1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Kwang So Feeling's (Series)

Discussion in 'Fiction' started by debysita, Jun 14, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    Kwang So's Feelings (Series)

    Terimakasih sebelumnya jika anda membacanya...

    Note:

    Mungkin cerita ini masih kurang berkenan di hati anda...

    Walau begitu, saya mengharapkan kritik dan saran anda...

    sepedih mungkin...please...


    Tittle : Kwang So’s Feelings

    Genre : romance, comedy, fantasi, fanfiction

    Length : Series (Part 1)

    Main Character : Kwang So, Uee

    Author : Debyysthein (debysita@live.com)

    [​IMG]


    “Ini adalah tugas suci. Jika aku harus menikahi orang bodoh itu. Aku akan menerimanya. Jika dengan aku menikahi orang bodoh itu, aku bisa menyelamatkan kerajaan ini. Aku tidak menyesal”



    Dahulu kala, ada suatu kerajaan yang dikutuk sehingga semua pria yang ada didalamnya menjadi sangat idiot dan bodoh. Asal mula kerajaan itu di kutuk adalaha karena Sang Raja “Dong Hwan” menolak putri tunggalnya yaitu “Uee” dinikahi oleh dewa Hujan “SukJin”

    Dewa Sukjin mengirimkan air hujan dengan racun kebodohan dan ketika pria-pria meminum air dari dewa tersebut, maka mereka akan berubah menjadi bodoh. Keluarga kerajaan memiliki air bersih simpanan mereka selama bertahun-tahun dan berhasil terbebas dari virus kebodohan. Tetapi karena semua laki-laki yang menjadi bodoh, pemerintahan menjadi kacau dan amburadul. Raja kebingungan dan tidak mengerti atas segala malapetaka yang menimpa kerajaannya.

    Hingga seorang pertapa datang kepada raja…

    “Apakah kau bisa mengatasi virus kebodohan ini ?”tanya raja Dong Hwan kepada pertapa itu.

    Joesonghamnida, Jeon Ah….Nama hamba adalah Kang Ge Ri, reinkarnasi dari kera sakti dan dapat melihat masa kini dan masa depan. Semua malapetaka ini karena dosa Yang Mulia…”

    “Oho!!! Berani-beraninya kau menyebut ini dosa yang Mulia !”

    “Tenanglah Jenderal Jongkook, aku ingin mendengar penjelasan pertapa ini, Wahai pertapa teruskan ucapanmu. Jangan ada satu katapun yang kau sembunyikan”

    Jenderal Jongkook kembali tenang dan memberi hormat pada Raja.

    Ye, Jeon Ah…Ini semua karena Yang mulia tidak menyerahkan Putri Uee kepada Dewa Hujan yaitu Sukjin Habaek”

    Boragu????”Raja berteriak. Raja menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah muram.

    “Anda jangan khawatir Yang Mulia, karena kebaikan hati yang mulia, Hamba yang hina ini tulus datang membantu mulia menyelesaikan masalah ini”

    “Katakan….apa yang harus saya lakukan…”

    “Nikahkanlah…Putri Tunggal Yang Mulia “Princess Uee” kepada salah satu orang bodoh yang suci dinegeri ini. Orang itu adalah reinkarnasi Jerapah yang suci….”

    Raja terhenyak.

    ‘Kubebaskan putriku dari orang yang aneh, kini ia harus terikat pada orang yang aneh. Apa kiranya dosaku dikehidupan yang lalu’ pikir sang Raja

    “Jangan main-main ! Putri Uee adalah orang terhormat. Darahnya berasal dari langit ! Keturunan Raja! Kau mau menyesatkannya dengan membuatnya menikahi keturunan Jerapah! Jerapah adalah makhluk paling lemah ! Langkahi dulu nyawaku sebelum kau membawa putri Uee !” teriak jenderal Jongkook kepada pertapa tersebut.

    “Siapa bilang, Jerapah adalah hewan yang derajatnya paling tinggi karena ia lebih tinggi dari semua hewan !”

    “Omong Kosong!”

    Jongkook mengarahkan pedangnya kearah pertapa tersebut.

    “Jenderal Jongkook ! Hentikan !”

    Putri Uee melesat masuk dalam ruang dewan kerajaan dan melindungi pertapa itu dengan tubuhnya. Jongkook terkejut. “Putri Uee…, maafkan hamba yang berdosa ini” Jongkook berlutut dihadapan Putri Uee…

    “Putri !!! Kenapa kau masuk keruangan ini? Ini bukan ruangan untuk wanita !” Hardik sang Raja.

    Abba Mama,Betulkah itu semua ???” Putri Uee bertanya dengan nada tinggi.

    “Yang Mulia menolak perjodohanku dengan Sukjin Habaek dan sekarang Ia marah . Karena itulah semua malapetaka ini terjadi. Betulkah Abba Mama ?”

    “Geum Jung Mama…tolong jaga perkataan yang Mulia”.Jongkook berusaha menenangkan Putri Uee, tetapi Putri Uee tidak bergeming.

    “Wajah Dewa Hujan sangat jelek, Aku pikir kau tak akan bahagia dengannya..”ujar Raja dengan sedih. Putri Uee terpaku.

    “Pertapa Suci, tidak adakah cara lain untuk menghapus semua malapetaka ini ?”

    “Ye, kureogessumnida, Gong Ju Mama…”

    Jeongmal, haruskah aku menikahi orang bodoh itu ?

    “Ye, Mama”

    Air mata Putri Uee tergenang.

    Eojjeol su eopgun, ., Abba mama, ini adalah tugas suci. Jika aku harus menikahi orang bodoh itu. Aku akan menerimanya. Jika dengan aku menikahi orang bodoh itu, aku bisa menyelamatkan kerajaan ini. Aku tidak menyesal.”

    Semua pejabat yang ada di dewan kerajaan tersebut berlutut menyembah Putri Uee dan berteriak

    “Geum jung Mama , Manse…Hidup Tuan Putri dan Panjang Umur!!!”

    “Yakinkah engkau, putriku ?”tanya Sang Raja lembut. Putri Uee mengangguk dengan tegas. Sang Raja bangga melihat keberanian putrinya.

    “Pertapa Ge Ri, dimanakah tempat orang bodoh itu tinggal ?”

    “Orang itu adalah takdir Tuan Putri. Hanya Tuan Putri yang tahu jawabannya…”

    “Abba Mama, janganlah kuatir padaku. Utuslah aku !”

    “Putri Uee, Saya tugaskan engkau dalam tugas suci menyelamatkan Kerajaan dengan menikahi keturunan Jerapah Suci demi membebaskan semua kutukan yang telah menimpa kerajaan. Aku sertakan Jenderal Jongkook kepadamu untuk melindungimu”

    Jongkook berlutut menerima perintah raja.

    Putri Uee mengusap air matanya. Tekadnya sudah bulat untuk menyelamatkan kerajaan. Saat itulah, petualangan Putri Uee dimulai…

    (bersambung ke part 2)

    Catatan:

    Berikut ini adalah istilah-istilah yang dipakai dalam cerita ini :

    Joesonghamnida : Maaf

    Jeon Ah : Yang mulia

    Boragu : Apa yang kau katakan ?

    Geum jung Mama : Yang Mulia Tuan Putri

    Eujjeol su eopgun : Tak ada pilihan lain

    Rencananya mau buat serial komedi…kok malah ceritanya kayak serius banget yah…​



    Tittle : Kwang So’s Feelings (adoption from Running Man Episode 137)
    Genre : romance, comedy, fantasi, historical, Fanfiction
    Length : Series (Part 2)
    Main Character : Kwang So, Uee
    Author : Debyysthein (debysita@live.com)

    [​IMG]

    Langkah Putri Uee terhenti. Dia tahu bahwa dirinya memang cantik tetapi ketika ia mendengar pujian tersebut dari pria bodoh itu, jantungnya bedebar kencang dan wajahnya menjadi merah

    Dahulu kala hiduplah seorang putri yang sangat cantik bernama putri Uee. Ia terpaksa harus menikahi pria keturunan jerapah yang bodoh karena ayahnya menolak pernikahannya dengan Dewa Hujan, Sukjin habaek...

