1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Pertempuran Mars

Discussion in 'Fiction' started by masonred, Oct 21, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. masonred Members

    Offline

    Joined:
    Sep 25, 2013
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +2 / -0
    Sambutan Singkat:

    Sebelumnya ane dah buat cerita pendek yang berjudul stick keju. Sebagai pemula disini, ane juga mau nge-share cerita fiksi lainnya. Cerita fiksi yang ini, sebetulnya ane bingung mau kasih judul apa. Karena baru jadi bagian prolognya saja. Dan kelanjutannya (semoga!) akan ane sambung bab per bab.
    Sementara ini ane kasih judul "Pertempuran Mars" saja :oghero:. Genrenya sih fantasy sci-fi gitu.​

    Feedback:
    Jika berkenan, ane mohon masukkan saran dan kritikan yang membangun. Terutama jalur cerita dan ide-idenya :ogcute:

    PERTEMPURAN MARS​

    @maassson​
    Mars, tahun 2020 Masehi…

    Saat Matahari terbenam, bulan Phobos dan Deimos muncul hampir secara bersamaan dari sebelah barat langit Mars. Cahaya keduanya sangat lembut tapi cukup memberikan pencahayaan bagi bangsa Vesar untuk keluar dari goa-goa yang gelap. Bangsa Vesar adalah makhluk pribumi planet Mars. Bentuknya menyerupai manusia namun memiliki kulit berwarna hijau pucat, telinga yang runcing, matanya hitam bulat, memiliki hidung yang mancung, mulut lebar dengan gigi taring yang merata, jari-jari tangan dan kaki yang hanya berjumlah empat namun sangat kuat, dan terutama memiliki tinggi badan rata-rata sepanjang empat meter. Bangsa Vesar hanya muncul dimalam hari, sinar matahari bisa membutakan mata mereka.

    Saat ini, bangsa Vesar dipimpin oleh seorang raja tua yang bernama Dunai. Meskipun sudah tidak muda lagi, raja Dunai masih memiliki kekuatan dan kewibawaan yang tidak dapat tertandingi oleh siapapun. Sebuah gelar Alzamor pun disematkan kepadanya. Gelar yang berarti “paling ditakuti” ini didapatkan ketika Dunai yang masih berusia muda berhasil membunuh Gazoar—makhluk ganas dari planet Mars yang menyerupai beruang raksasa namun bertangan empat dan berjalan dengan dua kaki.

    Dan sekarang, raja Dunai yang sedang duduk disinggasana didalam goa istananya terkejut melihat serombongan prajurit dan panglima yang datang dengan tergesa-gesa.

    “Kenapa kamu terlihat panik, panglima?” tanya raja Dunai yang kemudian berdiri dari singgasananya.

    “Raja, aku melihat sebuah benda bersinar dari langit jatuh menuju arah Cydoneia!” seru sang panglima.

    “Kenapa dengan benda langit itu? Bukankah kita sering kedatangan benda langit yang bentuknya aneh-aneh. Dan setelah kita selediki, ternyata benda-benda yang turun dari langit itu hanya berjalan, berputar-putar lalu kemudian memeriksa bebatuan seperti biasa”, raja Dunai berbicara panjang lebar.

    “Tapi kali ini beda, raja! Ada sesuatu yang lain” jawab sang Panglima yang terlihat cemas.

    “Apa kamu yakin?” tanya raja Dunai setelah melihat kecemasan panglimanya.

    “Benar yang mulia! Bukan hanya aku saja yang melihat. Mereka juga menyaksikannya!” sang panglima lalu menunjuk keempat anak buahnya yang menganggukkan kepala tanda mengiyakan.

    “Kalau begitu, segera kita selidiki. Dan bawa senjatamu, panglima!” Raja Dunai memberi perintah.

    “Siap, Raja!” jawab sang Panglima dengan tegas.
    Tak berapa lama kemudian, raja Dunai dan beberapa pasukannya berjalan menuju Cydoneia—sebuah bangunan suci berbentuk piramid yang berisi harta-harta suci nenek moyang mereka.

    ***​

    Dari daerah Cydoneia, sebuah pesawat terbang luar angkasa berbentuk elips datar menyerupai ikan pari mendarat dengan susah payah. Dibawah pesawat tersebut, terdapat sebuah cekungan tanah bekas pendaratan yang mengeluarkan kepulan asap putih.

    “Kapten Hadhog, pendaratan kita berhasil!” seru salah satu kru pesawat.

    “Hampir saja kita…”, kapten Hadhog diam sebentar. Jantungnya terasa masih berdetak keras. Pikirannya masih teringat akan maut yang telah menyapa mereka dengan jarak dekat. “Untung saja kita bisa selamat. Badai meteor tadi benar-benar membahayakan”, sambung kapten sambil menekan tombol-tombol komputer didepannya. “Coba kamu cek dimana kita sekarang?”

    “Kita sekarang berada diplanet Mars sesuai target sebelumnya. Namun posisi saat ini tidak diketahui, sebagian radar tampaknya rusak akibat hantaman beberapa meteor tadi”, jawab sang kru yang sibuk memperhatikan kaca depan pesawat. “Kapten, didepan itu tampaknya seperti Piramid?”

