1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Sejarah Singkat Sega Dreamcast

Discussion in 'History and Culture' started by Lyco, Jan 29, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    Sega Dreamcast (ドリームキャスト Dorīmukyasuto)


    [​IMG]
    [​IMG]




    Manufacturer : Sega
    Type : Video game console
    Generation : Sixth generation
    Release date :
    -JP November 27, 1998
    -NA September 9, 1999
    -EU October 14, 1999
    -AUS November 30, 1999
    Discontinued : March 2001(NA) March 2007(JP)
    Units sold : 10.6 million
    Media : CD, 1.2 GB GD-ROM
    CPU 200 MHz Hitachi SH4 RISC
    Storage capacity VMU, Nexus Memory Card
    Memory : RAM 16 MB, GPU 8 MB
    Graphics : 100 MHz PowerVR2 CLX2
    Online services SegaNet, GameSpy (NA)
    Dreamarena (Europe)
    Best-selling game : Sonic Adventure, 2.5 million (as of June 2006)[4]
    Predecessor : Sega Saturn


    History


    Berawal dari Sega yang saat itu baru mengalami pukulan berat setelah kegagalan Mega-CD dan 32X (add-ons untuk Sega Genesis), selain itu Sega Saturn sebagai konsol andalan mereka justru tertinggal jauh di posisi ketiga setelah Sony Playstation dan Nintendo 64 dalam persaingan konsol generasi kelima. Walaupun Sega Saturn masih memiliki posisi kuat di Jepang, tapi publik di Amerika hanya melihat persaingan ketat perlombaan konsol antara Sony Playstation dan Nintendo 64, sedangkan keberadaan Sega Saturn hampir tak diperhitungkan. Kondisi itu tentu saja menyakitkan bagi Sega yang dulunya pernah mendominasi 52% konsol di Amerika dan Eropa.


    Pada tahun 1997, Bernie Stolar, mantan presiden SCEA (Sony Computer Entertainment America) kemudian menjadi presiden Sega of America. Saat itu Stolar menyadari bahwa Sega Saturn takkan mampu bersaing dengan Sony Playstation dan Nintendo 64, dalam pandangannya masa-masa Sega Saturn sudah berakhir. Stolar mendesak agak Sega menghentikan produksi Sega Saturn dan segera mengembangkan konsol yang baru.


    Sega kemudian membuat Sega Dreamcast untuk menandingi keberadaan Sony Playstation dan Nintendo 64. Pada saat diluncurkan kemampuan Dreamcast memang superior dibanding Sony Playstation dan Nintendo 64. Selain itu desainnya yang minimalis dan kompak, penggunaan warna abu-abu terang dan desain controller yang unik membuatnya sangat berbeda dengan konsol-konsol lansiran Sega sebelumnya. Dreamcast sebagai konsol generasi keenam segera meraih sukses dengan membukukan penjualan yang fantastis yang sekaligus mengangkat nama Sega yang sempat terpuruk setelah kegagalannya di masa lalu.


    Launch


    Dreamcast secara resmi diluncurkan pada bulan November 1998 di Jepang, 9 September 1999 di Amerika Utara, 14 Oktober 1999 di Eropa dan 30 November 1999 di Australia. Pada saat diluncurkan di Amerika, 500.000 unit terjual hanya dalam waktu dua minggu (termasuk 225.132 unit Dreamcast yang langsung terjual dalam 24 jam pertama sejak peluncuran). Para pejual Sega Dreamcast yang kehabisan stok bahkan mengorder tambahan Dreamcast dengan total pesanan 300.000 unit - sayangnya Sega waktu itu tidak mampu memenuhi sebagian pesanan tersebut. Tingginya penjualan Dreamcast di Amerika merupakan suatu keberhasilan yang dibanggakan Sega, Sega bahkan membukukan pendapatan US$ 132.000.000 hanya dalam empat hari pertama dari peluncuran Dreamcast di Amerika (dengan total 372.000 unit yang terjual dalam empat hari).


