketakutan dengan suara yang bergema dalam kepalanya.

    “Bukan, aku bukan Selena yang kau maksud, tetapi adalah keputusanmu untuk percaya kepadaku. Karena orang dipilih oleh seseorang atau sesuatu, tetapi hidup mereka ditentukan oleh pilihan mereka.”

    “Hmm.” Lelaki berambut keemasan ini bingung.

    “Arvan, di masa lalu, kau adalah seorang pahlawan yang hebat. Memang kau tersingkir, tapi sekarang kau bisa menjadi pahlawan sekali lagi. Dunia membutuhkanmu dan temanmu untuk melawan kejahatan.” Lelaki ini dibujuk oleh suara itu.

    “Tapi bagaimana caranya? Aku sudah tidak dapat kembali ke Phantojia, seakan-akan aku diusir olehnya.” Keluh lelaki ini.

    “Aku dapat menolongmu, hanya saja kekuatanku ini terbatas, karena itu aku memilih tiga orang. Jika kamu ingin kamu akan dalam sebuah perjalanan takdir, menjelajahi dunia bersama temanmu. Tetapi itu pilihanmu, Arvan.”

    ***​

    Di dunia yang lain ada seorang gadis, yang merindukan teman-temannya. Dia sangat merasa kesepian dan merasa bahwa ia tidak perlu melanjutkan hidup, walaupun dulunya ia adalah seorang putri. Tetapi suatu suara berbisik padanya.

    “Yukihime.”

    “Mikyaa! Siapa disana? Aku tidak bisa melihat apapun! Apakah aku mengenalmu?” Dia sangat kebingungan mendengar suara itu.

    “Yukihime, dahulu kamu adalah orang yang hebat, mungkin masa lalumu jelek dan kamu hampir jatuh kedalam sebuah kegelapan yang tetap. Walau bagaimanapun, kamu adalah orang yang hebat. Tentu saja, hidupmu berarti! Kamu punya tujuan untuk hidup!”

    “Mi-mikyaa! Bagaimana mungkin kau tahu masa laluku? Dan bagaimana mungkin kamu bisa bilang hidupku bertujuan, mikyaa?” Putri ini kesal mendengar suara yang memanggilnya itu.

    “Aku memilihmu untuk berpetualangan bersama temanmu. Kamu akan menjelajahi dunia dan menyelamatkannya, tetapi kekuatanku hanya bisa membawa tiga orang. Takdir sesungguhnya bagimu adalah menyelamatkan dunia, tapi bagaimanapun, pilihan ditanganmu, Yukihime.”

    ***

    Patronus sedang bermimpi. Sebuah masa lalu dimana dia adalah bagian dari The Seven-sideS, sebuah pasukan keadilan yang dapat menjelajahi dunia. Sebenarnya, kakaknya, Serenity tidak suka dengan keputusannya untuk melanjutkan bergabung dengan The Seven-sideS, tetapi ia tetap berkeras untuk ikut, sampai sesuatu terjadi pada mereka semua.

    Pada jaman itu, terpisahlah pasukan Seven-sideS satu sama lain. Awan Hitam tiba-tiba muncul dari langit dan memisahkan mereka semua. Patronus untungnya dapat menemukan kembarannya, kakak serta ibunya, lalu mereka memutuskan tinggal bersama di sebuah pedesaan, di dunia yang tidak diketahui oleh mereka.

    “Patronus.” Sebuah cahaya berdiri didepannya, dan memanggil namanya.

    “Apakah aku bermimpi? Siapa kamu? Dan apa yang kamu lakukan disini?”

    “Ya, kamu sedang didalam mimpi. Namaku Omega.”

    “Lucu sekali, jadi kau adalah kota tempat tinggal temanku, Kagami? Pergilah, saat ini aku sangat sebal, bahkan dalam mimpiku!”

    “Tunggu dulu! Aku serius!” Seru suara itu.

    Patronus tiba-tiba terkekang dan jatuh terduduk disebuah pilar cahaya segienam.

    What the heck?! Lepaskan aku!! Aku sangat benci diganggu dalam mimpi!”

    “Aku memilihmu untuk berpetualangan bersama teman-temanmu.”

    “Dan jika aku menolak?” Patronus melengus kesal.

    “Itu adalah pilihanmu. Kutawarkan teman-temanmu jalan yang kau akan tempuh, hanya saja aku hanya dapat memandu tiga orang saja.”

    “...” Patronus berpikir sejenak.

    “Kenapa kamu memilihku? Dan siapa lagi yang dipilih?”

    “Bukan urusanmu, Patronus. Untuk bergabung atau menolakku, itu pilihanmu. Kutawarkan pilihan yang sama dengan teman-temanmu, jika kamu ingin bergabung, aku akan membawamu pada temanmu.”

    Patronus terbangun dengan muka bengong terpampang di wajahnya.

    “Pagi, adikku pemalas, sudah memutuskan bangun?” Serenity menepuk kepala Patronus.

    “Tidak lucu, nee-san. Aku ingin keluar.”

    “Baiklah, bawalah bekal setidaknya, aku membuatkannya.”

    Patronus siap pergi keluar, tetapi Serenity kembali memanggilnya sebentar, ada yang ingin ia bicarakan.

    “Patronus.”

    “Ada apa?”

    “Maafkan aku, sangat sedih untuk terpisah dari The Seven-sideS. Aku tahu ini sangat membuatmu terluka Patronus, juga adalah kesedihan bagiku. Tetapi lihat sisi baiknya, ibu kita mungkin berbahagia dengan adanya kita disini. Ketika kita tidak ada dia sendirian kan? Pasti dia kesepian.”

    “Aku tahu, tapi nee-san, mungkin kali ini aku akan pergi lagi. Aku telah dipanggil oleh sebuah suara, dan aku memutuskan untuk mengikuti suara ini.”

    “Baiklah kalau begitu, berhati-hatilah.” Serenity memeluk adiknya dengan air mata yang menetes ke bahu Patronus.

    “Patronus-baka!” Adik kembarnya melompat dan menangisinya juga.

    “Fron, Maafkan aku, aku memutuskan untuk mengikuti suara yang memanggilku.”

    “Kalau begitu berhati-hatilah.” Mereka bertiga berpelukan dan saling menangis.

    “Tunggu, Patronus!” Ibunya ikut memeluk mereka semua.

    “Seperti ayahmu, hmm. Sepertinya hidup normal bukan takdirmu? Jagalah dirimu, karena ibu berharap kamu akan kembali pada kami semua.” Ibunya tersenyum berkaca-kaca, dengan harapan anaknya akan selamat, tidak seperti suaminya yang gugur.

    “Baik ibu, Fron dan nee-san!” Patronus meninggalkan mereka, dan cahaya membawanya pergi.

    ***

    Menyelamatkan dunia ini adalah pilihannya, apakah ini akan membawa kebahagiaannya, ataukah pilihan ini akan membawanya kepada kesedihan baru?

    Cahaya membawa tiga orang terpilih berkumpul di satu tempat. Sebuah perjalanan baru akan dimulai untuk menyelamatkan dunia ini.



    *Nee-san: sebutan untuk kakak perempuan dalam bahasa Jepang
     
    Last edited: Feb 20, 2014
  8. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Pengenalan Character


    [​IMG]
    Patronus Ludwig
    Tiga bersaudara Ludwig, memiliki adik kembar bernama Fron dan kakak bernama Serenity, anak dari Alm.Tn. Ludwig yang meninggal menjadi korban ritual untuk membangkitkan Selena Hades agar Selena memiliki tubuh manusia. Memiliki kekuatan Special Thunder/S-Thunder, sebuah petir berwarna oranye kemerahan yang jika dikombinasikan dengan api/matahari akan memiliki kekuatan yang sangat besar. Memiliki peliharaan seekor Dra-ger bernama Lyodra. Ia adalah salah satu dari antara tiga orang yang terpilih.

    [​IMG]
    Arvan Ignatio
    Anak dari almarhum Tn. Ignatio yang kejam. Awalnya Arvan penuh dengan kebencian dan menggunakan topeng burung yang menjadi sarana bagi Selena untuk mengendalikannya. Setelah berbagai perjalanan akhirnya Arvan memutuskan berteman dengan The Seven-sideS. Arvan awalnya menggunakan kekuatan Death Thunder/D-Thunder, sebuah petir yang gelap dan dapat membuat lawannya menjadi koma, akan tetapi setelah Arvan berubah ia jarang menggunakan D-Thunder dan sebagai gantinya ia menggunakan Pure Thunder/P-Thunder yang diwariskan dari seseorang. Ia mempunyai peliharaan bernama Arnest, seekor elang yang kepalanya sama dengan topeng/helm milik Arvan. Menjadi salah seorang yang terpilih untuk kembali ke dunia Phantojia membuat perasaanya bercampur aduk.

    [​IMG]
    Yukihime
    Anak dari almarhum Yuki-ouja, seorang raja di kerajaan Yuki di dunia Phantojia. Kerajaannya hancur akibat serangan para Yeti yang jahat. Memiliki seorang kakak bernama Hitokage dan memiliki dua peliharaan, Fenrir III, seekor serigala salju yang dapat menyemburkan badai salju dan Yukiryuu, Naga salju yang kadang menjadi tunggangannya. Sangat suka makanan dingin dan tidak tahan dengan makanan panas. Memiliki kekuatan salju, dapat membuat pedang salju dan senjata salju lainnya. Terpilih untuk kembali ke dunia Phantojia membuat dia sangat bahagia, apalagi ketika dapat kembali bersama Patronus dan Arvan.

    [​IMG]
    Ny Ludwig
    Istri dari Almarhum Tn. Ludwig dan ibu dari Patronus, Fron juga Serenity. Mengetahui bahwa almarhum suaminya adalah seorang Thunder Patron yang menolak takdirnya dan meninggal, membuat ia cukup pasrah ketika anaknya memiliki kekuatan sebagai Thunder Patron. Harapannya adalah agar Patronus dapat kembali dengan selamat.

    [​IMG]
    Serenity Ludwig
    Kakak perempuan dari Patronus dan Fron, orangnya tidak tegaan sehingga terkadang menyulitkan the Seven-sideS dalam berperang. Setelah ia tidak dapat masuk kembali ke dunia Phantojia ia hanya berharap agar Patronus kembali kepada keluarga mereka dengan selamat. Memiliki doa penyembuh dan perlindungan.

    [​IMG]
    Fron Ludwig
    Adik kembar dari Patronus. Awalnya adalah gadis yang sangat jutek dan tidak peduli akan Patronus, namun setelah beberapa kejadian Fron mulai menjadi ramah kepada kakak-kakaknya. Memiliki kekuatan Dark dan dapat menggunakan Dark Scythe untuk menyabit musuhnya. Setelah tidak dapat memasuki dunia Phantojia ia sedikit melemah dan sebenarnya ia kurang rela bahwa Patronus harus meninggalkannya dan kakaknya.