    “Piramid?” Kapten langsung memindai dengan sensor laser pesawatnya. “Iya betul!”

    “Berarti betul! Di Mars memang ada kehidupan!” sang kru terlihat takjub.

    “Ayo kita periksa! Jangan lupa siapkan kru-kru yang lain dan yang paling penting senjata!” Sang Kapten memberi perintah.

    Satu jam kemudian, pintu pesawat dibuka, sepuluh orang manusia dengan berpakaian luar angkasa serta helm pelindung keluar. Mereka berjalan menuju piramid yang besarnya hanya seperdelapan dari piramid Giza yang ada dibumi. Langkah kaki-kaki mereka ringan meskipun berpakaian yang dikenakan terlihat berat. Gravitasi Mars lebih ringan daripada Bumi.

    “Kapten, apakah udara disini bersahabat dengan paru-paru kita?” tanya seorang kru yang penasaran disela-sela perjalanan.

    “Tadi pada awal ketika mendarat, komputer induk memberikan data bahwa terdapat kandungan oksigen namun tipis seperti ketika berada dipegunungan. Lebih baik kita tetap mengenakan helm pelindung ini. Radiasi dan polutan masih sangat asing” jawab kapten dengan bijak. “Aku rasa disitu letak pintu masuknya!” seru sang kapten kemudian sambil menunjuk sebuah lubang.

    “Hati-hati, mungkin saja terdapat jebakan” salah seorang kru memberikan peringatan.
    Tak lama kemudian, kesepuluh manusia tersebut akhirnya berhasil masuk kedalam piramid. Sesuai dugaan, keadaan dalam piramid benar-benar gelap. Namun lampu-lampu yang terdapat diatas helm pelindung mampu memberikan sinar yang cukup terang. Semua bagian dalam piramid akhirnya terlihat dan dapat diamati. Dibagian dinding kanan dan kirinya terdapat ukiran-ukiran tulisan yang tidak dimengerti. Bentuk tulisan-tulisan tersebut berpaku-paku menyerupai tulisan bangsa babylonia kuno.

    Setelah berjalan bebepara puluh meter, langkah mereka terhenti pada sebuah ruangan yang dipenuhi dengan benda-benda berbentuk bola.

    “Apa ini?” Tanya seorang kru ketika menemukan sebuah benda berbentuk bulat pada suatu ruangan.

    “Sepertinya emas!” jawab kru yang lain.

    “Iya emas!” kru yang lain ikut menjawab.
    Begitu mendengar kata-kata emas, beberapa kru lainnya lari berhamburan kesekeliling ruangan.

    “Di Mars terdapat emas? Sungguh diluar nalar” ucap sang Kapten sambil memindai sampel yang diyakini emas tersebut dengan alat sensor dilengannya. Dan ternyata memang betul itu adalah emas.

    “Kapten, ada sebuah pintu lagi” salah seorang kru menemukan jalan tersembunyi.
    Kapten dan beberapa kru lain kemudian bergegas memasuki ruangan tersebut. Dari sana terdapat sebuah batu-batu yang terlihat seperti logam.

    “Astaga ini kan, unobtanium! Logam yang bisa menjadi sumber energi dengan daya seratus kali lipat dari nuklir namun lebih aman dan nyaris tidak berbahaya!” seru salah seorang kru setelah memindai batu tersebut.

    “Aku rasa ini adalah penemuan besar. Mars kaya akan emas dan unobtanium. Segera laporkan ke stasiun Bumi!” seru sang Kapten yang terlihat sumringah. “Segera bawa sampel ini ke pesawat!”
    Setelah puas menjelajah. Kesepuluh manusia tersebut keluar dari piramid. Begitu diluar, sekumpulan makhluk tinggi hijau menyeramkan muncul didepan mereka.

    ***​

    “Raja, makhluk itu mengambil harta nenek moyang kita!” seru sang panglima.

    “Kembalikan harta-harta kami!” Raja Dunai berteriak kencang. Tapi kesepuluh makhluk didepan mereka tersebut tetap diam, tak bergeming. “Cepat kembalikan atau kami akan membunuh kalian!”
    Begitu raja Dunai berteriak, panglima dan pasukan yang berada dibelakang segera bersiap-siap menyerang. Senjata pedang, tombak, dan anak panah sudah keluar dari sarungnya masing-masing.

    ***​

    “Kapten, apa yang mereka teriakkan?” Tanya seorang kru yang terlihat ketakutan terhadap makhluk didepan mereka.

    “Sepertinya mereka ingin menyerang kita. Keluarkan semua senjata. Waspada!” Kapten Hadhog memberi perintah.

    Kini bangsa Vesar dan bangsa Manusia yang sama-sama asing bertemu dan berhadapan. Namun bukan sikap persahabatan yang ada, melainkan untuk saling menyerang. Senjata bangsa Vesar yang masih sangat tradisional berhadapan dengan senjata-senjata laser modern milik manusia.

    Tak berapa lama kemudian, panah-panah dilepaskan oleh pasukan raja Dunai. Kapten Hadhog yang melihat puluhan anak panah diudara, kemudian memerintahkan untuk segera mundur. Kapten dan para kru bersembunyi disebuah bukit bebatuan.

    Begitu suasana terkendali, Kapten Hadhog dan para kru bangkit dari tempat persembunyian.
    “Target kita adalah agar kembali kepesawat kemudian kembali kebumi!” Kapten Hadhog segera memberikan arahan.

    Para kru pun bersiap-siap menembakkan senjata yang kini sudah digenggam kuat. Mereka hanya butuh satu perintah dari kapten Hadhog. Tak butuh waktu lama, akhirnya kapten Hadhog memberikan perintah serangan. “TEMBAK!” teriak Kapten Hadhog.

    “Duarrr!” terdengar suara ledakkan. Beberapa prajurit raja Dunai hancur terkena laser.

    “Rasakan senjata ini, makhluk-makhluk sialan!” teriak salah satu kru kapten Hadhog.

    “Mati kau… MATI!” teriak kru yang lain.

    Senjata milik manusia benar-benar mematikan. Pasukan-pasukan raja Dunai hancur berantakkan.

    “Raja, apa yang harus kita lakukan?” tanya panglima yang gusar.

    “Kita balas dengan lemparan tombak!” jawab raja Dunai memberi perintah.
    Pasukan raja Dunai akhirnya melempar tombak yang mereka miliki. Berkali-kali percobaan, akhirnya ada satu tombak yang berhasil menembus salah satu musuh didepannya.

    “AKU TERKENA SERANGAN!” Kapten berteriak sambil menahan kesakitan didadanya. Tombak itu berhasil menembus pakaian luar angkasanya.

    Kru-kru yang lain segera berusaha membantu kapten yang terluka. Raja Dunai melihat kelemahan musuhnya yang sedang lengah. Tidak ingin membuang peluang, raja Dunai lalu memberi perintah untuk menyerang langsung dengan pedang.

    “SERANG!” teriak raja Dunai sambil mengancungkan pedang panjangnya.

    Pasukan raja Dunai yang berada dibelakang kemudian lari berteriak menyerang. “Roarrrr!”
    Para kru panik, serangan langsung yang membabi buta dari raja Dunai dan pasukannya membuat beberapa kru yang tewas.

    “Cepat kalian pergi, bawa contoh benda ini ke bumi! Tinggalkan saja aku!” Kapten Hadhog memberi perintah ke beberapa kru lain yang selamat. Para kru dengan terpaksa meninggalkan kapten Hadhog dengan kondisi terbaring lemah ditanah.

    Tiga kru berhasil masuk kedalam pesawat. Sementara beberapa kru lain tertinggal karena mendapat luka serangan.

    Tanpa ampun, pasukan raja Dunai lalu membantai sisa-sisa kru yang tertinggal. Termasuk kapten Hadhog yang akhirnya tewas.

    “Jangan sampai benda itu terbang!” seru raja Dunai.
    Beberapa pasukan raja Dunai kemudian berlari mendekati pesawat yang sudah mengeluarkan suara berdesing.

    “Bluzzz!” pesawat tersebut tiba-tiba mengeluarkan api kebiruan dari bagian belakangnya kemudian terbang ke atas. Dalam hitungan menit, akhirnya pesawat tersebut menghilang didalam kegelapan langit mars.

    Raja Dunai terhenyak melihat jumlah pasukannya yang tersisa hanya tinggal sedikit. Makhluk asing yang baru ditemuinya bukan sembarang makhluk. Makhluk itu benar-benar menghancurkan.

    “Aku yakin mereka akan kembali lagi” ucap Dunai dalam hati.

    ***​
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Feb 25, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,819
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    wah sci-fi fantasy :matabelo:

    hmm ini ga dijeasin ya settingnya di taun berapa? tapi kemungkinan besar ini dari masa depan :lalala:
    imo, penjelasan bangs Dunainya masih kurang jelas kk :iii: awalnya aku kira bangsa dunai ini bangsa yang cuma nyerang dengan cakar ato taring, ternyata udah memiliki kebudayaan yang maju juga ya :hmm:
    belum jelas juga sih prota ama anta yang mana :???: jadi komen berikutnya menyusul belakangan deh. saran aku sih rangkaian kalimat ama deskripsi gali lebih dalam lagi kak :lalala:

    lanjut yaa :peace:
     
  4. masonred Members

    Offline

    Joined:
    Sep 25, 2013
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +2 / -0
    Sudah berbulan-bulan saya baru bisa update tulisan ini. Selain kesibukan bekerja, ide yang buntu juga membuat saya kebingungan melanjutkan cerita ini. Untuk cerita selanjutnya sedang dalam penggodokkan. maklum saya berusaha membuat konflik yang masuk akal. Dan pastinya, tokoh antagonis dan protagonisnya akan lebih jelas. trims buat masukkannya.

    *Oh iya, untuk teman-teman yang jago gambar. mungkin bisa ngebantu buat ilustrasi pertempuran atau tokoh bangsa Vesar. Karya dari kalian bisa diposting di thread ini. Tentunya saya sangat menghargai karya dari kalian semua. :)
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.