1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

CrossFic Chronicle of Seven-sideS

Discussion in 'Fiction' started by Seven_sideS, Jan 31, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    PROGRESS: EPISODE 3
    UPDATED 13/2/2014

    Behold, the Crossover of some animes, games, and even 3D Movies... here...
    if you don't like crossovers, maybe this is not your place...


    The Chronicle of Seven-sideS
    Author: Ivan / Seven-sideS
    Genre: Slice of Life, Action, Role Playing, Fantasy


    PENGANTAR​


    Dunia Phantojia, adalah dunia fantasi yang bisa dimasuki dari game. Dunia yang dipenuhi oleh berbagai macam makhluk dan tumbuhan ajaib yang tidak pernah kita lihat di dunia nyata. Dunia ini memiliki banyak pintu menuju dunia lain dan berpusat pada "Pohon Besar". Dunia ini awalnya adalah dunia yang sangat indah, sehingga dinamakan Perfetto Wonderlande (Perfect Wonderland). Tetapi, pada suatu hari, semua ini berubah, ketika manusia-manusia mulai masuk kedalam dunia ini. Orang berhati baik maupun jahat masuk kedalamnya, mengakibatkan perang tiada henti dalam dunia ini. Puncak dari semua ini adalah terbentuknya pasukan-pasukan perang, ada yang memiliki pasukan banyak, ada pula yang memiliki pasukan sedikit. Semua pasukan ini umumnya memiliki motivasi haus akan kekuasaan, kekayaan dan kejayaan, walau begitu ada juga pasukan yang bertujuan ingin melindungi dunia yang awalnya indah ini.

    Tersebutlah sebuah organisasi, atau pasukan perang yang dinamakan GX, atau dikenal dengan nama Gaiden Cross, terdiri dari berbagai makhluk dari berbagai daerah, baik dari dunia nyata maupun dari dunia lain. Pasukan ini berjumlah sedikit, tetapi kekuatan mereka semakin lama semakin besar. Tujuan mereka adalah untuk melindungi orang baik dan dunia Phantojia. Awalnya pasukan ini hanya dibentuk untuk melawan Bandit atau penjahat-penjahat kecil, akan tetapi, sekarang mereka telah menjadi pengaruh besar bagi dunia Phantojia. Karena mereka, banyak penjahat yang ingin menguasai dunia Phantojia membuat kubu-kubu untuk menghancurkan mereka. Ada banyak kubu-kubu yang mencoba menghancurkan Gaiden Cross, seperti Ninja Squadron, Samurai Force, Evil Army, dan Conspiration of Destruction (Robotic Army).

    Mereka semua saling menyerang untuk mendapat kekuasaan, akan tetapi selain menyerang satu sama lain, merekapun ingin menghancurkan Gaiden Cross. Akibat dari pertempuran ini adalah kerusakan “land” dan daerah di sekitarnya. Perang besar ini dinamakan Grande Kross War, perang yang terjadi akibat dari hasutan Selena Hades, seorang wanita jahat yang menyebut dirinya “Ratu Gelap” kepada semua yang haus akan kekuasaan untuk saling berebut dan menghancurkan Gaiden Cross. Tujuan akhir Selena adalah menunggu kehancuran semua kubu dan mengambil kejayaan dan kekuasaan atas Phantojia dan dunia-dunia lain. Kisah ini akan segera berakhir karena Gaiden Cross memutuskan untuk bubar dan berubah menjadi sebuah organisasi baru.

    The Seven-sideS.

    Saya, Undeniable adalah sebuah kipas ajaib yang ditempa dari batu emas, tetapi roh saya sesungguhnya adalah sebuah eksistensi yang tidak dapat hilang dari dunia manapun, saya bebas kemanapun dan saya adalah pengamat dunia ini. Keberadaan saya adalah untuk melihat dunia ini dan memihak pada kebaikan. Saya adalah orang yang menceritakan sejarah ini, dan mencatat sejarah ini dengan rapih agar kisah ini dapat disampaikan turun temurun kepada semua orang.

    Marilah kita mulai, kisah perjuangan tujuh orang dan teman-temannya untuk merubah dunia.
     
    Last edited: Feb 13, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Universes

    BEWARE, Contain Episodes of Animes/Games that maybe beyond the Ending

    Mungkin bakal terupdate seiring yang dipikirkan oleh author, klan juga bakal berubah namanya (beberapa)

    Phantojia: Dunia yang bisa dimasuki oleh orang-orang melalui Game "Perfetto Wonderlande", dahulu kala dunia ini sangat indah tetapi ketika manusia-manusia jahat datang, Dunia ini semakin rusak dan puncak kerusakan terjadi ketika wanita gelap bernama Selena mencoba menguasai seluruh dunia yang ada.
    • Pohon Besar: Tempat tinggal Lia dan merupakan perbatasan antara Dunia-dunia lain dan Phantojia. Zabania juga memiliki Pohon Besar yang mirip dengan Phantojia. Pohon Besar ini memiliki ketinggian hingga mencapai langit dan dijaga oleh Malaikat bernama Mariam yang bersayap enam. Karena kekuatan Mariam inilah, maka Pohon Besar susah untuk terkorupsi oleh kekuatan jahat dan perang, tidak seperti tanah-tanah lain
    • Hell's Land: Awalnya adalah Prairie Land, tempat markas Gaiden Cross. Perang dengan klan Evil mengakibatkan gugurnya tanah ini
    • Sea of Death: Awalnya adalah Sea of Destiny yang dirusak oleh perang dengan klan Evil
    • Mountain of Destruction: Mount Evergreen yang awalnya adalah markas klan Samurai dan Ninja yang bertempur selalu dirusak oleh klan Robotic sehingga menjadi markas klan Robotic yang kedua
    • Metal Graveyard: Markas klan Robotic yang dikendalikan oleh Janus dan Selena. Tidak diketahui bentuk sebenarnya dari Metal Graveyard ini.

    Zabania: Dunia Fantasi selain Phantojia, dimana ada beberapa kerajaan dan negara yang ternyata memiliki perangnya masing-masing. Cain Azael tinggal di dunia ini bersama beberapa penduduk dari tanah Azael.

