FanFic Before Order 66 [Star Wars]

malam ini aku tidak bisa memejamkan mata,sudah 2 hari ini aku berada di planet felucia. Clone wars yang sedang berlangsung sudah hampir mendekati klimaksnya dan pasukan republic sudah di ambang kemenangan. kami juga mendengar kabar kalau count dooku telah tewas di tangan anakin skywalker dan sekarang jenderal obi wan kenobi sedang dalam upaya memburu jendral utama para droid general grievous yang kabur entah kemana

namun bukan itu yang membuatku gelisah sampai tidak bisa tidur

akhirnya aku keluar dari tenda pasukan,mungkin aku salah satu dari sedikit wanita yang ikut berperang sebagai clone sharpshooter di era clone wars ini.para wanita sepertiku lebih memilih untuk tidak berperang,namun aku lain dengan mereka.di lahirkan di keluarga yang sangat royal dengan republic,sejak kecil aku di didik keras agar menjadi prajurit clone yang tangguh dan republic memanfaatkan bakatku yang superior di bidang sniping akhirnya aku terjun dalam clone wars

aku berjalan perlahan,dan akhirnya sampai ke tempat yang sudah cukup ku kenali

di sebuah dahan yang besar itu ku lihat seorang pria sedang duduk bersila sambil memejamkan mata,dia adalah dex satir,seorang jedi yang ikut berperang bersama pletonku. dia membuka mata,menyadari kedatanganku dan bertanya, "agatha,kamu tidak beristirahat? besok kita ada penyerangan terakhir di sektor tenggara" .aku terdiam, merasakan sensasi nyaman yang selalu ku rasakan bila di dekat jedi yang sedang bermeditasi

aku ikut duduk di samping dex,sambil menghela nafas

"kau terlihat gelisah,apa yang kamu sedang khawatirkan prajurit?",sepertinya dex bisa mengetahui kalau ada yang tidak beres denganku. "dex,mengenai serangan besok mungkin aku tidak bisa menemanimu" akhirnya aku berbicara. "oh ya?,ada apa memangnya? padahal aku ingin merayakan kemenangan republic di planet felucia ini bersamamu",kata dex bersemangat.

aku menghela nafas lagi
"aku mendapat perintah untuk pindah ke pleton utara,mereka membutuhkan lebih banyak sharpshooter di sana".sebenarnya aku berbohong .dex menepuk pundakku,"tidak apa apa,jaga dirimu baik baik.berjanjilah kita bertemu lagi seusai penyerangan besok, the force will be with you" .aku tersenyum lalu beranjak dari tempatku duduk,"ya sudah dex,kamu juga jaga dirimu baik baik ya.aku mau beristirahat dulu,maaf sudah mengganggu meditasimu". dex mengangguk sambil membalas senyumanku setelah itu dia kembali memejamkan mata,aku pun berjalan perlahan meninggalkanya

air mataku menetes saat aku berjalan menjauh darinya dan aku sebenarnya tak kuasa untuk berbohong dari hal yang sebenarnya
aku sudah sampai di tenda,dan setelah beberapa lama aku masih tidak bisa tidur.ku putuskan untuk mengepack barang barangku dan langsung pergi pagi ini sebelum orang orang tau,aku sudah tidak peduli lagi walau hatiku merasa sangat sedih

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

besok Order 66 akan di laksanakan
republic sudah menganggap para jedi adalah pengkhianat yang harus di musnahkan tanpa alasan.aku jelas tidak bisa menerima kenyataan ini,namun rasa sayangku terhadap sahabatku masih kalah besar dibanding rasa royalku terhadap republic

tapi aku tetap tak kuasa melihat sahabatku di bantai di depanku,jadi aku memutuskan untuk tidak satu pleton denganya nanti. order 66 sungguh sangat keji menurutku karena tanpa pemberitahuan sebelumnya para jedi akan di bunuh ketika sedang bertugas,sama saja menusuk dari belakang namanya

namun aku tau,jika jedi sudah di anggap musuh oleh republic kita tidak akan punya kesempatan menang untuk berperang melawan mereka bila kita berhadapan dalam peperangan. jedi sangat tangguh,aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri dan kita hanya bisa menang dengan cara ini,walaupun order 66 sangat licik dan kotor.aku tetap akan melakukanya,demi republic.walau aku masih bertanya tanya siapa yang mengeluarkan order 66 ini,dan atas dasar apa order ini di keluarkan

aku menangis lagi.padahal aku trooper yang sangat tangguh di medan perang,tapi terus terang aku tidak bisa menahan kesedihanku sekarang

selamat tinggal sahabatku dex,mungkin tadi adalah pertemuan terakhir kita ... may the force be with you