Cerpen Aero ~Wind Spirit~

Kemanakah aku yang begitu cinta keindahan?!
OK, bilang gw narsis, tapi this story is just SO GOOD!

Spoiler: Daamn

Ia yang mengepakan sayapnya, ia yang membawa dedaunan, ia yang meniupkan awan. Apakah ia yang memberi kehangatan? apakah ia yang memberi kesejukan?


Kau termenung di atas altar alam kolam raksasa. Menunggu seseorang yang tak akan datang, tapi kau terus menunggunya. Apakah ia yang kau cintai atau ia yang kau benci? Apakah untuk memberi atau untuk membalas?


Daun di atas pohon sedikit demi sedikit menari-nari, walau hanya dilihat para ulat. Kau merasakan kehadirannya, kau merasakan kehangatannya, kau merasakan kesejukannya. Kau menolehkan mukamu ke langit, tapi kau tidak melihatnnya. Kau menundukan kepalamu tapi kau tidak melihatnya muncul dari tanah.


"Ia datang"


Hatimu berbisik dengan lembut pada telingamu.


Sesosok perempuan muncul bersama daun yang merangkak di udara, bersama debu yang berenang di atas tanah.

Itulah dia
Dia yang kau tunggu
Dia yang selama ini kau nanti
Dia yang kau kenang
Walau kau tidak tahu siapa dia


Mungkin wajahnya seperti adik perempuanmu
Atau mungkin ibumu
Atau juga yang kau cinta
Tapi bukan, dia bukan mereka

Dia, orang asing yang kau kenang.


Kau berjalan menghampirinya, kau ingin menyapanya namun tak bisa. Kau hanya berdiri kaku didepannya, begitu juga dia.


Aku yang melihatmu sejak tadi merasa gatal untuk membantumu, namun apa daya, aku tidak bisa.


Kau menggerakan tanganmu dan menyentuh bahumu sendir, kau menggoyangkan kakimu sambil tersenyum kecil dan ia membalasnya. Ya, senyum yang manis. Mungkin senyum tersejuk yang pernah kau lihat. Kau melebarkan bibirmu, namun tidak ada satu katapun keluar dari kedua bibir indah yang tersenyum itu.


Aku semakin gatal, dan akhirnya aku memutuskan untuk membantumu.


Aku tidak terlihat, aku tidak nyata, aku tidak ada, namun aku adalah bagian darimu, hati kecilmu yang sedari tadi melihatmu, yang akhirnya memutuskan untuk membisikan apa yang kurasa kau harus perbuat.


Angkat kepalamu dan tatap matanya
Mata indah penuh kesejukan
Pegang erat tangannya dan katakanlah
Cukup satu kata


Perlebar senyumnya
Tersenyumlah lebih lebar dan lebih tulus
Peluk erat ia dan katakan
"Berhembuslah bersamaku"


Sudah kuduga kau akan melakukannya. Ia tersenyum lebih lebar dan mencium bibirmu. Ia memelukmu erat seperti kau memeluknya. Ya, ia adalah yang mencintaimu, mencintaiku, mencintai semua orang yang ingin berhembus bersamanya.


Ia melepas pelukannya padamu dan kau juga melepaskannya. Sekali lagi, ia tersenyum.


Ia pergi bersama bersama daun-daun yang merangkak di udara, bersama debu yang berenang di atas tanah. Ia menghilang dari pandanganmu.


Ia telah pergi, namun kau tahu, ia beramamu, selalu.


Om3gakais3r/Ahmad
3 September 2009
Untuk mereka yang ingin terbang dan melihat kebebasan.