Official What If ??

What If: Luther George Simjian menyerah dan akhirnya tidak mendaftarkan paten ATM-nya. Atau dengan kata lain, tidak ada ATM!

Tidak ada kemudahan dalam melakukan penarikan uang cash, transaksi jarak jauh, pembayaran tagihan-tagihan, dan lain-lain. Dalam hal ini, hubungan antara nasabah dan bank semakin 'erat'. Kebutuhan untuk datang ke bank semakin penting. Frekuensi dan jumlah nasabah yang datang ke bank akan semakin tinggi sehingga membuat bank-bank menambah jumlah teller maupun staff lainnya untuk mendukung efektifitas waktu dalam melayani nasabah. Oleh karena itu, tidak akan ada bank dengan bangunan yang kecil. Akan ada begitu banyak bank di setiap sudut kota dan bisa jadi akan ada banyak bank yang buka selama 24 jam dalam 7 hari.

 

Tidak ada ATM, berarti langsung masuk ke fase uang elektronik ya,....



langsung gesek menggesek..... di tellernya...


tapi agak repot juga sih kalau mau payment online, mesti kudu m-banking.


musti nyiapin dulu infrastruktur internet.

 

tapi,om adnan saya rasa malah hal tersebut tidak mungkin terjadi
Jika ATM tidak pernah ditemukan,
karena seperti yang kita tau,uang elektronik sendiri seperti credit card,etc
itu muncul karena pengembangan daripada ATM itu sendiri

baiklah,dapat kita simpulkan seperti om adnan,jika ATM tidak ada,tapi uang elektronik seperti credit card,etc muncul
maka akan dipastikan,akan sangat susah dalam proses nya,karena sesuai yang kita tau sistem keuangan modern(a.k.a berdasarkan teknologi) terhubung dengan komputer pusat(a.k.a ATM),maka kalau seperti kenyataan ada ATM dan ada uang elektronik maka hal itu benar karena saling terhubung dan ATM memudahkan pemakaian dan proses uang elektronik tersebut.

dan sejauh yang saya tau,sistem keuangan online itu sendiri mirip(ato mungkin sama) dengan jaringan ATM

Tidak penting

---

klo buat contohnya dah cukup jelas,tapi gmn dgn keberadaan jerman?tidak diperhitungkan?wkwk yg ngalahin jerman itu soviet yg dibntu amerika yg telah menang atas jepang,jdi klo jepang menang,maka amerika tdk bsa membantu soviet=soviet yg kala dari jerman
trs bsa saja kok indonesia merdeka hehe,krn kita tau sendiri seperti apa di sejarah
overall,emg tidak penting lagi membahas contoh ini,tapi post saya yang mengenai "contoh" ini hanya sebuah pendapat saja

---

maaf kalo ada kesalahan yang melanggar rules tolong di delete aja

 

What If: Luther George Simjian menyerah dan akhirnya tidak mendaftarkan paten ATM-nya. Atau dengan kata lain, tidak ada ATM!

seandai nya kondisi di atas terpenuhi dan teknologi seperti sekarang [hanya ATM yang tidak ada]

• karyawan yang di butuhkan untuk melayani nasabah semakin banyak --> lowongan kerja di bank akan lebih banyak
• setiap orang cenderung memiliki simpanan uang tunai dalam jumlah jauh lebih besar di rumah dan kemanapun ia pergi untuk keperluan2 mendadak
• karena kecenderungan point ke-2, kecenderungan penjarahan dan perampokan pun semakin meningkat
• gedung bank bakalan bertingkat banyak jika tidak ingin membuat cabang di setiap sudut kota

untuk pendapat @chocolatelique tentang kemungkinan bank buka 24/7, aq tidak terlalu setuju walau kemungkinan itu ada. alasan:

• beban listrik malam hari lebih besar, sangat tidak efisien jika mengaktifkan pekerja di saat jumlah nasabah yang berkunjung tidak terlalu banyak
• dari sisi safety, malam hari adalah waktu yang sangat rentan bagi bank, resiko nya besar.
• dengan ketiadaan ATM saja jumlah pegawai akan membludak. merekrut pegawai khusus untuk shift malam seperti nya tidak memberikan nilai keuntungan berarti bagi bank sekalipun sangat berarti bagi nasabah.
• walau di gaji lebih besar, pegawai itu manusia juga. mereka tetap butuh waktu libur dan istirahat. Pengabaian akan hal ini akan menyebabkan kerugian jangka panjang pada perusahaan bank akibat akumulasi kelelahan. memang bisa di antisipasi dengan perekrutan tenaga kerja lebih banyak, tapi harus di ingat bahwa setiap pekerja di lindungi oleh undang2 dan wajib bagi perusahaan untuk memberikan tunjangan2 dan itu menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.

