1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Seven Prologue

Discussion in 'Fiction' started by sherlock1524, Feb 12, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    Ane share cerita buatan ane kk....
    First story nih....
    Silahkan di komen dan di kritik...
    Meskipun gak terlalu panjang ....

    Prologue 1: First Love

    Cinta datang dari pandangan pertama.

    Aku sering mendengar kalimat itu dari orang itu.

    Bukan hanya dari orang itu saja, aku juga sering mendengarkan kalimat itu dari novel cinta, puisi cinta, lagu cinta dan drama cinta juga.

    Aku menganggap kalimat itu hanya ada di dalam drama fiksi dan cerita cinta.

    Sebelum aku merasakan bahwa kalimat itu ternyata benar-benar ada dalam drama cinta ku.


    Prologue 2: Me

    Jika kehidupan ku di kategorikan dalam drama fiksi, maka bisa aku klasifikasikan bahwa hidup ku bergenre renzoku dan comedy.
    Bukan, bukan romance comedy, hanya comedy saja.

    Aku mungkin hanya sebuah karakter yang mendapatkan peran sampingan, yang hanya bisa melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap karakter utama.

    Atau aku mungkin hanya seorang narator, yang tidak ada di dalam cerita, yang hanya berbicara di awal dan di akhir cerita tanpa mempengaruhi jalan cerita.

    Tragis...

    Aku tidak mengeluh atau apapun, hanya saja aku tidak bisa berkata bahwa aku bisa dan aku harus bisa bicara dan berdekatan lebih dekat kepada nya.


    Prologue 3: She is...

    Namanya, Reira.

    Kalau dibaca mungkin Leila.

    Tapi aku lebih suka menyebut nya Rei-ra.

    Dia duduk di bangku depan meja ku, sedang bercanda dengan teman perempuan nya yang tidak ku kenali. Jika aku menulis untuk mendeskripsikan tentang perawakan, kecantikannya, kepintarannya, kebaikannya, kelembutannya, kepada mu, mungkin kamu akan bosan. Jadi, bagian ini aku skip saja.

    Singkat cerita, percaya lah, dia adalah wanita/cewek yang apabila kamu melihat nya saat pandangan pertama, pasti di dalam hati kamu berkata bahwa dia adalah pasangan hidup mu. Pada pandangan kedua, perasaan itu juga masih belum pudar, dan makin bersinar. Dan pada pandangan ke-n, kamu gak akan bakalan melupakan dia.

    Aku mulai mendekati nya saat pandangan pertama, dan harus kamu tahu, aku sukses dalam kontak awal dan memberikan image ku yang baik, kayaknya. Dan di singkat aja lagi, dan percaya lah, aku berteman dengan baik dengan nya.
    Ya, hanya berteman.


    Prologue 4: He is...

    Sebuah ketukan pintu terdengar disamping ku, dan tanpa melihat pun aku tahu siapa yang datang ke kelas ku. Dia adalah Caka. Tapi semua murid dan guru di sekolah ku lebih suka memanggil dia Kaka. Perawakan nya, body nya, dan ketampanan nya pasti menyilaukan mata wanita seluruh nusantara. Dan fakta yang harus kamu tahu juga, bahwa dia berpacaran dengan Reira.
    Bukan berpacaran, mereka bertunangan.

    Mereka telah bertunangan.

    Kemungkinan bagi ku untuk masuk ke dalam daerah cinta Reira mungkin lebih besar, karena dalam plot drama ku, jika seseorang bertunangan pasti sebagian besar dia nggak mau, atau di paksakan oleh orang tua.

    Tapi percayalah, Kaka dan Reira adalah pasangan yang mencintai satu sama lain.

    Tapi aku percaya bahwa Reira dan Aku adalah pasangan sejati.

    Tapi aku percaya bahwa aku dan Reira sudah di takdirkan bersama sebelum kami lahir.

    Aku milik nya, dan Reira milik ku.