    Telah satu bulan ia berkelana mengelilingi negeri antah berantah yang merupakan wilayah pemerintahan ayahnya atas saran dari pertapa suci Kang Ge Ri. Dalam perjalanannya , Puri Uee melihat beragam macam orang bodoh, gila dan tak tahu aturan. Negeri ini memang sangat kacau sejak kejadian ayahya “Raja Dong Hwan” yang menolak pinangan sang dewa hujan “Sukjin Habaek”

    “Namaku Ajudan Haha...Pelayan Dewa Sukjin yang setia dan akan menyampaikan pesannya pada kalian semua. Penyebab pemerintahan dan kebodohan dari seluruh laki-laki di negeri ini adalah karena ketidaktaatan Raja yang tidak menyerahkan putrinya kepada Sang Dewa Hujan yang agung.
    Wahai seluruh negeri !
    Terkutuklah tanahmu !
    Inilah hujan amarah dari sang dewa agung ...
    Dewa yang telah memberikan kesuburan untuk seluruh negerimu dari awal nenek moyangmu berada
    Inilah hasil dari pengkhianatan karena kau tak membalas kebaikannya dengan menyerahkan gadis persembahan yang ia inginkan.
    Wahai Raja bodoh ! Kacaulah negerimu dan pemerintahanmu.
    Laki-laki yang meminum air yang tercemar hujan ini niscaya tidak akan mengenal dirinya sendiri dan tidak akan ada laki-laki yang memiliki putrimu"
    Suara petir menggelegar dengan langit hitam.
    Dalam kegelapan langit tersebut terlihat orang berjubah hitam yang dikelilingi sinar berwarna kuning keemasan.Perlahan-lahan gema suara itu hilang diiringi dengan lenyapnya orang tersebut.
    Putri Uee melihat dari taman istana.
    Menyaksikan kejadian itu dengan takjub. Akukah persembahan itu yang telah membuat negeri ini terkena azab...? Pikir Putri Uee dengan wajah mengerut cemas.
    Putri Uee begegas berlari dari taman itu menuju istana kediaman raja.
    Ia mendengar teriakan dayangnya dari belakang dan iak menghiraukannya.
    Ia juga juga tak menggubris larangan dari para pengawal yang melarangnya menemui Raja. Ia langsung menuju ruang pertemuan dewan kerajaan, tempat dimana ayahnya biasa berada. Saat itu di depan matanya, pelayan setia ayahnya “Jenderal Jongkook”, menodongkan pedangnya pada seorang biksu. Tanpa ragu-ragu ia mendorongkan badannya kearah pedang tersebut untuk melindunginya.
    “Putri !Kenapa kau masuk keruangan ini? Ini bukan ruangan untuk wanita !” Hardik sang Raja.
    “Abba Mama, kouromsumika ???” Putri Uee bertanya dengan nada tinggi.
    Sang raja menatapnya dengan wajah muram.


    Ia masih mengingat wajah ayahnya saat itu. Saat ia meninggalkan istana. Begitu muram dan begitu sedih. Uee sesungguhnya sangat menyesali keputusan ayahnya yang menolak permintaan dewa untuk menjadikan dirinya persembahan. Ia tahu ayahnya berniat melindunginya. Akan tetapi, bukankah seorang raja adalah ayah dari rakyat ?

    Dirinya tidaklah penting. Ayahnya juga sudah mempunyai putra mahkota dan tugas seorang putri raja adalah hanya menikah dengan pria bangsawan kaya atau menjadi istri dari musuh negara sehingga kerajaan dapat diperluas. Sejak awal, cinta bukanlah hal yang penting !

    Mengapa abamama menolaknya ?

    Ini hanya akan menjadikan beban di pundaknya dan itu sungguh melelahkan.

    Jika karena dirinya, rakyat menjadi sengsara. Ia lebih baik mati.
    Memperbaiki kesalahan ayahnya adalah ambisinya saat ini yaitu dengan jalan menikahi pria keturunan jerapah itu !
    Akan tetapi, sebulan telah berlalu saat ia menjelajahi negeri ini. Kini, sang putri dilanda rasa gelisah. Ia belum menemui kejadian janggal yang menunjukkan keberadaan pria keturunan jerapah itu. Apakah pria itu betul-betul ada, ia tak tahu. Ramalan pertapa suci Kang Ge Ri-lah yang menuntunnya. Seiring dengan suara derap langkah kereta kuda yang dikendarainya, hati sang putri makin was-was diiringi dengan rasa bosan

    Ia menyingkap tirai kereta di jendela belakang penungging kuda. Ia melihat Jenderal Jongkook di sana. Orang yang semena-mena nan kejam yang bahkan berani membunuh seorang pertapa suci. Ia sebenarnya tidak ingin berbicara dengan orang yang duduk tegap diatas kuda itu, tetapi ia merasa sepi

    “Jenderal Jongkook...”.

    “Ye, Geum Jung Mama...”

    “Apakah kau belum melihat pertanda-pertanda aneh seperti yang desebutkan pertapa Ge Ri ?”

    “Belum Yang Mulia. Anda tidak usah kuatir, orang itu akan segera kita temukan”

    “Jenderal...”

    “Ye...Mama..”

    “Kalau calon suamiku bodoh, setidaknya ia tampan kan. Bagaimana menurutmu ?”

    “Jangan khawatir Tuan Putri, jika kutukan ini berakhir. Saya bisa membunuh orang itu untuk anda...”

    Putri Uee meringis ngeri. Putri Uee menatap sekitar dari balik tirainya. Hanya perempuan-perempuan saja yang terlihat. Seperti kota-kota yang lain, tempat ini juga terlihat sepi.

    “Air beracun itu tampaknya luar biasa. Pekerja-pekerja sawah dan pasar rakyat yang dulunya melimpah di desa ini sudah tak ada ”

    “Putri, anda harus hati-hati dan jangan meminum air yang bukan dari persediaan kita.”tegur Jenderal Jongkook mengingatkan.

    “Khawatirlah dengan dirimu sendiri Jenderal ! Hanya laki-laki yang terkena kutukan tersebut..”

    Kikkkkkk.....

    Jongkook mengenggam tali kekang kuda itu dengan erat karena kerasnya kudanya menukik dan berhenti mendadak. Putri Uee terhempas ke samping.

    “Apa itu ?!” Putri Uee bertanya seraya berteriak kaget.

    “Putri tenang saja, hanya pengganggu yang hampir menabrak kuda kita”

    “Hah ? Yang benar itu kuda yang hampir menabrak orang kan ?”Putri Uee menggerutu kesal.

    Ia bergegas turun dari kereta kudanya melihat orang hampir ditabrak oleh kudanya.

    “Arghhhh....Mianhae Noonaaa.....Mianhaee.....!!!!”

    Tampak seorang pemuda tinggi berbaring di tanah sambil menangis dan meraung. Putri Uee mendekati pemuda itu sementara disisi lain Jenderal Jongkook siap siaga dengan pedang ditangannya. Putri Uee memberi isyarat pada jongkook untuk mengembalikan kembali pedangnya.

    “Gwaenchanayo...”bisik putri Uee mengangkat tangannya pelan ke arah Jongkook.

    Tampak dari arah yang berbeda seorang gadis berlari kearah Putri Uee.
    “Ya...Kwangso –Ya!!!!kenapa kau berikan persediaan makanan kita pada anjing-anjing kampung itu ? “
    “Mianhae...Jihyo Nuna...Mianhae...huaa..hua...anjing-njing itu bekata kepadaku mereka kelaparan dan akan memakan Nuna jika aku tidak memberi makan mereka ”sambil menangis, Kwangso lalu berlindung dibalik punggung Putri Uee.