    Sega juga mempersiapkan 17 game untuk mendukung penjualan Dreamcast di Amerika. Game-game seperti Soul Calibur, Sonic Adventure, Power Stone, Hydro Thunder, Marvel vs. Capcom, The House of the Dead 2, dan NFL 2K sangat membantu penjualan Dreamcast dalam tahun pertamanya. Dreamcast tidak mempunyai game-game sport yang terkenal buatan Electronic Arts dikarenakan Sega menolak memberikan hak istimewa bagi EA yakni sebagai satu-satunya yang berhak membuat game sport untuk Dreamcast, EA yang sakit hati atas penolakan ini kemudian tak pernah merilis game-gamenya di Dreamcast. Menanggapi hal itu, developer Visual Concepts kemudian mengembangkan Sega Sport untuk mengisi kekosongan game-game sport pada Dreamcast.


    [​IMG]


    Hardware


    Dreamcast menggunakan sebuah prosesor SH-4 200 MHz dari Hitachi dengan on-die 128-bit, 360 MIPS dan 1.4 GFLOPS (single precision) menggunakan engine vector grafis. Untuk grafisnya sendiri, Dreamcast menggunakan sebuah chipset PowerVR2 CLX2 yang mempunyai kemampuan peak performance dan trilinear filtering setara 7.0 juta poligon per detik. Efek-efek dari hardware grafis tersebut meliputi gouraud shading, z-buffering, anti-aliasing, per-pixel translucency sorting dan bump mapping . Sistem tersebut mendukung kira-kira 16,78 juta warna (24-bit) untuk warna keluaran dan menampilkan video secara interlace atau progresif pada resolusi video 640×480. Untuk suara, Dreamcast mempercayakan kepada sebuah pemroses suara yaitu Yamaha AICA Sound Processor dengan 22.5 MHz 32-Bit ARM7 RISC CPU operating at 45 Mhz, 64 channel PCM/ADPCM sampler (4:1 compression), XG MIDI support dan 128 step DSP. Dreamcast memiliki RAM utama 16 MB 64-bit 100 MHz, RAM video 8 MB 4×16-bit 100 Mhz, dan RAM suara 2 MB 16-bit 66 Mhz. Hardware tersebut juga mendukung VQ Texture Compression secara asimptotik 2bpp (bit per pixel) atau sedikitnya 1bpp . Dreamcast membaca media menggunakan kecepatan maksimum 12x (Constant Angular Velocity) dari Yamaha GD-ROM Drive.


    Dreamcast juga menyediakan modem yang terpasang di bagian belakang konsol. Model asli Asia/Jepang memiliki modem 33.6 kbit/s, namun setelah 9 September 1999 semua Dreamcast di Jepang dipasangi modem 56 kbit/s. Semua model Amerika memiliki sebuah modem 56 kbit/s, sedangkan semua model PAL mempunyai modem 33.6 kbit/s. Model Brazil yang diproduksi di bawah lisensi Tec Toy tidak memiliki modem yang dibundel, yang mana modem itu tersedia secara terpisah. Modem reguler dapat diganti dengan sebuah broadband adapter yang dapat dibeli secara terpisah.


    [​IMG]


    Accessories


    Baik Sega maupun perusahaan lain sebenarnya telah mendesain sejumlah besar aksesoris untuk Dreamcast, menjadikan Dreamcast salah satu konsol dengan aksesoris pendukung terbanyak. Beberapa yang diketahui telah dibuat untuk Dreamcast :
    1 VGA adapter
    2 Visual Memory Unit
    3 Controller and Rumble Pack
    4 Dreamcast mouse and keyboard
    5 Fishing Rod
    6 Light guns
    7 Microphone
    8 Arcade Stick
    9 Twin Stick
    10 Dreameye
    11 Dream Karaoke
    12 Samba de Amigo controller
    13 Densha De Go! 2 controller
    14 Dreamcast MIDI Cable
    15 Dance Dance Revolution controller


    The End of Dreamcast


    Kemunculan Sony Playstation 2 pada 4 Maret 2000 di Jepang dan 26 Oktober di Amerika Serikat menjadi awal mimpi buruk Sega. Saat itu Playstation 2 masih mengalami masalah produksi yang belum maksimal, pertengahan tahun 2000 Sega berusaha mengambil kesempatan dengan menurunkan harga Dreamcast dari $199 menjadi $149 namun tak banyak berpengaruh terhadap penjualan Dreamcast. Pada saat itu Dreamcast telah memiliki lebih dari 200 game, sedangkan Playstation 2 hanya 50 game. Hanya saja Playstation 2 memiliki kemampuan memainkan DVD, ini sangat menguntungkan karena pada saat itu harga sebuah mesin DVD player masih tinggi dan orang lebih memilih Playstation 2 yang lebih murah. Tak perlu waktu lama sejak kemunculannya, di pusat pertokoan elektronik di Jepang, Akihabara, masing-masing toko memajang tumpukan dus biru Playstation 2, bahkan menggunakan Playstation 2 untuk memainkan DVD film. Dreamcast yang menggunakan teknologi CD jelas tak punya kesempatan bersaing lagi terhadap teknologi DVD yang diterapkan di Playstation 2. Penjualan Dreamcast merosot tajam, awal tahun 2001 developer dan publisher game mulai meninggalkan Dreamcast dan beralih ke Playstation 2.


    Belum cukup dikejutkan dengan kemunculan Playstation 2, pada tahun 2000 Microsoft mengumumkan akan ikut membuat konsol game, begitu pula Nintendo yang mengumumkan konsol game generasi barunya. Pada tahun 2001 muncullah X-box dan GameCube yang lebih superior turut mempercepat tamatnya Dreamcast. Sega tak punya cukup sumber daya untuk menghadapi ketiga pesaingnya dan akhirnya menyerah. Pada 26 Maret 2001, Sega mengumumkan penghentian produksi Dreamcast dan meninggalkan pasar konsol game, untuk kemudian berkonsentrasi pada pembuatan game.


    Trouble Below the Surface


    Perubahan dalam Sega kebanyakan tidak disadari publik. Itu terjadi pada tahun 1999 ketika Hayao Nakayama(presiden Sega saat itu) mundur untuk berkonsentrasi pada game arcade sementara vice presiden Shoichiro Irimajiri mengambil kendali. Tak lama Nakayama meninggalkan Sega untuk melakukan bisnisnya sendiri. Saat itu Isao Okawa, direktur perusahaan induk Sega yakni CSK, mulai ikut berperan aktif dalam urusan perusahaan Sega dan tak lama mengambil alih kedudukan CEO.


    Menjadi permasalahan karena pandangannya berbeda dibanding Nakayama dan Shoichiro Irimajiri, keduanya menginginkan Sega menjadi perusahaan hardware yang besar (pembuat konsol game) sementara Okawa justru tidak. Okawa secara tegas mengatakan pada Nakayama agar Sega meninggalkan bisnis hardware dan cukup menjadi perusahaan yang bergerak dibidang software. Tanpa adanya Nakayama sebagai pimpinan dengan sendirinya mengancam keberadaan Dreamcast. Stolar (presiden Sega of America) yang tidak pernah berteman dengan Okawa (namun berteman baik dengan Nakayama dan Irimajiri) dikeluarkan dari Sega sesaat setelah Dreamcast diluncurkan, dan penggantinya adalah kepala marketing Peter Moore.


    Kemunculan Microsoft sendiri sebagai pemain baru di dunia konsol game sesungguhnya telah diprediksi Stolar. Pada saat permulaan pembuatan Dreamcast, Microsoft tiba-tiba datang dan menawarkan Windows CE untuk diaplikasikan ke dalam Dreamcast, suatu hal yang dilihat Stolar sebagai "kuda Troya transparan" untuk mulai masuk ke dalam bisnis pembuatan konsol. Dimana Microsoft membawa seluruh timnya masuk dan diam-diam belajar dari Sega tentang dunia konsol game dan sebagainya.


    Trivia


    -Logo Dreamcast memiliki 3 macam warna, merah, oranye dan biru. Untuk Dreamcast versi PAL menggunakan logo berwarna biru untuk menghindari konflik hak cipta dengan publisher game/DVD dari Jerman yang bernama Tivola, yang mana telah menggunakan “orange swirl” sebagai logo perusahaan mereka.
    -Lampu power untuk Dreamcast yang berbentuk segitiga terbalik memiliki dua warna, region NTSC berwarna oranye, sedangkan pada region PAL berwarna biru.
    -Dreamcast juga mengeluarkan model-model edisi spesial-nya, seperti Limited Black Edition di Amerika Utara, Pink Sakura Taisen, Hello Kitty, dan dua buah model dengan warna pink dan biru berdasarkan game CapCom yaitu Resident Evil Code : Veronica di Jepang.
    -Berita yang beredar, Bernie Stolar dipecat karena melangkahi kewenangannya tanpa berunding dengan atasannya di Jepang, yakni menjual Dreamcast seharga $199 pada saat peluncuran. Sedangkan Sega mematok harga $249.
    -Bernie Stolar juga adalah orang yang dibenci penggemar RPG dan 2D game di Amerika, karena kebijakan kontroversialnya yang kerap kali menolak peredaran kedua jenis game itu di Amerika yang dianggapnya "too nerdy". Salah satu hasil kebijakannya adalah penundaan game Grandia.
    -Mengenai warna putih abu-abu yang diterapkan pada Dreamcast, isu yang tersebar adalah Sega ingin menghapus ingatan buruk tentang kegagalan konsol-konsolnya di masa lalu (yang kesemuanya berwarna hitam).


    Fact about Sony Playstation


    Pada awalnya Sony sama sekali tak berniat membuat consol game. Pada saat konsol generasi 8-bit Ken Kutaragi saat itu pernah mengusulkan pada presiden Sony saat itu, Norio Ohga. Namun usulannya ditolak mentah-mentah.

    Ken Kutaragi : "We should get into video game industry."
    Norio Ohga :"We are not a toy company and we're not going into this business."

    Saat itu Nintendo yang sedang bersaing dengan Sega, Sega yang menguasai 52% pasar konsol Amerika dan Eropa memang lebih unggul dalam teknologi dan inovasi. Sega bahkan sudah mengeluarkan Sega CD sementara Nintendo masih belum menguasai teknologi CD. Nintendo kemudian menggandeng Sony untuk bersama-sama mengembangkan konsol dengan cd-room yang dinamakan Nintendo Playstation. Namun diam-diam Nintendo khawatir jika nantinya Sony yang akan mengambil alih semua produksi CD, memproduksi mesinnya dan mengambil alih pasar. Pada event C.E.S (Consumer Electronics Show) tahun 1991 adalah awal perpecahan Nintendo-Sony. Ken Kutaragi dan beberapa staff Sony yang tidak tahu jalan pikiran Nintendo dalam event itu mengumumkan akan membuat Nintendo Playstation seperti kesepakatan mereka sebelumnya. Pada saat itu juga Nintendo secara sepihak mengatakan bahwa Nintendo telah memutuskan akan membuat teknologi CD bersama Phillips. Dapat dibayangkan betapa malu dan marahnya Ken Kutaragi dengan tindakan "penghianatan Nintendo" sehingga segera setelah itu ia langsung kembali ke gedung Sony dan menemui Norio Ohga.

    Ken Kutaragi : "We just got backstabbed, blind-sided by Nintendo! We have an agreement and they totally betrayed us!"

