1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen ASSAsin (Aku Seorang Secret Admirer Sejati Inilah Nasibku)

Discussion in 'Fiction' started by Wateria, Dec 24, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    Hai, salam sejahtera, saya ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah membaca cerita-cerita saya sebelum cerita ini, yang berjudul “OMG, They Know Each Other” , dan juga “Stranger Friend”.

    Tidak lupa saya juga ingin mengucapkan terima kasih, kepada teman-teman yang sudah membaca cerita-cerita saya. Cerita berikut saya dedikasikan kepada teman-teman saya, adik seperguruan saya, dan juga adik angkat saya, keluarga saya yang sebenarnya tampaknya belum siap untuk menerima bahwa saya adalah seorang penulis cerita amatiran.

    Mengapa saya terpikir judul ini? Karena saya sangat menyukai sekali cerita-cerita dimana seorang manusia. Mereka mengidolakan manusia lainnya, dan berniat untuk menjadikan manusia tersebut sebagai objek dari rasa pengagumannya. Kaya Fans gitu.

    Manusia, memiliki tingkat pengaguman yang sangat tinggi, baik itu antar lawan jenis, bahkan di jenjang sosial yang berbeda. Manusia, adalah mahluk yang unik dan menarik. Maka dari itu, saya sangat menyukai cerita- cerita dimana tokoh utamanya mendapatkan gadis atau pasangan impiannya pada akhirnya. Well, good ending is always the best ending, and happily ever after only happen in the fairy tale.

    Semuanya bermula dari karyawisata terakhir ke kebun binatang “Taman Safari Indonesia” yang terletak di Cisarua, Bogor. Kami pergi kesana, dengan bus yang disediakan oleh sekolah. Kami juga mengemban sebuah tugas kelompok, dimana kami harus memilih seekor hewan untuk kami teliti dan satu kelompok tidak boleh memilih binatang yang sama dengan yang lain.

    Tidak sulit untuk meneliti seekor hewan, apalagi di “Taman Safari”. Disitu terdapat banyak sekali jenis hewan, tapi yang menjadi masalah buatku adalah bagaimana menemukan sebuah kelompok yang dapat membantuku untuk menyelesaikan tugas ibu Henny, guru wali kelas kami.

    Ibu Henny, adalah seorang guru bahasa inggris terbaik yang pernah aku jumpai sampai saat ini. Beliau adalah seorang yang sabar, penuh perhatian dan kasih sayang dalam mengajar. Beliau juga sedang dikaruniai seorang bayi didalam kandungan hasil dari pernikahan beliau saat kami masih kelas 1 SMA. Beliau sangat terampil dalam memberikan pengajaran bahasa inggris, dan juga tidak pelit di dalam memberi penilaian.
    Tugas tersebut adalah tugas terakhirnya untuk kami. Karena kami akan segera berpisah dengan beliau. Beliau akan mengambil cuti melahirkan dalam beberapa bulan ke depan dan mengambil cuti 1 tahun lagi untuk mengurus bayinya. Tentu saja beliau akan tetap ada disini sampai kami melewati ulangan umum nanti.

    Cukup mengenai beliau. Sekarang mari berfokus kepada bagaimana menemukan kelompok yang mau menerima saya sebagai anggota mereka. Tugas yang diberikan sangatlah mudah. Kami hanya harus mengamati perilaku satu binatang dan nanti aku akan tetap mencarinya di google, mesin pencari data terlengkap di internet.

    Tetapi bukan itu yang membuat saya semakin frustasi. Saya frustasi karena sampai sekarang, saya belum mendapatkan satu kelompokpun yang bersedia menerima seorang kutu buku seperti saya.

    Nilai olahraga saya kurang bagus, apalah yang dapat dibanggakan dari seorang kutu buku. Saya tidak bisa olahraga, olahraga membuat saya merasa lemas tidak berdaya. Saya akui saya selalu menggunakan otak dan kejelian saya untuk menyelesaikan masalah. Saya bukan olahragawan, dan pastinya orang seperti saya tidak akan populer di pergaulan sekolah.

    Akhirnya kami memasuki gerbang “Taman Safari Indonesia”, dan ibu Henny bersiap-siap sembari memegang sebuah microfon bus di tangannya. “Perhatian para murid-murid, kita sudah sampai di kebun binatang “Taman Safari Indonesia”, perhatikan bahwa kita kemari bukan untuk bermain saja, tetapi ingatlah dengan tugas yang saya berikan kepada kalian, yaitu, mengamati seekor binatang, dan menulis laporan tentang perilaku binatang itu, dan amat sangat bagus sekali apabila, kalian menulis paper kalian disertai dengan foto dan menuliskannya dalam bahasa inggris.” Kata ibu Henny sembari duduk menoleh kearah kita, maklum beliau tidak dapat berdiri karena kandungan didalam perutnya, sudah mencapai 7 bulan.

    Saat bus berhenti, murid-murid turun dari bus, dan mereka langsung berbicara satu sama lain, membuat kericuhan sesaat seperti sedang berada di pasar tradisional. Ibu Henny, membawa sebuah TOA di tangannya, dan menghidupkan alat kecil itu yang berbentuk corong berwarna putih terbuat dari plastik.

    “Anak-anak, berbaris semua disini, jangan pergi dulu, Jono! Mau kemana kamu? Jangan pergi kemana-mana dulu, berbaris setelah itu kita akan pergi ke WC bersama-sama”Teriak ibu Henny dengan TOA di tangan kanannya, suaranya menjadi lucu sekali saat berteriak menggunakan alat tersebut.

    Kamipun serta merta berbaris menuruti perintah ibu Henny. Kemudian ibu Henny, menyuruh kami untuk berhitung, setelah kami berhitung, tiba-tiba ibu Henny berbisik kepada ketua kelas kami, Untung. Setelah itu, Untung langsung berlari menuju bus, dan kembali ke barisan tidak lama kemudian. Dia memberikan sebuah tas terbuat dari kulit kepada ibu Henny, kemudian ibu Henny berkata, “Baiklah, apakah kalian sudah berada didalam kelompok, yang belum angkat tangan, dan kelompok yang belum berjumlah 5 orang angkat tangan.”