    (UNKNOWN WORLD): Dunia yang belum terjelajahi sempurna, saat ini kota yang baru diketahui adalah kota Omega
    • Omega City: Kota tempat Kagami Date, Enzo Honda, Rosella, Luna dan Professor Dothan tinggal.


    Amestris: Kota tempat tinggal Jean Havoc dan Riza Hawkeye, sebuah kota militer yang dipimpin oleh Fuhrer bernama Roy Mustang. Dahulu kota ini sempat menjadi tenar akibat eksperimen jahat yang dilakukan oleh "Father", pemimpin para Homonculus. Jean dan Riza sempat kembali kesini ketika Selena mencoba menguasainya juga.

    Japan:
    • Nishiura: Sekolah dimana Hanai dan teman-temannya bersekolah, saingan dari sekolah Mihoshi tempat Oda bersekolah
    • Mihoshi: Sekolah dimana Oda bersekolah. Baik Nishiura dan Mihoshi pernah diserang oleh Selena

    Namimori: Kota tempat para mafia saling berebut kekuasaan demi sesuap nasi dan sebongkah berlian. Ryohei tinggal disini awalnya.
    Secret Place: Portal yang dapat menghubungkan Ivan dengan dunia Phantojia. Letaknya di dunia nyata tentunya
    Robinson Industries & Robinson House: Industri yang berada di masa depan dimana Wilbur dan keluarganya tinggal. Sempat akan diserang oleh Selena.
     
  4. earthcore Members

    Offline

    Joined:
    Mar 13, 2013
    Messages:
    2
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +3 / -0
    ini cerita tentang game gan?
     
  5. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Err, gimana jelasinnya ya haha :P

    Cerita yang berjalan di otak author akibat kebanyakan nonton anime/main game/dengerin lagu dst. Cerita ini terus berjalan X_X

    Kalo temanya sih ya tema action kayaq cerita" anime yang diangkat RPG ya. Ada yang baik, ada yang jahat, berantem. Ada yang jadi baik akhirnya, ada yang dari baik jadi jahat...

    Sayang author kurang memiliki kemampuan menulis yang baik TT_TT.

    Thanks buat komennya ya :)
    Saya besok ujian jadi saya mungkin besok baru lanjut editing/bikin cerita
     
  6. reditya Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 10, 2010
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +42 / -0
    ehhhhh, ternyata disini juga ada Hades (tapi cewek, Selena Hades) :apa:

    cerita kita berdua sama-sama ada Hades'nya berarti kk.. :shock1:



    * pohon besar, mengingatkan saya pada Yggdrasil, yang juga punya beberapa dunia.. terusss, soal crossover, mengingatkan saya pada Kamen Rider Decade yang hobby melanglang ke dunia KR lainnya.. bukan menyamakan, tapi meraba-raba bakal seperti apa cerita ini nanti.. xixixi... belum bisa komentar banyak kk, saya nungguin ceritanya nongol dulu aja yah.. :)
     
  7. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    wkkwkw... iya... tp yg disini sih namanya doang Hades, bukan ability Hades (eh tp underworld jg sih ya dan sama jahatnya -___-)
    awalnya pas bikin fanfic yang GX (yang udah gw deletin dari note fb dan gw jadi lupa gmn ceritanya sehingga bingung mau nyeritainnya drmana) itu ada jg tokoh" jahat lain hahahaa... dan tdnya ga bikin konsep pake Pohon Besar dkk...

    PS: tuh cerita tentang si poon ada di orificku haha, yg orific makna topeng itu nyambung koq kesini
     
  8. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 1

    The Chronicle of Seven-sideS
    Author: Ivan / Seven-sideS
    Genre: Slice of Life, Action, Role Playing, Fantasy

    Episode 1 – Hell’s Land


    Disebuah “land” yang sudah menjadi gersang. Terdapatlah tanaman-tanaman duri disertai keringnya tanah yang ditandai dengan retakan-retakan merah-cokelat, udara yang begitu panas sehingga tidak mendukung banyak binatang untuk hidup disini. Begitu jarang sumber air sehingga hukum “survival of the fittest” berlaku disini. Sungguh suatu keadaan yang begitu tidak indah dan menjadi symbol dari kehancuran “land” ini. Pada masa jayanya, “land” ini adalah markas dari GX, “Prairie Land”. Sebuah pasukan jahat yang menamai dirinya “Evil Army”, yang terdiri dari tujuh makhluk seperti yang tidak diketahui jenisnya, apakah manusia atau bukan, memulai perangnya dengan GX disini. Tujuh makhluk yang jahat ini telah merusak ekosistem “land” ini dengan jurus-jurusnya.

    Inilah cerita pertarungan yang mengakibatkan kerusakan dari “land” ini.

    “Earthquake!” Gempa bumi yang dimunculkan oleh seorang makhluk yang hampir mirip dengan manusia, berhelm tentara dan bergoogle itu mengguncang “Prairie Land” dan membuat semua hewan yang bernaung dalamnya melarikan diri. Mereka mencari perlindungan ke suatu tempat yang dinamakan Pohon Besar.

    “Evil Corruption!” Seorang manusia yang hanya terlihat kepalanya dan dibungkus oleh helm seperti astronot dan berbadan seperti tabung itu menggunakan tentakel yang melekat di badannya untuk menjalari tanah-tanah sehingga tanah-tanah itu kering dan gersang.

    “Menyerahlah, Gaiden Cross!” Seorang wanita berdada besar dan arogan membujuk Gaiden Cross sambil menggoyangkan dadanya untuk menyerah kepada pasukan kejahatan ini.

    “Kalian sudah tidak ada harapan. Menyerahlah, atau seluruh Phantojia akan musnah.” Seorang gadis yang berambut bob ikut membujuk dengan nada yang sangat datar.

    “Apa? Jangan harap kami akan menyerah dengan kalian!” Ivan, pemimpin dari Gaiden Cross itu mulai mempersiapkan jurus panahannya.

    “Kami tidak akan menyerah sampai ekstrim!” Ryohei Sasagawa, tangan kanan Gaiden Cross mulai berapi-api untuk menghajar semua musuhnya.

