1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Garam

Discussion in 'Fiction' started by Zealisa, Oct 28, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Zealisa Members

    Offline

    Joined:
    Oct 19, 2013
    Messages:
    8
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +3 / -0
    Hai gan.. heheh.. ane member baru disini.. mohon bimbinganya ya...
    Kalau ada yg salah mohon maklum lah.. namanya juga member baru...

    Ane coba2 bikin cerpen nih gan...
    Mohon kritik dan sarannya yah...

    “Garam... Asin... “
    “Hmm... Yah, garam memang asin.”
    “Kau tahu? Kedai ini mengingatkanku pada seseorang.”
    “Siapa?” tanya Rena keheranan.
    “Elisa...”
    “Elisa? Siapa dia?” Rena pun semakin keheranan.
    “Apa kau tahu darimana garam berasal?”
    “Dari laut lah, mau darimana lagi?” jawab Rena dengan entengnya, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak menyantap nasi goreng kesukaannya saat aku berkata “Lalu, darimana garam yang ada di laut itu berasal?”.

    “Aaaa... Hmm... Darimana ya? Memangnya darimana?” tanya Rena sambil memasang wajah polos.

    “Kamu tau darimana air laut itu berasal?”
    “Dari sungai.”
    “Dan darimana air sungai berasal?”
    “Hei, kau belum menjawab pertanyaanku.” Kata Rena dengan sedikit kesal. Kata-katanya dan wajahnya yang polos itu membuatku tersenyum kecil.

    “Air di muka bumi ini berasal dari dalam tanah. Air dari dalam tanah keluar melalui mata air sambil membawa material-material dari perut bumi, termasuk garam. Dari mata air kemudian air, garam beserta material lainnya mengalir dan membentuk sungai. Dan dari sungai akhirnya berakhir di laut. Karena tidak ada tempat untuk mengalir lagi dari laut, akhirnya garam-garam tadi berkumpul disana dan membuat air laut berasa asin.”

    Mendengar penjelasan panjangku Rena melongo, mengerutkan dahi, dan mulai bertanya lagi sebelum akhirnya melanjutkan menyantap makanannya. “Lalu, apa hubungannya dengan si Elisa-mu itu?”

    Pertanyaannya itu membuatku menunduk, tersenyum, lalu ku bersandar pada kursi tempatku duduk sambil menatap keatas dan menjawab pertanyaan Rena. “Kedai ini adalah tempat dimana Elisa menjelaskan padaku tentang asal-muasal garam.”

    “Hmm... begitu. Jadi, siapa sebenarnya Elisa? Apakah temanmu? Pacarmu? Apakah dia cantik? Dan satu lagi...” Rena berhenti sejenak untuk menelan makanan di mulutnya. “Cantik mana antara dia dan aku?”. Ah.. dasar si Rena. Pake suruh bandingin cantik mana segala. Dasar gadis sok imut.

    “Yaaahh... bisa dibilang dia itu pacarku. Atau lebih tepatnya mungkin mantan.”
    “Hah? Mantan? Memangnya apa yang membuat kalian berdua putus?”
    “Dia.. dia...”
    “Dia kenapa?”

    Ah.. sial. Entah kenapa kesedihan menyerangku. Tiba-tiba saja aku jadi ingin menangis. Membuat kepalaku secara otomatis menunduk. Kupejamkan mataku. Sekuat tenaga ku mencoba untuk tidak menangis dan menjawab pertanyaan Rena.

    “Dia sudah mati.”. Dan yeah... akhirnya aku berhasil menjawab pertanyaan itu tanpa air mata setetes pun. Namun.. tetap saja. Kesedihan masih menyelimuti hati ini.

    Seketika Rena menghentikan makannya. Dia menatapku dalam-dalam. Kemudian dia memegang tanganku yang sedari tadi ada diatas meja. Dan terasa kehangatan tangannya.

    “Arthur, aku turut berduka.” Aah.. Yeah.. Rena mengatakan itu dengan wajah yang ikut-ikutan sedih. Aah.. sial dasar kau Rena. Tak kusangka gadis konyol sepertimu mengatakan hal semacam itu. Apalagi dengan ekspresi wajah yang seperti itu. Digenggamnya tanganku. Dan semakin erat dia menggenggam semakin terasa kehangatannya. Aku bahkan tak percaya gadis di depanku ini adalah Rena.

    Aku pun terdiam. Rena terdiam. Kami berdua sama-sama terdiam. Terdengar suara sendok dan piring yang saling beradu. Suara pengamen di pintu masuk kedai yang tengah menyanyikan lagu yang tak kumengerti. Yah, belakangan ini memang sering ada pengamen yang menyanyikan lagu tak jelas. Entah dia itu gila atau memang tidak bisa menyanyi. Terdengar pula ocehan para pelanggan disekitarku. Bahkan juga suara salah seorang pelanggan yang berteriak marah-marah karena pesanannya belum juga jadi. Namun di tengah keramaian itu aku dan Rena sama-sama terdiam. Tak satupun dari kami mengeluarkan suara. Aku masih terdiam dengan kesedihanku. Dan entah kenapa, Rena si gadis konyol ini juga terdiam sambil menatap dalam padaku. Sampai pada akhirnya Rena menghentikan acara saling diam itu.

