Social Life Peraturan berpihak kepada si kaya

Ikut prihatin dengan situasi seperti itu, Gan...

Being poor is not a choice....
Kebanyakan manusia tidak memilih untuk menjadi miskin....

Tinggal di apartemen yang terikat dengan sejumlah peraturan yg telah ditetapkan
oleh 'jajaran pengurus' itu memang sering membawa masalah yg kurang menyenangkan..

Salah satunya, sering terjadi 'fait accompli'

Kita diharuskan setuju atas apa pun yang telah diputuskan mereka....
(tentunya dengan standard yg telah mereka buat sendiri)

Beda banget dengan tinggal di perumahan biasa,
di mana kita lebih bisa 'merdeka dalam bersikap'...

Mungkin para pengurus itu mengasumsikan,
bahwa semua orang yg mampu tinggal di apartemen adalah 'orang yg punya uang'.
Jadi mereka mengganggap aturan yg mereka buat adalah benar.

___________________

Persoalan aturan parkir ini mungkin akan relatif lebih mudah dicari solusinya
jika yg mengalami di apartemen itu cukup banyak. (bukan cuma TS sendiri)

Tapi kalau pada kenyataannya kita berada di posisi yang relatif lemah di
lingkungan apartemen tsb, maka (IMO) bersikap konfrontatif secara langsung
mungkin akan cenderung merugikan kita...

Mungkin terpaksa kita harus berprinsip :
If you can't beat them, join them...

Bukan berarti kita harus (sorry) menjilat,
tapi kita lebih baik mencoba untuk melakukan pendekatan yg persuasif...
Pengurus apartemen itu 'kan juga masih manusia biasa...

Kalaupun tetap harus membayar,
mungkin masih bisa dirundingkan supaya lebih murah dari yg mereka tetapkan...

___________________

Tapi kalau pendekatan persuasif itu sudah gak bisa sama sekali dilakukan
(alias apa pun usulan yang diberikan 'gak bakal dianggap')
maka kita tinggal mengkalkulasi ulang tujuan kita bermukim di apartemen tsb.

Seberapa besar kebutuhan untuk tinggal di apartemen tsb?
Kalau kita memang tidak/belum bisa pindah ke tempat lain, terpaksa peraturan tsb kita ikuti.

Karena kalau mau melawan, tapi belum punya kekuatan,
yg ada bisa2 malah mengalami problem tambahan....

___________________

Sorry gan..
Bukan bermaksud menyarankan untuk bersikap pesimistis...
Kita baru bisa 'melawan' jika semua resiko udah kita perhitungkan baik-baik.

Kalau ternyata akibat perlawanan yg kita lakukan malah makin mempersulit situasi,
maka akibatnya akan lebih gak enak lagi.

Anyway...
Semoga situasinya bisa lebih membaik gan....

 

Kalo dibaca ulang...

Apartemen latumenten ternyata mahal loh om 400 juta dgn luas cuma 34m2

Berarti secara gak lgsg om TS orang yang punya dong...

Apalagi fasilitas komplit cctv-keamanan-swimming pool

Miskin sebelah mananya om punya apartemen di sana...

Lagian juga sewa 100k / bulan kurang lebih sama kyk beli pulsa buat paket internet....

Klo om TS tinggalnya di rusunawa or rusunami baru dah keberatan...

Lah ini tinggal di apartemen mewah...

Apa mungkin masbrow TS sejenis mr krab or paman gober

~ Dikirim pake merpati pos via Tapatalk ~

 

saya tertarik dgn kalimat TS yg terakhir..
ttng pertanyaan atau sekedar ungkapan 'dimanakah TS mendapatkan keadilan..'

