1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Mild Schizo Attack

Discussion in 'Fiction' started by om3gakais3r, Jul 28, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    ~_~


    Sekali lagi, aku membuka halaman facebooknya. Berharap dia meng-update statusnya atau melakukan sesuatu, setidaknya menunjukkan kalau dirinya masih ada, hidup, terbangun, sadar. Tapi, sebenarnya itu tidak perlu. Toh dia sering online, terlihat di chatbox.

    "Nina Anjarwati", sekali lagi aku baca nama di halaman facebook-nya itu. Hanya membaca namanya, itu bisa membuat jantungku berdebar kencang. Tidak baik untuk kesehatan gumamku setiap kali aku membacanya. Hanya saja tak ada kapoknya, aku selalu membacanya lagi dan lagi. Suatu saat nanti mungkin akan mati karena serangan jantung lanjutku.

    Setelah membaca beberapa status yang dia pasang, aku sadari bahwa "Kemal Ahad", namaku hampir tidak muncul sama sekali. Entah itu sebagai post di wall-nya atau sekedar komentar atau like.

    Setelah menghela napas panjang, aku kembali mengingat wajah Nina: ekspresinya terakhir kali aku lihat, senyumnya yang setengah terpaksa. Tidak lama aku hanya termenung di depan laptop tanpa melakukan apapun, duduk seperti orang bego'.

    Entah apa yang memulai, dia selalu hadir di sampingku ketika aku mengingat Nina. Dia yang membuatku gemetar dalam kekaguman, ketakutan, kebahagiaan, kegelisahan... Ingin rasanya aku katakan padanya "Aku sudah berhenti" namun dia hanya tertawa kecil dan menjawab "Kau tidak bisa berhenti, selama aku ada di sini: dalam dirimu."

    Dialah makhluk yang aku kira telah punah, sirna dari dalam diriku. Aku panggil dia Chanta.

    "Bukankah kau sudah musnah tiga tahun lalu?" Tanyaku.

    "Kau tidak bisa musnahkan apa yang sudah menjadi bagian dari dirimu, bukan? Aku adalah kamu, Kemal yang sedang kasmaran. Itulah aku." Jawabnya sambil bermain-main dengan rambut galingku.

    "Dan aku kira aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi" Jawabku padanya.

    "PFFFT! Hahahaha! Kau? Tidak akan pernah lagi jatuh cinta? Ayo jelaskan padaku kenapa?" Tawanya sambil memukul-mukul layar laptopku.

    Aku berusaha menghentikannya, takut laptopku rusak... tapi bukankah dia tidak nyata?

    "Tiga tahun lalu, aku hancur karena mencintai seseorang.... kita hancur karena mencintai seseorang yang salah... bukan, hancur karena kelemahan sendiri. Suka sama si nona itu tapi nggak berusaha sama sekali." Jawabku.

    "Ah, Janna? Tapi itu bukan alasanmu hancur, bukan? Kau hancur karena inferiority complex. Kau tidak mencintai Janna sama sekali! Buktinya; aku tak pernah muncul ketika dia di sekitarmu. Kau hanya ingin menyaingi Derry, orang yang kau anggap Dewa. Seorang yang kau anggap Boss dalam game RPG, seseorang yang kau anggap harus kau kalahkan agar bisa maju. Tapi pada akhirnya gagal. Dan mendapatkan Janna hanyalah satu cara untuk mengalahkan Derry. Hah! Itu bukan alasan!" Chanta melipat tangannya, membentakku dengan suaranya yang melengking.

    "Ahaha. Tak ada gunanya ya, berbohong pada bagian dari diriku sendiri." Gerutuku.

    "Lalu, kau mau berdalih lagi? Kau mencintai Ilda? Yola? Lalu kau mau bilang gagal di keduanya? Bahkan kau tidak berusaha, tidak ada perasaan apa-apa yang menyerupai cinta di hadapan mereka. Bagaimana bisa dibilang itu alasannya?!"

    "...Ayu..." Jawabku ragu.

    "Ah, kalau Ayu... mungkin mendekati. Tapi, bukankah itu hanya kekecawaan kecil? Kau mencintai Ayu dan menyayangi Erlangga seperti saudaramu sendiri, bukan? Ketika mereka bersama, kau bahagia. Ketika mereka berpisah, kau kecewa. Semudah itu, tapi itu bukan alasanmu untuk menganggap aku lenyap."

    "Entahlah..." Aku menggaruk kepalaku sambil bingung dan membiarkan tatapan Chanta membuatku sedikit merinding.

    Aku kembali membuka facebook, melihat update kawan-kawan.

    "Apa mungkin karena Herman?" Seseorang dengan nada sangat rendah terdengar dari sebelah kananku.

    Dia, makhluk yang muncul dalam ketenanganku. Pemberi semangat dalam kelam dan yang menarikku dari jurang kelam kegalauan. Aku panggil dia Akira.

    "Wah, Herman? Maksudnya Elga... bukannya itu sudah enam tahun... nggak mungkin." Kata Chanta sambil membanting joypad ke atas meja.

    Akira hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum.

    "Whoah... jangan tinggalin aku dong. Ada acara apa ini, persona Kemal ngumpul... jarang-jarangnya." Seseorang muncul dari belakangku. Dia adalah Alpha, satu lagi makhluk yang muncul dalam kondisi tertentuku. Hanya saja, aku tidak tahu dia muncul dalam keadaan apa.