    “Emang aku percaya dengan ucapanmu ? Joesonghaeyo...Agashi...bisa anda minggir ? “. Wanita yang bernama Jihyo itu menatap tajam pada putri Uee.

    “Agashi...tolong saya...”kata pria tinggi itu sambil menangis kepadanya.

    “Ada masalah apa ini ? Kenapa kau mengejar orang yang lemah?”

    “Agashi, nuguseyo ? sepertinya anda bukan orang sini karena anda tidak tahu situasi didaerah ini. Eodieseo osyeoseoyo ?”

    “Hei Youja !!!! Berani-beraninya kau bicara tak sopan !Apakah kau sudah bosan hidup ?” suara jenderal Jongkook menggelegar. Ia mengarahkan pedangnya keleher Jihyo. Pria tinggi itu kemudian berlari memukul Jongkook.

    “Pergi-pergi...orang jahat...pergi...jangan ganggu Jihyo Nuna...Pergi !!!”Kwang So memukul Jongkook dan menarik-narik rambutnya. Jongkook mendorong Kwang Soo dengan keras hingga tersengat suara tumbukan yang keras dari tanah.

    “Rakyat jelata sialan !!!!”Jongkook menghunuskan pedangnya kearah Kwang So

    “Cukup !Hentikan !” teriak Putri Uee dan menatap tajam kearah Jongkook. “Ingat ini Jenderal, walau kau orang kepercayaan ayahku, aku tak peduli. Sekali lagi kau mengacungkan pedangmu keorang lain atau berkata tentang bunuh membunuh, kau sendiri yang akan aku bunuh.”
    Jongkook menelan air liurnya lalu berlutut kearah putri Uee. Jihyo dan Kwangso menangis ketakutan dan berpelukan.

    “Aigooo....Biarkan saja aku mati... a, jukgo sipda. Aku sudah lelah mengurusi adikku yang idiot ini. Hua...bunuh saja kami berdua...Bunuh saja kami...”teriak Jihyo.
    “Nuna....hua...hua...”

    “Ini semua karena kamu...karena kamu...”Jihyo memukul-mukul Kwang So.

    Ne, Nuna... jalmothaeseo, aku yang salah, aku bodoh, aku bodoh”. Plak, Plok,Plak, Plok. Kwangso menampar pipinya sendiri berulang kali.
    “Mama..harus kita apakan mereka?”bisik Jongkook kepada Putri Uee sambil melirik kedua rakyat jelata tersebut. Mereka menangis sambil menggulingkan badan ketanah seperti orang gila.

    Para rakyat sekitar mulai memperhatikan mereka. Putri Uee saat itu sadar bahwa keberadaan mereka akan membuat warga sekitar menjadi gempar dan pasti akan terjadi keributan yang lebih besar karena ia adalah keturunan raja dan kekuasaan raja kini dipertanyakan berbagai pihak karena bencana yang terjadi dinegeri mereka.

    “Seret mereka berdua...kita pergi ketempat yang lebih sepi dulu. Orang-orang tidak boleh tahu tentang kita.”.
    Dengan kekuatan luar biasa, Jongkook membopong kedua rakyat jelata yang malang itu ke dalam kereta dengan mengikat tangan dan kaki mereka.

    “Ya....pria gila ! Lepaskan kami !”

    “Beranilah bersuara, aku akan membunuh kalian berdua !”

    Dua bersaudara itu terdiam ketakutan kemudian perpelukan erat.

    “Jangan ancam mereka lagi, yang penting sekarang kita harus mencari tempat penginapan sementara”

    “Ye..”. Jongkook membungkuk sedikit kemudian ia menunggangi kudanya kembali.

    Mata wanita itu tampak sinis memandang putri Uee yang duduk dihadapanya.

    “Rupanya kau bosnya, sia-sia saja kau punya wajah cantik tapi berhati jahat”

    “Kami tidak bermaksud menyakitimu.”jawab Uee tenang.

    Gadis bernama Jihyo itu menatap sang putri dengan penuh kebencian.

    Kuda melaju menyusuri jalanan di sepanjang desa. Tak lama kemudian, tampak gubuk sepi di tepi jalan. Kereta kuda berhenti dan Jongkook mengecek kondisi gubuk tersebut.

    Ia kemudian berjalan kembali menuju kereta kuda dan membuka pintu belakangnya.

    “Geum Jung Mama, tempat ini kosong dan cocok untuk beristirahat sementara”.

    Putri Uee tersenyum dan perlahan keluar dari kereta tersebut. Putri Uee memutuskan untuk menginap ditempat itu. Rumah itu terbuat dari kayu dan sebagian sudah rapuh terkena rayap, tetapi setidaknya mereka mendapat tempat tinggal.

    Jongkook menyeret gadis dan laki-laki itu kemudian membopongnya. Gadis itu terus meronta-ronta dan laki-laki itu menggigit telinga Jongkook, tetapi hal itu tidak membuat Jongkook gentar, ia sama sekali tidak merasa kesakitan ataupun terganggu dengan amukan dua orang rakyat jelata yang seakan tidak tahu aturan dan tata krama tersebut.

    “Kalian akan lebih terluka jika kalian berontak..”ujar Putri Uee tegas.

    Kwang So menatap kearah Putri Uee dan menjulurkan lidahnya.

    “Motdwaetta, neo miweo juggesseo!”

    Putri Uee menghela nafas panjang. Ia merasa jengkel dengat sikap Kwang So yang seenaknya menuduhnya ia orang jahat. Putri Uee menatap Kwang So dari ujung kepala hingga ujung kaki.
    Ia kurus kerempeng sepeti kekurangan makan. Matanya sipit dan rambut ikalnya diikat tak beraturan. Dia sangat kotor dan cara bicaranya seperti anak-anak. Betul-betul idiot.

    Agashi, Jebal. Ya ampun pria besar ini ? Apa yang kau lakukan pada kami ?”

    Jongkook menyumpal mulut Jihyo dengan kain hasil robekan bajunya.

    “Geum Jung Mama, haruskah saya membunuh wanita ini ? Dia sangat berisik, kasar dan tak tahu aturan”. Mata Putri Uee menyipit memandang Jongkook.
    Sekali lagi kau mengacungkan pedangmu keorang lain atau berkata tentang bunuh membunuh, kau sendiri yang akan aku bunuh.
    Mengingat perkataan Putri Uee, Jongkook lalu terdiam seribu bahasa. Putri Uee lalu melepas sumpalan kain pada mulut Jihyo.
    “Geum Jung Mama ???? Kalian keluarga kerajaan ? Oh pantas, tidakkah cukup dengan bencana yang kami alami ? Sekarang kami harus mendapat siksaan dari keluarga kerajaan ? Tidak cukupkah adikku yang terkena kutukan ini ? Aigooo....Dewa langit...dewa bumi...”

    “Sumpal dia kembali !” seru Putri Uee yang tak tahan mendengar lengkingan Jihyo.

    “Ye, Mama..”

    “Mmm...Mmm...Syalan...Mmm...Kuyang jang...Mmm”
    (Terjemahan: Wa...wa...Sialan..wa...kurang ajar..wa...)

    Jihyo menangis tersedu-sedu. Kwang So juga ikut menangis dan menarik tangan kakaknya untuk menampar dirinya. Ia kemudian berlari-lari, berputar-putar dan berguling-guling ditanah. Jatuh, sujud, berdiri kemudian jatuh lagi. Tidak jelas apa yang dilakukannya. Putri Uee meletakkan telunjuknya didahinya. Ia mengeryitkan dahinya sedikit. Dirinya sudah direpotkan untuk mencari jodohnya dan sekarang ia harus bertemu dengan dua bersaudara yang aneh. Ia menghampiri Kwangso yang menangis tersedu-sedu.

    “Omma...omma..., Eodieseo ?”Kwangso meraung-raung sambil memeluk lututnya.
    Putri Uee duduk dihadapan Kwangso. “Omma, Shiposeo?”
    Kwangso mengangguk pelan.
    “Aku mengerti...aku juga merindukan istana.”
    Kwangso berhenti menangis dan ia menatap mata Putri Uee yang menyiratkan kesedihan yang dalam. Matanya mengeryit dan ada tetesan air sedikit mengalir.
    Putri Uee teringat akan istana. Ia teringat pada wajah ayahnya dan adiknya yaitu putra mahkota. Dia merindukan kamarnya yang penuh pendar-pendar lilin indah. Selimut sutera dan wewangian mawar. Kebun bunga diistana. Makanannya, minumannya. Yang ia tak mengerti adalah mengapa ia harus berada disamping pengawalnya, jenderal Jongkook yang bengis, dan dua orang bodoh bersaudara.
    Ia menghela nafas panjang dan menatap Kwangso dan begitu kagetnya ia karena wajah Kwang So begitu dekat dengan wajahnya.
    “Ya...apa yang kau lakukan..”putri Uee mudur perlahan tetapi Kwang So tetap konsisten mendekatinya.
    Dug...Dug...
    Putri Uee merasakan debaran pada jantungnya yang sama sekali ia tak mengerti. Kenapa jantungku berdebar kepada orang idiot ini. Ia berusaha menyangkal debaran jantung itu tapi ketika Kwang So semakin mendekat, debaran itu makin kencang dan membuatnya seakan berhenti bernapas.
    Ketika ia sadar pada apa yang terjadi, Kwangso mengusap air mata Putri Uee dan menjilatnya.
    “Ka..kauu....beraninya...”. Putri Uee mendorong Kwang So dengan keras sehingga terdengar suara dentuman yang sangat keras.
    Jenderal Jongkook kaget dan menghampiri Putri Uee. “Mama....Mama...”teriaknya berulang kali.
    “Haus...Haus...Air..Air..”rengek Kwang So dengan kakinya yang menendang-nendang udara. Putri Uee mengusap matanya yang sedikit berair. Kurom, tentu saja. Orang ini adalah orang idiot. Dia tidak peka pada perasaan wanita karena dia idiot. Wajah putri Uee terasa sangat panas.
    “Geum Jung Mama, Gwaenchanaseumnika ?”. Wajah Jenderal Jongkook menyiratkan kecemasan. Putri Uee lalu cepat-cepat berdiri. Ia berusaha menyembunyikan wajahnya dari Jenderal Jongkook demi menutupi rasa malunya.
    “Ya aku baik-baik saja. Aku akan beristirahat. Berikan orang ini air. Dia haus”
    “Yeppeun.. yeppeun....Cantik..cantik..”Kwangso berteriak-teriak kegirangan. Langkah Putri Uee terhenti. Dia tahu bahwa dirinya memang cantik tetapi ketika ia mendengar pujian tersebut dari pria bodoh itu, jantungnya berdebar dan wajahnya memerah. Putri Uee berbalik kembali menghadap Kwang So. Kwang So menunjuk-nunjuk dirinya dan tersenyum dan entah kenapa tanpa sadar ia membalas senyuman pria itu.
    “Kupu-kupu...kupu-kupunya cantik!”
    “Bo...Bo...Bora ?”. Putri Uee melihat kupu-kupu putih cerah diatas kepalanya. Ia meringis kecewa.
    “Kupu-kupu itu bilang, Pertapa Ge Ri menyampaikan salamnya...”ujar Kwang So.
    Jenderal Jongkook dan Putri Uee terkesiap.
    “Kau tahu pertapa Ge Ri ?”. Jenderal Jongkook menengadahkan wajah Kwangso dan menekan kedua belah sisi pipinya kencang sehingga membuat bibir Kwangso menjadi manyun. Kwangso mengedip-ngedipkan matanya.
    “Kupyu-kupyu itcu ang biyang kyok (terjemahan : kupu-kupu itu yang bilang kok)”
    “Mama, entah dari mana dia tahu tentang Pertapa Ge Ri, tapi satu hal yang saya tahu pria bodoh ini omongannya ngawur. Tingkah lakunya seperti anak-anak dan sangat kasar. Mereka dua bersaudara yang aneh, besok kita lepaskan saja mereka atau mereka akan mengganggu misi kita”.
    Putri Uee meremas tangannya. Meraba denyut nadinya yang semakin kencang ketika menatap pria bodoh dihadapannya.
    “Mama, mama, wajah anda merah. Apakah anda demam ? Terlalu dinginkah angin malam ini bagi anda ?”
    “Aku kecapekan.” Putri Uee kemudian berlalu pergi. Jenderal Jongkook menundukkan sedikit kepalanya untuk menghormati sang putri. Dia merasakan sedikit keanehan dari cara bicara tuan putri. Putri Uee yang pembawaannya tenang sepertinya terlihat begitu gelisah. Pengalamannya sebagai pemimpin perang dan pengawal raja membuat ia peka terhadap perasaan manusia walaupun ia tahu manusia itu sering berbohong dan penuh tipu daya tetapi Jongkook selalu bisa melihat kedalaman hati manusia termasuk Putri Uee. Putri yang cantik nan baik hati dan selalu tak lepas dari pandangannya sejak ia bekerja menjadi pengawal raja. Ia mencintainya meskipun putri Uee tak pernah tahu. Akan tetapi, mereka tak sederajat sehingga menatap matanya saja ia tak berani.
    Ketika ia mendengar bahwa Putri Uee harus menikahi pria idiot keturunan jerapah, ia merasa sangat sakit hati. Untuk apa ia menahan diri selama ini sedangkan pada akhirnya putri Uee menikah dengan pria yang derajatnya lebih rendah dari dirinya ? Adilkah ini ?
    Bagaimana mungkin pria kelas rendah ini menyentuh wajah Tuan Putri yang ia jaga bagaikan intan permata yang ia sendiri tak berani sentuh ? .
    “Kau mau air ?”
    “Hayus..hayus....(Terjemahan : Haus...haus)”
    Jongkook mempererat cengkraman tangannya dipipi Kwangso.
    “Achh, cyakit..(Terjemahan : Ah, sakit..)”
    Jongkook meludahi wajah Kwangso dan menatapnya dengan pandangan sinis, matanya menyipit menyeringai menakutkan.
    Air suci dan bersih ini tak pantas diminum olehmu yang telah terkena air beracun.
    Jongkook melepaskan cengkraman tangannya dan menampar pipi Kwangso. Kwang So terjungkal. Dia duduk gemetaran.
    “Omma...”Kwangso meraba wajahnya yang terasa sangat perih.
    Jongkook tahu bahwa orang dihadapannya hanyalah seorang idiot yang tak tahu apa-apa. Tetapi ia tak akan memafkan siapa saja yang menyentuh Putri Uee tanpa terkecuali. Bahkan jika pria itu adalah takdir dari putri Uee. Ia tak yakin bisa menerimanya. (Bersambung)

    Author’s Note :
    Berikut ini adalah istilah-istilah yang dipakai pada FF ini :
    Geum Jung Mama : Yang mulia Putri
    Abamama : Panggilan seorang putrid raja terhadap ayahnya.
    Aigo : Astaga
    Ye : Ya
    Omma : Ibu
    Mama : Yang Mulia
    Kurom : Tentu
    Mianhae ; Maaf
    Joesonghayo : Maaf
    Agashi : Nona
    Nuguseyo : Siapa Anda ?
    Eodieseo osyeoseoyo : Anda dari mana ?
    a, jukgo sipda : Aku ingin mati
    jalmothaeseo : Aku salah
    Motdwaetta, neo miweo juggesseo : Aku benci kamu
    Gwaenchanaseumnika : Anda baik-baik saja ?
    Yeppeun : Cantik
    Ah, part 2 selesai. Tapi kok malah cerita komedi ini berubah jadi tragedi ?