    “Kejahatan tidak akan menang! Untuk masa depan!” Wilbur Robinson, salah satu dari Gaiden Cross mempersiapkan tombak airnya untuk menyerang.

    “Maju!” Perintah Ivan sambil menembakkan panah ke wanita dengan dada besar itu.
    Mulailah perang antara Evil Army dan Gaiden Cross setelah terjadi gempa bumi yang disebabkan oleh Damian, si tentara tanah.

    Ivan terus menembakkan panah ke Diana, wanita dengan dada besar itu. Tetapi Diana selalu mengelak panah itu dan Diana membalas Ivan dengan “Seducing Kiss”, sebuah tembakan ciuman yang dapat mengganggu konsentrasi. Ivanpun menghindarinya dan kembali menembakkan panah-panah.

    Ditempat lain, Ryohei berusaha menghajar Damian sebelum ia masuk kebawah tanah untuk membuat gempa berikutnya, tetapi Damian terlalu kuat kali ini sehingga Ryohei terpental.

    “Ada apa dengan mereka semua hari ini?!” Wilbur terus dikejar oleh Professor Marc, seorang professor kecil dengan tubuh seperti tabung dan tentakel yang bisa mengeluarkan jurus apapun terutama petir.

    “Ada yang salah dengan mereka hari ini!” Azusa Hanai, seorang pemukul baseball dari Nishiura berusaha memukul bola kearah mereka.

    “Kalian sudah kalah! Menyerahlah!” Diana ketawa sambil menggoyangkan dadanya, membuat semua pasukan Gaiden Cross kesal.

    Tiba-tiba, terdengar suara tembakan dari mana-mana mengarah dan mengenai Evil Army.

    “Kurang ajar! Siapa itu?!” Diana menjadi kesal sambil membaca mantera kutukan.

    “Mendokuse.” Sherry, gadis berambut bob itu dengan malasnya mensummon kipas raksasa dan mencoba mengusir Gaiden Cross dengan angin kipas tersebut.

    “Uwaaaah!” Wilbur yang kurus hampir terpental oleh angin tersebut.

    “Sial!” Wilbur kesal dan melempar tombaknya, berharap akan mengenai Sherry tetapi Sherry mengipasi tombak tersebut, mengakibatkan Wilbur terjatuh karena sudah tidak ada angin kencang itu. Wilbur mensummon tombak-tombak lain dan berusaha melempari semua Evil Army tetapi dia juga terkena tembakan, seperti tembakan yang sebelumnya mengenai Evil Army.

    “Siapa itu?!” Ivan mulai mengambil langkah waspada.

    Derap langkah robot-robot milik Conspiration of Destruction mulai terdengar, Alpha Robots yang mereka produksi secara massal mulai menghampiri Gaiden Cross maupun Evil Army.

    “Kita dalam masalah” Azusa menelan ludahnya.

    “Jangan menyerah, Hanai! Kita harus melawannya! Ini adalah markas kita!” Ryohei kembali bersemangat.

    “Menurutku tidak bijak sih, Ivan, apa keputusanmu?” Jean bertanya.

    “...” Ivan berpikir sejenak.

    “Kita pergi, sekarang, lari! Kelilingi Evil Army!” Ivan memutuskan untuk mengambil langkah yang bijak.

    Pasukan Gaiden Cross berusaha mengalihkan tembakan para Alpha Robots yang mengarah pada mereka dengan cara berlari menuju Evil Army, lalu mereka menghindar dari Evil Army maupun Alpha Robots itu.

    “Sial. Kita kehilangan jejak mereka.” Diana kesal setengah mati.

    “Alpha Robots itu sebenarnya lemah! Mereka semua akan mati!” Damian masuk kedalam tanah dan menggoncang tanah itu, mengakibatkan para Alpha Robots kehilangan keseimbangan dan jatuh.

    “Kenapa kita harus berlari!?” Ryohei kesal dengan keputusan ini.

    “Adalah tindakan yang bijak untuk mengumpulkan pasukan sebelum kembali berperang seperti itu! Lagian tidakkah kau sadar dari tadi mereka sepertinya menjadi lebih kuat? Kenalilah kekuatan lawanmu, Ryo.” Jawab Ivan dingin.

    “Setuju. Mereka semua hari ini sedang dalam keuntungan, entah kenapa.” Jean menyetujuinya.

    “Sayangnya, kita kehilangan markas.” Keluh Azusa.

    Mereka berlari hingga mencapai sebuah Pohon. Pohon itu begitu besarnya sehingga mereka terkejut. Sesungguhnya, Pohon itu begitu dekat dengan “Prairie Land”, dan mereka semua datang ke dunia Phantojia melalui pohon itu. Tetapi mereka tidak pernah menyadarinya selama ini.

    Mereka memutuskan untuk berteduh dipohon itu sambil merenung dan membuat rencana.

    “...” Ivan sedang berpikir keras

    “Seandainya Zeal masih disini ya. Dia kan yang paling kuat dengan semua senjata dan sihirnya.” Keluh Wilbur.

    “Banyak dari pasukan kita terpisah ketika kejadian itu.”

    Sebuah kejadian besar menimpa tim Gaiden Cross, ketika angin taufan menyerang dan beberapa dari mereka terbawa pergi ke dunia lain. Zeal, Kyoko, Shina, Riza, Haruna dan Yukihime terbawa pergi. Keberadaan mereka tidak diketahui saat ini.

    “Rizaaaaa!” Jean sangat kesal dan menangis.

    “Havoc! Hentikan! Memalukan menangis seperti itu. Aku juga kehilangan Yukihime!” omel Wilbur yang mulai berkaca-kaca.

    “... Haruna pasti akan memukulku dengan palu jika aku menangis” Azusa tidak jadi menangis membayangkan Haruna yang akan marah besar.

    “Kalian semua, kita harus berpikir untuk mencari cara mendapatkan pasukan yang dapat membantu kita menemukan mereka! Kita tidak ingin terus menerus terpisah dari mereka kan?” seru Ivan.