    Seketika itu terlihat 2 kelompok mengangkat tangan dan 3 orang masih belum mendapatkan kelompok, aku salah satunya.dari mereka. Ibu Henny menyuruhku memilih antara dua kelompok tersebut, dan akhirnya aku memutuskan untuk ikut kelompok Jono.

    Jono memiliki postur tubuh yang kurus, dan tampak tidak terlalu kelihatan sehat, tampangnya pucat seperti orang baru sembuh dari sakit. Jono sangat terkenal di kelas, karena selain dari tampangnya, dia juga sangat rupawan karena rambutnya stylish, dan juga memiliki talenta khusus di dalam pelajaran olahraga. Semua laki-laki memandangnya sebelah mata karena iri sekali dengan kemampuan olahraga Jono, dan selain itu, Jono pun sangat populer bergaul dengan para wanita di kelas. Kami, anak laki-laki di sekolah menjulukinya, si Playboy.

    Saat saya menghampiri kelompok Jono (perintah ibu Henny), saya dipanggil oleh seseorang dari kelompok lain. Mereka juga kekurangan anggota kelompok, dan mereka meminta saya untuk bergabung dengan mereka daripada 2orang sisanya. Saya hanya dapat menggelengkan kepala tanda tidak setuju, karena saya lebih memilih untuk bergabung dalam kelompoknya Jono. Kenapa? Karena didalam kelompoknya Jono, ada berkumpul anak wanita yang cantik-cantik, mengingat siapa Jono…

    Kemudian ibu Henny, memberikan waktu untuk mengerjakan tugas kami sampai dengan pukul 5sore. Tiap-tiap kelompok harus segera memutuskan untuk memantau salah satu jenis hewan. Kelompok kami memutuskan untuk merundingkan terlebih dahulu hewan apa yang ingin kami jadikan objek untuk tugas bu Henny.

    “Monyet”, kata Siska dengan riangnya, “Jangan, Gajah saja”, teriak Niki dengan tak kalah riangnya. Jono yang otomatis menjadi ketua dadakan pun terdiam, dan akhirnya tak lama kemudian, Jono bertanya kepadaku, “Erik, hewan apa yang ada di benakmu?”, aku hanya dapat menunjuk, kepada satu pohon tinggi di sebelah WC, dan itu adalah tempat hewan yang semuanya kita ketahui bernama, Jerapah.

    “Baiklah teman-teman, mari kita kunjungi tempat Jerapah.” Ajak Jono santai, dan mulai melangkah, sedangkan teman-teman lain didalam kelompok menatapku dengan sinis, entah itu Siska, Niki, atau Merry. Mereka semua tak henti-hentinya menggerutu dengan kesalnya.

    Aku berlari kecil menghampiri Jono, dan berusaha berjalan disebelahnya, “Jon, nggak salah lo menjadikan pilihan gw sebagai pilihan kelompok?” tanya saya dengan nada penuh rasa ingin tahu. Jono hanya bisa tersenyum, senyumnya seperti orang yang merelakan semuanya terjadi, dan menjawab ringan, “Karena dalam kelompok ini, nanti hanya elo yang kerja!” teriak Jono lalu tertawa. Sontak ketiga orang yang ikut mendengar, menjadi bersukacita atas keputusan Jono.

    Aku hanya bisa terdiam. Aku merasa dipermainkan oleh Jono, dan teman-teman satu kelompok. Apa daya, aku hanya bisa melakukan sebisaku, dan tidak lama kemudian, mereka sudah hilang. Aku duduk lemas di salah satu bangku, di seberang kandang Jerapah dan menatap kearah salah satu Jerapah dengan lesu. Tiba-tiba, seseorang menepuk pundakku dan duduk disebelahku, dia adalah Jono.

    “Jon, loh, kok, lo nggak ikut sama yang lain?” tanyaku dengan nada lemas, merasa Jono akan mempermainkanku sekali lagi. Jono menyodorkan sekaleng coca-cola kepadaku dan dia meneguk punyanya sampai habis. “Ya, lagi nggak mood aja, panas tahu, jalan-jalan di kebon binatang enggak pakai topi” jawab Jono setelah menyelesaikan Spritenya.

    Hari menjadi cepat berlalu dan kami mengobrol dengan santai sampai tiba-tiba ada pengumuman atraksi. Atraksi akan segera dimulai, dan Jono, kemudian menarik tanganku, aku merasakan bahwa tangannya sangat halus, seperti tangan perempuan. Jono adalah seorang playboy, pastinya pintar bersolek dan jarang melakukan pekerjaan-pekerjaan berat. Tidak sama sepertiku, yang harus membantu ayah dan ibu bekerja di toko, toko plastik di daerah Jembatan V.

    Aku berdiri, lalu Jono menarik lebih keras lagi, sehingga aku mengikutinya dari belakang dengan tergopoh-gopoh. “Tas ketinggalan bentar, pelan-pelan Jon” sambil mencoba melepaskan pegangannya. Karena aku malu, takut dikira macam-macam aku dan Jono.

    Aku berbalik, mengambil tasku, dan tiba-tiba tanpa peringatan Jono memelukku. Aku kaget setengah mati. Aku merasakan ada sesuatu, sesuatu yang membuatku terlonjak sangat cepat. Aku segera berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya. Aku memegang tangan dan memandangnya dengan aneh.

    Ketika itu juga, teman-teman yang lain kembali dan menyaksikan semuanya. Aku menengok kearah mereka dan merasakan aura negatif dari mereka. Mereka langsung menghampiri kami, dan mereka menarik tangan Jono.

    Salah seorang dari mereka, berkata “Kamu ngapain sama Jono?”,”Iya ih, aneh, Erik gay ya?!”,”Tinggalin aja yuk si Erik, biar dia ngerjain paper kita, kita pergi saja menonton atraksi lumba-lumba di exhibit air.” Aku hanya dapat, terdiam, dan aku duduk kembali di kursi itu, sambil membersihkan tumpahan coca-cola, dari kalengnya, saat Jono memelukku. “Ternyata, sesuatu itu ini.” Sambil memperhatikan kearah celana yang terkena tumpahan coca-cola… dingin…

    Aku berjalan kearah sebuah kios, di kebun binatang “Taman Safari Indonesia”, akhirnya aku harus merogoh kocek untuk membeli sebuah celana belang-belang kuda zebra, dan memakainya. Tidak ada celana yang lain, celananya panjang dan memiliki buntut. Aku memasukan buntut itu didalam balik celana dan segera berlari menuju atraksi air.

    Aku ingin keluar dari kelompok, pikirku, karena aku yakin masih ada kelompok lain yang rela menerimaku daripada aku ditindas semena-mena oleh kelompok ini. Sayup-sayup terdengan pengumuman atraksi lumba-lumba, aku bergegas berlari.

    Saat masuk kedalam atraksi air, aku melihat ibu Henny. Dia duduk dikelilingi oleh wanita-wanita di kelompok kami, sedangkan Jono tidak kelihatan disitu. Ada jam besar, yang tergantung di tengah-tengah kolam renang, dan sekali lagi ada pengumuman bahwa atraksi lumba-lumba akan segera dimulai pada pukul 4sore.

    Aku keluar dari ruangan atraksi dan mulai mencari Jono, sejak dia adalah ketua kelompok dan aku harus lapor dulu kepadanya, soal aksi mogok kerjaku. Dia harus menyetujuinya sehingga aku dapat pindah kelompok dengan menemui ibu Henny, disertai olehnya.

    Aku mulai mencari, berawal dari exhibit hewan melata, sampai exhibit unggas. Semuanya udah ditelusuri dan jam tanganku sudah mulai menunjukan waktu-waktu kita di “Taman Safari Indonesia” akan berakhir. Aku mempercepat langkahku dan akhirnya, aku menemukannya. Jono terduduk diam, meringkuk dengan menaikan kakinya keatas bangku taman seberang kandang Jerapah, tangannya yang kurus tampak menutupi mukanya.

    Aku menghampirinya, dan kutepuk pundaknya dari belakang, sama seperti ia menepuk pundakku dan menyodorkan sekaleng Sprite kearahnya. Jono tadi minum sprite dengan cepat, jadi kupikir dia pasti suka Sprite lagi.

    “Jon, lo kenapa? Pala lo sakit?” tanyaku sembari menunduk berusaha melihat wajahnya dibalik sela-sela lengannya. Jono hanya acuh dan berusaha membalikkan badannya kearah lain. “Jon, tadi, gw heran, ngapain tadi lo, erm…, hal konyol seperti tadi, lihat deh, celana gw ketumpahan coca-cola.” Kataku sambil berusaha menyodorkan kembali kaleng Sprite kearahnya. Tak lama kemudian dia berbalik kearahku dan mengambil kaleng Spritenya, segera membukanya dan menyiramnya kearahku.

    Untung saat itu aku lumayan sigap dan menjauh darinya. “Jon, tunggu Jon, gw ga punya duit lagi…” elakku sambil menatap kearahnya. Tiada yang menduga, Jono, seperti habis menangis, bekas air mata itu, tidak berhasil disembunyikan dengan baik.

    “Jon, lo kenapa? Sakit? Ataukah, lo…” kata-kataku terhenti, dan digantikan dengan derai tawa Jono. “Celana lo…,” sambil menunjuk kearah celana yang kukenakan, aku menghindar terlalu brutal sehingga, tengahnya robek, dan ekornya, muncul di sela-sela robekan celana, siapa suruh ekor kuda zebra panjang…

    Dia tak henti-hentinya tertawa dan saat itu ada pengumuman. Pengumuman itu ditujukan kepada seluruh siswa 2SMA kelas ibu Henny. Suaranya adalah suara ibu Henny, dia meminjam alat pemanggil dari “Taman Safari Indonesia”.

    Jono berkata dengan entengnya “Gw suka sama lo Rik…”, aku hanya bisa bingung dan menjawab, “Gw gak gay loh!” dan kami pun terbahak-bahak kembali dan berdiri berjalan menuju tempat pertama kami berbaris.

    Esok harinya hasil yang kami kumpulkan mendapatkan nilai A+, semua adalah berkat jerih payahku dan Jono dan teman-teman wanita yang lainnya, sibuk untuk menghias paper kami dengan hias-hiasan, serta foto-foto, yang entah dari mana mereka dapatkan.

    Sejak saat itu, Jono menjadi dekat denganku dan kami mulai bertukar sapa di sekolah. Dia mulai mengajak main basket setiap hari Sabtu. Saya mulai sering sms dan telepon-teleponan, walaupun saat itu aku pinjem hape ibuku.

    Sampai pada suatu ketika, dia harus absen di kelas. Bu Henny Cuma bilang kalau dia pergi ke Jerman. Kakeknya yang tinggal di Jerman, sudah meninggal, dan ingin dimakamkan disana. Jadi seluruh anggota keluarga Jono, harus pergi kesana untuk sesi pemakaman beliau.

    Itu bukanlah pertemuanku yang terakhir dengan Jono, temanku yang baik, ganteng, ramah, serta populer. Tapi hatiku merasa kehilangan seorang teman yang sangat penting sekali. Ada ruang kosong di dada ini setiap datang ke sekolah.
    Jono izin absen selama 2minggu. 2bulan kemudian ulangan umum kenaikan kelas sudah dimulai. Jono, harus sudah ada lagi disini sebelum 2bulan. Aku memutuskan untuk mengirimkan e-mail kepadanya dan menyuruhnya belajar disana.

    Karena saat dia kembali, dia harus segera mengikuti ulangan umum. Aku selalu mengirimkan catatanku kepadanya, aku menulis catatan itu di Microsoft Word, dan mengirimkannya kepada Jono di Jerman, dia menulis balik kepadaku yang menyatakan bahwa ia akan kembali lebih lama dari yang ia perkirakan.

    Akhirnya setelah 1bulan kemudian, dia kembali. Siapa yang menyangka saat dia kembali, satu sekolah sudah dibuat gempar olehnya.

    Dia kembali dengan mengenakan rok. Rok anak wanita, dengan ukuran yang lumayan panjang, menutupi sampai ujung lututnya. Dia kembali, dengan rambutnya yang sudah lumayan panjang, rambutnya yang stylish menjadikannya semakin menarik. Jono hanya bisa tersenyum manis, saat teman-teman yang lain menghampirinya.

