Cerpen Stick Keju

Ini hanya keju, yang diolah menjadi stick kemudian dimakan oleh Melysa. Sebuah cerita tentang Melysa, ketika dia masih menyukai stick keju.

Spoiler: Stick Keju

Stick Keju​

Penulis: @maassson​

ANI: “RUL, kamu masih berhubungan dengan dia?”
Amar: “Iya Rul? Apa kamu masih dekat dengan dia?”
Jannah: “Kamu kok mau dengan dia sih?”
Herul: “Dia… dia..? Maksud kamu Melysa? Iya aku masih dengan dia!”
Ani: “Rul, kamu gak sadar siapa dia?”
Jannah: “Iya Rul, sadar.. Kamu itu bisa mendapatkan yang lebih baik selain dia!”
Herul: “Aku dengan Melysa tidak ada masalah kok! Kami baik-baik saja, begitu dan selamanya!”
Amar: “Kamu yakin! Sudahlah, selesaikan saja hubungan kalian berdua. Kalian itu tidak bakal bisa bersatu!”
Herul: “Kamu salah! Kalian semua Salah! Aku dengan Melysa pasti bisa bersama, aku yakin itu!”
Sebuah nada panggilan masuk menghentikan perdebatan empat orang sahabat itu.

Melysa: “Sayang, kamu dimana?”
Herul: “Aku lagi dikafe nih, makan siang …” (Sambil melangkah pergi menjauh dari ketiga sahabatnya)
Melysa: “Oo… sama siapa?”
Herul: “Sama Ani, Jannah dan Amar …”
Melysa: “Mereka bertiga?”
Herul: “Iya cinta …”
Melysa: “Pasti mereka membicarakan aku! Iya kan?!”
Herul: “Tidak usah kamu pikirkan cintakuu …”
Melysa: “Kenapa mereka selalu membenci kita. Aku tidak pernah merasa berbuat salah kepada mereka!”
Herul: “Sudahlah cintaa, jangan dijadikan beban dirimu …”
Melysa: “Tapi aku merasa sedih, kalau kamu harus terus dipersalahkan karena aku …”
Herul: “Cintakuu, kan sudah dibilang, gak usah dipikirkan …”
Melysa: “Tapi aku sedih, sayang …”
Herul: “Sudahlah, pikirkan saja hari esok saja cinta! Kita bakal puas menikmati semuanya!
Melysa: “Baiklah sayangku, kamu jangan lupa makan yang banyak ya!”
Herul: “Wah, entar aku jadi endut dong!”
Melysa: “Gakpapa, yang penting kamu bahagia, gendut itu nomer kesekian…”
Herul: “Kamu juga cintaa, jangan lupa jaga kesehatan yaa! Jangan terlalu sering nyemil stik keju tuh!”
Melysa: “Ah, kok kamu tahu sih!” (Sambil memandang satu toples stick keju dengan isi yang tersisa separuh)
Herul: “Haha..haha … Iyalah, kamu kan cintaku!”
Melysa: “Huh, kalau gombal paling bisa deh!”
Herul: “Ya sudah, aku mau selesaikan makananku dulu ya!”
Melysa: “Iya sayangku, aku sayang kamu, selalu!”
Herul: “Iyaa.. da..daa..”
Melysa: “daa.. sayang…”
Herul akhirnya kembali ketempat duduknya, dilihatnya wajah ketiga sahabatnya sudah cemberut semua.

Herul sadar hubungan dia dengan Melysa mendapat pertentangan dari sahabat-sahabatnya. Bahkan bukan hanya sahabatnya saja yang menentang, tetapi orang tuanya pun ikut tidak merestui. Selain masalah suku, hal yang lebih prinsip pun menjadi halangan mereka. Herul beragama muslim sedangkan Melysa adalah nasrani. Tapi bagi Herul dan Meylsa, hal itu tidak mereka perdulikan lagi. Mereka menemukan kesamaan dari perbedaan itu, yaitu cinta!. Cintalah yang membuat mereka yakin, cintalah yang membuat mereka kuat. Hingga sampai saat …

***​

PS. tidak maksud untuk menyinggung siapapun. Hanya untuk sekedar dibaca saja.