    Tiba-tiba, ada suara wanita yang memberi saran kepada mereka.

    “Jika kau akan mencari pasukan, cobalah ke Thunder’s Lair. Disana ada seorang anak dengan kekuatan petir. Anak itu adalah keturunan dari Thunder Patrons.”

    “Thunder Patrons?” mereka kebingungan

    “Ya, Thunder Patrons adalah orang-orang legendaris dari jaman ke jaman, malaikat di Pohon Besar ini menceritakan sejarahnya. Thunder Patrons adalah pelindung petir dan kebaikan. Namaku Lia, manusia yang hidup dan merawat lingkungan Pohon Besar ini.” Lia memperkenalkan diri kepada Ivan dan semuanya.

    “Terimakasih, Lia, untuk sarannya. Kami akan mencoba mencarinya.” Mereka memutuskan untuk berangkat ke Thunder’s Lair, tetapi tiba-tiba, dari Cahaya ditengah Pohon Besar, keluarlah seorang manusia melemparkan tongkat baseball.

    “Apa-apaan itu!” Azusa menangkis tongkat itu dengan tongkat baseballnya.

    “Aku sudah menunggumu, Hanai Azusa!” Seorang yang tingginya kurang lebih 180 cm, dengan cambang yang tebal dan rambut jabrik muncul dari Pohon Besar. Kaosnya bertuliskan “Mihoshi.”

    “Hah? Siapa kamu? Aku tidak kenal” Azusa mengerutkan dahinya. Melihat kaos bertuliskan “Mihoshi”, Azusa mulai mencoba ingat.

    “Mihoshi? Tim baseball saingan kami? Apa urusanmu disini?” Azusa makin bingung

    “Kamu kira hanya kamu yang terpilih untuk masuk ke dunia ini? Aku juga!” Pria itu sedikit kesal.

    “Woi, woi! Tenangkan diri kalian! Jelaskan siapa kamu dan maksudmu kemari!” Ivan sedikit kesal.

    “Namaku Oda, Oda Hiroyuki. Pemukul baseball dari Mihoshi!”

    “Lalu, apa tujuanmu? Sepertinya kamu tidak ada tu--” Ivan terkena lemparan tongkat kayu.

    “Apa-apaan itu?!” Ivan mulai terpancing untuk bertarung.

    “Jangan! Dia hanya manusia biasa!” Lia mencoba menghentikan semuanya.

    “Lalu? Aku juga!” Ivan merubah busurnya menjadi semacam pemukul dan melemparkannya ke Hiro.

    “Hmph!” Hiroyuki menangkis pemukul itu kembali kearah Ivan.

    “Hentikaaaaann!” Jean menjitak dan menahan tangan Ivan, Wilbur dan Ryohei menahan tangan Hiro.

    “Dia melemparku duluan!” Ivan mengamuk.

    “Lalu? Kenapa tidak kita ajak dia saja untuk bergabung?” Jean mencoba menenangkan Ivan.

    “Tidak akan! Orang seperti itu tidak akan kuizinkan!!!!” Ivan semakin naik pitam mendengarnya.

    “Apa? Bergabung dengan kalian? Seperti aku ingin saja.” Hiroyuki pergi begitu saja setelah melepaskan diri dari Ryohei dan Wilbur.

    “Azusa Hanai! Kita akan menyelesaikan pertarungan kita, tanpa diganggu mereka! Pasti.” Hiroyuki pergi meninggalkan mereka.

    Gaiden Cross memutuskan berjalan menuju Thunder’s Lair, sedangkan Oda Hiroyuki, pendatang baru ke dunia Phantojia berjalan bebas karena ia ingin menelusuri dunia Phantojia ini. Apakah yang akan terjadi dengan mereka? Apakah mereka akan menjadi satu pasukan?

    TO BE CONTINUED.
     
    Last edited: Feb 8, 2014
  9. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 2

    UPDATE

    The Chronicle of Seven-sideS
    Author: Ivan / Seven-sideS
    Genre: Slice of Life, Action, Role Playing, Fantasy

    Episode 2 – The Delinquent Patron


    Ivan dan kawan-kawan, memutuskan untuk mendengarkan saran Lia, seorang penjaga Pohon Besar untuk mencari Thunder Patron, seorang yang dapat mengendalikan kekuatan petir.

    “Ngomong-ngomong, bukannya aku juga bisa ya menguasai petir? Cih, kenapa kita harus mencari penguasa petir?” Jean sedikit kesal.

    “Mmm, tapi kan kamu tidak punya kekuatan itu secara alami kan?” Tanya Ivan.

    “Grr! Tapi aku juga bisa menggunakannya! Alami ataupun tidak.”

    “Kalau kau bisa menggunakannya, seharusnya kita tidak kehilangan Prairie Land” ledek Ryohei

    “Hentikan! Kenapa kita harus mengungkit itu lagi?” Ivan sudah kesal.

    “Glek.” Azusa paling takut melihat Ivan kesal.

    “Fiuh, sepertinya Ivan sangat kesal dengan temanmu Hanai~” Wilbur mencoba mengisengi Azusa, tapi dijitak.

    “Grr. Teman darimananya, kenal aja tidak. Ivan-senpai, kenapa tidak kita lanjutkan perjalanan?” Azusa mencoba menenangkan Ivan.

    “Baiklah, kita lanjutkan. Jika ada yang mencoba ribut lagi, aku tidak tau mau bilang apa. Maaf saja.”

    Perjalanan dilanjutkan dan mereka semua melewati daerah Hell’s Land, untungnya tidak ada pasukan Evil Army saat itu, akan tetapi.

    “Sunyi sekali ya?” Jean mulai kebingungan.

    “Kita sudah dekat! Setidaknya petanya menunjukkan seperti itu.” Wilbur kegirangan dan berlari.

    “Hei tunggu, Wilbur!” Mereka semua mengejar Wilbur.

    Tiba-tiba, muncul sebuah ulat-cacing raksasa, tidak seperti ulat-cacing yang dikenal dengan nama Magista, dari awalnya ulat-cacing yang ini tidaklah imut, berbau dan menjijikkan.

