1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Dad x Death x Dad

Discussion in 'Fiction' started by reditya, Feb 4, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    Dad x Death x Dad
    when i was a young boy
    my father took me in to the...


    Ini cerita saya di IDWS, semoga berkenan ya para sesepuh..
    Dan sepertinya bakal ada beberapa adegan ecchi dan gore disini...

    Mohon komentar, keripik dan saran sangat diterima..​



    Saya bukan penulis, hanya coba meluangkan waktu untuk menuang isi didalem kepala kedalam susunan huruf dan kata. Jadi mohon dimaklumi kalo cerita ini engga bagus, atau lambat update. Genre cerita ini? Entah, saya engga ngerti. Yang jelas emang ga masuk akal, jadi bisa dimasukin ke kategori Fantasi kali ya? Juga ada beberapa part yang rada ecchi & sadis nanti, hehehe..

    Under Construction

    “Andra...”

    Seorang gadis cantik berambut bob pendek sebahu menepuk punggung pemuda yang berada didepannya. Tak ada reaksi. Pemuda itu masih tetap mematung, pandangannya tertuju pada satu arah.

    “Diem mulu nih dari tadi..” gadis bernama lengkap Veranda Vasistyana itu manyun, “Engga lucu tau..”

    Andra tak menjawab. Dipandanginya komplek tempat pemakaman umum Enderia baik-baik, banyak yang berubah, namun Andra sama sekali tak menyangka perubahannya bisa seperti ini.

    “Andraaa, ayo jalannn, laper nihh..” rengek Vanda sambil menggoyang-goyangkan kaki, membuat sepeda motor Andra sedikit bergoyang.

    Andra masih tetap tak menjawab. Pohon beringin raksasa yang dulu berdiri kokoh di tengah makam menghilang, berganti beberapa tugu kecil yang memiliki tinggi tak sama. Andra kecewa, pohon itu banyak menyimpan kenangan indah dirinya bersama sang ayah. Biasanya mereka berdua duduk dibawah pohon itu bersama-sama, Andra begitu antusias setiap kali ayahnya banyak bercerita tentang berbagai macam hal selama mereka berada disana.

    Selasa, 4 Februari 2014, yang berarti Andra Razael kini genap berusia 20 tahun. Lima tahun berlalu semenjak dia tak lagi rutin mengunjungi Enderia. Lima tahun yang dilewatinya dengan sangat berat setelah ayahnya meninggal.

    “Andraaa...” Vanda kehabisan kesabaran, tangan kanannya bergerak cepat mencubit pipi kanan Andra, kemudian menarik-nariknya kencang.

    “Aaarrgghhh, sa-sakit, sakit, lepasiinnn...” protes Andra spontan, dia berusaha melepas cubitan Vanda.

    “Salah siapa diem mulu dari tadi, huh..” Vanda melengos, dia melepas cubitannya, “Ngapain sihh ngeliatin makam ampe segitunya..”

    Andra mengusap-usap pipi, berusaha mengusir sakit, lagi-lagi dia tak menjawab pertanyaan Vanda. Percuma, toh Vanda tak akan bisa mengerti apa yang kini dia rasakan. Apa yang terjadi hari ini begitu aneh.

    Sejak bangun tidur tadi, Andra sudah dikejutkan oleh sesosok pria bertubuh kurus kering yang melayang-layang didalam kamar. Membuatnya menjerit-jerit ga karuan akibat ketakutan, ketakutannya bertambah setelah Ibu, serta dua adik kandungnya tak bisa melihat apa yang bisa dia lihat. Seingatnya, dia tak memiliki riwayat untuk mampu melihat hal-hal gaib seperti itu.

    Tidak berhenti sampai situ saja, berbagai pemandangan makhluk aneh yang tak telihat oleh orang lain terus membayanginya seharian ini. Seorang anak kecil perempuan berlarian ditengah-tengah rel kereta api, kakek-kakek tua pembawa payung merah yang berteduh dibawah lampu penerangan jalan, hingga seekor anjing pincang yang duduk disampingnya saat dia menyantap hidangan makan siang di kantin kampus. Puncaknya adalah saat ini, ketika Andra menepi diseberang Enderia, memandangi komplek pemakaman itu beserta berbagai keanehan penghuninya.

    Andra menengadah, dia mengingat sebuah kalimat yang dulu sempat diucapkan oleh ayahnya saat mereka berdua menghabiskan senja dibawah pohon beringin Enderia. Sebuah kalimat singkat yang membawanya kesini.

    “Nanti, ada saatnya kamu bakal ngerti kok nak, kenapa Papa berkali-kali ajakin kamu kesini.”

