1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Ndak Cinta, Mas

Discussion in 'Fiction' started by chus, Jan 17, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. chus Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 17, 2011
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +24 / -0
    Duh, kemaren nge-post sekali jadi pengen nge-post lagi. Silakan dibaca, dikritisi dan dibantai. Selamat membaca :ogpeacebig:

    "Aku ndak cinta sama kamu, Mas." kataku pelan setengah berbisik. Takut perkataanku akan menyinggung perasaan lelaki yang sejak 5 bulan lalu resmi jadi suamiku. Bagaimanapun, aku menyesal telah menjawab 'iya' pada lamaran yang keluarga lelaki ini ajukan padaku.

    Aku melihat wajahnya, menunggu tanggapan. Ah! Bahkan untuk sekadar melihatnya pun aku harus berusaha menahan diri untuk tak memalingkan muka. Wajah tegas dengan mata lembut itu tak ingin kulihat sebagai suamiku. Sama sekali aku tak ingin melihatnya berada di depanku sedekat ini.

    Dia menggenggam tanganku, sekuat tenaga kutahan diri untuk tak menariknya kembali.

    "Tapi aku mencintaimu." Katanya, matanya tepat mengarah mataku. Tampaknya dia berharap dengan dia mengatakannya setegas itu, maka akan bisa meluluhkan hatiku. Tapi, masalahnya bukan karena aku keras hati untuk tak menerimanya, aku sudah melakukannya, sekeras mungkin, tapi tetap saja hasilnya nihil. Aku tak mau terus dipersalahkan dalam hal ini. Aku tak mau terus mempersalahkan diriku sendiri mengenai keputusanku mengatakan 'iya' di lamaran itu. Memang aku bisa memilih jawaban lain? Baik, kamu bilang bisa. Lalu bagaimana dengan roh ayah ibuku jika aku mengatakan 'tidak'? Siapa yang akan menanggung ketidaktenangan mereka? Aku juga yang harus menanggung? Hah! Persetan! Anak mana yang tidak ingin memenuhi wasiat dari orangtuanya? Lebih baik aku segera memenuhi keinginan mereka daripada membiarkan roh mereka melayang-layang tak tenang.

    Aku menarik tanganku cepat. Bagaimana caranya mengatakan pada lelaki di hadapanku ini bahwa aku tidak mencintainya, bahwa untuk sekali ini saja dia perlu mengerti mengenai perasaanku, isi hatiku?

    "Aku. tidak. mencintaimu." Aku menekankan tiap kata yang kuucap. Berharap dia bisa menyerap dengan baik apa yang aku katakan. Kali ini, aku tak menahan diri lagi, kalau dia tersinggung ya sudah. Toh, dia pun tak mau mengerti ketersiksaanku selama hidup dengannya selama ini. Yang dia pikirkan hanya dirinya sendiri. Memang aku hanya hidup sebagai pembantunya? Hanya mengurusi kebutuhan lahir dan batinnya tanpa punya hati? Bahkan seorang pembantu pun akan lebih berharga. Dan sayangnya, aku tak lebih dari seorang pembantu baginya.

    Aku sering bertanya-tanya, apakah sikapnya selama ini benar-benar atau dia hanya berakting saja? Selama 5 bulan ini, dia bersikap seolah-olah dia tak mengerti sama sekali dengan perasaanku padanya, padahal sikapku selama ini sangat jelas mencerminkan bahwa aku tak memiliki perasaan apapun padanya. Kadang, aku berpikir, dia adalah lelaki licik. Memang aku bisa mendapatkan apapun yang aku inginkan jika aku bersama dengannya. Tapi, cinta tidak bisa didasarkan atas materi, bukan? Aku tak bisa mencintai lelaki dari uangnya.

    "Kenapa kau mengatakannya?" mata lembutnya hilang, beralih menjadi tuntutan.

    "Aku tak mencintaimu. Aku tak bisa. Aku sudah berusaha dan aku tetap tak bisa." kataku. Bahkan ketika aku berusaha untuk sekadar membalas ciumanmu pun aku ngeri, tambahku dalam hati.