    [​IMG]
    Lyodra
    Peliharaan Patronus, seekor Dra-ger/Dragon Liger yang diwariskan turun temurun diantara Thunder Patrons. Memiliki kekuatan S-Thunder yang dapat membantu Patronus ketika diperlukan. Lyodra dapat bergabung dengan Arnest, juga dapat bergabung dengan Fenrir III.

    [​IMG]
    Arnest
    Awalnya adalah elang hidup peliharaan Arvan, tetapi telah dirubah oleh Selena menjadi sebuah baju Zirah berbentuk burung yang diisi dengan roh elang peliharaan Arvan. Arnest berbentuk seperti helm/topeng Arvan, karena dari itu Arvan kadang-kadang menggunakan helmnya yang sudah tidak dikuasai oleh Selena lagi. Arnest dapat menyerang dengan menggunakan Death Thunder atau Pure Thunder, tergantung keinginan Arvan. Arnest juga dapat bergabung dengan Fenrir III dan Lyodra.

    [​IMG]
    Fenrir III
    Serigala peliharaan Yukihime dari turun temurun. Keluarga Fenrir III telah dibunuh bersama keluarga Yukihime ketika terjadi penyerbuan oleh para Yeti. Fenrir III dapat menyemburkan salju dan juga dapat bergabung dengan Lyodra atau Arnest.

    [​IMG]
    Ivan Michael
    Pendiri Seven-sideS dan dianggap sebagai "Onii-chan" oleh Patronus. Setelah tidak dapat masuk kembali ke dunia Phantojia, ia tidak ada kabar lagi, atau setidaknya itu yang musuh kira.

    [​IMG]
    Selena Hades
    "Ratu Gelap", Akar dari semua kejahatan. Hobinya adalah memanipulasi orang. Sejak The Seven-sideS tidak dapat masuk ke dunia Phantojia, ia makin menjadi


     
    Last edited: Feb 26, 2014
  9. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 2

    Episode 2 – Memilih

    Orang dipilih oleh orang lain, atau oleh sesuatu, tetapi hidup mereka dipengaruhi oleh pilihan hidup mereka. Tiga orang yang dipilih telah memilih iya, untuk menyelamatkan dunia. Mereka semua berkumpul di satu tempat. Pohon Besar Phantojia.

    “Yukihime?!” Patronus dan Arvan terkejut melihat ternyata mereka bertiga berkumpul menjadi satu.

    “Mikyaa! Ternyata Patronus dan Arvan!”

    “Tapi kenapa?” Arvan bingung.

    “Aku lebih bingung lagi, tetapi aku senang kita bisa berkumpul seperti ini lagi, Arvan!” Patronus senang dengan berkumpulnya mereka.

    “Mikyaa! Berkumpul bersama teman-teman!” Yukihime gembira sekali sehingga ia meloncat kegirangan.

    “Maafkan aku, tetapi kegembiraan itu akan berakhir.”

    Suatu suara, berubah menjadi cahaya, dan akhirnya menjadi kegelapan yang sangat gelap. Kegelapan itu tertawa, suatu tertawa kemenangan. Kemenangan karena menipu tiga orang kedalam jebakannya.

    “Apa-apaan itu! Kau bukannya ingin memilih kami?” Patronus kesal.

    “Jadi kau menyanjungku hanya untuk menipuku?” Arvan ikut kesal.

    “Mikyaa! Teganya kau!” Yukihime sangat kesal.

    “Maafkan aku, tetapi aku, Omega, sesungguhnya adalah pemusnah dunia. Aku ingin memusnahkan kalian semua, tetapi aku memutuskan untuk memulai dari kalian bertiga terlebih dahulu!”

    Arvan, Yukihime dan Patronus terpental oleh kekuatan gelap Omega.

    Mereka bertiga menjadi ingat akan suatu kejadian, ya, kejadian tragis yang memisahkan mereka semua. Awan gelap yang mengumpul, membawa mereka semua pergi dan terhilang.

    “Akulah yang memisahkan kalian semua!”

    “Jadi kamu orangnya!” Arvan mengumpulkan kekuatan petirnya, petirnya yang dipenuhi kekesalan menjadi sebuah petir hitam, ditembakkannya petir itu kepada Omega.

    “Jangan! Kalau kamu menggunakan kebencianmu, Death Thunder tidak akan membunuhnya!” Yukihime dan Patronus memperingati.

    Sayang, peringatan itu terlambat. Omega tertembak Death Thunder, petir yang hitam itu membuatnya semakin kuat, semakin padat dan menjadi awan hitam kelam.

    “Hahaha! Temanmu benar! Kamu membuatku semakin kuat!”

    Omega yang menjadi awan gelap itu menjatuhkan dirinya diatas kepala Arvan, tetapi Arvan sudah memperhitungkannya dan menghindar. Arvan membalasnya dengan menembakkan petirnya secara acak.

    Tetapi awan gelap itu tidak menjadi hancur akibat serangan Arvan.

    “Mikyaa! Hentikan, Arvan!” Yukihime menahan Arvan untuk menyerang Omega.

    “Apa yang kamu lakukan?! Dia adalah orang yang memisahkan kita semua!”

    “Mikyaa! Aku tahu, tetapi bukan begini caranya untuk melawannya!”

    “Mikyaa-chan benar, Arvan. Kita harus memikirkan sesuatu.” Patronus berdiam sejenak.

    “Apa yang akan kalian lakukan? Apa? Apa?” Senyum licik dan asap gelap dari Omega, sang Awan Gelap itu menyelubungi mereka bertiga.

    ***​

    “Orang dipilih oleh orang lain, atau oleh sesuatu, tetapi hidup mereka dipengaruhi oleh pilihan hidup mereka.” Sebuah suara kembali bergema.

