Cerpen Yang Terhimpit

Para juragan yang terhormat, jujur ane newbi yang belajar menulis dan posting di Indowebster. Mohon bimbingannya ya.
Ane mau share karangan ane yang pertama, semoga ada manfaatnya...
(ane belum bisa spoiler, kalo ada yang mau bantu sangat ditunggu)


Terima kasih dan selamat membaca

regard,

Hebleh

Spoiler: YANG TERHIMPIT

Perkenalkan, namaku Dara. Aku bukanlah manusia, hewan, maupun setan. Tapi asal tahu saja, aku bisa menampilkan itu semua dalam sekejap kalian memandang. Yah, itulah aku sepasang dara.

Ehm, ternyata kalian masih mencari aku siapa sebenarnya. Aku adalah misteri yang harus kalian cari dan menyibaknya. Aku adalah tabu jika menampakkan diri sembarangan. Karena aku memang bukan sesuatu yang sembarangan.

Aku selalu dipuji jika para mata memandangku, aku yang besar. Aku selalu dikatakan imut jika para mata memandangku, aku yang kecil. Oooh, benarlah diriku adalah pesona. Tuhan menempatkanku sebagai keindahan. Hoei !!! tak ada interupsi disini atau aku tak akan meneruskan ceritaku.

Kalian diam saja! jika ada kesempatan pastilah kalian melihatku. Aku bukanlah kasat mata, jikalau mata telah butapun kau masih bisa merasakan diriku. Rasakan hingga mengganggu formasi rusukmu jika telah memegangku, pastilah para semut hantu seperti berjalan diseluruh tubuhmu. Dan, jaga jantungmu dari degup yang berlebihan.

Jika aku sedikit saja mengintip dari tempat persembunyian, pasti setiap mata enggan untuk melepas pandangannya padaku. Justru itu aku kadang menjadi takut, dan paranoid, sehingga aku tak ingin keluar dari tempatku yang tertutup ini. Diluar banyak mata berahi yang mengancamku, aku takut otak dan nurani tak mampu melawannya.

Pernah aku mendengar cerita dari kawanku dari luar tempat persembunyianku, sebut saja namanya Dara 36. Sebelumnya aku sih sedikit minder dengannya, Dara mana yang tidak minder dengan dara yang satu ini. Dia memiliki ukuran yang besar, menuntut banyak mata jalang selalu menelusuri tiap lekuknya. Namun, sejak aku mendengar ceritanya aku sedikit bersyukur. Karena apa? Dia merasa dunia sangat sempit dan membuatnya sangat terhimpit hingga sesak. Belum lagi dia harus melayani mata-mata yang terus menjamahnya. Risih katanya, Dia ingin menjadi kecil bahkan sangat kecil agar lebih leluasa.

Sekali lagi aku mendengar keluhan dari karibku, panggil dia dara 30. Tuannya selalu mengumpatnya karena kerdil. Karena dia, si tuan menjadi sangat rata dan serasa tidak lengkap. Tuannya selalu meremasnya kuat-kuat berharap dara 30 lekas besar dan berguna bagi empunya. Tuannya kaya dan ingin setiap laki-laki kagum padanya. Dara dituntun untuk lekas besar, dia malu tapi mau. Bagi kami para dara, siapa sih yang tidak mau menjadi besar. Dikagumi banyak orang, dilirik nakal sedikit menjijikan tapi kami suka. Mungkin banyak yang berimajinasi menangkap kami, menangkup mungkin lebih tepat. Banyak yang bilang, enak menjadi aku “Dara 34”. Yang sedang-sedang saja tapi menawan.

Tapi aku terkadang menjadi benci ketika tuan putri berjalan sempoyongan di lorong bar untuk mencari jalan pulang. Banyak laki-laki memegangku bahkan meremasku kuat, tuan putri hanya menjerit tak bisa melindungiku. Itu terjadi selama 3 tahun ini sebelum ia bertemu dengan suaminya dan menjadi pasangan suami istri. Suaminya tidak mempermasalahkah tentang malam pertama yang harus berdarah-darah. Dia memang baik tak mau berprasangka buruk pada istrinya, ia tidak mempermasalahkan tentang tidak robeknya Hymen istrinya.