    Jono, yang kami kira laki-laki ternyata, adalah seorang perempuan.

    Jono dipanggil oleh Pak Garong, bapak guru yang terkenal killer, seorang penjaga tata tertib di sekolah dan dia mengajar pelajaran Tata Negara. Jono dipanggil kedepan kelas olehnya, dan disuruh untuk menjelaskan kenapa ia mengenakan rok ke sekolah, dan kenapa rambutnya panjang. Pak Garong masih belum tahu bahwa Jono sebenarnya adalah seorang wanita, sehingga pada akhirnya Jono bercerita.

    “Kakek saya orang Jepang, adalah seorang yang mencintai kebudayaan, dia mempelajari semua kebudayaan di dunia, dan akhirnya tinggal di Jerman, untuk mengajar kebudayaan dunia, di salah satu fakultas di Jerman, di Stockholm.” Jelas Jono dengan singkat.

    Kemudian dia melanjutkan “Tetapi kakek yang mencintai kebudayaan Jepang, mengharuskan anak satu-satunya yakni ayahku, untuk menganut salah satu kebudayaan Jepang, yang bernama Kabuki. Ayahku tidak dapat melakukannya sehingga, beliau harus menjadikan aku sebagai kabuki untuk menyenangkan hati kakekku.”

    “Alangkah disayangkan ternyata aku adalah seorang perempuan, sehingga kami sekeluarga harus menipu kakek. Aku harus mengenakan pakaian laki-laki dan baru menjadi seorang perempuan saat bertemu dengannya. Aku terpaksa melakukannya, karena notaris pembuat akte waris dari kakek, tinggal di Jakarta dan memantau keluarga kami setiap hari.”

    Aku tercengang, aku kaget setengah mati menerima kenyataan bahwa Jono adalah seorang wanita. Selama ini, aku merasa aku berteman dengan seorang laki-laki, yang juga selama ini pula ku panggil si Playboy. Tiada yang menyangka, bahkan Pak Garong sendiripun, tercengang mendengar penjelasan Jono tanpa bisa menutup mulutnya selama lebih dari 20menit.

    Akhirnya aku menyadari, bahwa AKU, adalah seorang yang bodoh. Jono menyukaiku, karena memang Jono. Tunggu dulu… notaris pembuat akte waris???

    Ayahku adalah seorang notaris dan kerjanya memang sering membuat akte waris.
    Banyak orang-orang kaya di panti-panti jompo dimana anak mereka menitipkan mereka disana. Mereka hanya bisa merepotkan anak-anaknya sedangkan mereka masih memiliki sejumlah harta yang besar.

    Ayahku juga seorang yang mahir berbahasa, beliau menguasai 10bahasa yang berbeda, sehingga memudahkan beliau untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja beliau yang ada di luar kota, bahkan di luar negri.

    Aku jadi bertanya-tanya, apakah notaris tersebut adalah ayahku, karena setahuku, Jono sudah sekelas denganku saat kami masih kecil, sejak kami masih di taman kanak-kanak.

    Akhirnya Jono, kembali ke tempat duduknya, dan akhirnya, hari itu terasa lama sekali, karena aku tidak mendapatkan sedikitpun waktu untuk mengobrol dengannya. Aku ingin bertanya kepadanya, di benakku terdapat banyak sekali pertanyaan.

    Aku tidak bisa konsentrasi sepanjang kelas berlangsung dan pikiran ini mulai mempermainkanku. Akhirnya aku dipanggil oleh ibu Henny karena harus piket dan menghapus papan tulis. Aku berdiri dengan gontai sembari berjalan ke depan, mengambil penghapus kapur dari meja ibu Henny dan mulai menghapus. Dan akhirnya, aku ditegur kembali karena salah menghapus bagian papan tulis.

    Semua murid tertawa, aku menoleh ke belakang, semuanya tertawa kecuali Jono. Jono… Jono… Jono… mengapa aku masih memanggilnya Jono, sebuah nama yang konyol. Semua orang memanggil dia dengan panggilan Jono, dan Jono pun menanggapi seolah-olah itu adalah nama aslinya.

    Teman macam apa aku ini? Aku tidak tahu nama asli temanku sendiri, banyak perbedaan diantara kita sekarang. Akhirnya bel pelajaran pun berbunyi. Aku langsung berlari, meninggalkan kelas dan langsung pulang ke rumah dengan secepat kilat.
    Sesampainya di rumah, ayahku tidak ada, ibuku pun tidak ada. Aku sendirian di rumah. Tak lama kemudian, telepon berbunyi, “Ya, halo?” tanyaku dengan nada datar, “Apa betul disini rumahnya Pak Nawilis?” tanya si penelpon. “Ya, betul, ini dengan siapa ya? Pak Nawilisnya sedang tidak ada di rumah, ada pesan?”.”Ohh~, tidak apa-apa kalau begitu, saya akan menelpon ke hapenya saja.”kemudian telepon diputus dari sebelah sana.

    Tidak lama kemudian, ibuku pulang dan aku membukakan pintu garasi, dibantu dengan si embok. Si embok, hanya tersenyum saat ditanya dari mana. Tetapi semua kekhawatiranku sudah sirna, karena ibuku sudah pulang.

    “Tumben bu, nggak sama ayah?” tanyaku dengan rasa ingin tahu, ibu hanya menjawab, “Ayah sedang pergi ke luar negri, mengurus klien.” dan dari sanalah aku mulai berpikir. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berpikir. Aku menggunakan otakku, dan memutar otak sekeras mungkin, apa kemungkinan yang akan terjadi, pikiran ini mulai memermainkanku lagi. Aku kesal, sekaligus malu sekali kepada Jono.

    Tiba-tiba acara di TV, berkata “Kalau malu bertanya, sesat diii…” semua berkata, “JALANNN!!!” aku langsung berlari, mengambil gagang telepon, dan memutar nomor telepon Jono. Tapi entah mengapa nomor telepon itu sudah tidak aktif lagi.

    Aku berlari, menuju kamar ibuku, dan mengetuk pintunya, sambil membuka pintu kamarnya, “Bu, Ayah pergi kemana? Siapa nama kliennya?”, ibuku hanya menjawab “Kakek-kakek, di Jerman, meninggal, papa baru pergi kesana untuk mengambil akte waris dari brankas bank disana. Papa kan harus mengurus surat-surat yang tertera di akte waris tersebut. Kakek-kakek itu sangat kaya, katanya dosen.”