     
    Last edited: Sep 22, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    Finding Her (Sekuel) Part 1

    Tittle : Finding Her “Sukjin Story”
    Genre : romance, historical, tragedi, fan fiction
    Length : Series (Part 1)
    Main Character : Sukjin, Uee
    Author : Debyysthein (debysita@live.com)


    Hujan yang paling ia sukai, terasa terdengar sangat berisik baginya. Ia menjadi sangat membenci dirinya sebagai dewa hujan. Dengan kebenciannya tersebut, Sukjin menolak membuat hujan lagi. Ia selalu berpikir andai ia manusia biasa, ia pasti bahagia.

    Hidup sebagai dewa terasa sangat menyedihkan. Walau Sukjin Habaek adalah dewa pengendali hujan yang selalu dihormati semua orang, ia selalu merasa kesepian. Ia tak punya pasangan, karena dewa dilarang untuk menikah. Cinta adalah hal yang dapat membuat dewa atau dewi melupakan tugasnya. Tentu saja tak banyak yang menuruti peraturan dunia langit tersebut. Mereka tetap jatuh cinta termasuk dewa hujan Sukjin Habaek, ia pernah mencintai seorang wanita tepatnya 200 tahun yang lalu tetapi cinta mereka tak berjalan mulus. Wanita itu meninggalkan dirinya dan ia tak bisa melacak keberadaannya. Sungguh mengherankan, padahal ia dikarunia insting dewa tetapi ia tak pernah tahu apakah wanita itu hidup atau sudah mati.

    Sukjin putus asa.
    Ia mencari kekasihnya tersebut tetapi ia hilang bagai ditelan bumi. Kisah cintanya 200 tahun yang lalu tersebut berlalu begitu saja. Semua kenangan indah bersama kekasihnya tersebut terasa sangat menyakitkan kini. Ia merasa dikhianati.
    Hujan yang paling ia sukai, terasa terdengar sangat berisik baginya. Ia menjadi sangat membenci dirinya sebagai dewa hujan. Dengan kebenciannya tersebut, Sukjin menolak mmebuat hujan lagi. Ia selalu berpikir andai ia manusia biasa, ia pasti bahagia.

    Hingga suatu hari, kala ia merenung. Suara merdu dan halus berbisik di telinganya.
    “Dewa Hujan, berkahilah panen kami tahun ini...Berikanlah Abamama kesehatan sehingga ia bisa memerintah kerajaan kami ini dengan baik”
    Masih ada juga orang yang berdoa untuk kepentingan orang lain. Yang biasa kudengar hanyalah doa pribadi yang menuntut materi.
    Sukjin sedikit merasakan ketenangan mendengar doa dengan suara yang lembut tersebut. Ia merasa terhibur dengan fakta masih ada orang yang tulus didunia ini. Mungkin orang seperti ini tidak akan pernah mengkhianatinya.

    Setiap minggu, doa dari suara tersebut, selalu terdengar dan menimbulkan rasa penasaran pada hati sukjin pada perempuan itu. Suaranya mengingatkan ia pada kekasihnya dahulu.

    “Apa permintaanmu padaku kekasihku ? Aku akan memberikannya padamu”
    “Aku ingin kau selalu sehat...”
    “Hm, aku hidup abadi, bagaimana aku bisa sakit ?”
    “Kalau begitu, tolong turunkan hujan pada penduduk di desaku sehingga merekan tidak pernah merasa kekeringan...”
    “Hm, itu sudah tugasku kan ?”
    Perempuan dambaannya itu tersenyum lembut.
    “Baiklah, kalau begitu selalulah mencintaiku.”


    Air mata Sukjin Habaek menetes, mengenang wajah wanita yang sangat dicintainya sekaligus dibencinya. Walau Sukjin telah menghapus nama perempuan itu dalam memorinya tetapi ia masih bisa membayangkan wajah, mendengar suaranya dan juga merasakan sentuhan lembut darinya.

    Dia memandang sekali lagi pada wanita yang sedang berdoa itu.

    “Namanya Uee, Wahai Raja Langit...”kata Ajudan Haha seperti telah mengetahui apa yang ingin ditanyakan tuannya.

    “Aku ingin dia...persembahkan wanita itu untukku !”

    Wajah sang ajudan dewa hujan tampak kaget.

    “Sukjin-Nim, ingatkah anda peraturan dunia langit ? Dewa tidak boleh menikah!”

    “Babo ! Aku tidak ingin menikahinya ! Aku Cuma ingin dia menjadi persembahanku !” Bentak Sukjin Habaek dengan wajah yang geram. Ia mengarahkan jari telunjuknya pada Ajudan Haha dan tampak kilatan-kilatan petir membalut jarinya tersebut.

    Ajudan Haha meringis ngeri.

    Satu kali kilatan petir yang berasal dari jemari dewa Sukjin dapat menghasilkan daya listrik 100.000 volt. Sungguh kekuatan yang luar biasa yang dapat membuat sesama dewa pingsan dan manusia biasa mati gosong. Haha sendiri adalah seorang hamba dewa. Ia berumur sangat panjang tetapi ia tak abadi seperti tuannya. Jika ia terkena sengatan listrik itu, umurnya dapat berkurang 100 tahun. Ia sendiri berumur 267 tahun yang dalam dunia dewa tergolong sangat muda.

    Sukjin masih menatapnya tajam. Tampak listrik kebiru-biruan itu memanjang mendekat kearahnya. Merasa ketakutan dan tak punya pilihan, Ajudan Haha mengangguk.

    Sukjin membalikkan badannya dan Ajudan Haha pergi dari hadapannya.

    Suara gadis itu membuat ingatannnya melayang kemasa lalu.

    “Tentu saja aku akan selalu mencintaimu...”
    Gadis itu tersenyum.
    “Kelak suatu saat jika aku mati, akankah kau tetap mencintaiku ?”
    “Aku akan mencari reinkarnasimu...lalu reinkarnasimu lagi...kemudian bertahun-tahun berikutnya aku akan mencari reinkarnasimu lagi...sampai kapanpun...”
    Gadis itu tertawa renyah.
    “Akankah kau mengenalku ?”
    Sukjin memeluk gadis itu lembut dan melepasakannya pelan-pelan.
    “Pasti, aku sudah hafal sentuhanmu, suaramu...”
    “Supaya lebih romantis, mungkin sebaikknya hujan turun”
    “Kalau itu maumu....”.Sukjin menjentikkan jarinya danh hujan tampak turun dengan derasnya. Gadis itu tersenyum puas dan memeluk Sukjin erat.
    “Aku suka hujan. Suaranya menenangkan. Berada disisimu sungguh menenangkan “
    “Kalau begitu, teruslah ada disisiku. Jangan pergi kemanapun”
    “Araseoyo, Aku berjanji tak akan pernah meninggalkanmu."


    Manusia selalu melanggar janjinya.

    Itu memang benar.

    Sejak gadis yang dicintainya itu menghilang.

    Sukjin berhenti tersenyum.

    Hujan yang dahulu mengalir deras dan menjadi berkah bagi seluruh negeri, kini tiada lagi. Tergantikan oleh air mata Sukjin yang terus menangisi gadis itu.
    Hingga air matanya berhenti, gadis itu tak kunjung datang.

    Kini hanya kebencian tersisa dihatinya.

    Perasaan dendam yang tak berkesudahan tak pernah membuatnya bahagia. Ia terus mencari seseorang yang dapat mengisi kekosongan hatinya. Mencari seseorang yang dapat menggantikan gadis itu.Mungkin memiliki gadis yang tengah berdoa dengan sungguh-sungguh itu akan menjadi salah satu jalannya untuk membuatnya bahagia atau mungkin lebih menderita ?