Pernah suaminya memujiku setinggi langit, tuanku menjadi cemburu dan mempertanyakan kesetiaannya. Dia bertanya pada sumainya,

"oh berarti kamu memilih aku karena dara, lantas jika Dara tiba-tiba lenyap atau menjadi kulit yang lembek, kamu nggak lagi suka sama aku?" gertak tuan putri sambil membelakanginya. Suaminya diam seribu bahasa, enggan melanjutkan keinginannya untuk bergaul dengan istrinya. Malam ini menjadi malam yang kaku bagi mereka. Aku sebenarnya kasihan pada suaminya yang ternyata sudah tegang kini harus mengurungkan niatnya, hihihihi. Namun, aku bangga dan terhormat jadi bagian dari tuanku. Terima kasih tuan putri atas perlakuan baikmu selama ini.

Tuanku tak pernah menuntut macam-macam padaku. Dia ingin aku tumbuh apa adanya, dia juga memberikanku ruang yang nyaman. Aku tidak pernah kedinginan, tak pernah kepanasan. Banyak tuan putri memaksa dara-dara mereka menjadi besar dan indah dengan banyak cara. Ada yang memberikan suntikan suplemen atau bahkan membeli plastik juga yang secara instan dapat memperperbesar para dara. Tuanku membiarkan aku tetap seperti ini, hingga aku lembek tak berdaya lagi, katanya. Selama dia masih bisa menjaga kesehatanku itulah yang paling penting baginya. Aku terharu, dirinya sudah cantik memang dia hanya berterima kasih pada Tuhan, tidak lebih. Tuhan yang telah memberikan hidupnya, kesejahteraannya, kebaikkannya, dan aku tentunnya. Aku berharap takkan menorehkan malu pada dirinya.


Tapi setiap pertemuan dijodohkan dengan perpisahan, inilah yang aku takutkan. Aku diharuskan berpisah dengannya, aku merasa berat begitu pula dengan tuan putriku. Dia menangis semalaman, hingga dia lupa saat tidur. Suaminya datang menenangkannya, suami yang baik dan dia tidak lagi mempertanyakan diriku yang rupawan tak lagi bersama tuan putri yang baik ini. Tuan putri merasa sedikit lega, tapi tetap saja tidak rela, akupun jiga begitu tuan putri. Tapi jika ini demi kebaikannmu dan kehidupanmu aku rela engkau lenyapkan sekarang juga. Akhirnya diapun setuju dengan perpisahan kami, ini yang terbaik bagi kami.

Hingga pada akhirnya kami berdua melihat lampu yang sangat terang itu tiba-tiba meredup, orang-orang berbaju hijau mulai mempersiapkan pisau dan beberapa peralatan lain. Aku ingin menangis tapi aku tak bisa, sedangkan kedua mata terpejam tuan putri telah menitikkan air mata. Aku merasakan sayatan-sayatan kecil sedikit demi sedikit memisahkan kami. Memutuskan simpul bejat yang menyebabkan kami harus terpisah selamanya.'

Sebesar dan sekecil apapun dara, akan sangat lemah dan tak berarti jika simpul itu menjadi bagian dari kami. Mereka parasit yang menggerogoti kami, memperlemah keadaan tuan putri kami. Yah, bagi kami para Dara inilah yang terburuk. KANKER PAYUDARA menempel pada kami!!! Tapi kenapa harus tuan putriku, dia masih sangat muda. Tapi aku sadar ini mungkin ada karena memang pendahulunya juga mengalaminya, atau karena dia bekerja dilingkungan perokok, dan peminum alkohol. Aku tak tahu yang jelas aku harus berpisah.

Sebelum berpisah ingin aku menuliskan surat pada suaimnya agar dia tetap mencintai dan menjaga tuan putriku. Dan untuk tuan putriku tetaplah hidup dan berikanlah kebaikan bagi banyak orang dari pengalaman hidupmu bersamaku.
Aku tidak akan melupakanmu. Tuan Putriku yang telah menjaga dan merawatku sejak lama.

Ps: "Emmh satu lagi buang isi botol minuman kerasmu, ganti dengan air biasa dengan ikan kecil di dalamnya dan beri nama Dara".
Sekian.....

Yes, berhasil bikin quote. Thanks to bung Heilel_Realz012

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS