1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriPoem Pena dan Tinta - Kompilasi Puisi

Discussion in 'Fiction' started by AlbertJL, Dec 11, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Sebelumnya terima kasih kepada agan spinx04 atas pencerahannya sehingga thread ini bisa dibuat.

    Puisi-puisi di sini murni hasil karya saya. Kalau ada yang menemukan puisi-puisi serupa dengan judul yang sama entah di forum lainnya, entah di blog manapun, entah di situs manapun, atau di buku apapun, dan merasa kalau saya melakukan plagiarisme, boleh PM saya dan sertakan bukti berupa link atau screenshot.

    Kalau mau copas boleh aja asal disertakan sumbernya, kalau keberatan menyertakan sumbernya (misalnya mau pake buat nembak seseorang) boleh PM saya.
    Langsung saja.

    Puisi pertama ini selalu dibacakan setiap kali saya mau berpuisi, karena mengingatkan saya sendiri tujuan saya berpuisi.

    PENYELAM KATA

    Ombak-ombak itu berseru-seru
    Dan angin pun berbisik pelan
    Menyambut darah-darah baru
    Dari kutub utara hingga selatan

    Adakah engkau menjawab panggilnya?
    Sang mentari
    Adakah mulutmu mengucap kata?
    Menjawab laut bahari

    Ikutlah suara kepakan sayap itu
    Burung-burung camar yang terbang rendah
    Agar kelak kita menjadi satu
    Berbagi cinta dengan senyum yang ramah

    Mari, kemari, kawanku
    Datanglah ke pantai waktu
    Berenanglah ke tengah laut itu
    Jiwa kita menjadi satu

    Selamilah
    Tenggelam
    Arungilah
    Lautan kata-kata tenteram

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Rules sesuai dengan rules yang ada di SF ini
    Saya mau menambahkan sedikit ketentuan di thread ini.
    "Bicaralah melalui puisi anda.."
    Harapannya, setiap yang masuk ke thread ini dan mau menyuarakan suaranya, berbagi sebait dua bait puisi.

    Akhir kata, mari selami lautan kata.
    Salam dari pemula. :ogngacir:
     
    • Like Like x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Temu

    Beri aku senada
    kubalas seirama
    Dengarlah ini birama
    dengan ketuk membahagia

    Belailah daku
    kecup keningku
    juga bibirku
    bentuk melodi baru

    Kita dua raga
    namun satu jiwa
    dalam ini irama
    dalam nama cinta
     
  4. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Adagio - Morendo

    Aku ingin berkata
    saat tubuhku tak berbicara
    apa dayanya
    tak ada satu sua

    Semua begitu sunyi
    semua begitu diam
    tak ada yang berbunyi
    dalam kelam

    Semua mata tertuju
    padaku
    aku pada bukit
    bukit pada langit

    Dan aku sendiri
    dalam laut manusia
    aku dan hati
    menunggu habisnya usia

    Mari, sebentar
    sendengkan telinga
    dengar
    aku ingin bercerita
     
  5. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Hawa

    Perihal cinta
    semua percaya
    akan Adam dan Hawa
    bukan kisah Cleopatra

    Namun mengapa
    sudah mencinta
    tiada percaya
    dialah Hawa?

    Dan kini hanya ada aku
    bersama anggrek ungu
    di sudut kelabu
    menunggu yang satu
     
  6. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Terambu

    Tik tok
    tik tok
    jam dinding itu terus berdetik
    menyampaikan suatu musik
    tentang waktu yang tak bisa diusik

    Mungkin benar hidup hanya sekali
    mungkin benar juga ada reinkarnasi
    sebab kita tiada mengetahui
    kehidupan yang penuh misteri

    Aku ingin mati
    Aku enggan mati
    Aku menanti masa tua
    Selamanya aku ingin muda
     
  7. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    La Verità

    Ah, the sea is calling my name
    To the sea, I will flee
    Answering her call, is my plea
    With La Verità and seas to tame

    I'll journey to the Poseidon's heart
    to where his realm does reside
    under the sea or above the night
    From Alexandria, I will go part

    Land is not where I should long
    Not Athens not even Rome
    but in the song, not dusty tome,
    above The Truth where I belong
     
  8. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Unmasked

    My heart is bleeding very deep--
    Trembling, as if my world's in apocalypse,
    The revelation in favored pupil's sleep--
    Losing those kisses and that tender lips.
    Now, the mortal body cannot feel the pain
    of the ripped heart and the beaten lung.
    And the surge of life is flowing in vain,
    From the arrow head, curare has sunk.
    No--No more love pumped through the barely beating heart
    to that beauty white dove that hath gone apart
    Vanished are those blushful cherry beams!
    For now, I am blue, without my dreams.
    Gone, gone, the bliss in those mornings,
    What is left for me to do is mournings--
     