    Ia tak tahu.
    Sukjin menghela nafas panjang.(bersambung)

    Istilah yang dipakai dalam ff ini adalah :
    Babo : Bodoh
    Araseoyo : Aku mengerti.
    Okeee !!!! selesai juga bagiannya sukjin !!!
    kenapa rasanya malah menjurus menjurus ke tragedy ? Padahal aku ingin membuat komedi ?
    entahlah...penulis amatir...hahaha....
     
    Last edited: Jul 25, 2013
  4. frick M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 1, 2008
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,734 / -0
    Oke, saya sudah baca part 1.
    Ceritanya bagus, serasa membaca cerita dongeng dan mungkin sedikit berbau wuxia.
    Ada beberapa hal kecil yang untungnya gak mengganggu. Contohnya beberapa frasa yang gak ada terjemahannya, ato penulisan.

    Sayangnya ada SATU hal besar yang mengganggu dan membuat saya gak bisa lanjut baca ke part 2, setidaknya sampe hal besar ini bisa hilang: FORMAT TULISAN! Tempatkan diri Anda sebagai pembaca: berpura2lah tidak tahu isi ceritanya dan coba baca cerita part 2. Perhatikan kalimat2nya yang berdempet2an dengan gaya paragraf tengah. Kebayang gak pusingnya?

    Kalo bingung format postingan cerita yang baik, jalan2 aja dan liat2 beberapa cerita di sini.
    Saya semangat ingin baca part 2-nya, tapi format tulisannya bikin nafsu membaca menurun drastis. Part 1 juga tampilannya gak mengundang selera, tapi masih bisa saya tolerir karena bacanya setelah dikopas ke notepad.
    Dan saya yakin bukan saya aja yang merasa seperti ini. Kan sayang.
    :puyeng:
     
    Last edited: Jun 25, 2013
  5. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    oh begitu...heheh

    makasih ya...

    part 2 itu..koneksi internetnya lelet..maaf

    dan saya gakl ngerti nulis disini...

    makanya jadi begitu,...thanks banget...

    aku rencananya mau berhenti
    tapi karena lihat komen kamu

    aku mau nulis lagi...makasih
     
  6. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    makasihhh,,makasihhh

    oh begitu...heheh

    makasih ya...

    part 2 itu..koneksi internetnya lelet..maaf

    dan saya gakl ngerti nulis disini...

    makanya jadi begitu,...thanks banget...

    aku rencananya mau berhenti
    tapi karena lihat komen kamu

    aku mau nulis lagi...makasih
     
  7. frick M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 1, 2008
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,734 / -0
    Uwoh, senang karena kata2 saya ternyata bisa membantu orang. Terima kasih kembali.
    :matabelo:

    Yep, saya tunggu lanjutanya. Ini karya yang bagus kok.
    Ah, begitu ya.... Kalo butuh bantuan buat ngedit tampilan karyanya, saya bersedia kok.
    :hmm:
     
    Last edited: Jul 24, 2013
  8. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    hikss...makasihhh..makasih banget...aku gak nyangka ada yang baca...hiks...
     
  9. cosurya2 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 25, 2013
    Messages:
    31
    Trophy Points:
    22
    Ratings:
    +12 / -0
    ceritanya bagus gan, dilanjutkan :)
     
  10. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    makasihh..lanjutannya belum ada idenya..masih nyari..hehe
     
  11. kirih Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    62
    Ratings:
    +39 / -0
    request boleh gag yach...
    Haha - Pororo donk di masukin...
    ceritanya ud bagus...
    tapi dibikin lebih lucu lagi gan...
     
  12. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    akhirnya nemu penggemar RM !!!
    makasih kirih udah baca cerita saya.
    diatas gak lucu ya??? maaf selera humor saya kurang
    ehh..haha jadi ajudannya dewa sukjin kok...

    sekali lagi thanks...
     
  13. pucapuca M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 1, 2012
    Messages:
    676
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +1,330 / -0
    Kirain cerita aslinya
    ternyata kisah tentang RUnning man
     
  14. nha_sekai Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 24, 2009
    Messages:
    76
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    bagus kok ceritanya... jangan patah semangat y.. sy nunggu kelanjutannya..
     
  15. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    makasih..makasih..please kritiknya ya...
    saya mau lanjut tp sibuk kuliah...alias lagi masa2nya proposal..hehe...tapi jadi semangat liat komennya...pasti dilanjut...
    dan nanti kalo dilanjut..masih gak kapok untuk baca kan ??hehe...
     
  16. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    Because I am a stranger (Sekuel dari Kwang So’s Feelings)

    Tittle : Because I am a stranger (Sekuel dari Kwang So’s Feelings)

    Genre : romance, historical, tragedi, fan fiction

    Length : Drabble (259 kata)

    Main Character : Jongkook , Uee​

    [​IMG]

    Author : Debyysthein (debysita@live.com)

    Dia tidak akan pernah melihatku ataupun menganggap aku penting dalam kehidupannya. Karena aku bukan ditakdirkan untuknya. Karena aku adalah orang asing baginya

    Aku berumur 15 tahun ketika diangkat dalam kesatuan pengawal raja Dong Hwan. Saat itu ia berumur 10 tahun.

    “Kau mau main denganku ?”

    “Maafkan hamba, Geum Jung Mama…”. Aku bersujud menyembahnya.

    “Shiro ? Huh, kau sangat membosankan. Siapa namamu?”.

    “Jongkook …Kim Jongkook..”. Aku menundukkan wajahku kembali.

    Aku pelan-pelan mencuri pandang padanya. Dia anak perempuan yang manis, matanya bersinar bak bintang dilangit. Ani, bahkan matanya lebih indah daripada semua bintang yang ada.

    “Jeo neun Uee-imnida”. Ia tersenyum ramah padaku, pada seorang hamba yang hina ini. Tak pernah ada satupun orang pernah tersenyum padanya setulus ini. Hal yang selama ini ia lihat adalah tumpahan darah, perang dan kebencian. Pantaskan bagiku menerima kebaikan putri kecil ini ?

    “Putri, mengapa kau mengganggu orang yang sedang bekerja ?”. Seorang dayang tergopoh-gopoh menghampirinya.

    “Bekerja bagaimana ? Yang ia lakukan cuma berdiri saja. Aku merasa bosan karena Abamama menolak bermain denganku”. Dayang itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menarik tangan sang putri dan membawanya pergi. Ia berbalik dan tersenyum padaku serta melambaikan tangannya. Saat itu aku tahu, itu adalah cinta. Debaran yang pertama kali aku rasakan.

    Aku menundukkan kepalaku kembali. Aku sadar akan statusku yang rendah. Ia bagaikan bintang dilangit yang tak akan bisa kugapai. Perasaan ini biarlah kupendam untuk selamanya.

    Suatu hari dia akan menikah dengan orang lain. Orang yang tampan dengan statusnya yang tinggi. Dia tidak akan pernah melihatku ataupun menganggap aku penting dalam kehidupannya. Karena aku bukan ditakdirkan untuknya. Karena aku adalah orang asing baginya. Walau begitu, aku akan selalu berdoa untuknya karena melihat senyuman diwajahnya adalah hartaku yang paling berharga dan itu cukup bagiku. (Tamat)

    Author’s Note :

    Berikut ini adalah istilah yang dipakai dalam FF ini :

    Geum Jung Mama : Yang mulia tuan putri

    Shiro ? : Tidak mau ?

    Abamama : Panggilan seorang putri terhadap raja (ayahnya)

    Jeo neun Uee-imnida : Namaku Uee


    Halo..kembali lagi dengan cerita aneh ini...please kritikknya yappp...
    karena aku betul-betul ingin belajar menulis ..hehe..
    makasih bagi yang udah baca..
     
  17. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    maksudnya cerita asli ?
    iya..ini kisahnya running man...berpusat pada kwangso..
     