    Siapa pun yang menghalangi jalan kami berdua, adalah musuh.

    Ya....

    Seorang musuh yang patut dimusnahkan.


    Prologue 5: My Confession

    Malam ini adalah malam minggu..

    Aku akan mengungkapkan perasaan ku pada Reira.

    Ya, dan tentu nya Reira pasti mencintai ku juga.

    Karena kami adalah pasangan sejati, aku percaya itu.

    Ya, seperti kata orang itu, karena kami adalah pasangan sejati.

    Orang itu juga mengatakan bahwa aku harus memberikan hadiah kepada Reira, agar Reira lebih senang terhadap ku.
    Dan setelah sekian lama menunggu dijalan yang dingin ini, akhirnya hadiah itu muncul.

    Belum, itu belum menjadi hadiah.....

    Pertama, aku harus memotong nya dulu...

    Kemudian, merobek jantung nya...

    Dan memasukkan surat cinta ku ke perut nya...

    Ehhh.... tentu saja aku hanya menggunakan pisau dapur...

    Orang itu bilang, dia akan meminjamkan ku scapel nya, tapi tidak jadi...

    Akhirnya, aku hanya menggunakan apa yang ada saja...

    Tapi tenang saja, irisan di perut nya rapi kok, dan tidak ada cela nya...

    Setelah memasukkan surat cintaku kedalam perut nya, aku mulai menjahit lagi irisan diperutnya...

    Aku bukan dokter atau tukang jahit, jadi jangan salahkan jika operasi nya gagal ya...

    Tapi kelihatannya, dia masih hidup, meskipun mata nya terus membelalak ke atas...

    Mulutnya juga mengap-mengap, seperti spongebob...

    Tapi, ku biarkan saja, dan hadiah yang masih hangat kan emang yang paling baik.

    Merepotkan...

    Aku akhirnya, sudah mengantarkan paket nya ke kantor pos terdekat.

    Kubaringkan Kaka di atas rel, dan dia kelihatan nya sudah tidak sadarkan diri lagi.

    Sayang, padahal hadiah nya bakalan dikirim enampuluh detik lagi.

    Ting....tung.....ting....tung....

    Palang kereta api di samping kanan ku menurun dengan sendirinya...

    Gjeeeessss.... gejeeees.....gejeeeeeessss....

    Suara kereta api mulai mendekati di arah kiri ku.

    Plaaaaaaaaaaaaaaasssssssssssssssssss.........

    Kaka akhirnya kelindas kereta api juga.


    Prologue 6: The End.

    Aku mengangkat nya dengan bahu ku...

    Reira tidak sadarkan diri...

    Mungkin karena aku terlalu baik untuk nya

    Seperti kaka juga, aku membaringkan nya ke rel kereta api yang 20 hari kemarin di tiduri oleh kaka juga.
    Obat bius yang ku berikan mulai menghilang efeknya, dan Reira mulai membuka matanya lagi.

    Reira kelihatan bingung dengan posisi nya yang serba aneh.

    Reira kelihatan nya ingin bangun, dan bergerak menuju ke arah ku.

    Sayang nya, tangan nya telah ku ikat dengan tali dibelakang, dan kaki nya juga mengalami nasib yang sama.
    Reira mulai panik, saat sadar dirinya berada di rel kereta api...

    Melihat ku tersenyum, dia mulai meneriakkan kata-kata cinta yang romantis.

    Bukan, aku salah dengar.

    Dia memohon ...

    Memohon kepada ku untuk memaafkan nya.

    Tidak.....Tidak...

    Reira tidak salah apapun kok dan karena itu aku tidak harus memaafkan Reira

    Gejeees.....gejeeees......gejesss...

    Bunyi kereta api mulai mendekat lagi...

    Itu adalah kereta api takdir yang membawa mu ke stasiun terakhir, aku berkata meskipun dia kelihatannya tidak mendengar lagi apapun yang kukatakan.

    Plassssssssss......