~ yg perlu diketahui oleh TS klo itu sdh menjadi rule atau regulasi apartemen itu ya tidak ada yg bisa dilakukan lg..
apalagi itu regulasi udah final..
anda sdh mencoba bernegoisasi ttng kebijakan rule, ttp hasilnya ttp tidak bisa..
nah, yg saya sikapi emang rule tersebut kurang rasa 'pemakluman' dan keadilan utk kasus TS alami.
tp klo klausul rulenya (apalagi tertulis) emang seperti itu dan tidak ada perkecualian utk keadaan TS, ya gimana lg..
rule lahan parkir tersebut emang kurang memeniuhi rasa keadilan bagi TS..
ketika anda nego dan anda gagal, solusi yg bisa ditempuh logisnya ya cari kenalan atau saudara yg berpengaruh atau pny jabatan dan minta tolong bicara dgn pengurus baru apartemen tsbut..
knp saya sarankan sprti itu, fakta realitanya klo org yg bicara/nego ttg kebijakan khusus sperti itu, klo org 'kecil' atau 'lemah' bisa2 disepelekan dan dikasih tanggapan yg nyakitin hati sperti itu.
coba klo yg ngomong/nego org yg pny pengaruh atau jabatan..masih agak jd pertimbangan, lbh persuasif dgn kondisi yg ada.

~ cara kedua, pakai kekuatan class action (massal)..
cari suara, dukungan, yg senasib dan sekasus dgn anda..kumpulin tanda tangan dan buat pernyataan scr tertulis..
ajukan kpd pihak pengurus..
cara ini bisa dikatakan coba2 undian berhadiah dan emang pesimis bisa..
tp setidaknya layaknya seperti org yg demo ttg kebijakan, syukur2 ada yg denger dan ada org yg masih pny naluri keadilan dan kemanusiaan yg berdiri di jajaran pengurus bisa melobi atau merubah draft kebijakan tersebut..#seandainya ada dan berhasil.
resiko terburuk dr cara ini, anda atau org yg senasib dgn anda tidak akan dihiriaukan teriakan atau protesnya, yg ada klo anda ttp tidak membayar sewa utk motor kedua anda bisa menerima sanksi administratif atau kebijakan lain dr pihak pengurus apartemen.

~ anda bisa coba2 konsultasi atau nyewa jasa pengacara handal di kota anda..
tp saya sgt pesimis dan kmgkinan kecil bisa berhasil.
krn rule dr pengurus apartemen itu termasuk regulasi spesialis khusus privat.
mereka scr hukum pun berhak membuat peraturan sndiri..
apalagi dlm case lahan parkir tidak ada ketentuan peraturan perundang2an yg mengatur scr lebih umum diatasnya.
klo anda tidak percaya atau penasaran, silah konsultasi atau plg ga coba aja tny lewat konsultasi hukum online.
ceritakan permasalahan anda dan minta kasih tahu apakah ada jalan hukum atau upaya hukum yg bisa ditempuh atau tidak..
saran saya, siapkan mental klo jawabannya tidak sesuai dgn yg anda harapkan.
selamat memilih dan mencoba. Gud Luck.

~Wong Tewur~

 

Sewa pengacara : puluhan juta + waktu + tenaga....

Demi 100k/bulan

Bayar perpanjang STNK dua motor aja lebih murah om dibanding sewa pengacara

~ Dikirim pake merpati pos via Tapatalk ~

 

Nah... berarti bukan golongan kismin kan kalo masih mampu byar tagihan tetap lebih dr 6 juta sebulan ( asumsi di atas )

Yang ada, harusnya pengetatan anggaran...

Dulu pake tv kabel... ganti antena...
Pake ac... ganti pake kipas angin....
Biasa tiap minggu hang out... ganti jd sebulan sekali...

100k sebulan murah bgt kali om buat ukuran parkir dengan keamanan komplit kyak apartemen di atas.... 3 ribu sehari


Aye aje bayar parkir 5 ribu di stasiun dgn keamanan abal2

_----------------------

But well klo emang om TS keukeuh gak mau bayar 100K...
Coba kondisikan ketemu sama penghuni lain yang keberatan juga.... buat pertemuan dgn pengurus....

Minta kelonggarannya

Kalo perlu,sekalian bikin kartu gak mampu dr kelurahan disertai rincian pengeluaran bulanan + slip gaji.... dijamin om bakal gratis



~ Dikirim pake merpati pos via Tapatalk ~

 

Kebanyakan orang yang memiliki kasus dengan perumahan atau apartemen
sering menulis 'complaint' mereka ke sejumlah media cetak melalui jalur surat pembaca...

Sebagian ada yang mendapat tanggapan positif dari pihak pengelola,
dan 'complaint' mereka bisa terselesaikan dengan baik.

________________

Tapi surat pembaca itu juga bisa membuat pihak pengelola merasa nama baik mereka dicemarkan.
(Jika pihak pengelola bisa membuktikan bahwa mereka tidak seperti yg 'dituduhkan')

Akhirnya mereka bisa menggugat secara perdata,
dan bisa melaporkan ke pihak kepolisian dengan tuduhan telah melakukan pencemaran nama baik.

Jika gugatan mereka dikabulkan pengadilan,
maka konsekuensinya pihak tergugat bisa mendapat hukuman yg tidak ringan,
misalnya diharuskan membayar ganti rugi yang nilainya bisa milyaran...



(Aku lupa persisnya tahun berapa... tapi di Indonesia pernah ada kejadian seperti ini)

________________

Kalau melihat bahwa pengurus yang lama pernah memperbolehkan
TS mendaftarkan kedua motornya secara gratis (karena tidak/belum punya mobil),
maka mestinya peraturan ini masih bisa dinegosiasikan...

Salah satu sarannya Mod acehkhan12 mungkin bisa dipertimbangkan:

Jika memungkinkan cari orang yang berpengaruh
supaya complaint-nya TS lebih diperhatikan...

Mungkin peraturannya gak bisa diubah,
tapi sekurang-kurangnya biaya langganan parkirnya bisa lebih murah...

 

krn aq tertarik dgn kata2nya TS om..
dia kan 'pencari keadilan' dan mempertanyakan keadilan..
emang scr logika ya ga masuk, tp yg namanya kepuasan hati dan demi keadilan utk 100rb/bulan yg dirasakan sgt sgt berat sekali..
mgkn dan barangkali TS udah gelap mata ga bisa mikir lg krn stress dan mati2an demi mencari keadilannya itu..
klo mo mendapatkan keadilan, kdgn org harus siap2 nguras kantongnya..
sukur2 balik modal gugatan materiil dan immateriil (termasuk ongkos sakit hati+ongkos jasa pengacara) terkabulkan..
mo jasa gratis atau LBH ya ada..tp bisa jadi bisa jadi..
atau bisa diakali kolektif patungan aja dgn tetangga2 yg senasib..
atau sperti yg sebelumnya, konsultasi online aja yg gratis jg bnyak kok di net ini..
heuhue..

~ cara keempat:
dan demi keadilan jg, mgkn TS bisa nekat temuin scr pribadi si pengurus yg menjengkelkan td..
atau temui di gang atau jalan yg sepi+ga ada CCTV..
ancam dia, katakan bhw TS ini org yg bisa aja nekat utk mencelakai klo tidak ada pemakluman dlm kebijakannya..
tempelin pisau di perutnya, atau kalungin celurit, atau gimana TS bisa cari alat pengancaman sndiri toh..
utk warn, bisa km kasih gembos dulu kendaraan pribadinya..atau kasih baret cat mobil/motornya..
moga aja dia keder..
atau cari ini bisa bayar sewa jasa preman/mafia/persatuan pemuda terdekat di kota2 anda..
cara ini, pernah ditempuh ama saudaraku..dan it's work..
tambahin kata2..'ingat pak, keluargamu masih di kota ini lho yaw..'
semangat TS..demi keadilan dan 100rb/bulan..
langkah yg ini mgkn patut dicoba..
apalagi TS udah pesimis sepertinya tidak ada lg keadilan didunia ini..
saatnya TS menggunakan cara2 otot dan kekerasan..
Gud Luck.


lagian ni TS kok ga nongol2 sekalipun nanggepin..
jgn2 pelaku trit tabrak lari nih TSnya..
atau masih coba konsul dgn ortunya kah..

