OriPoem Mesin Berahi [18 +]

Mesin Berahi [18 +]

Ah..ah..ah..hemmm
Enak nggak, punyamu sempiiit, tetekmu ini lho mantebbb
makeh perawatan apa sih kamuuh

Apa arti desahan itu bagiku, apa arti pujian itu untukku. desahan-desahan seperti itu yang selalu aku dengarkan setiap waktu, bahkan hampir sama dengan banyaknya pujian yang kuterima.Dan selalu kujawab dengan sama pula, jawaban tak bernilai apapun, "Nggak kok om, paling cuma olahraga", dan tak lupa kusertai desahandesahan penuh kepalsuan. Aku adalah artis, selalu menampilkan sandiwara terbaik untuk memuaskan siapapun yang bersamaku. Akulah seniman besar yang bebas untuk bisa menutupi kebenaran atas diriku, walaupun aku tak pernah paham tentang apa yang benar itu. Aku hampir lupa apa diriku, aku adalah mesin. Yah, mungkin itu aku. Mesin yang terbalut dengan daging empuk, kulit putih, dan berhelai-helai bulu di sebagian anatomisku.

Pria itu sudah lemas setelah lima belas menit yang lalu, menancapkan kejantanannya kedalam tempat dimana seharusnya mendapatkan kejantanan mereka. Mereka terlanjur bangga dengan batang yang mampu tegak menantang, menguasai atas lubang sempit pada tubuhku yang tidak berdaya. Aku adalah tubuh ini, bahkan pikirankupun tertutup erat. Aku menyerah pada takdir, sebagai sosok yang disebut wanita dalam struktur masyarakat laki-laki ini. apapun usahaku, hasil akhirnya adalah dikuasai dan tak berdaya. Ketika sperma mereka memenuhi lubang rahimku, yang kukatakan adalah merasa puas akan kegiatan mereka mengeluar-masukkan penis mereka kesana. Aku berbohong, aku tidak hanya berpuas dengan vaginaku yang dimasuki batang itu, atau sekedar klistoris yang tersenggol. Itu semua hanya seduksi, bahkan tak pernah aku memahami letak kepuasasn itu. Aku sudah menjadi bagian dari kejantanan, objek kejantanan tepatnya. Dulu aku merasa iri dengan laki-laki yang selalu bisa sombong dapat memecah perawan seorang gadis, sedang kami tak mampu membuktikan kemampuan kami memperjakai laki-laki. Kenapa sejarah selalu berpihak pada laki-laki, bahkan alam yang dulu kupercayai suci dan adil tak adanya bedanya. Alam membiarkan kami berbeda dengan mereka, laki-laki seakan hidup dengan mudah sedang perempuan banyak mengalami penderitaan, mulai dari perihnya datang bulan, susahnya orgasme, dan pahitnya melahirkan. Kami tak bisa melawan, ketika banyak orang membual tentang emansipasi. Bahkan ketika laki-laki bicara tentang couvade itu hanya simpati mengada ada untuk menenangkan perempuan yang setelah selesai melahirkan akan tetap digunakan sebagai pelepas birahinya.

Aku bukan sedang mengumpat, aku hanya mereduksi perasaan yang dialami sebagian dari kami yang merasa. Karena banyak teman-teman kami tidak merasa dan terdiam dalam penjara struktur sosial. "Jangan jadi pelacur jalanan", selintas kata itu terngiang dikepalaku. Ketika kata itu dimaknai jangan bekerja disektor yang dianggap haram itu, aku memaknai berbeda Jadilah pelacur dan simpanan para borjuis. Aku akan sering menikmati hotel mewah, dan jalan-jalan ke tempat yang sulit aku kunjungi dahulu kala ketika aku masih menjadi "manusia". Aku naif bukan, hahahaha. Dengan cara itu kau membuat teaterku sendiri, membuat make up kehidupanku semakin tebal dan tak dikenali, bahkan oleh diriku. Yang kucari bukanlah uang mereka, tapi bagaimana mereka mendapatkan uang itu untuk membayar mahal diriku dengan susah payah. Ada beberapa sepertinya, yang harus menjadi tahanan (walaupun tidak yakin pula bahwa dia bersusah payah korupsi hanya untuk membayarku) tapi minimal aku menjadi bagian dari sedikit kekalahan mereka. Aku adalah tubuh ini, aku hadir karena tubuh ini. Aku adalah Surga, yang selalu dipuja dan didambakan. Dan mereka akhirnya adalah lubang neraka mereka sendiri, hahahahaha.

Kotak kecil dalam pikiranku mengetuk pintuku, "heh, bukankan kamu tetap saja seperti aphrodite yang hanya menjadi objek berahi laki-laki ketimbang gelarmu sebagai dewi penuh cinta?":. "Terserah apa katamu, Sebentar lagi aku akan menjadi medusa".​

Semoga ada lanjutannya, Terima kasih sudah membaca.
Terima kasih IDWS memberi ruang untuk memuntahkan isi kepala.

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS