1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

SongFic Jar of Hearts - Christina Perri

Discussion in 'Fiction' started by lovelygie, Jan 9, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. lovelygie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 13, 2012
    Messages:
    87
    Trophy Points:
    52
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +881 / -0
    just remind me if this story didn't fit as a songfic...mungkin bisa ditempatin dibagian Cerpen~~
    yah terserah sih mana aja...gak masalah...
    aku gak tahu kapan tepatnya lagu jar of hearts ini rilis..
    tapi aku sejak beberapa bulan lalu aku suka lagu ini dan menyesuaikan ceritanya dengan lagu ini...

    2009
    Aku mulai belajar menunggumu. Walau kau menyakitiku tapi aku yakin suatu saat kau akan kembali padaku. Karena itu aku menunggu. Menunggu. Masih menunggu. Tetap dijalan yang sama. Masih berharap. Masih setia menunggu. Berharap kau benar – benar kembali. Aku tidak letih. Sekalipun kau masih disana. Aku menunggu. Masih akan menunggu. Menunggu. Menunggu dengan air mata. Rasa rindu ini seperti ingin meledak setiap saat karena kau tidak datang, karena kau pergi…Hati ini merintih…Jiwa ini menjerit sakit… Tapi kutetap menunggu walau hati ini lelah, walau hati ini letih, walau hati ini sakit, walau hati ini luka. Kau pasti akan kembali. Kau hanya tersesat. Dia hanya permainanmu. Dia bukan yang sejati. Setidaknya aku tahu hal itu. Aku selalu tahu. Dan kau akan kembali. Aku akan memaafkanmu. Aku akan memaafkanmu. Aku memaafkanmu karena mencintaimu selalu lebih mudah. Mencintaimu selalu lebih menenangkan. Mencintaimu itu membahagiakan. Tidak peduli yang orang lain katakan kau adalah yang sejati. Menunggumu bukan apa – apa. Bukan apa – apa jika pada akhirnya bisa bahagia lagi bersamamu. Dan kau akan kembali pada jalanmu. Kembali padaku. Menunggu menjadi tidak sia – sia. Menunggu menjadi penantian yang berarti. Dan karena aku menunggu, kita pada akhirnya akan bahagia.

    Awal 2010
    Hati ini mulai tidak tahan. Hati ini mulai roboh. Aku takut. Aku tidak bisa menunggumu. Sungguh, aku takut. Aku menguatkan hatiku, kau pasti kembali, pikirku, kau pasti menoleh padaku, pikirku keras kepala. Tidak peduli seberapa banyak air mata ini jatuh. Tidak peduli sesakit apapun hati ini, aku akan menunggumu. Aku masih setia menunggumu. Aku masih berharap akan Kita. Menunggumu hanya ujian. Hanya ujian untuk cintaku padamu. Aku menguatkan hatiku. Aku mulai memikirkan saat kita bersama. Saat tawa kita pecah, saat mata kita bertemu, saat pertama kali mempelajari sentuhan masing – masing ketika itu hanya berupa genggaman tangan, saat menghabiskan waktu bersama dan saat hanya ada dunia kita. Air mata ini bukan apa – apa dibanding semua ini. Air mata ini terasa tak ada artinya dibanding kebahagiaan itu. Aku akan tetap menunggu. Karena hanya menunggu yang bisa kulakukan. Aku tidak akan memaksamu. Aku tidak akan mendesakmu. Hatimu selalu lebih penting. Perasaanmu selalu lebih berharga.