    "Lalu , kenapa kau menerima lamaranku?"

    "Jika aku menolak lamaranmu, apakah kau tak akan malu? Lagipula, sebelum lamaran itu terlaksana, kau terus membicarakan mengenai wasiat ayah ibuku agar aku menikah denganmu. Kau menyudutkanku, seakan memaksaku untuk tidak mengatakan 'tidak'. Bagaimana aku bisa menolak?" menggebu aku ungkapkan isi hatiku. Akhirnya aku bisa mengutarakan apa yang ingin aku ungkapkan selama ini. Akhirnya aku bisa membela diriku sendiri tanpa terus menyalahkan diriku sendiri.

    "Kau gila!" umpatnya. Umpatan pertama yang kudengar dari lelaki ini sejak aku bertemu dengannya.

    Ayah, Ibu, aku sudah berusaha dan aku tak bisa. Kenapa kalian pergi meninggalkan wasiat yang aku sulit lakukan. Kenapa kalian tidak berpikir bahwa aku sudah memiliki pilihan lain atau aku tak bisa mencintainya? Kenapa kalian meninggalkan wasiat yang tak kuinginkan seperti ini? menikah dengan lelaki ini? Duh, aku menahan perih harus bercinta dengan lelaki yang tak kucintai. Sakit harus hidup bersama lelaki yang tak kukenal benar.

    Ayah, Ibu, Maafkan aku..
     
    • Like Like x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. orange_doughnut M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 28, 2013
    Messages:
    1,738
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +427 / -0
    hmm, mgkin karena terlalu pendek atau apa, jadi feelnya aku gk nangkep banget.

    entah kenapa, aku jadi kyk org ketiga/org luar yg lagi dengerin pertengkaran masalah sebuah keluarga.

    gk enak bgt kan?

    ------------------------

    yah, selain itu, penulisnnya udh bagus sih, klo menurutku.

    itu aja :peace:
     
  4. chus Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 17, 2011
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +24 / -0
    terimakasih sudah mampir.
    Oops! gitu, ya... hmmm... baiklah, lain kali gak akan membuat pembaca seperti nguping :haha:
     
  5. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    pendek banget.

    ga ada kesimpulan yang jelas. Trus habis ngaku ga cinta, emang mau gimana? Mau cerai? Mau apa?

    ga ada masalah yang jelas. Emang kenapa ga cinta? soalnya cinta ga bisa dipaksa? kenapa jawab iya? soalnya wasiat? emang wasiatnya apa? kenapa jg harus sama dia? kenapa juga nurut?

    dan berakhir dengan si suami marah. Wajar. Tapi ga jelas. Dan si "aku" tetep ngotot ga cinta. Ya maunya apa.

    Berasa dengerin curhat orang indecisive malahan.:swt:
     
  6. ipoh Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 8, 2012
    Messages:
    44
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +50 / -0
    Jadi ikut pusing mikirin masalahnya, udah cerai aja! hahaha.. eh ini lagi baca curhatan ya?

    Untung ini fiksi ya, soalnya aku agak gak sreg sama roh ayah ibu melayang-layang tak tenang.
    Soalnya roh sama hantu beda, roh manusia gak kemana2 walaupun mati konyol.
    Hantu adalah jin jail yg nakut-nakutin manusia yang menyerupai org mati gentayangan.

    Well, cerita akhirnya gantung ya, mungkin si tokoh bunuh diri :(
     
  7. orange_doughnut M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 28, 2013
    Messages:
    1,738
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +427 / -0
    endingnya :kaget:

    bnh diri. :dead:
     
  8. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Gantung, ga jelas, ganiat.

    Kenapa ga cinta, siapa cintanya, kenapa wasiatnya demikian, kenapa si laki ga bisa dicintai, kenapa ini itu ini itu banyak sekaliiiiii

    Sayang skali, tulisan cockk penggambarannya, tpi dri segi plot crita decent, dan dahmembosankan , soale di cut di awal bgini
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.