Cerpen Kisah senja di pinggiran Jakarta.

E... sebelumnya mo nanya ini fiksi berdasarkan karya yang mana ya? Fanfic = karya fiksi yang diadaptasi dari karya fiksi yg sudah ada sebelumnya. :v

 

oh gitu ya maaf, maklum baru gabung , jadi klo cerita kyk gini masuknya ke mana ya?

 

bagus, cuma nanggung. jadinya setelah baca pertanyaannya adalah, kenapa? btw kalo ini kayanya namanya one shot deh

 

Hehe makasih iya maaf jd sinopsis nya si penulis itu pernah buat salah ke pasangan nya dan dia sekarang yang di gituin sama pasangan nya, persis dengan apa yang dia lakuin ke pasangannya. Sorry klo kurang bagus

 

hehehe maksasih gan udah bilang bagus, rencananya saya mau buat yang part 2. nah di situ dijelasin kok kenapa si penulis itu galau hehe

 

Kisah senja di piggiran jakarta (part 2)

Berbeda. Senja ini sangat berbeda dengan senja kemarin. Perlahan kekelaman yang menggerogoti jiwa ini mulai pulih. Hangatnya sinar mentari yang mengenai sekujur tubuh ini, memberikan sebuah dorongan berupa gairah untuk melanjutkan hidup. Diri ini tak bisa terus menerus tenggelam kedalam dasar kekelaman ini.

Teriakan, keceriaan, kegirangan dari sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain bola itu seakan memotivasi diri ini untuk bisa kembali tertawa. Dan kembali merasakan kebahagiaan. Ya! Diri ini memang sudah mengakui kesalahan nya, tapi tidak mudah seperti membalikan telapak tangan untuk mengungkapkan nya.

Apakah yang harus diri ini lakukan? Apakah hanya duduk terpaku disini yang bisa kulakukan? Tidak! Tapi, apakah dirimu disana juga memikirkan kesalahan yang pernah dilakukan pada diriku? Hal ini yang terus menerus menjadi pengganjal di dalam benak ini. Sedangkan bujukan-bujukan yang datang dan pergi, selalu mengatakan bahwa diri ini bisa kembali bangkit tanpa harus bertemu dengan dirinya lagi.

Terkadang diri ini termakan oleh bujukan-bujukan yang terus menghantui itu, tapi tubuh dan pikiran ini tidak bisa sejalan. Ini adalah hidupku! Aku yang mengatur hidup ini! Bukan orang lain! sontak jiwa memberontak ini membara bagaikan api yang sangat panas. Ya! Aku akan melakukan nya!

bagaikan matahari yang tak mengeluarkan sinar hangatnya lagi. Itulah diriku tanpamu sekarang. Hampa, kosong, seakan sebagian jiwa ini ikut pergi bersamamu, meninggalkan raga ini. aku tak bisa berpisah darimu walau, berbagai cara sudah kulakukan. Hanya dirimu, dirimu, dan dirimu sajalah yang mengisi pikiran ku saat ini.

“aku berjanji, kita berdua akan melawan semua permasalahan yang akan datang nanti” lupakah dirimu dengan janji yang kita berdua katakan kala itu? Apakah kau tau, aku menutupi kepedihan ini dengan tawa yang menggambarkan kekelaman ke semua orang? Teganya dirimu, mempelihatkan kepedulian yang beralaskan cinta kepada orang lain, di depan kedua mata ini. Bagaikan sebuah bom yang tiba – tiba meledak! Itulah yang aku rasakan saat melihatmu dengan dirinya. Tapi diriku hanya duduk diam dan berkata. Selamat tinggal kasih.

Berawal dari hari itulah, perasaan kelam yang diri ini rasakan mulai muncul, senja kemarin lah yang membuat perasaanku hancur lebur. Tapi senja ini lah, yang membawa aku ke hadapanmu dan mengatakan seluruh isi hatiku kepadamu. Aku tahu, diriku pernah melakukan hal yang sama terhadap dirimu, bahkan lebih parah!. Tapi percayalah, diriku sekarang sudah berubah. Mungkin saat itu diriku masih seperti ulat kecil yang bisa berbuat seenaknya saja, namun sekarang diriku sudah berubah menjadi kupu-kupu, yang bisa mengetahui manakah yang baik, dan manakah yang buruk.


Tapi, Itu bukanlah tujuan utama diriku untuk mendatangimu, diri ini datang kepadamu dengan sebuah kalimat yang penuh harapan, dan hanya dirimulah yang bisa memberikan harapan tersebut. “maukah kau memaafkanku kasih?” entah mengapa bulu di tangan dan di leher ini sekejap berdiri, jantung yang memompa darah ini terasa begitu cepat sampai membuat tubuh ini bergetar, setelah mengucapkan kalimat itu.

Tiba-tiba.. beban yang sangat berat di tubuh ini, seakan hilang begitu saja.ketegangan yang tadi menguasai tubuh ini berubah menjadi sebuah kelegaan yang kembali mengobarkan api kehidupan di hati ini. Semua itu terjadi hanya karena dirimu mengatakan “aku sudah memaafkan mu”.

Kalimat itulah yang kutunggu – tunggu, kalimat itulah yang ku harapkan dan kalimat itulah yang memberikan senyuman padaku hari ini, hari esok, dan selamanya.

Diri ini berjanji akan selalu menjagamu, dan selalu memegang erat tanganmu dan bersiap menghadapi masalah lain yang mungkin sudah menungu di depan. Itulah janji ku yang akan selalu ku tepati, karena hanya dirimulah cintaku selamanya. Dan ingatlah, diriku tak akan mengulangi kesalahan yang pernah melukai hati mu.

Senja seketika berubah menjadi malam, fajar yang terbenam pun seakan tersenyum melihat diriku, sambil mengubur semua kegundahan yang pernah menyakitkan hati ini. senja kemarin dan hari ini seakan memberikan pengalaman cinta yang sangat berarti pada diriku, pengalaman yang mengajarkan apa arti cinta yang sebenarnya, kepada 2 orang yang sedang bermain didalamnya.

Bulan yang indah pun terlihat jelas dengan gagahnya, pancaran sinarnya yang sedikit redup, seakan memberikan warna tersendiri pada malam hari ini. Ya! Malam ini berbeda, sangat berbeda!, karena diriku bisa kembali memegang erat tangannya sembari berjalan mengiringi jalan kehidupan yang masih terbentang luas dan menyimpan banyak misteri, yang siap dihadapi oleh diriku, dirinya dan cinta.~

 

bagus mas, seperti kisah percintaan teman saya