  9. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Merpati Dara

    Terbang, terbanglah hai merpati
    tuju ujung dunia, tembus cakrawala
    Sampaikan salam sayangku pada mentari
    Kenangi hari kita bermandi cahya

    Kepaklah sayap muda itu, hai dara
    Tiada yang bilang semua mudah
    Pergi, arungi laut angkasa lara
    Dan bawa bahgia ke tanah sirah

    (Angin bertiup lembut berbisik bak seruling merdu,
    dan menarilah pepohonan rindang mengikuti gerak sang perdu.
    Hamparan gegunungan dan bebukitan, itulah yang terbentang.
    Di kaki, di kota sana, lampu dan lilin berkelipan benderang.)

    Benar pula aku manusia biasa!
    Walau singkat waktuku, jiwaku muda.
    Walau kanak ragaku, aku lebih tinggi dari gunung.
    Dengarlah dan percayalah, bung!

    (Kabut tipis selimuti si tua yang selalu terjaga,
    dan hujan rintik bercengkerama dengannya.
    Hilang sudah langit biru, awan putih, dan kilau emas.
    Dan Salak memandang angkuh, menendang batas.)

    Bersenandunglah bersama rintik hujan .
    Rengkuhlah petir-petir menyambar sanubari.
    Kau yang disebut muda, peluklah badai dan taufan,
    dan kelak pelangi itu pun kau milik, merpati.
     
    Last edited: Mar 24, 2013
  10. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Batu Yang Cacat

    Benci aku pada diriku buruk rupa!
    Bukan burung, bukan ikan, apalagi singa,
    melainkan sebongkah batu mati biasa.
    Terkurung dalam matinya jiwa dan raga fana.

    "Hai dungu, mati saja kau segera!",
    teriak aku pada manusia di belakang kaca.
    "Kau sebut itu yang namanya punya rasa?
    Sampah lebih baik dari hatimu yang buta!"

    Pecah sudah kaca mencoba menyatu,
    pantulkan tetes darah mulai membeku.
    "Parasmu tak lebih baik dari batu.
    Oh! Enyah saja kau dari hadapku!"

    Manusia-manusia pintar itu berkata-kata,
    "Bila ada bahagian tubuhmu busuk, potong segera!"
    Macam mana bisa aku potong ini jiwa?
    Jiwaku busuk, perlukah ku potong nyawa?

    Jangkrik berhenti berderik, burung tak bersenandung,
    dinding pucat melotot tajam lekat-lekat.
    Air mata ibu tak lagi terbendung,
    isak tangis penuh sayang tiada cacat.
     
  11. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Tidur

    Piringan hitam itu masih berputar
    dan saxophone serta piano itu masih mengadu
    mengisi keheningan yang tak memudar
    menguasai malam yang berusaha menjadi syahdu.

    Bulan tak kuasa lagi menampakkan diri
    dan hilang serta reduplah sudah bintang-bintang.
    Daun-daun dan dahan-dahan itu masih menari,
    ikuti angin sepoi bertiup merayang.

    Tuksedo masih membalut lekat
    ia yang sedang berbaring tenang,
    yang tenggelam dalam melodi hangat,
    dan padanya terukir senyum yang terang.

    Hening masih memenuhi udara begitu pekatnya mendekap,
    dan anjing-anjing itu pun masih melolong dalam harmoni
    berpadu suara dengan nyanyian segala yang bersayap,
    mengantar tidur sang manusia yang masih mencoba berperi.

    Ibunda tak lagi bersedu sedan.
    Tatap kosong dan mulut membisu yang tersisa.
    Habis sudah bunda punya tangisan,
    habis pula rona wajah tampan sang pemuda.

    Di luar, asap membubung tinggi
    keluar dari bibir sang ayahanda.
    Rokok di sela jari pada tangan kiri,
    sedang kanan mencari hangat di kantung celana.

    “Bulan itu telah pergi, telah mati.
    Namun, esok ia akan lahir kembali.
    Putraku tidur tak akan bangun kembali.
    Hanya tersisa kenang dan memori di hati.”

    “Pergi! Pergilah, putra tercinta,
    sebab angin barat telah bertiup.
    Elysium tempatmu hai putrananda!
    Sebab itulah yang bermaktub.”

    Berhembuslah nafas akhir yang tertahan di dalam dada
    sang pemuda. Dan bahtera itu pun ditutuplah selamanya.
    Berteriak hati yang terluka milik ibunda,
    dan mengalirlah air mata pada pipi ayahanda.

    Piringan hitam masih terus berputar,
    anjing-anjing dan segala yang bersayap tetap memadu suara,
    bintang redup kini tak lagi berpendar.
    Dan berserahlah sang pemuda pada Yang Kuasa.
     