    Langit kian petang, awan mendung makin erat menyelimuti kota, menyadarkan Andra dari segala lamunannya. Dia bukan seorang penakut, jadi bukan masalah besar baginya untuk beradaptasi dengan fungsi matanya yang baru. Mungkin hari ini adalah hari dimana dia mendapat sebuah kemampuan unik, semacam indera keenam.

    Yahhh, mungkin.

    “Andraaa, ayoooo..” Vanda kembali merengek, kepalanya bersandar pada punggung Andra, “Capekkk nih..”

    “Iya, iya, yuk pulang..” Andra segera mengenakan helm, kemudian bergegas menyalakan mesin motornya.

    Vanda ikut mengenakan helm pink miliknya, kemudian melingkarkan lengan pada pinggang Andra. Sebelum beranjak pergi, pemuda itu menyempatkan diri memandangi kembali tugu-tugu kecil yang berada ditengah-tengah komplek pemakaman Enderia.

    Matanya terbelalak setelah dia mendapati sesosok pria berpakaian serba hitam berdiri disamping salah satu tugu paling tinggi. Sosok yang tak asing lagi baginya. Sosok yang lima tahun lalu dinyatakan hilang dan meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan pesawat terbang. Sosok yang begitu dicintainya. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama persis, rupa pria itu, postur tubuh, hingga gaya rambutnya.

    “Papa?”

    :ogcute:
    Bersambung...
     
    Last edited: Feb 6, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. orange_doughnut M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 28, 2013
    Messages:
    1,738
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +427 / -0
    intronya bagus. penggunaan kata2 dan kalimatnya jg lumayan.
    trus klo diliat2 mgkin ceritanya jg menarik.


    lanjutkan :onfire:

    btw, klo bisa ditag spoiler klo pengn rapi :lalala:
     
    Last edited: Feb 4, 2014
  4. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    Komen pertama untuk cerita pertama saya di IDWS :ogmatabelo:

    Makasih kk sarannya, spoiler segera disematkan kok :oghoho:

    Semoga betah main-main disini ya kk :ogcute:
     
  5. flemo37 Members

    Offline

    Joined:
    Apr 7, 2010
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +8 / -0
    Nice... Enak bacanya. Ditunggu lanjutannya.

    Sent from my GT-N7100 using Tapatalk
     
  6. earthcore Members

    Offline

    Joined:
    Mar 13, 2013
    Messages:
    2
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +3 / -0
    Nice... Enak bacanya ane tunggu gan lanjutannya
     
  7. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Fantasi-hororkah nanti ini genrenya? Lokasinya unik juga namanya.
    Kuburan... hahaha ,_,

    tapi keren juga nih, plotnya bakal dibawa kearah
    melawan apa yang si Andra lihat kah? kayaqnya keren tuh kalau dibawa kesitu

    salam kenal semoga tidak buntu ide untuk menulis, jika kakak berkenan maukah mengunjungi trit saya :3 :matabelo:
     
  8. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    Chapter 1 : Enderia Archangel

    Dad x Death x Dad

    Chapter 1
    Enderia Archangel
    (part 1)​

    Rabu, 5 Februari 2014

    Kamar itu berukuran lumayan, tiga kali dua meter, dengan kombinasi cat warna biru putih yang manis. Tampak sangat rapi untuk ukuran kamar seorang cowok kuliahan. Di beberapa sisi terdapat poster pesepakbola Norwegia favoritnya, Morten Gamst Pedersen. Sang pemilik kamar adalah fans berat klub sepakbola asal Inggris, Blackburn Rovers.

    Andra rebahan diatas ranjangnya yang nyaman. Hari ini dia bolos kuliah, banyak hal yang kini tengah dia pikirkan, meruntuhkan mood untuk berangkat ke kampus pagi ini. Semuanya masih berhubungan dengan kejadian aneh kemarin sore. Dia sangat yakin dengan apa yang dilihatnya, sosok itu memang benar-benar ayahnya.

    Semuanya sama persis, termasuk senyum terakhir yang ditunjukkan sosok itu sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Andra. Jelas, dia adalah Hanggara Yazavel, ayahnya.

    Apakah yang dilihatnya hanyalah sesosok hantu? Sama seperti sosok pria kurus kering yang sejak kemarin masih saja melayang-layang bebas didalam kamarnya. Pria itu tak berbicara, dia hanya melayang, wajahnya selalu tanpa ekspresi. Andra ingin mencoba berkomunikasi dengan pria itu, namun tingkat keberaniannya masih belum cukup.

    “Huhhh..” Andra menutupi muka dengan bantal.

    Apa sebenarnya yang terjadi? Semuanya benar-benar aneh..

    = = = = =​


    Lampu penerangan jalan masih padam, belum berfungsi disaat seperti ini. Matahari tengah semangat memancarkan bara, cuaca sangat cerah. Namun ada sesuatu yang aneh, seorang kakek-kakek tua berteduh dibawah lampu dengan menggunakan payung merahnya yang lusuh.

    Dia terus memandangi jalanan yang ramai, berbagai merk dan tipe kendaraan bermotor lalu-lalang dengan kecepatan tinggi. Ini adalah hari keempat dia berdiri sendirian disana. Nama kakek itu, Darsono Anwar, serangan jantung mendadak membuatnya meninggal ditempat yang sama, empat hari yang lalu.

    “Masih betah berdiri disini?” seorang pemuda berkacamata menghampiri kakek itu.

    Dia tersenyum, membuat orang-orang disekitarnya menatap geli padanya. Jelas saja, karena sosok Darsono tak mampu tertangkap oleh mata mereka semua. Apa yang dapat mereka lihat hanyalah seorang pemuda sinting yang mencoba berbicara pada tiang lampu penerangan jalan.

    “Sampe kapan mau terus disini?” tanya pemuda itu lagi.

    Darsono tak menjawab. Dia tak suka pada pemuda itu, pemuda yang mencabut nyawanya.

    = = = = =​


    “Ehhh, dia termasuk Archangel pilihan Enderia?” tanya Stella pada Rasyid. Matanya memicing tajam memandangi sesosok pemuda berjaket merah yang berjalan-jalan disekitaran makam.

    Laki-laki brewokan berambut gondrong itu mengangguk. Dia kembali menyeruput teh hijau buatan Stella yang masih terjaga kehangatannya. Mereka berdua duduk nyaman di teras rumah Stella. Sebuah rumah sederhana yang letaknya tepat didepan komplek tempat pemakaman umum Enderia.

    “Jadi Archangel Enderia lebih dari satu ya, Oom Ra?” Stella kembali bertanya, “Bukan cuman aku sendiri..”

    “Namanya Andra, anak sulung Hanggara, satu-satunya keturunan Yazavel yang punya garis khusus.” jelas Rasyid, “Nah, berarti dia sama denganmu, dan sepertinya kalian berdua seumuran ya. Jodoh, bisa kerja bareng kan nanti..”

    “Hadehhh..” Stella menepok jidat, “Engga mau, aku lebih suka kerja sendirian Oom Ra..”

    Rasyid Nobel tersenyum mendengar pernyataan Stella. Mau tak mau, suatu saat nanti Stella pasti harus bisa bekerja sama dengan Andra, juga tiga Archangel yang lain.

    Sama seperti Archangel Enderia generasi-generasi sebelumnya, takdir mereka tidak hanya terhenti untuk mencabut nyawa manusia-manusia yang telah kehabisan waktu. Tapi mereka juga harus berhadapan dengan dua belas makhluk astral yang menjadi musuh utama Tuan mereka, musuh Hades, the God of the Underworld.

    :ogcute:
    Bersambung...
     
    Last edited: Feb 5, 2014
  9. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    ini komennya mirip, xixixi... :iii:

    sepertinya berjodoh kk berdua.. :bloon:

    apdetan sudah meluncur, semoga bisa daily apdet ya, dan semoga banyak yang baca... :XD:
     
  10. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    salam kenal kk suhuuu, saya masih baru disini, masih harus banyak belajar, jadi mohon bimbingannya.. :mesum:

    ide untuk menulis banyak, biasanya yang abis sih stok buat bikin kata-katanya.. :onion-102:

    pasti saya kunjungi tritnya kk suhu, sekalian main-main kesana-kesini.. :matabelo:

    * biasanya dulu ke IDWS cuman cari link download.. :tolong:
     
  11. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Tidak mungkiin, kayaqnya saya lebih baru .__.|
    haha sama koq menuangkan ide di otak menjadi tulisan itu susah, apalagi gagasannya meloncat-loncat seperti kutu loncat, haizz :onion-102:

    Thanks :)
    iya ni dulu padahal punya user disini, lupa udah ngepost berapa cuman buat dapetin link download (30 post kali ya, soalnya waktu itu dibatesin 30 post), sekarang mulai dari awal lagi deh haha...
     
  12. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    hwkwkwkwk, mari belajar bersama kk.. :malu2:

    yang bikin susah itu, karena ane udah lama ga baca2 (terakhir baca cuman My Blackberry Girlfriend), Perahu Kertas baru setengah juga trus mangkrak.. :swt:

    diksi super cekak ditambah skill nulis yang mendekati 0, jadilah karya ini.. :suram:
     
  13. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    hahhaha~ icic :o
    marilah kita belajar :D
     
  14. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    sundul thread'nya dulu, nanti malem baru diapdet.. :malu2:

    * sambil tetep nungguin keripik dari para sesepuh.. :mesum:
     
    • Like Like x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.