 

wah kalo soal masalah 100K sampe ke ranah hukum pidana/perdata sih mendingan jangan om...

apa dasarnya? dan apa keuntungannya?

mending musyawarah mufakat dah...

ngingetin arti adil:

aye ngarti om... aye juga keluarga baru...

anak 1 cicilan rumah sama motor 1

tapi aye gak ikut nekat lantas milih tinggal di apartemen mewah kayak TS (asumsi bener itu apartemen latumenten yang itu )

analoginya kan:
kalo tinggal di pondok indah berarti kan mau gak mau dicap mampu bayar iuran macem-macem dari awal.. toh memang kawasan elite...

kalo memang kitanya pas-pasan ngapain kita milih tinggal di kawasan elite...

nyari bunuh diri dong

------------------

jalan terbaik buat TS sih, jauh dari gonjang-ganjing...

mending ikut bayar... tapi ngetatin ikat pinggang di anggaran lain...

ato kalo memang udah terdesak mending overkontrak tuh apartmen dah... cari rusunami or rusunawa...

 

^^^^
Bukan aku menyarankan TS untuk menggugat secara perdata

Aku berikan satu kemungkinan situasi kepada TS...

Jika TS mengadukan masalah ini ke media cetak (melalui jalur surat pembaca),
maka ada kemungkinan pihak pengelola apartemen akan merasa
reputasi dan nama baik mereka dicemarkan.
(kalau mereka bisa membuktikan bahwa apa yg diadukan itu tidak benar)

Beberapa tahun yang lalu pernah ada kasus gugatan perdata,
dari pihak pengelola satu perumahan atau apartemen
akibat adanya surat pembaca yg berisikan 'complaint' dari pihak penghuni...

__________________

...............................^ ^ ^ ^
......................Cara yang ke-4 serem banget ya....
............................


Tapi kalau di Jakarta setiap pengelola apartemen
pasti punya 'backing yang kuat'....

Jadi mungkin akan sulit kalau harus pakai kekerasan....
Lagian lebih enak pakai cara-cara yg damai aja lah kalau untuk urusan seperti ini...



__________________

Barusan ada temen aku yg baca thread ini...
Tapi dia malu untuk memposting usulannya....


Katanya :

Kalau punya tetangga yg baik & bisa dipercaya di apartemen itu,
kenapa satu sepeda motornya TS gak didaftarkan atas nama tetangganya itu?
(Jika dalam proses pendaftaran ke pengurus apartemen itu
tidak harus menyertakan fotokopi bukti kepemilikan kendaraan bermotor.)

Tapi jika harus menyertakan fotokopi bukti kepemilikan kendaraan bermotor,
dan masalah uang Rp 100 rb itu sangat memberatkan keluarga TS,
mungkin TS bisa 'seolah-olah menjual' satu sepeda motornya
ke salah satu tetangga TS di apartemen tsb.

Ya konsekuensinya akan terjadi 'perubahan kepemilikan'...
(walaupun sebenarnya masih dimiliki TS)
Tapi satu motor itu akan mendapatkan slot parkir gratis secara legal...

Sekarang TS tinggal mencari tetangga di apartemen itu yg bisa dipercaya....
(Tetangga yang bisa diajak 'kerjasama')
__________________

Iya sih...
That might sound ridiculous....


(dan kalau gak hati2 ada kemungkinan suatu hari motor itu diakui jadi milik tetangga itu...)

Tapi ini salah satu solusi jangka pendek...
At least TS bisa dapat slot parkir gratis dengan cara yg legal...
Dan tidak harus mengeluarkan Rp 100rb yg dirasakan memberatkan...

Nanti begitu terjadi pergantian pengurus lagi,
dan kemudian peraturan yg lama itu diberlakukan kembali,
barulah motor TS itu 'dibeli' lagi...