    “Itu, corrupted Magista ya?” Wilbur sedikit ragu.

    “Aku juga tidak tahu, baru pertama kali aku melihatnya” Ivanpun baru pertama kali melihatnya.

    “Apapun itu, mari kita habisi!” Ryohei mengumpulkan energi matahari ditangannya dan menonjok Corrupted Magista itu.

    Bukannya hancur, tangan Ryohei yang menjadi merah dan kepanasan.

    “Aaaaaaaaa! Tanganku!” Tangan Ryohei melepuh akibat asam yang melapisi kulit Corrupted Magista itu.

    “Spinning Tackle!” Lima buah baseball bat tiba-tiba mengenai Corrupted Magista itu.

    “Cih, gagal ya. Tenang Oda” Hiroyuki menenangkan dirinya sendiri dan menyiapkan sebuah pukulan yang baik untuk Corrupted Magista itu.

    Hiroyuki memukuli Corrupted Magista itu tetapi tongkatnya gagal merusak lapisan asamnya.

    “Argh!” Hiroyuki berlari dan dikejar oleh Magista busuk itu.

    “Tidakkah kita harusnya menolong dia?” Jean bingung.

    “Kita lanjutkan perjalanan, setidaknya kita punya pengalih sekarang.” Ivan dengan dinginnya memutuskan berjalan.

    “Ivan! Kamu sekarang sangat berubah ya! Hmph. Kamu dulu bukannya tidak pernah meninggalkan temanmu ya?” Jean sangat kesal.

    “Masalahnya, dia bukan temanku. Tokh dia tidak meminta bantuan kita kan?”

    “Seandainya dia minta?” Tanya Jean.

    “...” Ivan berdiam dan melihat, seorang manusia berbaju biru yang malang, dikejar oleh ular-cacing raksasa yang bisa menggigitnya kapan saja.

    “Aku berubah pikiran. Kita tolong dia. Jean, pedangmu!” Jawab Ivan singkat sambil memerintahkan Jean untuk mensummon pedangnya.

    “Itu baru Ivan yang kukenal!” Jean senang dan mensummon petirnya, membentuk sebuah pedang yang disebut Gigantic Blue.

    Jean menebas Magista itu sekali tebas dan Magista itu hancur. Zat-zat asam dalam tubuhnya menguap, kulit dan tulangnya pun mulai rusak dan menguap, disertai hilangnya bau busuk disekitar Magista raksasa itu.

    “M--monster!” Hiroyuki ketakutan sambil mengacungkan tongkatnya ke Jean.

    “Tenanglah, aku mencoba menolong--” Jean dilempar dengan menggunakan baseball bat.

    “Cukup sudah! Aku sudah sangat naik pitam!” Ivan mensummon busurnya yang ia rubah menjadi dua tongkat.

    “Jangan!” Jean mencoba menghentikan Ivan.

    “Apa?! Kamu sudah dipukul dan kamu masih bilang jangan?!”

    “Dia hanya takut.” Jean mencoba menenangkannya.

    “...” Hiroyuki mulai terdiam dan bersimpuh.

    “Maafkan aku.” Hiroyuki menunduk malu, matanya mulai berkaca-kaca.

    “Sebenarnya, apa yang terjadi?” Jean duduk disamping Hiroyuki.

    “Aku-- aku tidak tahu bagaimana, tetapi tiba-tiba aku masuk dunia ini! Aku tidak ingin sebenarnya masuk kemari, tetapi aku tidak bisa keluar! Lalu ketika aku melihat Hanai, aku ingat kalau dia itu adalah pemukul dari tim Nishiura, jadi aku mencoba menantangnya untuk menghibur diri. Tapi, tapi!”

    “Tenanglah, kita semua ada disini, dan kita semua berasal dari tempat yang berbeda.” Jean mencoba menenangkannya.

    “Bagaimana kalau kau ikut kami?” Bujuk Wilbur.

    “Err. Ya sudahlah, Lagian kasihan juga kalau kayaq begitu.” Ivan dengan enggan menyetujui ide mereka untuk mengajak Hiro bergabung.

    “Sesungguhnya, adikku juga masuk ke dunia ini. Itu sebabnya aku terpaksa masuk kesini!” Hiro mendekatkan mukanya ke lengannya dan meraung.

    “Dan kita juga akan membantu mencari adikmu.” Kata Ivan, sambil bersiap untuk berjalan lagi.

    “Benarkah?” Hiro mulai melihat harapan.

    “Asalkan kamu setuju untuk bertarung denganku. Nanti, sekarang kami akan mencari Thunder Patron.”

    “Boleh saja!”

    Maka mereka berenam berjalan menuju Thunder’s Lair. Ketika mereka hampir sampai, tiba-tiba ada petir berwarna oranye.

    “Petir oranye?!” Jean terkejut.

    “Pasti ini petir special itu!” Ivan senang, tetapi kesenangannya hilang melihat yang memainkan petir itu adalah seorang anak kecil, bukan seorang yang terlihat dapat menguasai apa yang ia miliki.

    “Kamu? Kamu adalah Patron itu?!” Tanya Ivan sedikit kecewa.

    “Benar! Aku adalah Thunder Patron terhebat! Namaku Patronus. Mau apa kalian kemari? Apa kalian mau mengagumi kehebatanku?”

    “Err, Patronus ya. Kami adalah Gaiden Cross, pasukan yang ingin melindungi Phantojia!” jawab Ivan.

    “Ya, ya aku tidak peduli, kupikir kalian akan mengagumi kehebatanku atau apa, pergilah.”

    “Apa? Jangan kira kau semudah itu bisa mengusir kami ya!” Hiroyuki mulai kesal, karena ia ingin buru-buru mencari adiknya.

    “Oh, kamu mau mencoba melawanku? Menarik.” Patronus duduk diatas takhta buatannya sendiri yang berwarna oranye.

    “Majulah, Lyodra.” Seekor Naga-Harimau yang badannya penuh dengan petir oranye, maju menyerang Hiroyuki.

    “Spinning Attack!” Hiroyuki memutar dirinya yang memegang tongkat besi baseball, lalu mengenai Lyodra, tetapi Lyodra tidak merasa apa-apa.

    “Hah! Lihat sendiri kan? Kamu tidak mampu melawannya!” Ledek Patronus.

    “Apa?! Kita semua! Bergabung!” Perintah Hiro.

    “Err, kamu siapa ya?” Wilbur bermuka masam.

    “Aku setuju!” Jean mulai mengumpulkan petir dari tongkatnya, membentuk pedang Gigantic Blue.

    “Menarik.” Patronus tersenyum melihat Blue Thunder. Lyodra, serang om berwarna kuning itu!

    Seketika, Lyodra mengarahkan dirinya untuk menyerang Jean, tetapi Lyodra balik diserang dengan menggunakan Gigantic Blue.

    “Uraaaaa!” Ryohei mengumpulkan kekuatan mataharinya dan meninju Lyodra terus menerus.

    “Teruskan, teruskan” Patronus tersenyum lebar ketika melihat Ryohei memukuli Lyodra.

    “Karena kamu akan membuatnya menjadi tidak terkalahkan.”

    “Graoooo!” Lyodra membesar akibat pukulan Ryohei.

    “Apa?! Bagaimana mungkin” Ivan terkejut.

    “Aku tahu! Ini pasti sama seperti kekuatan Havoc!” Wilbur mencoba menduga kenapa Lyodra semakin besar.

    “Jelaskan, Wilbur.” Kata Ivan.

    “Jadi, seperti Blue Thunder milik Jean yang dapat menguat dengan sangat ketika terkena air, petir ini sangat kuat ketika terkena matahari!” Wilbur menjelaskan.

    “Benar sekali! Pintar juga kamu, rambut runcing!” Seru Patronus.

    “Apa?! Rambut Runcing!? Beraninya! Havoc!! Kita gabungkan serangan!” Wilbur menembakkan air ke Gigantic Bluenya Jean dan mengakibatkan pedang itu semakin besar.

    “Be-berat juga ya. Unngh!” Jean mencoba menyayat Lyodra dengan pedang itu, tapi pedang itu kalah besar dari Lyodra sekarang.

    “Hahahaha! Salahkan temanmu yang bodohnya memukuli Lyodraku.”

    “Kamu!!!” Ivan mencoba memanah Patronus dengan panahnya, tetapi Patronus dengan cepat meloncat dari takhtanya dan menangkap setiap panah yang Ivan tembakkan.

    “Apa?!” Ivan terkejut melihatnya.

    “Hmm, kamu mencoba membunuhku ya? Kurang cepat!” Patronus menerjang mereka semua.

    “Argh! Tidak akan kubiarkan semudah itu!” Ivan merubah busurnya menjadi tongkat kembar, lalu memukulkannya kepada Patronus.

    “Dia terlalu cepat! Dia tidak akan bisa dikalahka--” Wilbur terdiam melihat Patronus yang tiba-tiba tersungkur.

    “Sudah kubilang kan, aku ingin cepat!” Hiroyuki dengan kesalnya menjambak rambut kembar yang menempel didepan kepala Patronus.

    “Masih ingin bermain!?”

    “T-tidak.” Patronus terdiam, lalu terisak.

    “Hentikan. Kenapa kamu melakukan ini?” Tanya Ivan lembut.

    “... Aku benci manusia.”

    “Kamu sendiri kan manusia?!” Semua terhentak dengan jawabannya.

    “Ya, aku benci diriku sendiri. Aku tidak memiliki teman, aku tidak memiliki keluarga. Aku kehilangan segalanya! Apa yang aku harus lakukan untuk menghibur diriku?”

    “Jelaskan.”

    “Aku adalah anak kembar, dan aku memiliki seorang kakak dan ibu, tetapi mereka semua menghilang. Hanya aku yang tersisa di tempat ini!” Patronus menangis terisak.

    “Hmm, kemungkinan mereka masih hidup. Bagaimana kalau kau bergabung dengan kami, kamipun mencari teman-teman kami yang hilang akibat angin taufan.” Bujuk Ivan.

    “...”

    “Daripada aku disini, ya sudahlah.” Patronuspun bergabung dengan pasukan Gaiden Cross.

    “Baiklah! Pencarian teman-teman kita akan dimulai!”

    Maka merekapun memutuskan untuk mencari teman-teman mereka.

    TO BE CONTINUED.
     
  10. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Episode 3

    UPDATE

    The Chronicle of Seven-sideS
    Author: Ivan / Seven-sideS
    Genre: Slice of Life, Action, Role Playing, Fantasy

    Episode 3 - Snow Damsel in Distress

    Di malam hari, semua pasukan Gaiden Cross sedang mempersiapkan diri untuk tidur. Mereka memutuskan untuk tidur di daerah Thunder’s Lair yang sebenarnya adalah bagian dari Hell’s Zone. Semua akhirnya tertidur kecuali Patronus dan Hiroyuki yang sedang berjaga-jaga.

    “Hmm, sebenarnya, takhta petir itu buatanku. Seandainya aku pergi, maka daerah inipun akan hilang seiring hilangnya takhta itu.” Patronus menjelaskan kenapa didalam Hell’s Zone bisa ada daerah yang baru.

    “Hmm, jadi kamu yang membuat daerah ini ya. Lalu apa kamu bisa memindah daerah ini?” Hiro bertanya.

    “Mungkin saja, selama aku membentuk takhta itu terbentuk suatu daerah. Tetapi aku rasa setelah aku memiliki kalian, mungkin aku tidak memerlukan takhta. Aku hanya kesepian ingin mencari kakak dan adikku.”

    “Oh, begitu. Hmm, semua daerah dalam dunia ini kata Ivan sudah rusak ya. Lautan dicemari, tanah menjadi terkutuk. Perang ini cukup menyebalkan. Aku sebenarnya baru masuk kedalam grup ini.”

    “Apa tujuanmu, Oda-san? Bergabung dengan mereka ini, pasti ada sesuatu yang ingin kau capai kan?”

    “Hmm~ tidak ada tujuan khusus, tokh aku hanya kaget saja melihat ada orang seunik dia.” Hiro menjelaskan sembari melihat Ivan.

    Sosok seorang muda yang sering berpergian antara dunia nyata dan game, tubuhnya mungkin kecil dan agak gemuk, tetapi dia memiliki keunikan tersendiri, menurut Hiroyuki.

    “Dia itu aneh, tetapi dia bisa memimpin pasukan yang diisi oleh orang yang lebih aneh lagi. Dia tidak sabaran, tetapi teman-temannya dapat melengkapi dia. Dia itu unik menurutku.” Hiro tersenyum dan mulai menguap karena mengantuk.

    “Sial.” batin Ivan yang sembari mendengar percakapan antara Patronus dan Hiroyuki.

    “Suatu hari nanti, aku punya perasaan bahwa kita akan bertarung dalam perbedaan, tetapi kita akan kembali bersatu. Oh, ngomong-ngomong, sama seperti kamu, akupun mencari adikku, dia menghilang karena kesal ketika aku sedang, sedang” muka Hiro memerah.

    “Sedang apa?” Tanya Patronus.

    “Ah, urusan laki-laki. Aku kepergok dan dia hanya menangis, maklum, anaknya pendiam, dia jarang sekali mengatakan keinginannya atau kekesalannya, jadi dia mencoba main game. Aneh juga karena dia seorang perempuan, tetapi sangat hobi bermain game kartu di komputer. Lalu ketika dia sedang bermain kartu, tiba-tiba dia terhisap kedalam layar.”

    Patronus bengong mendengar itu semua.

    “Kenapa kamu? Bingung?” Hiroyuki melihat muka bingung Patronus.

    “Oda-san, komputer itu, apa ya?”

    “GUBRAK!” Ivan yang mulai terbangun dan Hiroyuki terjatuh mendengar pertanyaan polo itu.

    “PATRONUS!! Masakan kamu tidak tahu?!” Hiroyuki kesal sambil menggilas kepala Patronus dengan kedua kepalan tangannya.

    “Bisa jadi, dia adalah penghuni dunia ini, benar kan, Patronus?”

    “Ivan-senpai!” Hiroyuki kaget mendengar suara Ivan.

    Jam menunjukkan pukul 03.00 Waktu Indonesia Barat, jam yang terpampang di telepon seluler milik Ivan.

    “Kalian berisik sekali, aku saja bisa terbangun” jitak Ivan kepada Patronus dan Hiro.

    “Aduh!” Teriak mereka bersamaan.

    “Hmm, gimana menjelaskannya ya, dijamanku, aku tidak tahu ada benda yang harus dipegang-pegang itu” Patronus melihat telpon seluler milik Ivan.

    “Masa? Dijamanku, ini sih sudah ketinggalan jaman lho~” ledek Wilbur yang juga dibalas dengan jitakan Ivan.

    “Aduh! Demen amat ngejitak orang!” keluh Wilbur.

    “Huh. Pagi-pagi malah meledek sih kamu.”

    “Patronus, kamu tidak mungkin tidak tahu benda ini, kan?” Ivan masih tidak percaya dengan ketidaktahuan Patronus.

    “Hmm, dijamanku sih ada telepon ya, tetapi tidak ada benda yang digenggam itu.”

    “Ngomong-ngomong, kamu bersekolah?” Ivan bingung karena kelihatannya Patronus kurang educated.

    “Tidak, aku benci sekolah, berbeda dengan nee-san dan Fron. Kakakku itu orangnya cukup pintar, dulu aku pernah sekolah, tetapi aku memutuskan untuk sering membolos dan bermain di rental game.”

    “Err. Lalu kamu kenapa tidak bisa tahu teknologi kalau kamu main di rental game?” Wilbur juga bingung mendengarnya.

    “Aku tahu beberapa teknologi, tapi ditempatku, saat itu Game yang dipasangkan dengan TV adalah barang yang cukup langka. Sekarang sih aku tidak tahu, karena aku memutuskan tinggal didalam dunia ini. Bagiku dunia ini adalah dunia sempurna, tetapi tiba-tiba nee-san dan Fron masuk kedalamnya. Setelah itu kami terpisah.” Keluh Patronus.

    “Mungkin sekarang nee-sanmu punya telepon seluler?” ledek Wilbur
    “Bisa jadi. Aku bisa dibilang tinggal di dunia ini sih, satu tahun ada mungkin.”

    Ditempat lain, seorang gadis kecil dengan mahkota berwarna biru sangat muda sedang berlari ketakutan, karena ada beberapa monster berbentuk seperti kumbang gunting. Kuwagun, demikian nama monster menakutkan itu, mereka mencapit dengan capit panas yang kadang-kadang membakar pohon.

    “Mikyaaaaa!” Gadis malang ini berlari sembari kecapean karena sudah mulai tidak tahan dengan panas yang terjadi akibat keberadaan Kuwagun-kuwagun ini. Sihir esnya sudah mulai tidak mempan sebenarnya untuk mencegah kebakaran hutan ataupun untuk menyerang mereka.

    “Fenrir III!” Gadis ini mengumpulkan sebagian energinya yang tersisa untuk mensummon peliharaannya, seekor anjing-serigala berwarna biru sangat muda, dengan bulu yang cukup lebat. Setelah itu gadis ini pingsan.

    Fenrir III menyemburkan salju disekitar dan mengenai Kuwagun-kuwagun itu, tetapi mereka masih bertahan dari serangan Fenrir III, sampai tiba-tiba, ada sebuah parang yang mengenai salah satu Kuwagun itu dan membunuhnya. Melihat itu, Kuwagun lain melarikan diri.

    “Cih! Penakut.” Seorang gadis berambut merah tua dan berponi bob dengan kesalnya mengambil parangnya yang berlumuran darah Kuwagun.

    “Seorang gadis manja sepertinya, cih. Aku pergi dari sini.” Gadis berambut merah tua yang judes itu pergi meninggalkan gadis berambut biru sangat muda dengan mahkotanya.

    Nama putri ini adalah, Yukihime.

    “Nee-san! Nee-san! ” Gadis judes berambut merah tua itu berteriak mencari kakak perempuannya yang terpisah darinya.