    Pertengahan 2008
    Awal kita bertemu. Aku melihatmu. Aku tahu kau menawan. Aku tidak peduli. Aku justru takut. Jadi aku memalingkan wajahku darimu. Aku selalu biasa. Aku tidak istimewa. Jika aku memperhatikanmu maka hanya akan berakhir dengan cinta sepihak. Jadi aku memilih tidak melihatmu. Aku memilih tidak peduli. Tapi kau peduli. Peduli. Padaku. Kau peduli padaku. Membuatku tidak habis pikir. Dan kau pun datang. Kau mulai datang dalam hidupku. Memperjelas kedatanganmu dengan bicara denganku. Menghampiriku disaat aku sibuk dengan duniaku sendiri. Menatapku. Menatap lurus ke mataku. Tak pernah ada yang seperti itu. Bahkan masa laluku tidak seperti itu. Kau terus datang dan mendekat. Mulai membuatku tersenyum. Lalu tertawa. Perlahan dan tanpa sadar mata ini mulai memandangmu dan terus memandangmu. Dan kau balik memandangku. Lurus. Tak berpaling. Tak menoleh ke arah lain. Lalu kita terikat akan itu. Penghubung tak terlihat mulai terasa. Semuanya terasa tertutup. Hal yang ada hanya kita. Dunia kita. Hatiku mulai sadar. Dia terbangun dari tidurnya. Dia tahu aku menyukaimu. Hati dan pikiranku menyadarinya. Jika perasaanku ini menyukaimu. Lalu yang dulu apa? Apa itu disebut menyukai juga? Ketika rasa suka yang dulu dan yang ini terasa begitu berbeda. Kau mengenalkanku pada cemburu ketika melihatmu bercanda dengan yang lain, kau mengenalkanku pada rasa bahagia yang membuncah ketika kau hanya terfokus padaku, kau mengenalkanku pada rasa sakit ketika kau tiba – tiba menjauh tanpa sebab, kau mengenalkanku pada rasa sedih ketika kau tiba – tiba tak peduli, kau mengenalkanku pada rasa egois ketika aku hanya ingin kau berbicara denganku, menatapku dan selalu bersamaku. Semua emosi baru yang kau kenalkan padaku. Emosi yang jelas tak pernah kurasakan sebelumnya. Aku senang, sakit, terluka, bahagia karenamu dan terasa semua emosi ini berpusat padamu. Aku bertanya lagi apa ini benar – benar rasa suka? Kemudian waktu memberikan jawaban~bukankah kau sudah mengerti tanpa perlu dijelaskan bahwa yang kau rasakan adalah mencintai. Aku tersenyum. Ini memang cinta. Aku cinta padamu.

    Pertengahan 2010
    Kau tidak bersamanya lagi. Tapi kau belum juga kembali. Dan aku masih menunggumu karena hanya itu yang bisa kulakukan. Sesakit apapun. Seluka apapun. Aku masih disini. Masih setia menunggu. Masih mencintaimu seperti dulu. Masih berharap kau datang. Hanya saja yang ada bukan kedatanganmu. Kenyataannya jauh lebih kejam. Aku menahan tangisku ketika mendengar, melihat dan mengetahui kenyataan lain itu. Kini kau bersama teman baruku. Padahal hatiku sudah sakit menahan rindu. Hatiku sakit karena penantian tanpa akhir. Tapi kenyataan selalu lebih kejam. Kau memilihnya. Kau bersamanya. “Apa kau masih kuat menunggu?” hatiku bertanya. Aku hanya terdiam. Dan itu lebih karena aku tidak mengerti jawabnya. Aku~ tidak tahu jawabnya.

    Akhir 2010
    Aku mungkin memang bodoh. Aku masih menunggumu. Bukan. Aku jelas – jelas terlahir sebagai orang bodoh. Aku menunggumu. Terus menunggumu.

    Akhir 2008
    Rasanya mulai tidak sama. Kau berubah. Sekalipun itu terasa kecil. Aku tahu kau berubah. Aku bisa mendeteksinya. Aku bisa merasakannya. Perubahan kecil itu terasa begitu menakutkan. Dan mulai menghantui ketika kau mulai mengambil jarak dariku. Dan akhirnya menjauhiku, lalu terang – terangan menghindariku. Semakin menakutkan. Semuanya terasa gelap. Aku mulai benar – benar menangis. Lalu merasa sakit. Teramat sakit. Perih dan ingin menjerit. Lalu aku benar - benar menjerit. Aku berharap sakit itu hilang tapi rasa sakit itu tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Kau pun memilih yang baru. Sekalipun itu masih terasa sakit aku masih bisa menahannya. Hal yang paling melukakan dari semua luka ini adalah ketika kau memilih pergi. Kau pergi. Benar – benar pergi. Meninggalkanku~

    Awal 2011
    I know I can't take one more step towards you
    Cause all that's waiting is regret~

    Lagu itu seperti menyindirku. Baris lirik berikutnya tertelan suara kegaduhan yang berasal dari kendaraan yang kutumpangi.