  18. debysita Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    Kwang So’s Feelings (Part 3)

    Tittle : Kwang So’s Feelings (adoption from Running Man Episode 137)
    Genre : romance, comedy, fantasi, mistery, historical, tragedy
    Length : Series (Part 3)
    Main Character : Kwang So, Uee
    Author : Debyysthein (debysita@live.com)




    “Jangan sentuh adikku sembarangan, dia takut padamu ! Bahkan orang bodohpun bisa menilai..Siapa kamu sesungguhnya

    Uee tak bisa tidur nyenyak. Yah itu memang wajar baginya karena masalah yang tengah menimpa negerinya. Ia tak bisa tenang dengan pemerintahan negeri yang kacau balau.

    Ia juga tak bisa tidur jika memikirkan Abamama-nya dan juga adiknya,sang putra mahkota.

    Semua itu wajar.

    Akan tetapi, anehnya adalah hal yang mengganggu putri Uee sehingga ia tak bisa tenang dan ternyenyak semalam adalah Lee Kwang So

    Kenapa jantungnya berdebar semalaman hanya karena menatap pria idiot itu ?

    Putri Uee menyentakkan badannya dengan keras dari alas tidurnya dan duduk merenung. Mengacak rambut panjangnya yang memang sudah acak-acakan.

    Tingkahnya ini benar-benar di luar kebiasaannya.

    Putri Uee kemudian bangkit dari tidurnya dan menyisir dan mengikatnya dengan rapi dengan jepit murahan ala rakyat jelata. Ia membedaki sedikit mukanya yang kusut walau ia tahu bedak itu tidak ada gunanya. Untuk siapa ia berias ? Ini bahkan bukan istana dan menampakkan kecantikannya hanya akan menunjukkan kebangsawanannya.

    “Hei, Mama ! Lepasin aku sekarang ! Aku mau pulang !”
    Ia melihat Jihyo yang terikat disudut ruangan dan meronta-ronta.
    Putri Uee memandang wajah Jihyo dengan rasa kasihan.
    “Hm, nama kamu siapa ?”
    Jihyo hanya terdiam sambil meringis menatap tajam sang putri.
    “Kalau kamu mau menjelaskan, aku bisa mempertimbangkan permintaanmu untuk pulang“.
    “Ji Hyo...dari keluarga Song. Keluarga kami miskin, kami bekerja sebagai buruh panen padi”
    “Dan laki-laki yang bersamamu itu ?”
    “Dia adikku, namanya Lee Kwang So.”
    Kepala Putri Uee sedikit mengeryit.
    “Nama keluarga kami beda karena dia adik angkatku.”kata Jihyo menjelaskannya lagi.
    “Lalu kenapa tak dinamai sama dengan margamu ?”
    “Waktu ayah menemukan adikku, dibajunya tertulis Lee Kwang So. Akhirnya ayah tak mengubah namanya. Namanya tetap Lee Kwang So”
    “Orangtuanya?”
    Ji Hyo menggeleng dan mengerutkan alisnya. Wajahnya tiba-tiba muram.
    Uee mengangguk pelan. Uee kemudian merasa turut sedih. Pria idiot itu, dia pasti juga merasakan penderitaan. Wanita yang didepannya juga. Ia terlihat lusuh dan lelah.
    “Kau pasti capek punya adik seperti itu...”kata putri Uee pelan.
    “Tidak !!! Aku tidak capek ! Sejak kematian orang tuaku, aku merasa tidak punya alasan lagi untuk hidup. Tetapi karena aku sadar bahwa masih ada yang mebutuhkanku, makanya aku berusaha untuk bertahan hidup. Karena itulah...”Air mata Jihyo mengucur deras menetesi lantai tanah di rumah reyot tersebut.
    “Jangan hina adikku...”

    Uee tertegun terdiam, merasa sangat bersalah. Akan tetapi,
    Ia tidak tahu cara menghibur orang lain.
    Ia tidak tahu harus berkata apa saat melihat seseorang menangis.
    Saat seseorang berhadapan dengannya, mereka harus menundukkan kepala mereka sehingga ia tak pernah menatap wajah siapapun. Mana ia tahu emosi terdalam dalam wajah seseorang ?

    Joesonghamnida...aku bukan bermaksud menghina adikmu. Aku prihatin kepadanya”
    Cihh...Jihyo membuat gerakan meludah dan tersenyum sinis.
    “Jangan sok khawatir. Kamulah penyebab semua ini bukan ? Kutukan air hujan ini adalah karena kamu. Aku tahu semuanya dan bukan hanya aku yang tahu, seluruh negeri juga mengetahuinya!”
    Bruggh!! Pintu kamar Tuan Putri Uee yang reyot itu bergetar dan membuat dinding bamboo disekitarnya juga bergoyang. Ji Hyo merasakan getaran itu dibalik punggungnya dan membuat keringat dinginnya keluar.

    “Ya!!! Perempuan tak tahu diuntung, Bersujudlah kau pada yang mulia, beraninya kau menggunakan adat kotormu pada keluarga kerajaan! Kau bahkan tak tahu apa-apa ! Bersyukurlah aku belum membunuhmu !”

    Suara Kim Jong Kook menggelegar dari balik pintu kamar tuan putri.
    Dalam hati Putri Uee sangat terkejut dan rasanya jantungnya keluar dari dadanya akan tetapi Putri Uee berhasil mempertahankan wajah anggunnya. Terimakasih pada didikan kerajaan, selalu tersenyum anggun apapun yang terjadi.
    Sementara Jihyo, rakyat jelata tersebut mengelus dada dengan wajah kaget sekaligus takut.
    “Beraninya kau menguping pembicaraan kami ! Jangan dekati kamar ini.!”
    Jong Kook jatuh berlutut dari balik pintu dan membuat lantai kayu gubuk tersebut ikut bergoyang.
    “Geum Jung Mama, ampuni hamba yang hina ini...”
    “Ampun..ampun..berapa kali lagi aku harus mengampunimu ? Jika saat keluar dari kamar ini aku masih melihat wajahmu, aku akan menghukummu !”
    Jong kook mengepalkan tangannya dengan wajah muram dan mundur perlahan. Uee kembali menatap kearah Ji Hyo.
    “Aku selama ini bersabar atas semua perkataan hinamu padaku ! Kau bahkan tak tahu sopan santun. Kau tahu apa kesalahanmu ? Menghalangi perjalanan keluarga kerajaan, melawan pengawal kerajaan, memberontak, mengeluarkan kata-kata kasar, menghinaku yang merupakan keluarga kerajaan! Ara ?”
    Jihyo menunduk terdiam. Ia mengusap air matanya dengan kedua tangannya yang terikat.
    “Kau tahu prilaku apa itu ? Pengkhianat ! Kurigu...Apa kau tahu hukumannya ?”
    Putri Uee menyilangkan kedua tangannya didada.
    “Hukuman mati ! tapi...terlepas dari itu semua, karena kemurahan hati keluarga kerajaan...Saya mengam...”
    “Ayah kami !!!” Jihyo berteriak memotong kalimat sang Putri, menatapnya dengan mata merah dan bibir bergetar.
    “Ayah kami menjadi gila setelah meminum air kutukan...karena kegilaannya, ayah kami perlahan-lahan mati. Karena ayah kami yang mati, ibu kami akhirnya menyusul ayah dengan bunuh diri. Meninggalkan kami berdua dalam kesedihan dan penderitaan. Andai kau menjadi diriku ? salahkan aku membenci orang yang membuat kami menderita ?”
    Jihyo menangis terisak-isak.
    Uee mengeryitkan mata menahan air matanya. Ia menahan dirinya untuk tak menangis. Kenapa semua hal yang menimpa negeri ini adalah kesalahannya. Ia tak habis pikir.
    “Bukan hanya keluarga kami saja, ayah, kakak laki-laki, dan adik laki-laki orang lain juga ! Kau tak bisa membayangkan betapa menderitanya kami !”
    Putri Uee menutup telinganya. Takut mendengar lebih banyak.
    Kenyataan yang tidak ia tahu selama kutukan ini berlangsung.
    Putri Uee menggelengkan kepalanya.
    Ia sudah tahu tentang penderitaan rakyat jelata di negerinya. Akan tetapi, ia pura-pura tak tahu dan tetap hidup bahagia dalam istana karena dengan hidup seperti itulah, ia dapat melindungi dan membela dirinya sendiri.
    ***​

    Jong Kook, termenung di sudut ruangan kecil yang agak jauh dari kamar Tuan Putri. Telah berkali-kali Putri Uee memarahinya dan mengusirnya. Bahkan Putri Uee tak membiarkan dirinya melindunginya. Putri Uee tidak pernah tersenyum padanya.