    Kereta api berjalan cepat di depan ku

    Darah Reira muncrat dan mengenai kepala dan baju ku

    Kepala Reira terpental ke kaki ku.

    Ya, hanya kepalanya.

    Kepalanya kelihatan seperti menangis, dan memang sepertinya dia menangis sebelum terlindas kereta api tadi... kamu tahu, air mata nya sangat indah, tapi...

    Aku mengambil darah yang mencrat di muka ku.

    Dia lebih indah lagi jika menangis darah kan, pikirku sambil mengoleskan darah nya ke sekitar matanya.


    Prologue 7: First Dialog.

    “Reira, aku cinta pada mu.”

    Reira terbelalak mata nya, dan mulai mencari-cari kenyataan

    “Maaf..... aku tidak mungkin mencintai mu".

    Dia berkata dengan terbata-bata.

    “Kenapa ? bukan kah Kaka sudah mati, harusnya kamu bahagia kan. Kita akhirnya bersatu kembali. Iya kan?”

    “.....”

    “Apakah kamu udah lupa dengan janji mu dahulu?”

    “Apakah kamu sudah lupa kamu memohon kepada ku dan berkata kamu mencintai ku?”

    “Bukan kah kamu selalu berkata bahwa Kaka hanya sebuah mainan untuk mu?”

    Plaaaak...

    Sebuah tamparan menghantam pipi ku. Sebelum aku bisa merespon nya, Reira mendaratkan lagi tamparan ke pipi ku lagi.

    “Kamu gila ya ?”

    “.....”

    “Aku tidak mungkin berjanji dan mengatakan dengan senang hati bahwa aku cinta kepada mu, kan?”

    “.....”

    “Karenaaa.....”

    “.....”

    Karena kamu adalah perempuan, dan aku juga perempuan.

    “Karena itu, aku tidak mungkin mencintai mu tahu. Dan aneh kalau cewek juga suka dengan cewek tahu. Kamu menjijikkan loh, Leila.”

    Mata ku merah, bengkak....

    Air mata yang keluar dari mata ku terlihat seperti darah bagi ku.

    Hati ku sakit.... kenapa ??

    Hati ku sakit, dan pipi ku juga.

    Aku tidak tahu alasan kenapa hati ku sakit, tapi...

    Hanya satu yang sudah ku ketahui.

    Reira harus merasakan sakit ini juga...

    Dia juga harus merasakan sakit ini ....

    Aku harus membuat nya

    Menangis....


    Walaupun yang tersisa hanya kepala nya.


    Sequel nya : Seven Epilogue :lol:

    Terimakasih.





     
    Last edited: Feb 12, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. frick M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 1, 2008
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,734 / -0
    Uwooh...
    Ceritanya bagus.
    Ide untuk membuat 'tujuh prologue' juga menarik. Tapi di sini blum keliatan gunanya dijadiin tuju biji, padahal bagus tu buat di-explore.

    Penulisan dan pemilihan katanya kurang rapi tapi menurut gw oke2 aja.
    Sayang tempo cerita terlalu cepat, dan kok kayak berasa udah selesai orific-nya.
    :keringat:
     
  4. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    Cerita nya emang udah tamat kk...
    Yg tulisan sekuel di atas cuman becandaan doang....

    Kalau menurut ane sih, prologue nya dibagi tujuh, agar
    kliatan penggambaran satu scene satu scene gitu....
    Makasih kk.
     
  5. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    Hem... Idenya sih bagus. Biarpun kalau buat cerita dengan karakter yandere, ini udah cukup sering.
    sayang penulisannya masih perlu diperbaiki. Ada kata yang harusnya digabung malah dipisah.
    awal-awal kalimatnya lumayan enak dibaca. tapi ga konsisten sampai akhir gitu.
    saya juga ga ngerti kenapa situ milih bagi paragrafnya jadi kayak gitu pas terakhir.

    last, I didn't feel anything when I read this.
     
    Last edited: Feb 13, 2013
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.