1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Tak Lebih Berharga Dari Sekedar Kaos Kaki

Discussion in 'Fiction' started by ullichun, Sep 27, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. ullichun M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 21, 2012
    Messages:
    531
    Trophy Points:
    137
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +4,359 / -0
    Ini dibuat waktu lagi galo to the max,


    Suasana yang begitu sunyi, jangkring dan nyamuk-nyamuk yang biasanya sudah berdendang saja tak bersuara sama sekali. Ingin rasanya aku ramaikan suasana, tapi apa daya, aku masih tak memiliki tenaga untuk menghibur diriku sendiri.

    “Kenapa aku masih seperti ini?” Pertanyaan yang sama yang selalu kutanyakan pada diriku sendiri setiap hari. Sudah 3 minggu berlalu, aku masih saja tetap begini, tak ada semangat, senyum, bahkan . . . seperti orang yang sedang sekarat saja.

    “hahahaha”
    Aku ditertawakan oleh jiwaku.
    “Memalukan sekali dirimu” ejeknya
    “Memalukan? Apa maksudmu?” Tanya jiwaku yang lainnya.
    “Kau telah dicampakkan, tapi kau masih tetap seperti ini. Lihat saja bekas pacarmu itu, dia sudah berkeliaran dengan wanita lain. Bodoh sekali kau meratapi yang tak pantas kau ratapi”
    “Ah, berkatalah sesuka hatimu, toh, kau juga merasakan apa yang aku rasakan, tak usahlah kau congkak seperti itu!”
    “Karena itu, karena itu! Aku tak ingin merasakan hal yang sama seperti ini, berhentilah meratap, berhentilah menjadi seorang bodoh yang mau saja berlarut dalam gelapmu demi seseorang yang menganggapmu tak berharga, kau itu SAMPAH untuknya.”
    “Tak usah kau berkata kasar seperti itu!”
    “Kasar? HAH?! Aku berkata seperti ini saja kau tak akan mendengarkanku, kau malah asik meneteskan air mata yang tak pantas kau teteskan.”
    “Biarlah aku seperti ini! Biar kunikmati sakit yang sedang kurasakan sampai aku tak punya rasa sakit lagi dalam diri ini.”
    “Apa akal sehatmu sudah tak berjalan dengan semestinya?”


    Hening…..

    “ Kenapa kau malah diam?!”
    “Aku tau, aku tau, tak pantas aku seperti ini, tapi aku hanya tak ingin meninggalkan kenangan manis itu.”
    “Kenangan manis? Kau letakkan dimana akal sehatmu? Benar-benar sudah tak ada kesadaran dalam dirimu! Kau dicampakkan dan kau dibohongi, kau itu tak lebih berharga dari sekedar kaos kaki bolong yang baunya sudah busuk!”

    Diam, tak ada jawaban…..

    “Aku mohon.........kembalikan cahayamu itu, aku sudah tak tahan lama-lama seperti ini! Aku tak tahan menjadi pecundang sepertimu!”

    Kalimat itu seperti sambaran kilat yang menyambar langsung kehatiku, SAKIT.

    “Dapatkah kau beri waktu aku?”
    “untuk apa?”
    “Untuk meratapi sekali lagi, hanya sekali, setelah itu aku janji, aku tak akan pernah meratapi lagi dan aku akan menguburnya dalam kotak hati yang paling dalam…… “
     
    • Like Like x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.