    Di sudut yang lain tampak Lee Kwang So yang melipat lututnya sendiri dan memandang Kim Jong Kook dengan was-was. Jong Kook menoleh kearah Kwangso dan Kwangso mengalihkan pandangannya dari Jongkook.

    ‘Bagaimana bisa, Uee Geum Jung Mama tersenyum pada pria idiot ini sementara kepadaku hanya amarah yang diperlihatkannya. Padahal dulu ia begitu manis dan ramah’pikir Jongkook dengan wajah muram.

    Jongkook lalu mendekati Kwangso sementara Kwangso menunduk dan bergeser sedikit dari dinding tempatnya bersandar.
    Kwangso berbisik sangat pelan hingga hampir tak terdengar. Noona...
    Jongkook tersenyum sinis.

    Jongkook membungkuk dan menjambak rambut Kwangso. Kwangso menutup matanya dan memalingkan wajahnya dari pandangan Jongkook.
    ***​

    Uee melepaskan ikatan Jihyo.
    Joesonghamnida..Aku memang tak berdaya dengan keadaan ini. Akan tetapi, aku akan memperbaiki semuanya. Aku akan melepas kutukan itu.”
    Jihyo mengabaikan perkataan Uee dan hanya mengusap tangannya yang memerah.
    Uee menarik pelan tangan Jihyo dan meniupnya lembut.
    “Joesonghamnida...”
    Jihyo menghentakkan tangannya kasar.
    “Jadi, apa rencanamu ?”
    “Ya ??”
    “Kau bilang, kau akan membebaskan kutukan ini..”
    “Hmm..rencana ini rahasia, aku tak bisa mengatakannya padamu”
    Jihyo mengeryitkan dahinya.
    “Sudahlah...bilang saja kau tak punya rencana apa-apa. Kalau kau bermaksud untuk menghiburku, lupakanlah ! Toh, ini adalah kutukan dari dewa hujan !!! tak mungkin manusia dapat melawannya !”
    “Tapi, aku keluar dari istana untuk melaksanakan rencana itu !”
    “Itu takkan berberhasil..”
    Putri Uee terdiam tanpa ekspresi.
    Jihyo hanya meringis pelan lalu membuka pintu kamar dengan wajah kesal.
    “KwangSo ! Yaaa!! Kau mengagetkan aku, wegure ? “
    Kwangso berdiri di balik pintu dengan wajah pucat pasi.
    Jihyo menggenggam wajah Kwangso dengan dua tangannya.
    “Noona, pulang...aku mau pulang.”
    Mata Kwang So terlihat merah dan ia kemudian meremas pundak Jihyo dengan kuat.
    “Kwangso-ya..”.Jihyo menepuk-nepuk pipi KwangSo
    Putri Uee menatap Kwang So yang kebingungan kemudian datang menghampirinya. Ia memegang wajah Kwang So perlahan dengan khawatir.
    Saat menyentuh wajah Kwangso, entah kenapa Putri Uee merasakan sengatan listrik yang menjalar keseluruh tubuhnya.
    Kwang So menatap Putri Uee dengan mata membelalak. Ia kemudian menepis tangan Putri Uee lalu mundur dengan terburu-buru. Ia kemudian jatuh ke lantai kayu yang rapuh dan terasa menggoyangkan seluruh bagian rumah itu.
    “Kwang So ! Gwaenchana?”
    “Noona...Tolong...Aku takut”.Kwang So bersembunyi dari Uee di balik punggung JiHyo.
    Putri Uee mengatupkan bibirnya dan menurunkan tangannya perlahan.
    “Jangan sentuh adikku sembarangan, dia takut padamu ! Bahkan orang bodohpun bisa menilai..Siapa kamu sesungguhnya.”
    Putri Uee menunduk. Ia mundur dan menutup pintu kamarnya.
    “Kwang So, ayo..”
    “Noona..aku ingin kembali ke rumah..aku lapar.”
    “Baiklah, nanti kubelikan kentang rebus.”
    “Benarkah..?”
    JiHyo mengangguk dan menggandeng tangan Kwang So menuntunnya.
    “Mau kemana kalian ? Kalian tak bisa melangkahkan kaki keluar dari tempat ini tanpa seijin Tuan Putri !”
    Jong Kook menghalangi pintu keluar dengan pedangnya.
    “Kau tak bisa menghalangi kami”.
    Jihyo menahan tangan Jongkook yang memegang pedang.
    “Mengapa kau ragu-ragu ? Kau tak bisa membunuh kami”
    “Biarkan mereka pergi !!!” Suara teriakan Putri Uee bergema.
    “Tapi, Putri...!”
    “Sudahlah Jenderal ! Mereka hanya secara tidak sengaja bertemu dengan kita dan terperangkap nasib yang buruk. Mereka tidak bersalah ! Biarkan mereka pergi ...”
    Ji Hyo menatap JongKook dengan pandangan kemenangan dan menyilangkan tangannya di dada.
    “Kau tak dengar ?..Geum Jung Mama membiarkan kami pergi..!”Jihyo melirikkan matanya ke arah pedang Jongkook yang menghalangi jalannya.
    Jongkook lalu menarik kembali pedangnya dengan wajah kesal.
    Jihyo tersenyum sinis pada jongkkok kemudian menarik tangan adiknya meninggalkan gubuk itu.
    Hari itu, Putri Uee tak pernah keluar dari kamarnya dan juga tak makan dan minum.
    Begitu pula hari berikutnya.
    Jongkook hanya menunggu dengan setia, jauh dari kamar Tuan Putri sesuai amanat yang ia perintahkan. Sama seperti Tuan Putrinya, ia juga tak makan dan minum.
    Hari ketiga saat siang hari, pintu kamar Putri Uee terbuka dan ia menuju ruang depan gubuk dimana Jong Kook berada.
    “Aku lapar...”
    Mata Putri Uee sangat bengkak dan merah.
    Jongkook bangkit kemudian tersenyum samar.
    “Makanan akan segera siap, tunggulah Tuan Putri”.(Bersambung)

    ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM FF INI :
    Abamama : Panggilang putri/pangeran terhadap ayah-nya (RAJA)
    Joesonghamnida: Maaf (Bahasa Formal)
    Gwaenchana? : Apakah kamu baik-baik saja ?
    Mama : Yang Mulia
    Mianhae : Maaf (informal)
    Wegure : Ada apa ?
    Noona : Kakak perempuan



    Author’s note:
    TERIMAKASIH sekali lagi bagi teman-teman yang sudah membaca ceritaku.
    Saya berusaha keras agar serial ini menjadi serial komedi tapi itu tak berhasil...
    Saya sangat berharap mendapat kritikan untuk cerita ini.
    Memang ceritanya sedikit membingungkan dan ngawur ya ?
    Ha..ha
    Motivasi saya membuat cerita ini karena saya prihatin oleh Kwang So dan Sukjin yang selalu dibully dan jarang mendapat peran utama. Hehe...

     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.