    Pikiranku…, membawaku menuju ke dalam sebuah lobang yang amat sangat dalam sekali. Gelap rasanya. Aku tidak bisa melihat apapun… sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menyalakan komputer dan membuka internet explorer. Awalnya aku hanya ingin membuka situs P*rn*, aku ingin melampiaskan kekesalanku. Tapi saat itu ada sebuah e-mail masuk kedalam account Yahoo-messenger ku.

    Dari Jono, isinya, “Kamu kenapa rik? Koq tadi siang aku merasa kamu snagat aneh, tidak biasanya kamu enggak konsentrasi sampai salah menghapus papan tulis. Oh iya, aku sudah pindah rumah sekarang, sudah tidak tinggal lagi di rumah yang dekat sekolah kita. Kakekku kebetulan punya rumah di komplek perumahanmu. Inget nggak dulu kita suka main bareng di lapangan deket warteg? Well, aku berharap kamu bisa menerima aku apa adanya, karena aku seorang wanita. Ngomong-ngomong juga aku sudah dibelikan handphone baru oleh ayahku. Kalau kamu ada perlu, kamu bisa sms di nomor baruku 081xxxxxxxx. Besok ada waktu kosong kan? Janjian yuk.”

    Pesan yang begitu membuatku terpukul, dan akhirnya aku membalas, “JON, EH SORRY, AKU ENGGAK TAU NAMA KAMU, MAAFIN AKU YA, BAHKAN SAMPAI DETIK INI AJA AKU ENGGAK HAFAL SAMA NAMA ASLI KAMU, NGOMONG2, KITA MAU MEMAKAI AKU KAMU MULAI SEKARANG? AKU BELUM PUNYA HANDPHONE. KENAPA SELAMA INI KAMU ENGGAK BILANG, KALAU NOTARIS KAKEK KAMU ITU ADALAH BPK. NAWILIS. BPK.NAWILIS ADALAH AYAHKU, DAN KENAPA PULA SELAMA INI KAMU MEMBOHONGI SEMUA ORANG? BAHKAN AKU PUN, TEMAN BAIKMU, KAMU BOHONGI.”

    Tanpa berpikir panjang aku menekan tombol “ENTER” dan besoknya, Jono tidak masuk sekolah, Jono tidak ada kabar, hanya ada seorang pegawai konveksi, datang ke sekolah, dengan memakai motor vespa butut, dan mengambil berkas-berkas, kepindahan Jono, dan juga surat izin mengikuti ulangan umum susulan di sekolah lain. Ayahku disana datang bersama pegawai konveksi lusuh tersebut. Katanya dia pindah keluar negri atas permintaan kakeknya.

    Entah apa yang membuatnya begitu gampang pindah ke luar negri. Entah e-mailku, ataukah perilakuku, yang membuat Jono pergi menjauh, lebih jauh daripada ia meninggalkanku ke Jerman kemarin.

    Aku masih belum sadar. Namun aku merasa, aku menjadi lebih menghargai sosoknya, aku menjadi seorang pengagum tersembunyi yang selalu mengidolakannya. Aku berusaha menelepon, berusaha untuk mencarinya, mengiriminya e-mail. Semuanya sia-sia. Aku pun pernah datang ke rumahnya di komplekku. Kubel pintunya dan kutanya kapan Jono pulang. Sekali saja, walau hanya sebentar, hanya 1-3 hari saja. Biar aku bisa melepas rinduku, melihat wajahnya, bersenda gurau lagi dengannya.

    Hal tersebut, terus berlanjut bahkan sampai aku selesai SMA dan masuk ke salah satu PTS terbaik di Jakarta. Saat itu aku sudah move on. Aku menyadari bahwa wanita bukan hanya Jono saja, tetapi masih banyak wanita lain. Saat itu ada Ospek untuk anak-anak yang baru masuk ke PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Ospek yang dilakukan oleh senior terhadap anak-anak yang baru bergabung dalam PTS tersebut.


    Aku saat itu mengikuti semua Ospek dengan baik dan waktu berjalan sangat cepat sekali. Aku berkenalan dengan senior-senior di PTS itu dengan mudahnya tentunya dengan senior-senior di jurusan yang kutuju.

    Anehnya, disana aku melihat dia, dengan name tag “Josephine”, dan dibawahnya ada tulisan kecil “a.k.a. Jono”, sebagai salah satu kakak kelasku. “Jono, yang umurnya berada dibawahku kok bisa menjadi senior di PTS?” Tanyaku dalam hati.

    Selesai Ospek, dia menghampiriku dan berkata “Erik Nawilis! Hewan apa yang sedang kamu pikirkan?” Pertanyaan yang sama dengan nada yang berbeda dengan 2tahun yang lalu. Aku tidak mau kalah, aku menunjuk kearah pohon di dekat kampus, dan Jono berkata “Oke.” Mengedip sembari menarikku dengan kuat.

    Dibawah pohon itu kami bercanda tawa dan saling menukar kisah. Seakan kita menekan tombol “RESTART” pada pertemanan kita dan akhirnya pertemanan kami menjadi satu ikatan kasih. Kami pun jadian, sampai akhirnya kami menikah dan mempunyai anak kembar.

    ASSASin = selesai! :D
    AKULAH SEORANG SECRET ADMIRER SEJATI inilah hidupku
    Seorang secret admirer, tidak akan tahu perasaan yang dimiliki oleh orang yang dikaguminya, sampai orang yang dikaguminya, menjadi secret admirer orang yang mengaguminya.
     
    • Like Like x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    Yang pertama saya liat dari cerpen ketiga ini... penggunaan komanya udah mulai berkurang. Tapi sayang masih belum stabil, karena di tengah cerita ada beberapa yang mulai lagi kayak begitu.

    Selain itu, penulisan kalimat langsungnya masih kurang rapi. Kadang betul tanda bacanya, kadang nggak.

    Btw, ini contoh variasi kalimat langsung yang--more or less--bener:

    1. "Blabla."

    2. "Blabla," kata A.