    Saat itu Norio Ohga terdiam sejenak seolah tak percaya dengan kata-kata Ken Kutaragi

    Ken Kutaragi : "We can make an actual game system! We won't stop with CD-room, we'ill get the whole system!"

    Norio Ohga yang dulunya menentang usul Ken Kutaragi kini mengetahui dirinya dihianati Nintendo seolah bangkit jiwa samurainya dan langsung mendukung Ken Kutaragi.

    Norio Ohga :"That's it! Do it!"

    Dengan demikian Sony resmi terjun ke dalam dunia konsol game yang kemudian hari menjadi pesaing berat Nintendo dan memimpin pasar konsol game dunia. Mungkin hingga hari ini Nintendo juga menyesali hari dimana mereka secara sepihak menghianati Sony sehingga menyebabkan munculnya Sony Playstation.


    Code:
    References
    
    http://www.ign.com/articles/2009/04/21/ign-presents-the-history-of-sega?page=10 http://www.ign.com/articles/2009/03/30/10-things-you-should-know-about-nintendo http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Dreamcast http://andriwahyuchan271189.blogspot.com/2010/03/seputar-game-console-console-engine.html
     
    Last edited: Jan 29, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. gejolakjiwa M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 14, 2012
    Messages:
    224
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +9 / -0
    dalam industri game ternyata persaingan bener2 keras,
    padahal dulu sega pernah menguasai pasar amrik ampir 50%..
    padahal ada beberapa judul game terkenal di dreamcast seperti grandia, Soul Calibur,Sonic, Marvel vs. Capcom.
    tp namanya industri, klo ga bisa bersaing, tamat sudah sega di pasar konsol
     
  4. acher3 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 16, 2011
    Messages:
    479
    Trophy Points:
    41
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +114 / -2
    wwaktu jaman itu kulitas permainan lebih rame di sega dari pada di PS, tapi ya itu lebih mahal sega dream per unit, jadi orang lebih milih ps one
     
  5. winter_winds M V U

    Offline

    Mainlander

    Joined:
    Feb 3, 2010
    Messages:
    18,736
    Trophy Points:
    247
    Ratings:
    +48,244 / -301
    dream cast ternyata sukses juga yaa....walaupun cuma sekejap :lol:
     
  6. gaara_hisoka M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 8, 2009
    Messages:
    8,320
    Trophy Points:
    211
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +79,341 / -0
    nintendo pasti nyesel banget itu... :panda:

    Kalo dreamcast gak runtuh... SEGA gak bakalan se-collapse ini... cuma jadi publisher game :panda:

    but well... everything happens for a reason... :elegan:
     
  7. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    iya
    dipikir2 memang Sega sial banget
    waktu luncurin Saturn, nggak lama Playstation muncul. Hasilnya Saturn nggak laku
    waktu luncurin Dreamcast, nggak lama juga Playstation 2 juga keluar. ya sama, Dreamcast jadi nggak laku
    :lol:
    tp yg sekarang kritis mungkin Nintendo, lawannya perusahaan raksasa macam Sony & Microsoft
     
  8. sp4rkfist M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 2, 2009
    Messages:
    6,619
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,258 / -0
    at least sebagai developer game, sega masih mampu buat gam2 bagus, seperti phantasy star, valkyria chronicles, dll


    waktunya cari rom dan emulatornya ah :tkp3:
     
    Last edited: Apr 25, 2013
  9. Possum M V U

    Offline

    * Species Langka *

    Joined:
    Jan 13, 2011
    Messages:
    1,040
    Trophy Points:
    202
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,838 / -4
    Mampus lu nintendo :hoho:
    Sekarang sony ps udah lebh besar

    Dan nintendo mash ngubek sama tkng ledengx

    Sent from my SK17i using Tapatalk 2
     
  10. poringboy Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 4, 2010
    Messages:
    50
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +1 / -0
    Tapi sayang banget umurnya pendek.
    Padahal ada game keren, SHenmue
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.