    I learned to live half alive…

    Samar – samar terdengar. Bahkan lagu itu dinyanyikan dengan suara tersayat – sayat dan merintih. Anehnya lirik – lirik itu terasa benar. Terasa seperti diriku. Dan tanpa sadar air mataku menetes. Aku sudah lelah. Aku harus berhenti. Aku harus berhenti menunggumu. Kau tidak akan kembali. Tidak akan. Jauh dilubuk hatiku aku sudah tahu hal itu. Dan selama ini aku hanya membutakan diri dengan harapan yang tak akan terwujud. Harapan yang sia – sia.

    Pertengahan 2011
    Suasana baru. Pindah ke kelas yang baru. Aku melihat sekelilingku. Semuanya terasa asing dan baru, tapi memang ini yang kuinginkan. Lalu aku melihat mahluk aneh. Mirip. Mirip sepertiku. Hanya dengan versi yang berbeda. Betul – betul percaya diri. Orang awam akan menilainya sok pintar tapi aku malah terheran – heran. Ada orang yang terlihat seperti diriku. Percaya diri. Tidak takut salah. Pemberani. Dan aneh. Aku tersenyum dengan fakta – fakta itu. Perbedaan dia dan aku adalah aku tetap takut salah dan dia tidak. Aku mulai mengamatinya. Mengamatinya terasa menyenangkan. Dia seperti sebuah hiburan yang hidup dalam wujud manusia. Dia terlihat pintar sekaligus sok pintar. Dia jelas – jelas rupawan namun juga terlihat aneh. Kombinasi yang sangat tidak meyakinkan, pikirku geli. Dengan ketidaksengajaan, kami mulai bicara. Bicara dengannya lebih aneh lagi karena begitu mengenalnya aku tahu tidak ada orang yang seperti dia. Tidak ada, jika seaneh dia. Dia jelas lebih aneh dariku, pikirku menahan tawa. Dan yang paling aneh dari semua ini aku malah menyukai keanehannya. Aku senang melihat dia berbeda. Aku menatapnya saat dia berbicara. Terus menatapnya. Ketika dia sadar dengan hal yang kulakukan aku cepat – cepat memalingkan muka.

    Akhir 2011
    Dulu aku berpikir kau adalah sejatiku. Kau adalah orang yang kucari. Tapi sekarang? benakku mulai terisi olehnya. Jantungku mulai berdebar tak beraturan ketika berada disekitarnya. Aku tidak bisa mengalihkan mataku darinya jika dia berada disekitarku. Apa ini wajar? Padahal dia tidak mendekatiku seperti kau dulu mendekatiku. Dia tidak melakukan apapun! Dia tidak mendekatiku seperti yang kau lakukan dulu. Hal yang terjadi adalah aku yang mendekatinya. Aku berjalan ke arahnya tanpa kusadari. Aku tersenyum melihatnya. Aku tertawa melihat kekonyolannya dan aku merasa bahagia saat bersamanya. Apa aku jatuh cinta padanya?

    Awal 2012
    Apa rasa itu mulai berbalas? Dia menatapku. Dia memperhatikanku. Dia perhatian padaku. Sepertinya sekarang, bukan aku saja yang menoleh ke arahnya.

    Pada akhirnya waktu itu menjawab. Dia… merasakan hal yang sama.

    Untuk pertama kalinya aku benar – benar bisa bernafas lagi dan hawa yang menyejukkan terasa mengisi hatiku. Aku bahagia~~
    Tidak, pikirku tersenyum, aku benar – benar bahagia.