    “Ehmm.. hei Arthur.. Sudah jam sembilan, bagaimana kalau kita pulang? Lagipula aku juga sudah selesai kok dengan makanku. Ntar kalau terlalu malam aku bisa dimarahin sama ortu.” Yah.. akhirnya Rena kembali ke sifat konyolnya itu. Baguslah. Dia memang selalu tahu cara membuat aku tersenyum. Dan akhirnya kami berdua pun pulang hari itu.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ryrien MODERATOR

    Offline

    The Dark Lady

    Joined:
    Oct 4, 2011
    Messages:
    6,529
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,170 / -58
    Mohon bimbingannya juga kk :maaf:

    Anyway, saya udah baca :XD:

    Cerpen ini terinspirasi dari sini ya kk? Tapi kayaknya emang bukan sih :lalala:

    Hmm, ini belum selesai ya cerpennya kk? Atau udah? :bloon: Hubungan Rena dengan 'Aku' ini belum jelas sih. Sahabat, gebetan, atau pacar barunya? :bloon: Terus motivasi 'Aku' nyeritain Elisa ini buat apa? Nyari simpati gitu? :bloon: Emang yang ngajak makan di kedai itu siapa? :bloon:

    Ah, maaf ya kk kalau ada kata-kata yang kurang berkenan :maaf:

    Saya emang kalau baca flash-fict kayak gini biasanya salah paham kalau nggak dijelasin :kecewa:

    Lanjut kk :lalala:
     
    Last edited: Oct 28, 2013
  4. Zealisa Members

    Offline

    Joined:
    Oct 19, 2013
    Messages:
    8
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +3 / -0
    Aaahh... heheh.. hahah.. hihihi...

    rencana nya sih saya pengen bikin cerita yg panjang n bersambung gitu...
    tapi berhubung saya masih newbie jadi ya istilahnya 'nyicil' gitu....
    heheh... bukan-bukan... saya malah baru tau kalo ada cerita itu...

    seperti yg saya bilang diatas,, cerpen ini sebenernya pengen saya jadiin prolog... tapi karena masih belum ada ide buat cerita selanjutnya,, akhirnya jadiin cerpen aja...

    hubungan 'Aku' sama Rena itu yaa sahabat gitu...

    motivasi... hmm.. namanya juga sahabat,, curhat2 gitu lah... heheh....
     
  5. ryrien MODERATOR

    Offline

    The Dark Lady

    Joined:
    Oct 4, 2011
    Messages:
    6,529
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,170 / -58
    ^
    Oke oke ditunggu lanjutannya :cheers:
     
  6. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    hmm, aku udah baca.

    sebenarnya, agak salah sih teori asam garam itu, tapi yah, lewati aja.


    ceritanya menarik sih.

    perasaannya juga tersampaikan. tapi entah kenapa, dialognya agak nggak nyambung gitu, kyk ini:

    pertama, dia bicara ttg garam, trus dia mutusin gitu aja, dan bicara lagi ttg kedai. meskipun hubungannya dijelaskan diakhir, tapi dialognya kyk nggak lancar gt kyknya, menurut aku kk.

    tapi, ceritanya juga menyentuh sih.

    ----

    ini diambil dari pengalaman pribadi ya?

    kk ryrien penah mengalami tuh. :lol:
     
  7. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    ...
    eh? apa ini? aku baca cerita apa?

    Hhh... gini deh kalau niat berubah di tengah jalan. mau cerita apa juga jadi ga jelas. Buat dijadiin cerpen ini ga ada cerita yang berarti. Asal muasal garam...? ha? trus?*pasang muka datar*

    Tokohnya juga apa. Si "aku" ga ada penokohannya. Rena cuma dibilangin gadis konyol tanpa ada kelakuan dia yang nunjukin itu. Latarnya oke lah... jelas, kedai. Biarpun yang paling weak jelas alur/plotnya. Idenya mungkin ga jelek--well, saya ga tau sih, soalnya saya ga nangkep apa-apa dari cerpen ini--tapi eksekusinya terlalu lemah. Coba situ lanjutin lagi deh, atau edit lagi. Kalaupun tetep cerpen tapi lebih panjang.
     
    • Like Like x 1
  8. Zealisa Members

    Offline

    Joined:
    Oct 19, 2013
    Messages:
    8
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +3 / -0
    Aahh... akhirnya...
    Terima kasih atas kritikan tajam nya gan...
    Heheheh....

    jadi masalahnya ada di penokohan ya? Oke,, lain kali saya akan perbaiki untuk sebuah 'cerpen'...
    Tapi sebenernya alasan saya nggak menjelaskan tokoh2nya dengan jelas disini karena awalnya punya rencana buat bikin cerita yg cukup panjaaanggg..... (apa ya namanya? cerbung kah?)
    dan cerpen 'GARAM' ini pengen saya jadiin prolog nya,, nah ntar di cerita yg panjang itu ada penjelasan se jelas2nya tentang tokoh2 itu,, juga bagaimana si 'Aku' dan Rena bisa berada di 'Kedai' terebut...

    Heheheh.. tapi ingat itu masih 'rencana' ya,, jadi nggak tau juga nanti nya gimana....

    Okelah,, lain kali saya akan berusaha lebih giat lagi...
     
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Ngoceh di kedai, bgikumasih kek omongan random di warkop

    :Ngacir:
     
  10. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    Hmm, menurutku cerpen ini enak dibaca. Tititk.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.