 

lah gpp om..utk menyelesaikan suatu masalah dgn nambah masalah itu salah satu jalur yg bisa ditempuh adalah jalur hukum..
jangankan 100 rb, yg urusan yg ambil 3 buah kakao aja nenek2 bisa dikenakan pidana..
utk kasus ini masuk ranah gugatan perdata..
klo mo cari dasar hukum gugatannya ya lemah om..
mo tak kenakan PMH (Perbuatan Melanggar Hukum) ya ga bisa..
makanya aq bilang sapa tau TS dah ga bisa berpikir logis, tp ttp ngeyel dan ngotot utk memenuhi rasa keadilannya..
klo aq untungnya sepertinya tipis sekali om hmpir tidak ada, makanya aq jujur aja sgt pesimis sekali..
ga tau lg klo ada pengacara mata duitan, dan ttp akan 'mengusahakan' dan 'menangani' perkara ini..
demi keadilan akan 100rb/bulan..
pdhl realitas hidup skrang, bnyak kasus ketidak-adilan..
dan korban org2 yg lemah nothing can do..kalah power..
lembaga pengadilan ya untrust, apalagi musuh pebisnis (pemilik+pengelola) yg doyan kasih 'tusuk' uang..
heuheu..

~ idealnya ya pengertian, pemakluman, kelonggaran sbg apresiasi dr mufakat itu sndiri..
honestly, ini pengurus ga bisa diajak mufakat..lha dinegoisasi (ngomong baik2 kek) aja sepertinya sulit..
kelihatan dr model njawabnya yg suruh 'beli mobil aja'..
dr situ aja bisa terlihat kearoganan kesemena-menaan si pengurus ini..
apakah TS harus menunggu Dewi Keadilan turun dan jatuh dr langit..
coz rasanya 100rb/bulan buat TS berat sekali, bisa2 ga makan 1 minggu..
bisa2 seperti yg om bilang, bisa2 ni TS ga kuat dan bunuh diri..
aq bukan penganjuran lho yaw, cm sekedar berasumsi..
heuheu..



_________________

ni jadinya skrang TS jual motornya atau nitip motornya di lahan tetangganya yg kosong/tempat parkir diluar atau dah pindah apartemen..??

 

seharusnya enggak juga si masak peraturan mihak orang kaya, ya tapi entah lah kalu dinegri tercinta ini. tapi kayanya ada yang aneh itu anda mau mengakalin peraturan ya, ah seharusnya g gitu jangan motornya didaftarin mobil klau diperaturan. klau anda tidak setuju sebaiknya protes dengan baik dari pada memngakali peraturan, ini mah seperti orang kebanyakan diDPR indonesia. setauku pernah baca di inggris pollisi pernah memberi surat tilang ke salah satu mentri AS yang salah parkir.

 

sorry baru kesini lagi.....
FYI, sebenernya nama awalnya itu rusunami menara latumenten (bisa dicari di internet)
cctv, keamanan, swimming pool?
jangan terlalu dibayangkan yang WOW
cctv, temen gw kehilangan helm di tmpt parkir ga ketauan
keamanan, dulu ampe pernah bentrok antara pengurus dan pengembang+keamanan (mgkn di youtube masih ada videonya)
swimming pool, bagus kalo udah dikuras

dan syarat awal pengembang dulu, yang boleh mengambil itu yang tidak punya mobil
but somehow....sekarang banyak mobil
dan entah sejak kapan jadi apartemen latumenten

mungkin karena jadi banyak yang punya mobil makanya peraturannya pun jadi mendukung yang punya mobil

itu harga 400 juta harga sekarang ya kk?
waktu dulu ngambil belum nyampe segitu (JAUH di bawah itu)
itu aja kita ngambil dengan cicilan seumur hidup (lebay dikit ah)

dan kalo emang ada yang mampu beli segitu sih, gw juga pikir2 buat ngejual
soalnya yg ditawarkan 350juta aja kayanya belum ada kabar lakunya

BTW, masalah untuk saat ini sudah selesai dan (semoga) baik untuk kedua belah pihak

terima kasih buat saran semua anak2 IDWS disini

 

wohhh biar kaga rugi, parkirnya cara mobil dong.

jangan lurus, minimal miring atau melintang

atau intinya habisin space parkir seperti mobil, jadi punya motor serasa punya mobil..