    “Ini semua gara-gara kakak kembarku yang bodoh itu! Hilang ke dunia game sampai berbulan-bulan dan tidak mau hidup di dunia manusia lagi.” Gadis bernama Fron ini begitu kesalnya dengan ulah kembarannya.
    “Percuma berteriak di hutan ini, Mikyaa.” Terdengar suara halus dari putri berambut biru sangat muda yang mendekati Fron.

    “Apa yang kamu tahu?! Aku disini kehilangan dua orang bodoh! Bagaimana mungkin aku tidak berteriak?” Fron kesal mendengar kata-kata Yukihime.

    “A-aku, kehilangan teman-temanku, Mikyaa.” Yukihime sedih sekali.

    “Hmm, jadi kamu tersesat juga ya dihutan ini. Ngomong-ngomong, itu serigalamu?”

    “Iya, namanya Fenrir III, mikyaa!”

    “Hmm. Jadi kamu bukan anak manja juga ya, bisa menaklukkan serigala.” Kata Fron dingin.

    “Serigala ini adalah keturunan dari serigala milik keturunan kerajaanku yang sudah runtuh.”

    “Kamu adalah putri??” Fron terkejut

    “Iya, tadinya. Aku adalah putri dan keturunan terakhir dari kerajaan Snow di dunia ini.”

    “Kerajaan Snow?”

    “Awalnya, di atas gunung ada gunung salju, disitulah letak kerajaanku mikyaa!” Yukihime menjelaskan.

    “Lalu, sekarang kerajaan itu kenapa runtuh?”

    “Jaman dulu, para Yeti keluar dari gunung itu dan mengamuk, para serigala dan naga salju yang dimiliki ayahku tidak semuanya dapat menghadapi mereka, akhirnya ayah, ibu dan satu kerajaan dirusak oleh para Yeti itu, tinggal aku sendiri yang selamat beserta Fenrir III dan seekor anak naga salju.”

    “...” Fron hanya bisa diam mendengar cerita ini. Ia semakin berharap bisa cepat pulang dan membawa kakak perempuannnya dan kakak kembarnya yang bodoh itu.

    Ditempat lain, seorang gadis berambut oranye tua sedang dikejar oleh para goblin. Gadis berambut kepang dua ini tidak dapat mempertahankan dirinya karena para goblin itu adalah pemanah yang dapat menembak dari jarak jauh. Gadis ini terus melarikan diri dan memutuskan bersembunyi disebuah pohon.

    “Aku harus menemukan Fron dan Patronus! Aku tidak boleh mati disini!” Batin sang kakak yang bernama Serenity.

    Para goblin itu berhasil menemukan Serenity, mereka mengepungnya, tetapi sayang karena bagi Serenity, ini adalah sebuah keuntungan. Serenity yang diserang menggunakan busur yang diayunkan mengelak dan membalas dengan tendangan kakinya.

    “Kurang ajar!” Salah satu goblin itu mencoba memanah Serenity.

    Tetapi Serenity melakukan sliding tackle dan menendang kaki goblin itu. Serenity lalu memutuskan untuk lari setelah semua goblin itu pingsan. Ia jarang mau membunuh makhluk hidup.

    Ivan dan kawan-kawan sedang melanjutkan perjalanan, mereka memutuskan untuk masuk kedalam hutan. Di hutan ini para Kuwagun sedang mengamuk karena serangan dari Fenrir III, Yukihime dan Fron. Mereka semua mengamuk dan mulai mencoba membakar hutan itu, asap mulai berkepul dari mana-mana.

    “Apa-apaan ini?!” Jean kaget dengan asap dan bau terbakar.

    “Pasti ulah Kuwagun!” Wilbur yang sudah menyelesaikan ensiklopedi dunia Phantojianya mengaktifkan info tentang Kuwagun.

    Kuwagun, sebuah makhluk terbang dengan energi api dalam tubuhnya. Dapat membakar hutan dengan capit apinya.

    “Sial! Kita semua bakal jadi manusia panggang kalau begini!” Ryohei kesal.

    “Tidak akan kubiarkan semudah itu!” Wilbur membagikan pistol air kepada semua pasukan Gaiden Cross dan dia sendiri membekali dirinya dengan tombak air, dia menyemprotkan air ke api-api yang dibuat oleh Kuwagun itu.

    “Asap?!” Serenity yang didalam daerah hutan itu takut melihat asap yang berkepul dan menjauhinya, akan tetapi hal ini membuatnya bertabrakan dengan Yukihime dan Fron.

    “Fron!”

    “Nee-san!!!” Fron memeluk kakak perempuannya sambil menangis bahagia.

    “Kamu sudah ketemu Patronus?”

    “Si bodoh itu? Belum.” Fron kembali dingin kepada kakaknya. Momen kebahagiaannya hanya sesaat.

    “Lalu, siapa yang disampingmu ini? Sepertinya dia dingin.”

    “Dia adalah putri salju. Namanya Yukihime.”

    “Ooh, Yukihime ya, salam kenal. Aku Serenity.” Serenity tersenyum dan bersalaman.

    “Salam kenal mikyaa~” sambut Yukihime hangat, walau tangannya cukup dingin.

    “Dingin sekali tangannya. Apa itu kekuatannya?” batin Serenity.

    Momen perkenalan itu seketika berakhir ketika hela nafas dan suara berat yang disertai bau busuk mendekati mereka.

    “Hahaha! Ketemu kalian!” Para Goblin yang tadi mengejar Serenity berhasil mencapainya sekarang.

    “Tidak!”

    “Cih! Nee-san diam saja!” Fron mengeluarkan parangnya.

    “Fenrir III! Serang mereka!” Yukihime ikut mengeluarkan pedangnya.

    Para Goblin itu agak takut melihat Fenrir III, karena auranya entah kenapa cukup menakutkan. Semua Kuwagun juga mulai mengarah ke mereka, tetapi Ivan dan kawan-kawan mengikuti beberapa Kuwagun itu dan menemukan,

    Harta berharga mereka.

    TO BE CONTINUED.

    Hadirnya favorit gw :elegan:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.