    3. "Apa?"

    4. "Apa!"

    5. "Blabla," kata A. "Blabla."

    6. "Blabla," kata A, "blabla."

    7. "Blabla." Kata A.

    8. ..dll:ngacir:

    Trus, penulisan kamu yang saya kurang pahamin lainnya, adalah kebiasaan(karena di cerpen sebelumnya jg begitu) mengubah-ubah penyebutan diri. Kalau di cerpen ini, pas awal, kamu pake sudut pandang orang pertama dengan dia menggunakan kata 'saya', tapi lanjut beberapa adegan kemudian, mendadak dia ganti sebutan jadi 'aku'. Kalau ini ada maksudnya... mungkin gapapa. Jadi misalnya ada perbedaan antara sifat MC waktu pas dia masih ngomong dengan 'saya' sama waktu pas dia ngomong pake 'aku'. Kalau gitu gapapa. Tapi kalau ga ada maksud apa-apa, kesannya malah jadi cuma... kurang konsisten.

    Habis itu, masih di penulisan.. ini saya liat jg di cerpen sebelumnya.. kayaknya kamu hobi pake kata 'dimana' ya. Kalau secara bahasa, ini salah btw. Saya masih inget dosen Bahasa Indonesia saya yang ngomentarin pidato presiden BJ Habibie(kalau ga salah), "Negara Indonesia adalah negara agraris, dimana penduduknya bercocok tanam." See? liat ga makna ambigu yang muncul karena kata dimana ini? Tapi kalau fiksi mungkin ga terlalu masalah. Cuma saya pikir mendingan hindarin penggunaan kata 'dimana' kalau buat konteks yang kayak begitu tadi.

    Terakhir buat penulisan... yang namanya di- ada dua. Kata depan di, buat di yang dipisah. Sama awalan di-, buat di yang disambung. Cara ngebedain yang paling gampang, selain di yang dipisah itu biasanya buat tempat/lokasi, coba gabungin katanya sama awalan me-, kalau bisa nyambung berarti di-nya jg digabung.

    Trus ke penceritaan aka storytelling. Um.. lumayan. Kebiasaan ngalor-ngidurnya udah berkurang. Kadang masih ada, tapi bisa ditoleransi. Nggak bikin pembaca kehilangan alur cerita utama. Yang saya heranin cuma satu... karakter Jono itu mau kamu buat kayak gimana sih.

    Awalnya, dia dideskripsiin mukanya pucat kayak baru sembuh. Trus di kalimat selanjutnya malah dibilang rupawan. Oke, dia rupawan. Tapi sampai kapanpun, aku ga bakalan bilang wajah pucet kek orang sakit itu ganteng/cantik deh. Habis itu makin anehnya.. dia kurus, tampang ga sehat, tapi ternyata jago olahraga. Eh whaaat? Dan kemudian dia dibilang playboy. Yang di adegan selanjutnya dibilang, tangannya halus kek ce, karena dia playboy, pintar bersolek, ga pernah melaukan pekerjaan berat. Saya mikir lagi..(pas baca ini saya belum tau kalau identitas dia, of course).. eh? dia punya tangan halus? ga pernah melakukan pekerjaan berat? trus kesannya kayak ga pernah ngelakuin yang lain selain dandan.. tapi, balik ke awal, dia jago olahraga.

    ...

    What the hell...

    Saya ngerti sih ini maksudnya buat hint Jono itu sebenernya siapa. Tapi kalimatnya jangan dibuat saling kontradiksi begitu lah. Kerasanya malah jadi kamu belum nentuin pasti gimana tokoh Jono itu. Habis itu ternyata dia cukup feminim lagi jadinya. Bikin saya setengah mikir, dulu gimana bisa ga ketauan sih?#abaikan.

    Trus sifat tokoh utamanya jg rada... kayak plin-plan.

    Di adegan awal, dia kebingungan karena belum dapet kelompok. Setelahnya, dia masuk ke grup Jono karena anggotanya banyak ceweknya. Dan ga mau ke kelompok lain. Berasa arogan banget gitu. Sebelumnya ga ada yang mau sekelompok sama kamu juga. Trus.. cerita berlanjut, dia mewek pengen keluar dari grup. Di sini saya pengen nanya, "Hey! Don't you have some pride, young man?" Masuk juga pilih sendiri, keluar-keluar aja. Trus masa jam empat sore belum mulai siap-siap pulang balik ke sekolah sih. Well, kalau sekolahnya deket sih mungkin. Tapi ga ada penjelasan sekolahnya dimana, berapa jam dari taman safari, etc.

    Yah.. intinya sih interaksi tokoh-tokohnyanya berasa kurang natural aja kalau menurut saya mah. Kek kepaksa bertingkah sesuai plot. Dan bukannya menghidupkan plotnya itu.
     
    • Like Like x 1
  4. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0

    Thanks banget kk merp, wkwkwk..., walaupun komanya uda enggak, tapi masih banyak hal lain yang harus diperhatikan yah...
    inilah kekurangan aku, aku nulis enggak pake plot kk.. ><" harus mulai belajar in some point.
    waktu enggak pakai plot, jadi aku tuh tiap mulai ke plot, jadi mesti ngubah si karakter2nya kan? make some adjustment gitu yah maksudnya, jadi kurang natural.

    ini akan saya jadikan referensi utk cerita berikutnya :D hehehe... ^^
    yang mau saya terangin cuma karakter jono disaat pembuatan.
    jono itu sebenarnya emang uda mau buat cewe, kurus, berdada rata. sehingga enggak keliatan dia cewek.
    dia keliatan pucat itu menggambarkan warna kulit, yang biasanya pucat itu dimiliki oleh orang asia timur pada umumnya, kaya jepang... kulitnya pucat2, bkn kuning. warnanya pucat gitu, kuning/putih pucat. penggambaran yang lain sih emang enggak konsisten ya :D
    gomenasai... ><"

    untuk kalimat langsungnya, thanks banget! wkwkwk, gw baru tau suer...
    terus utk kalimat aku saya, juga..., di- sambung sama di- tidak sambung juga...

    waw :D menulis itu asik ternyata, beberapa hal spt itu harus diperhatikan sekali...
     
  5. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    gah, gah, gah; aldsjfakljfiajfajfiajdijaiofjjafjakjfal


    kejadian lagi :swt:

    yasudhalh.

    singkat aja, ceritanya hmm, masih gak tersusun dengan rapi.

    kyk kenapa si protakunnya sampe ngirimin pesan CAPSLOCK itu, trus maslaahnya apa? aku gak ngeliat masalah yg berarti disini sih sebenarnya.


    trus deskripsi si gurunya itu panjang bgt, dia kan cuman side chara yg gak ada pengaruhnya buat cerita, jadi kyknya irrelevant.


    trus jdulny, judulnya, :sigh: klo menurut aku, lame bgt.

    jadi, klo aku baca judulnya itu, jadi kepikiran ini bakalan jadi kisah komedy, ternyata cinta.




    ya, ya. dan kenapa si cowok, ia, cewek itu suka ama si prota-kun? apa emg udh default dri sananya?

    trus perasaannya juga gak dieksplore, gak ada rasanya sama sekali. si prota-kunnya juga gak menarik.

    dia katanya kutubuku, tapi gak ada dideskripsi atau habit yg ngegambarin dia kutubuku.


    dll deh.

    padahl banyak, cuman kehapus, lagi. dan lagi, dan lagi.

    dan juga dialognya itu ditambah praragraf yg kata kk merp itu, trus klo bisa, coba bikin karakternya semenarik mgkin, palng gak bisa bikin pembacanya menarik liat karakternya, kyk gitu.



    trus happy ending di bawahnya itu maksa bgt kesannya. kyk pengen ngeakhrin cerita kyk gitu.

    klo mnurut aku sih, itu malah jadi jelek. paling gk bikin senatural mgkin aja endingnya, gak harus mereka nikah trus punya anak kembar. ya siapa peduli juga mereka punya anak atau gk klo gak ada cerita atau diceritain? kyknya.


    itu aja kyknya.



    trus perasaaan prota-kunnya, apa dia juga suka dengan si cewek itu? apa dia gak suka dengna cewek itu? gak digambarin. jadi, kesannya gak ada rasanya sama skeali. padhaal, ini cerita romance kan? iya kan? atau gak?


    yasudhalha. :sigh:
     
  6. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    fiuhhh..., ternyata ada juga sisi cerita yang seperti itu yah... ><"
    aduhhh 2010 gw ternyata gagal banget yah..., hahaha...

    well, bener sih, side charanya terlalu ditonjolin sampai pake 2 paragraf, terus endingnya juga sampai dijelasin punya anak kembar, wkwkwk...
    mungkin ini yang dinamakan terlalu fokus sama ceritanya si cewe suka sama si cowo terus si cowo enggak tau, dan akhirnya gantian dia yang suka sama si cewe...

    wkwkwk..., overall, thanks banget kk sherlock...
    gw lagi ngerapiin cerita yang ke4, :D biar enggak seperti ini jg :D

    abis itu work progress on cerita ke5, yang cuma baru jadi plotnya aja..., tarsok yang all mighty ternyata masih belom mati gara2 cabe... di imagination kingdom :P temtembubutemtembubu;
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  7. venysilvia M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 28, 2012
    Messages:
    268
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +333 / -0
    kalau masalah penulisan. tanya ama mereka di sini.

    tapi kalau masalah plot. tanya ama ane :elegan: :bohong: :maling:

    dan ngaor.

    pucat itu mayat :lol:

    pucat itu tidak begitu bagus untuk mendeskripsikan kelebihan seseorang.

    kulitnya pucat.

    kulitnya seputih salju.

    see..?

    untuk masalah plot, plotnya biasa. mengapa? gak ada yang mate. gak ada ledakan. gak ada action. gak ada kejutan. gak ada joke. gak ada penasaran. gak ada yang sedih. gak ada yang ..

    plak plak kena tampar :bonyok:

    nda.. plot itu terserah yang bikin kok :ngacir:

    plot di sini yang terkesan cuman trap

    untuk itu harusnya fokus ke arah sana. bukan dialog-dialog sol yang gak penting.

    hem.. bukan ane lagi ngelempar cabe loh. ini hanya saran.

    situ bagus kok. diksinya udah enak kalo tidak ada koma kebanyakan. saran dari ane.. coba bikin satu kalimat maksimal hanya memakai dua koma. kalimat ideal begitu soalnya.

    menurut ane sih.. syangnya plotnya kurang. plot kalo cuman berdiri satu aja biasanya membosankan. makanya ane biasanya mencampur berbagai plot dalam sebuah cerita.

    walau hasilnya banyak pembaca yang gak ngerti ama cerpen buatan ane, tapi paling tidak, gak ada yang bosan. paling mereka gak ngerti :ngacir:

    plot situ bukannya gak menarik. hanya saja karakter yang memainkan plot itu yang buat kurang menarik. sama seperti kasus transformer dimainkan megan fox, diganti yang maen ama tukul.
    banyak bikin karakter jadi menarik, seperti beberapa sepuh di sini yang memakai zombie, robot, setan, tuhan dsb.

    intinya whats the power of your story.

    kalau dibikin list, ane cuman liat satu. your trap.

    oya.. dalam kalimat langsung tidak bisa memakai tanda petik " . kalau ingin memakai, ganti pakai ' . kali aja lupa ato nda tau :ngacir:
     
  8. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0

    ehm, bener juga sih, pucat itu bkn penggambaran yang baik, harusnya langsat ya? :P I'm just kidding...
    putih pucat jg krg bagus ya...

    well, terus trapnya doang yah yang berasa..., padahal mau nunjukin seneng jg...
    well untung trapnya berasa, walaupun samar2. hahaha
    kalimat langsung tidak bisa memakai tanda petik tapi tanda ' ?
    maksudnya gmn ini kk? (btw, baru tahu saya)

    kembali lagi ke karakter ya, hehehe..., thanks banget kaka :D ini bentar lagi mau buka cerita ke 4 dan rapiin lagi isinya :D terus baru diposting deh.
     
  9. venysilvia M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 28, 2012
    Messages:
    268
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +333 / -0
    "Woy JONO!! 'Kolor'mu ketinggalan di kamarku..!" kataku.

    untuk penulisan laen.. tanya orang sene. ane newbie gak punya hak ngasi tau :lol: :ngacir:
     
  10. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    oh, yang taman safari indonesia?
     
  11. venysilvia M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 28, 2012
    Messages:
    268
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +333 / -0
    hooh. gak penting sih. pentingin plot aja :ngacir:
     
  12. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    1." Aku hrus bantu ayah di toko plastik mendadak naik karir jdi notaris yg nguasai 10 bahasa :tampan:
    2. Gw bru tau kalau kutu buku dijauhi dlm kerja kelompok....biasane itu yg dicari soalne bisa ditodong untuk kerjain tugaanya sesuai sifatnya kutu buku identik rajin
    3. Hamil 7 bulan ga bisa berdiri? Mungkin maksudmu kudu banyak istirahat tidak membebankan diri berdiri.Dan errr itu ngajak ke wc sama2? Maksude apa ya? Kesan aneh aja
    4. Tokoh utama kurang tergali sifatnya, kebanyakan narasi seperti informasi doank, krena ini 1pov coba manfaatkan dengan baik kelebihannya. Misalnya saat menjelaskan walikelasnya ditambah 'opini' tokoh utama

    Dan hal2 lainnya

    5. Si jono cewek jdi cowok....mungkin bakal lebih baik kalau kamu menambahkan opini kalau ada kesan kecewekan slain deskripsi kulit putih mulus dan stylist

    6. Pace cerita mendadak loop lompat.... Dri slow pas di safari tau2 si jono pergi, dan jdi cewek kemudian kuliah hmmmmmmmmm, lompatan di scene2 terakhir jdi kerasa banget mo dipercepat tamat :hehe:

    7. Mengenai plot cerita : masih biasa lom ada yg mengesankan karena kamu kurang menjelaskan setelah disafari gimana hubungan mrk lebih dalam dikit. Kamu hanya skip mrk deket skip jono pegi skip marah skipskip skip. Dan ini kan romance jdi feel alasan sukanya kurang. Malah ga ada...

    8. Ending? Ya happy ending well gw suka happy ending aja :peace:
     
    • Like Like x 1
  13. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0


    hahahaha..., prettt, gw juga baru sadar, kenapa yang nomor 1 begitu yah? :P
    kutubuku dijauhin, wkwkwk... - ini harusnya bkn dijauhin sih, karena enggak bisa apa2 x ya :d
    well, ini banyak banget flawsnya... ><"
    jadi malu, dan ini yang membuat cerita2 saya jadi tidak dimengerti oleh orang2 ya :P

    but, thanks for pointing that out for me brother.. ^^
     
  14. kakampreto M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 26, 2013
    Messages:
    393
    Trophy Points:
    32
    Ratings:
    +139 / -0
    Aakkh.. Ternyata ini tujuannya tadi malem nanya b.indonya asasin itu apa. :hoho:
    Mata udah nggak bisa diajak kompromi nih kk , :dead: bacanya ntar malem aja y kk. Aku mau tidur dulu.. :tidur:
    Dari judulnya aja udah berhasil menggelitik mataku nih.. :onegai:
     
    Last edited: Dec 31, 2013
  15. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    bkn aku yang nanya kk. itu kk temtembubutemtembubu; yang nanya... ><"
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  16. kakampreto M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 26, 2013
    Messages:
    393
    Trophy Points:
    32
    Ratings:
    +139 / -0
    ah iya baru inget.. kirain kk yg nanya kemaren. :hihi:

    oiya tadi aku udah baca, untuk masalah cara penulisan aku nggak bisa komentar soalnya aku sendiri pun masih gagal dalam masalah itu. :madesu:

    untuk masalah cerita lumayan kok, untuk sekelas nubi kaya aku masih enak lah buat dibaca. yg aku suka sih hepi endingnya. :lalala:
    well.. mari kita berusaha lebih giat lagi kk. :peace:
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  17. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    yah kan? kita modelnya sama? :D hihihi, seneng gw dapet orang yang model nulisnya sama :P
    thanks ya, kamu maju terus yah! kalau bisa sih ikutan yang anthology :D
    aku lagi ngetik2 uda jadi setengah :P
     
  18. kakampreto M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 26, 2013
    Messages:
    393
    Trophy Points:
    32
    Ratings:
    +139 / -0
    hehe iya kk. aku juga udah mulai ngetik nih buat antology. moga aja bisa kelar. :hihi:
    ganbate kk. :peace:
     
  19. Tezukayumu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 24, 2011
    Messages:
    919
    Trophy Points:
    122
    Ratings:
    +693 / -0
    :hi:

    Akhirnya mampir juga..

    Sebagian besar sudah dijelaskan oleh senior yang lain..

    Kalau menurut aye, yang agak mengganggu memang penggantian penyebutan kata ganti orang pertama dari "Aku" menjadi "Saya", kesannya ga konsisten begitu..

    PLot memang terlalu cepat.
    Dan awalnya malah aye pikir mau menceritakan bahwa si tokoh utama naksir sama gurunya. Karena pada awal cerita gurunya yang dideskripsikan secara mendetail.

    Justru si Jono sepertinya hanya dideskripsikan sepintas lalu.

    Tapi aye juga sama sih, masih baru belajar nulis.

    :maaf:
     
    • Like Like x 1
  20. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    makasih... ><" emang begitu kekurangan saya... ><"
    kekurangannya masih banyak :D

    yuk mari sama2 belajar.
     
  21. Seven_sideS M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 19, 2014
    Messages:
    258
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +140 / -0
    Waluyoooooo~ ternyata ini ceritamu tokh, *br liad TSnya lagi hahaha*
    -------------------------------------------
    Comment started
    Judul: Jujur, agak kocak meskipun (agak) alay (menurutku) (maaf yaa, no offense, kesannya kyq sinetron/ftv"), tapi akhirnya kuputuskan untuk ga liad judul dengan pandangan itu~
    Penulisan: ga bisa komen, soalnya aku juga jelek penulisan [​IMG]
    Plot: mungkin kecepetan di akhir, tapi kalau secara inti cerita, ngerti sih heheh. Dan mungkin bener jg fakta" kontradiktif yg udah disebut oleh kk" diatas~

    Ja-jangan bilang ini truestorymu lagi [​IMG]
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.