    The day we met,
    Frozen I held my breath
    Right from the start
    I knew that I'd found a home for my heart...
    ...beats fast


    Pertengahan 2012
    Kau datang lagi. Setelah sekian lama. Aku menatapmu. Kau menatapku. Dia kemudian melihatmu. Lalu menatapku. Dia mengerti. Dia beranjak pergi. Aku menahannya. Menggenggamnya. Kau menatap kami. Ada kilat terkejut dimatamu. Jangan pergi, ujarku menatapnya. Dan kini kau yang mengerti. Tapi kau tidak beranjak dari tempatmu. Padahal aku menginginkan kau pergi. Ironis, karena dulu aku menginginkanmu dan menunggumu kembali. Menunggumu seperti orang bodoh, menunggumu seperti orang kehilangan arah, menunggumu seperti orang gila. Dan sekarang kau datang lagi. Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin menghancurkanku lagi? lalu kau mengejutkanku dengan pernyataanmu…kau menginginkanku kembali. Kau menginginkanku setelah semua ini. Setelah semua yamg kulalui dalam penantian yang tak berujung itu. Aku beralih menatapnya. Dia tidak mengatakan apapun. Hanya saja aku sempat melihat rasa sakit di matanya. Genggamannya terasa lebih kuat dari sebelumnya. Apa dia terluka? Apa dia tersakiti? Atau dia takut? Aku kemudian menatapmu kembali. Hal yang pertama kusadari penghubung itu sudah hilang. Penghubung itu tidak ada lagi. Sudah berakhir, pikirku. Dan sekarang hal yang tidak kumengerti adalah atas dasar apa kau memintaku kembali? Kau pikir kau siapa?! Kau pikir kau siapa?!! Kau pikir kau siapa?!!

    Jar of Hearts

    I know I can't take one more step towards you
    Cause all that's waiting is regret
    And don't you know I'm not your ghost anymore
    You lost the love I loved the most

    I learned to live half alive
    And now you want me one more time...

    And who do you think you are
    Running around leaving scars
    Collecting your jar of hearts
    And tearing love apart,
    You're gonna catch a cold
    From the ice inside your soul
    So don't come back for me.
    Who do you think you are?

    I hear you're asking all around
    If I am anywhere to be found
    But I have grown too strong
    To ever fall back in your arms

    And I've learned to live half alive
    And now you want me one more time

    And who do you think you are
    Running around leaving scars
    Collecting your jar of hearts,
    And tearing love apart
    You're gonna catch a cold
    From the ice inside your soul
    Don't come back for me
    Who do you think you are?

    It took so long just to feel alright
    Remember how to put back the light in my eyes
    I wish I had missed the first time that we kissed
    Cause you broke all your promises
    And now you're back
    You don't get to get me back

    And who do you think you are
    Running around leaving scars
    Collecting your jar of heart
    And tearing love apart
    You're gonna catch a cold
    From the ice inside your soul
    So don't come back for me
    Don't come back at all!

    And who do you think you are
    Running around leaving scars
    Collecting your jar of hearts
    And tearing love apart
    You're gonna catch a cold
    From the ice inside your soul
    Don't come back for me
    Don't come back at all
    Who do you think you are?
    Who do you think you are?
    Who do you think you are?

    By Christina Perri

    cerita yang lama gak dilanjutin...malah bikin yg cerita ini:facepalm:

    ini kek roman picisan...tapi bikin roman kek gini emang gak terlalu meras otak...
    bikinnya cukup pake perasaan plus sountrack pengiring :hoho:
     
  2. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    yang membuatku bertanya sampe terakhir... tokoh aku ini cewek atau cowok ya :???:

    Kisah yang dipaparkan tidak banyak twist aneh - aneh. Seperti video kliip cerita :top:

    yang paling kusuka dari cerita ini adalah kalimat penutup ceritanya
    :top:

    memang banyak yang namanya repetisi tapi situasinya pas sih menurutku karena menggambarkan seseorang yang desperate :unyil:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.