    "Nggak tau, gara-gara keracunan knalpot tadi siang kali." Jawabku.

    "Atau karena kangen sama Nina." Bantah Akira.

    Aku tidak bisa melawan kata-kata Akira itu karena mungkin memang benar itu yang sedang terjadi.

    "SMS, dong... Apa susahnya sih?" Alpha segera mengambil Handphone-ku yang tergeletak di lantai.

    "Nih." Lanjutnya sambil menyodorkan handphone itu ke pipiku.

    "E-emm.... nggak." Jawabku cepat.

    "Mau SMS apa, lagian? Kalau nge-sms ga jelas, nanti dikira aneh." Jawab Chanta.

    "Ya, apa kabar gitu... Sekedar salam gitu... nggak sulit, kan?" Alpha merebut laptopku, memasang status dengan bahasa inggris Gotta take whatever the chances I got.

    "Nggak akan kayak gini kalau kamu sepenuh hati. Dari awal, udah aku kasih tau... ini kesempatan besar buat berubah." Dengan logat medhok jawanya, Akira merebut handphone dari tangan Alpha. Mengetik pesan pendek lalu mengirimkannya ke nomor yang bernama "Nina"

    "Basa-basi dikit, nggak apa-apa. Yang penting ada pembicaraan. Walau aku nggak yakin bakal dibalas langsung. Paling besok pagi atau lebih lama. Yang penting terobati, iya nggak?" Lanjut Akira.

    Aku mengecek sentbox-ku, satu pesan terbaru bertuliskan "Assalamu'alaikum. Sumimasen sms malem2 gini. Kalau boleh nanya, udah ngecek nilai lagi? udah semuanya keluar belum?"

    Agak geli juga dengan menggunakan tiga bahasa sekaligus dalam satu sms. Tapi yang menjadi masalah adalah laporan terkirim tak kunjung datang, membuatku sedikit was-was.

    "Lagipula, apa sih alasannya kamu suka sama dia?" Tanya Alpha dari mulut mungilnya.

    "Kamu nggak bisa liat? Rupaku sekarang menyerupai siapa?" Bentak Chanta.

    "Emm. kau mengambil bentuk Cintari, cinta pertama Kemal waktu masih SD, kan?" Jawab Akira.

    "...ah.... jadi itu alasannya." Pada akhirnya aku sadar.

    Tatapan yang sama, bentuk mulut dan pipi yang sama. Jadi itukah yang membuatku tertarik pada Nina. Jadi merasa bersalah menggunakan dia sebagai pengganti orang yang sudah tidak mungkin aku temui lagi.

    "Pengganti, ya... jangan anggap pengganti. Kamu cinta dia karena fisik... OK, nggak apa-apa. Tapi aku juga ngeliat kualitas di pribadi dia." Kata Akira.

    "Sayangnya, di sini yang suka sama dia cuma Chanta sama Kemal aja... mungkin itu yang bikin seret di usahanya... hahaha." Alpha menertawaiku, lalu dijitak oleh Akira.

    "Bukan tempatku untuk menolak, tapi apapun keputusanmu... itulah keputusanku juga, Kemal. " Akira bersandar pada punggungku.

    "Hey! Chanta, lagi apa kamu?" Bentak Alpha yang masih mengelus kepalanya sendiri yang sakit.

    "Hmm? Nulis."

    "Nulis apa? Jangan-jangan pembicaraan ini ya?"

    "Iya, haha. Coba dipost di mana gitu. Pengen tau reaksi orang. Hahaha." Katanya, dilanjutkan cekikikan dengan nada tinggi.

    "Ah, Kemal mulai sadar..." Akira segera menarik Alpha menjauh dariku.

    "Sampai ketemu lagi." Katanya sambil sedikit demi sedikit berubah menjadi transparan dan akhirnya menghilang.

    _______________________________

    Aku tersadar, terbangun dari tidur yang sama sekali tidak nyaman; di depan laptop.

    Setelah mengecek laptop dan handphone, aku merinding. Mendapati apa yang dilakukan Akira, Chanta dan Alpha memang ada.
     
    • Like Like x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    j-jadi itu maksudnya status yang situ bikin?!:matabelo\(padahal ga tau menau).

    beberapa hari kemaren juga baca cerpen yang isinya perdebatan internal makhluk-makhluk aneh di dalam kepala dengan diri sendiri.
    di sini... sayang agak kurang keliatan perbedaan personality itu makhluk imajinernya. Apa beda Chanta sama Akira sama Alpha? Saya ga bisa ngeliatnya. >_<

    and kalimat di awal agak kurang ngalir IMO.

    yah... keseluruhan ceritanya sih menarik. simpel juga. dan membumi.:lol: semua orang yang pernah naksir seseorang pasti tau rasanya ngestalk fb crush, niat ngirim sms yang pas tinggal mencet send aja lamanya minta ampun, bikin stat galau, dst:ngacir:
     
  4. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :takut:

    3 mahluk itu ngepos cerita e sendiri di indowebster :ngacir:

    -----

    entah kenapa di awal gw merasa si kemal itu ada ternyata di akhiri twist kalau si kemal itu dah tidur

    jadi adegan awal itu mimpi kemal, sampe dia bisa berinteraksi sama si chanta(ngalangi2 sambil debat)... mimpi tapi nyata galu itu nyata :bingung:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.