  12. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Dari Limbungan

    Bumi menarik
    seturut dengan gravitasi
    tubuh yang terkulai
    lemas tanpa daya

    Bulan menutup mata
    bintang memadamkan sinarnya
    mentari bersembunyi
    lari kepada sunyi

    Mata terpejam
    nafas tertahan
    jantung tak lagi berdetak
    akal budi pergi

    Tak lagi terdengar bunyi
    nyanyian laut dan segala isi
    atau suara ombak-ombak
    juga suara kapal yang membelah samudra

    Dingin
    gelap
    sunyi
    tak berawan
    tak berkawan
    jalan tanpa akhir
    pengembara tanpa nama
    menuju ujung yang tiada
     
  13. surabayanese Members

    Offline

    Joined:
    Jan 5, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +6 / -0
    Hati Pria

    kamu...ya kamu!
    yang selalu menarik pandanganku

    kamu...ya kamu!
    yang selalu mengganggu mimpiku

    bukannya apa - apa,
    jangan lah seperti itu,
    kalau sudah saatnya,
    pasti kau akan tahu,

    semua itu hanya perantara,
    bagi kau dan aku,
    menjadi penadah rasa,
    di saat rindu terpaku,
     
  14. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Blackhole

    Again, the sky is with no star
    The gloomy clouds are not afar
    And there, Luna, just sits alone
    without a star beside her throne

    The Lord of Light, might Apollo
    is on his flight, fly just solo
    As Silvesters without their green
    while Muses drunk by Hippocrene

    Poseidon's seas without the brine
    Rise dead bodies, and they shall dine
    I was a star, now I am none
    Fled is that dream, and hope is gone
     
  15. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Kacau

    Bila engkau bertanya,
    apa yang paling ditakuti manusia?
    Hanya satu jawab yang dapat kuberi,
    yaitu hidup dan bukan mati

    Dan sebutlah,
    apa yang paling kita butuh
    padaku, tanyakanlah
    dan kujawab hidup yang utuh

    Namun bila saja ada,
    satu hal paling berharga
    mengapa kita jadi manusia
    itulah cinta
     
  16. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Kungkungan

    Aku akan bangkit dari tiada
    kepada yang bernama dan tak bernama,
    yang merasa dan tak beraga,
    jiwa sunyi yang senada.

    Lepas!
    Lepaskan aku!
    Aku ingin bebas,
    bebas dari cangkang penuh malu.

    Biarkan aku pergi!
    Rentang dan kepak sayap kaku.
    Biar aku terbang tinggi,
    hingga aku dapat beraku!

    Burung kecil, bersenandunglah.
    Bernyanyilah pada suarga.
    Jadi satu hati yang pecah belah,
    Dan dalam cinta, jiwa terjaga.
     
  17. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Tungku

    Demeter kembali bersusah hati,
    tiada kuasa melepas Penelope.
    Kepada Hades ia pergi,
    menjadi Ratu bagi yang mati.

    O Helios, janganlah palingkan mukamu
    dari diriku. O Apollo bersukacitalah.
    Dan Hestia, mari, datang dan berjamu
    Delphi dan Olympia tanggalkanlah.

    Kuundang engkau Erato dan milikmu, gambus
    juga putra Aphrodite, Eros, cinta sejati
    Dan Terpsichore dalam harmoni mainkanlah gambus
    Dan Euterpe tinggalkanlah elegi

    Siapkanlah macan tutulmu, Dionysus
    dan pergi ikuti pendahulumu, Hestia.
    Dan berilah anggur, hai Bacchus
    manis menawan dan setia

    Biarlah di sini ada pesta
    sebab Demeter tak akan bersuka
    dan hanya dingin yang terasa
    hingga Penelope kembali pada ibunda.
     
  18. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Riak

    Hati bertalu-talu, bunyi genderang perang
    Keras bunyinya, menyua kata tiada arti.
    Dan telinga berdengung lantang,
    Tiada laras harmoni bunyi diberi;
    Tentu, padanya tiada tenang
    Hanya ada padang pedih dan mati.
    Aku mencari suara abadi;
    Kepada anakanda Ibu Pertiwi,
    Aku memberi abdi dan bakti.
    Cukup sudah hidupku mati,
    Beri aku hidup dalam mati.
     
  19. fatur_nugraha Members

    Offline

    Joined:
    Oct 10, 2011
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    gan ijin unduh puisinya y?>?
     
  20. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Unduh? Boleh dikutip selama menyertakan sumbernya. Kecuali kalau ada sesuatu yang khusus (misal : mau nembak cewe) PM aja puisi mana yang mau dipakai.
     
  21. AlbertJL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    113
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +2,019 / -0
    Mentok

    Mencari dan mencari
    sepanjang hari
    Tak satu frasa
    tanpa sekata
    Oh, di mana inspirasi?
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.