    “Kata-kata itu lagi!” Arvan sangat kesal.

    “Tapi kata-kata itu benar! Itu yang harus kita lakukan, Arvan!” Seru Patronus.

    “Mikyaa? Apa yang harus kita lakukan, Pat-tan?”

    “Kita harus memilih! Kita disini atas pilihan kita bukan? Sekarang waktunya kita memilih suatu pilihan baru, yang sesuai dengan keinginan kita bersama!”

    Patronus, Arvan dan Yukihime dengan hati yang murni menggabungkan kekuatan mereka untuk menyerang Awan Hitam yang adalah wujud dari Omega. Sekilas mereka tampak gagal, karena Awan Hitam itu tidak bergeming dengan serangan gabungan itu dan mulai mengetawakan mereka.

    “Kalian gagal! Pilihan? kalian salah!” Omega tertawa sampai tiba-tiba seluruh tubuhnya mulai bersinar.

    “Apa?! Sial! Kenapa tiba-tiba menjadi seperti ini?!” Cahaya keluar dari tubuhnya yang hitam itu.

    “Aaaaaaaaaaaa! Kalian tidak akan kubiarkan!” Omega pergi meninggalkan mereka bertiga.

    ***​

    Patronus, Arvan dan Yukihime masih dibawah Pohon Besar Phantojia. Mereka dengan pilihannya untuk bersatu, berhasil mengalahkan Omega dengan hati yang murni menginginkan persahabatan. Aku, Alpha, pengamat dunia, melihat ini dengan hati bahagia.

    “Arvan?” Seorang gadis berambut coklat memanggilnya, gadis ini membawa seekor Magista, yakni ular-cacing.

    “Lia! Betapa senangnya aku melihatmu!” Arvan berlari menghampiri Lia.

    “Mikyaa, senangnya kembali dengan teman lama.”

    “Aku setuju, Yukihime.” Senyum Patronus lebar.

    “Arvan, keadaan dunia Phantojia makin buruk, hanya Pohon Besar satu-satunya tempat aman yang ada disini.”

    “Kenapa begitu, Lia?”

    “Kau tahu aku tidak pernah keluar dari Pohon Besar kan? Tetapi semua makhluk ini berlari menuju Pohon Besar. Beberapa selamat, yang lainnya mati.” Lia bergidik ketakutan dan memegang bahu Arvan sambil menunjuk tengkorak-tengkorak yaitu bangkai binatang.

    “Lia benar, Awan begitu gelap didepan kita.”

    “Mikyaa. Kita harus berjuang! Bukankah pilihan kita untuk kembali menjelajahi dunia?”

    “Setuju denganmu, Yukihime!”

    Arvan, Patronus dan Yukihime menyatukan tangan mereka.

    “Untuk Phantojia, dan untuk semua dunia yang ada!”
    ***​

    Tiga orang, memilih untuk bersatu, bersatu melawan kegelapan yang menguasai dunia Phantojia dan dunia lainnya. Apakah persatuan mereka akan bertahan lama?
     
  10. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 3

    Episode 3 - Persatuan​


    “Kami, adalah tiga orang yang memilih untuk menyelamatkan dunia ini. Walaupun kami mengira kami dipilih oleh Omega, tetapi itu ternyata adalah jebakan. Bagaimanapun, orang dipilih oleh seseorang atau sesuatu, tetapi hidup orang itu ditentukan dari pilihan hidupnya.”

    ***​

    Hell’s Zone, suatu ladang neraka yang awalnya adalah Prairie Land, sebuah padang rumput yang indah. Dahulu orang suka bermain di tempat ini, tempatnya begitu indah, banyak hewan jinak dan buas yang tinggal disini. Akan tetapi, sekarang tempat ini semakin seperti neraka hidup. Tanaman disini sangatlah ganas dan ingin memakan orang, kegelapan berkuasa atasnya. Semua Magista disini kehilangan akal, warna hijau mereka ditelan kegelapan. Membusuk menjadi suatu kebusukan bagi tempat ini.

    Arvan, Patronus dan Yukihime dengan kilatan cahaya yang melindungi mereka, menuju ke tempat yang bisa disebut neraka ini. Mereka bertiga disambut oleh para Corrupted Magista. Mereka begitu menjijikkan, kehilangan sebelah matanya, bergigi taring dan menyemburkan asam yang sangat busuk.

    “Mikyaa! Tempat ini makin menakutkan!”

    “Hati-hati! Tempat ini tidak seperti yang dulu lagi!” Arvan memperingati.

    “Tapi, dimana Selena sekarang? Kenapa dia tidak nampak?” Patronus bingung.

    Tiba-tiba seorang kakek tua batuk dibelakang mereka.

    “Siapa itu?!” Yukihime terkejut. Mereka semua memutuskan untuk menengok ke belakang.

    “Anak muda, sekarang Selena sudah pergi, dia sudah sangat lama pergi dari tempat ini. Karena, akulah yang, ditugaskan menjaga tempat ini.” Seorang kakek tua mendatangi kami, dan dia mulai berubah. Badannya yang tua renta berubah menjadi tulang berlumuran daging berwarna ungu. Kulitnya meleleh, tampak asap berbau busuk mengelilinginya. Kakek tua renta ini semakin membesar, dan tampaklah wujud aslinya.

    Onggokan-onggokan daging berwarna ungu yang berbau busuk, menempel pada tulang-tulang kering raksasa. Ia tidak mempunyai mata. Corrupted Beast, mungkin itulah kata yang cocok untuk mengungkapkan gambaran perubahan kakek ini.

    “Mikyaaaa!” Yukihime lemas seketika melihat perubahan bentuk kakek ini.

    “Yukihime! Kau harus kuat!” Patronus mulai membentuk S-Thundernya dan menembakkannya.

    “Tetapi, aku takut Mikyaa!” Yukihime tersungkur dan tidak kuat untuk berdiri.

    “Jangan takut! Ingat! Kami selalu bersamamu!” Arvan ikut menyemangati Yukihime sambil membentuk Thundernya yang baru dan menembakkannya.

    “Master, jangan takut. Aku bersamamu.” Sebuah suara muncul dari hati Yukihime.

    “Mikyaa! Fenrir III?” Yukihime kaget.

    “Aku juga!” Suara lain muncul di hati Yukihime.

    “Yuki-ryuu?”

    “Master Patron! Aku siap!” Suara muncul juga di hati Patronus.

    “Lyodra? Kaukah itu?”

    “Aku juga ingin membantumu, Arvan.”

    “Arnest? Baiklah! Majulah Arnest!” Perintah Arvan kepada Arnest yang keluar melalui portal hitam.

    Seekor burung berwarna hitam, berbentuk seperti baju zirah dan bersayap emas, terbang dan mulai menembakkan Pure Thunder kepada Corrupted Beast. Corrupted Beastpun terkena dan mengerang. Ia menembakkan nafas baunya, tetapi Arnest tidak terpengaruh.

    Lyodra dan Fenrir IIIpun muncul di Hell’s Zone. Fenrir III meloncat dengan anggunnya sambil menembakkan salju kepada Corrupted Beast, tetapi Corrupted Beast dapat menghindari beberapa tembakannya, sayang ia tidak menyadari bahwa Lyodra ikut menembakinya dengan S-Thunder Ball.

    Corrupted Beast menembakkan nafas baunya. Lyodra dan Fenrir III terjatuh karena mereka masih dapat mencium bau busuk. Arnest tetap bertahan dan menembakkan Pure Thunder, sayang ia tertangkap oleh tangan Corrupted Beast.

    “Mikyaaa!” Yukihime menangis sambil berlari untuk mendapati Fenrir III yang terkapar.

    “Jangan menyerah Mikyaa-chan!” Patronus menembakkan S-Thunder Ball yang ia buat kearah Corrupted Beast.

    “Lepaskan Arnest!” Arvan melemparkan Pure Thundernya yang ia bentuk menjadi pedang ke kaki Corrupted Beast. Pedang itu menancap ke kakinya.

    “Groarrr!” Corrupted Beast kesal dan melempar Arnest kearah Arvan, tetapi Arvan melompat dan menangkap sang elang itu.

    “Arnest! Lyodra! Bergabung!” Perintah Patronus.

    Tetapi Lyodra dan Arnest tidak dapat bergabung kali ini. Tidak seperti biasanya, ketika dibutuhkan, Lyodra dan Arnest dapat menjadi satu.

    “Mikyaa! Kenapa?” Yukihime bingung. Patronus lebih bingung lagi.

    Fenrir III mulai bangkit, tetapi terhajar oleh tangan Corrupted Beast. Fenrir III tersungkur didepan Yukihime.

    “Mikyaa! Bertahanlah Fenrir III!” Yukihime kaget dan menangisi serigala saljunya itu.

    “Cih! Unsummon!” Patronus memutuskan agar Lyodra pergi dari tempat ini. Lyodra berubah menjadi kumpulan S-Thunder, lalu menghilang.

    “Kamu tidak akan kubiarkan!” Arvan marah dan menembakkan Death Thunder kepada Corrupted Beast itu. Ia sudah tidak peduli dan menembakkan petirnya dengan kemarahan.

    Tetapi usahanya sia-sia. Corrupted Beast tidak merasa sakit dengan Death Thunder.

    “Sial! Kenapa dia tidak mati?” Arvan kesal dan semakin gencar menembakkan D-Thundernya.

    Corrupted Beast terus mengamuk.

    “AKU INGIN DIA MATI!” Teriak Arvan yang semakin kesal sambil mengumpulkan petir hitam itu.

    Tiba-tiba, sebuah tamparan datang mengenai pipi Arvan. Tamparan yang dingin itu datangnya dari tangan dingin milik Yukihime.

    “Mikyaa-chan?!” Patronus kaget melihat tindakan temannya itu.

    “Mikyaa! Sudah kubilang kan kemarahan tidak akan mempan! Hentikan itu Arvan!” matanya berkaca-kaca.

    “Yukihime. Kau benar. Kebencian tidak akan berpengaruh padanya.” Arvan menunduk dan berdiam. Seluruh D-Thunder yang ia coba kumpulkan hilang begitu saja.

    “Lalu, apa yang harus kita lakukan?” Patronus bingung. Ia melihat kearah peliharaan Yukihime dan Arvan yang terkapar.
    Corrupted Beast itu semakin mendekat.

    “Sial!” Patronus berlari dan berusaha menghadapi Corrupted Beast itu sendirian.

    Disaat Patronus berlari, tangan Yukihime memegang tangan Arvan. Tangan yang menggambarkan harapan Yukihime untuk menyatukan kekuatan dengan Arvan.

    “Mikyaa-chan?” Arvan terkejut.

    “Arvan, aku yakin, kita bisa mengalahkannya.” Yukihime tersenyum.

    “Memilih untuk bersatu, ya?” Senyum Arvan yang ikut membalas genggaman Yukihime.

    Sebuah cahaya bersinar, cahaya yang penuh dengan perasaan itu tersalurkan ke peliharaan mereka. Tiba-tiba, Fenrir III dan Arnest bangkit.

    “Fenrir III? Arnest?” Patronus yang sudah mulai lelah kaget melihat mereka terbangun.

    “Inilah, pilihan kami! Bersatulah, dua hati!” Suara hati Arvan dan Yukihime bersatu.

    Fenrir III bersinar semakin terang, tubuh Arnest terbelah menjadi beberapa bagian, menutupi tubuh Fenrir III.

    “FenrirD X Arnest!” Perintah Yukihime dan Arvan.

    Seekor serigala besar, dengan baju zirah berwarna hitam dan sayap berwarna emas, terbang ke angkasa.

    Corrupted Beast tidak senang melihat serigala ini, ia menembakkan nafas busuknya, tetapi “FenrirD X Arnest” dapat menghindari nafas busuknya itu, dan walaupun ia terkena, ia sudah tidak terpengaruh oleh nafas itu. “FenrirD X Arnest” menembakkan sebuah sinar ajaib, sinar itu begitu terang dan membekukan Corrupted Beast, menghancurkannya dari dalam.

    Patronus hanya bisa melongo melihat itu semua. Yukihime dan Arvan memeluk Fenrir III dan Arnest yang sudah kembali menjadi semula. Hell’s Zone telah kembali menjadi Hell’s Zone yang dulu, beberapa Magista kembali seperti semula.

    ***​

    “Arvan, terimakasih.” Yukihime tersenyum.
    “Terimakasih, untuk apa?” Arvan bingung.
    “Karena kamu mengerti hatiku, mikyaa.” Balas Yukihime.
    “T--Tidak apa-apa.”
    “Mari, kita lanjutkan perjalanan ini!” Dan merekapun memutuskan untuk lanjut.
     
  11. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Sepi amat :iii:
     
  12. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 4

    Masih Writer's Block buat eps 5 kesananya, eps 5 baru 25%~

    mohon kripik dan cabenya :maaf: :sembah:

    Episode 4 – Dominansi

    “Persatuan hati kami telah mengalahkan kejahatan yang bersarang di Hell’s Zone. Seorang kakek tua yang dikuasai oleh kerakusan berubah menjadi seperti hewan dalam tingkah lakunya. Tetapi dengan pilihan hati Yukihime dan Arvan, kekuatan Arnest dan Fenrir III menjadi satu, kejahatan akhirnya terkalahkan.”

    ***​

    Robotic Land, sebuah tanah yang telah rusak dan menjadi salah satu markas Conspiration of Destruction. Tetapi anehnya, ketika pahlawan kita datang, tidak ada satupun robot di tempat ini. Bahkan lantai logam yang biasanya melapisi tanah ini mulai berkarat bahkan tergerogoti.

    “Mikyaa, tumben sekali ya.” Yukihime bingung dengan keadaan di tanah mesin ini.

    “Bagus deh, kita mungkin bisa beristirahat kalau tidak ada pasukan si kakek rambut panjang itu!” Patronus kegirangan dengan keadaan ini.

    “Jan ya, mikyaa?”

    “Iya, kakek Jan yang jahat itu! Kalau ada dia dan pasukan robot atau klonnya kan kita bisa kerepotan!”

    “Mikyaa, ngomong-ngomong kenapa Arvan terus terdiam ya?”

    “Entahlah.”

    Arvan terus terdiam, ia sedang memikirkan tentang gabungan antara peliharaan mereka.

    “...” Arvan sedang berpikir keras.

    “Mikyaa! Kamu memikirkan apa Arvan?” Yukihime menepuk punggung Arvan, membuatnya terkejut.

    “Ah, iya. Aku sedang berpikir, terkadang gabungan itu aneh ya.”

    “Gabungan, mikyaa?”

    “Iya, ketika hewan dapat bergabung satu dengan yang lain.”

    “Ooh, iya, biasanya Lyodra dapat bergabung ya, tapi kenapa kali ini tidak ya?” Patronus ikut bingung.

    “Dan juga, kadang-kadang bentuk gabungan itu lebih menyerupai Arnest, tapi di hari lain seperti Lyodra.”

    “Mikyaa? Emang begitu ya?” Yukihime mencoba mengingat.

    “Ehem! Biar kujelaskan!” Seru sebuah suara bernada tinggi, sepertinya suara laki-laki.

    “Mikyaa! Orang asing lagi?!” Mereka menoleh kesamping, dan ada seorang lelaki yang bergantung diatas pohon. Lelaki itu hanya menggunakan sebuah cawat.

    “Err, Di satu hari seorang kakek buas, di lain hari kita menemukan Tarzan? WHAT THE HECK?!” Patronus mencak-mencak meneriaki laki-laki itu.

    “Tunggu, tunggu. Aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya ingin, menjelaskan dominansi.” Senyum lelaki bercawat itu.

    “Dominansi?” Mereka bertiga bingung.

    “Ya, dominansi. Kau tahu, hewan-hewan dapat memiliki kekuatan untuk bergabung. Meskipun umumnya hewan yang bergabung itu hewan yang langka sih.”

    “Hmm, iya, hewan kami bisa bergabung, lalu?”

    “Kalian ingin tahu kenapa kadang-kadang hewan kalian condong ke hewan yang satu, di lain hari condong ke hewan lainnya ketika bergabung?”

    “Err, iya.”

    “Bagus! Itu semua adalah efek dari Dominansi.”

    “Mikyaa, jadi dominansi itu yang menentukan hewan mana yang lebih berperan dalam gabungan?” Yukihime mencoba mengerti.

    “Benar sekali nona muda! Hewan kalian itu bisa bergabung atas keinginan tuannya, tetapi keinginan terbesarlah yang akan menentukan peran mereka.”

    “Wah! Kalau begitu, harusnya aku dong yang akan menjadi pemeran utama!” Batin Patronus.

    “Hmm.” Pikir Arvan.

    “Mikyaa, terimakasih untuk penjelasannya!” Senyum Yukihime kepada lelaki itu, dan mereka bertiga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

    “Kena kalian.” senyum lelaki itu licik.

    “Hmm, jadi kamu mencoba memecah mereka ya?” Seorang wanita yang berpakaian hitam, dengan bola matanya yang berwarna merah mendekati lelaki itu. Ia tersenyum penuh kemenangan.

    “B-Betul sekali Yang Mulia.” Lelaki itu terkejut dengan kehadiran tuannya.

    “Baguslah.” Wanita itu pergi sambil tertawa keras. Dia adalah Ratu Gelap, Selena Hades.

    ***​

    “Mikyaa, kalau begitu, hewan kita bisa jadi beraneka ragam dong!” Yukihime bertanya dengan muka cerianya.

    “Hmm, rasanya tidak semudah itu Mikyaa-ch--” Sahut Arvan, yang tiba-tiba dipotong oleh Patronus.

    “Ehem, kau tau? Kalau siapa yang berperan menentukan, berarti aku akan menjadi orang yang paling menentukan, tentunya.”

    “Patronus, Kamu ngomong apa sih?!” Arvan kesal mendengar kata-kata itu.

    “Mikyaa! Pat-tan, tidak boleh seperti itu!”

    “Lho, tapi dipikir-pikir dari dulu aku yang paling berperan kan?”

    “APA YANG MERASUKI KAMU HAH!!” Arvan mulai kesal dengan tingkah laku Patronus.

    “Mikyaaaaa! Hentikan!!” Teriak Yukihime kesal.

    “...” Arvan memutuskan untuk berdiam dan tidak menjawab.

    Mereka semua terdiam sejenak.

    “Huh. Aku sendiripun mampu kok.” Patronus pergi sendiri dengan perasaan jengkel.

    “K--” Arvan yang sudah sangat naik pitam ingin memakinya, tetapi mulutnya ditutup oleh Yukihime.

    “Arvan, jangan terpancing ya, mikyaa. Sepertinya Patronus sedang besar kepala. Semoga saja ia cepat sadar.” Yukihime sedih.

    “Cih. Kenapa sih dia?”

    “Aku juga tidak tahu.”

    Mereka terus melanjutkan perjalanan. Mereka mulai mendekati perbatasan Robotic Land.

    “Hmm, daripada itu, hari sudah mulai gelap, mikyaa. Bagaimana kalau kita membuat tenda saja?” Tanya Yukihime

    “Aku setuju. Besok kita harus melihat, apa kepala bocah itu sudah dingin atau belum.” Arvan mulai menyiapkan tenda.

    “Arnest, potong beberapa cabang pohon ini! Kita akan membuat api unggun!”

    “Eh iya ya mikyaa, tanpa Patronus bagaimana kita bisa membuat api?”

    “Hmm, aku juga punya petir, Mikyaa-chan” Arvan tersenyum dan menaruh tangannya diatas kepala Yukihime.

    Dan mereka berdua memutuskan untuk berkemah di daerah itu. Sebuah daerah akhir dari Robotic Land yang dekat dengan sungai, walaupun sungai itu mulai tercemar kembali sedikit demi sedikit.

    ***​

    Patronus yang mulai menjadi angkuh, ia sudah melewati sungai itu dan tiba di suatu tempat yang kumuh.

    “Apa-apaan ini?!” keluhnya.

    Tempat itu begitu kumuh dan bau, karena dekat dengan ujung sungai yang tercemar.

    “Lalu aku harus tinggal sendiri?!”

    “Master, kenapa kita tidak kembali saja kepada Arvan dan Yukihime?” Bujuk Lyodra, Dra-ger kepunyaan Patronus.

    “Apa? Tidak akan! Kita bisa hidup sendiri Lyodra! Tokh Arvan juga kalah dengan kekuatan kita berdua!”

    “...” Lyodra terdiam dan tidak bisa membalas masternya. Mereka memutuskan untuk tidur di daerah pinggir sungai itu.

    ***​

    Keesokan paginya, Arvan dan Yukihime memutuskan untuk mencari Patronus, dengan harapan bahwa ia sudah tidak besar kepala lagi. Karena Patronus masih tertidur, Arvan dan Yukihime dapat menyusulnya, di daerah pinggir sungai yang kumuh dan tercemar itu.

    Patronus dan Lyodra terbangun melihat mereka berdua.

    “Pergi kalian.”

    “APA?!” Arvan yang tadinya diam menjadi sangat kesal, tetapi ditahan oleh Yukihime.

    “Mikyaa! Hentikan! Pat-tan!”

    “Apa? Namaku bukan Pat-tan, tetapi Patronus-sam--”

    Tiba-tiba bola kegelapan menyerang mereka, memotong pembicaraan.

    “Ahahahaha. Baru saja ditinggal sebentar, sudah pecah.” Seorang wanita berambut hitam-abu dengan pakaiannya yang abu menertawakan kawanan tiga orang ini.

    “Selena.” Patronus berapi-api melihat wanita ini. Wanita ini yang telah membunuh ayahnya dan menyebabkan perang terjadi.

    “Kita harus bergabung, mikyaa!”

    “Apa? Bergabung dengan kalian yang lemah? TIDAK PERLU! Hanya Onii-chan yang layak bergabung denganku!”

    “Kamu!!” Arvan semakin naik pitam.

    “Semakin pecah ya. Kalau begitu, rasakan ini!” Selena melempar pisau darahnya kepada mereka.

    “Mikyaa!” Yukihime menangkis pisau-pisau yang mendekati Arvan. Patronus menamengi dirinya sendiri dengan tameng S-Thundernya.

    “Hentikan Mikyaa! Saatnya untuk bergabung melawan Selena!”

    “Tidak sadarkah kamu? Kita sedang dipecah belah olehnya!” Arvan mencoba menenangkan dirinya untuk memperingati
    Patronus.

    “Pecah atau tidak, aku tetap menang!” Patronus terbang dan menembakkan bola-bola S-Thundernya pada Selena, yang ditangkis dengan mudahnya.

    “Kamu tidak punya trik lain ya?” Ledek Selena, memantulkan balik serangan Patronus.

    “Sial!” Patronus terkena serangannya sendiri, walaupun tidak begitu besar efeknya karena ia cukup kebal.

    “Mikyaa!! Arvan! Kita harus bergabung!”

    “Bergabung? Hah? Yakin? Mau siapa yang jadi pemeran utamanya? Penting lho itu!” Senyum licik Selena mengembang seiring kata-katanya kepada Yukihime dan Arvan. Ia mengangkat tangannya untuk melakukan summon.

    Arvan tercengang mendengar kata-kata Selena itu.

    “Umm, Yuki--”

    “BZZZNG.” Kata-kata Arvan dipotong oleh dengungan seekor Kuwagun yang disummon oleh Selena, terbang melintasi mereka.

    “Yukihim--” lagi-lagi kata-katanya terpotong.

    “Mikyaa! Tidak penting memikirkan Dominansi itu! Sekarang yang penting kita harus menghentikan Selena!”

    “Aku setuju!” Arvan memulai persiapan untuk bergabung.

    “Arnest!”

    “Fenrir III!”

    “Bergabung” teriak Arvan dan Yukihime bersamaan.

    Tubuh Arnest dan Fenrir III bersinar terang, lalu bersatu menjadi satu tubuh.

    “ArnestD X Fenrir!”

    Patronus terkejut melihat gabungan antara Arnest dan Fenrir III yang kali ini didominasi oleh Arnest.

    “Bersatulah, pilihan hati!” Teriak mereka berdua seiring ArnestD X Fenrir memacu dirinya untuk mendekati Selena.

    “Sial! Urus mereka Kuwagun!” Selena dengan gesitnya mencoba menghindari ArnestD X Fenrir sambil mengarahkan Kuwagun kearah gabungan itu.

    Dengan kekuatan ArnestD X Fenrir, Kuwagun hasil summon Selena langsung mati beku dan hancur berkeping-keping.

    “SIAL!!” Selena mulai mencoba melarikan diri.

    “Kejar!” Perintah Yukihime dan Arvan bersamaan.

    “...” Patronus hanya terdiam melihat kedua temannya mencoba menyerang Selena.

    “Master, cukup! Bukan saatnya untuk besar kepala.” Suara dari hati Patronus memperingatinya.

    “Lyodra?” Patronus terkejut.

    Lyodra keluar, mengikuti ArnestD X Fenrir ia mencoba menyerang Selena yang terus menghindari kejaran ataupun serangan mereka.

    “MATI KALIAN!” Selena yang naik pitam melempar pisau darahnya menuju ArnestD X Fenrir dan Lyodra.

    Lyodra terkena pisau darah itu, lalu terkapar. ArnestD X Fenrir dengan tenaganya yang tersisa mencoba menembakkan es kepada Selena.

    “Lyodra!!” Patronus menghampiri peliharaannya itu.

    “Sekarang, master sudah mengerti kan?” Keluh peliharaannya sekaligus teman baiknya itu dengan sedih.

    “Hentikan, mikyaa! Kalau kamu begini terus, maka, maka--”

    “Aku mengerti.” Patronus meng-unsummon Lyodra. Ia menangis sejadi-jadinya mengingat apa yang telah ia lakukan kepada kedua temannya.

    “SIAL!” Selena yang sudah letihpun pergi begitu saja, meninggalkan ArnestD X Fenrir yang mulai kehilangan keseimbangan.

    Gabungan itu pecah, Arnest dan Fenrir III begitu letihnya akibat kejar-kejaran melawan Selena.

    ***​

    Patronus, Yukihime dan Arvan memutuskan untuk berkemah didekat pohon yang kemarin digunakan oleh Yukihime dan Arvan. Ketika tenda sudah jadi, mereka memutuskan untuk beristirahat.

    “Mikyaa, hari yang melelahkan ya.” Yukihime mengelus serigala kesayangannya itu.

    “Umm, Yuki--Mikyaa-chan!”

    “Iya Pat-tan?”

    “Aku minta maaf. Terutama ketika aku berkata aku tidak perlu kalian.”

    “Tidak apa-apa mikyaa, kadang manusia bisa lupa diri, hanya saja, aku berharap ini tidak akan terulang lagi, mikyaa?” Senyum Yukihime kepada Patronus.

    “Awas saja kalau kamu besar kepala lagi. Aku akan menjitakmu!” Seru Arvan yang masih cukup kesal.

    “Hmm, boleh saja.” Balas Patronus sambil tersenyum lega, ketika temannya memaafkannya.

    “Lyodra, maafkan aku ya.” Patronus mencoba mengobati Lyodra yang terluka akibat pisau darah.

    “Tidak apa-apa master, sekarang yang penting master tidak menjadi besar kepala lagi.”

    Sebuah perpecahan sempat terjadi, tetapi ketika menyadari bahwa kita saling membutuhkan, sebuah persatuan kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.