whatever, seandai nya pun kita tidak pernah mengenal teknologi ATM, pasti ada penemuan lain sebagai substitusi. misalnya digital device yang bisa di bawa kemanapun untuk keperluan transaksi. data keuangan di update ke dalam device oleh pihak bank secara langsung ketika kita menyimpan uang di bank, or teknologi2 lain nya. bisa jadi teknologi ATM merupakan kunci kemajuan. tapi bisa jadi teknologi ATM merupakan penghambat sebenarnya di karenakan ketergantungan dan kepuasan yang di berikan oleh ATM sehingga jarang ada yang berpikir menemukan teknologi lain yang menggantikan keberadaan nya

 

Wah, semua respon yang diberikan awesome.
Tapi hanya ada satu yang super awesome. Siapakah dia, cek di pos #1 ya.

@om icarus
Oh, tidak apa2 kok, sekarang udah ditambah rules baru.

---------

Pengkondisian Kedua

What If: Pulau Jawa dan Pulau Sumatera tidak terpisah, seperti sekarang
Fakta Sebenarnya:

• Pulau Jawa dan Pulau Sumatera terbentuk akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 415 M.
• Terbentuknya Gunung Krakatau lagi yang meletus tahun 1883.

Referensi: Kedahsyatan Erupsi Krakatau: Letusan Besar pada 535 M dan 1883

*Respon terbaik dapat dibaca di (http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=361122&p=21751240&viewfull=1#post21751240)

 

What If: Pulau Jawa dan Pulau Sumatera tidak terpisah, seperti sekarang

maka akan dipastikan :
1.Tidak ada pulau yang bernama sumatera atau jawa,mungkin ada tapi tidak merupakan pulau2 tsb pada kenyataannya(mungkin saja pulau lain yang memiliki nama itu) dan tentu saja pulau yang tidak terpisah ini akan mendapat nama lain.

2.Dipastikan juga pulau ini akan menjadi pulau terbesar sekaligus terpanjang di dunia(seperti yang kita tau kenyataan pulau terbesar dipegang oleh greendland diikuti kalimantan dan papua)

3.Perekonomian negara akan lebih pesat,karena jalur ekonomi dari kota-kota di sumatera yang notabane adalah kota yang ekonomi nya cukup kuat seperti pariwisata,perdagangan dll akan gampang terhubung dengan ibukota sekaligus pusat perekonomian negara,jakarta dan sekitarnya.

4.Maka wilayah pulau ini benar-benar akan dilengkapi dengan jalur kereta api ataupun yang lebih tinggi seperti MRT,dan jenis kereta cepat lainnya,karena akan lebih menguntungkan dan cepat ketimbang perjalanan melalui jalur darat lainnya(seperti mobil,motor,dll) kecuali di beberapa daerah seperti Riau,karena pengkondisian tanah yang tidak baik.

5.Dapat dipastikan pulau krakatau dan sekitarnya tidak akan pernah ada,dan desa-desa di sekitar kepulauan tersebut akan menjadi sebuah kota yang cukup besar di Indonesia(karena desa-desa di sektiar tersebut akan terus berkembang baik ke arah luar daerah ataupun ke dalam daerah,dimana kalau ke luar daerah akan menuju provinsi di sekitarnya dan ke dalam daerah akan mendekati wilayah gunung krakatau).

6.Mungkin Saja muncul kerajaan baru yang mungkin belum ada di sejarah Indonesia,yang akan beribukota di sekitar gunung krakatau.

7.Maka kisah meletusnya krakatau tidak akan pernah tercantum dalam beberapa naskah kuno Indonesia,karena seperti yang kita tau kejadian terbelah nya sumatera dan jawa itu tercatat sebagai fakta sejarah,legenda,mitos ataupun hal lainnya dalam beberapa naskah kuno warisan nenek moyang kita.

8.Tentu saja jika kalau begitu maka Peta Wilayah Indonesia mungkin tidak seperti sekarang yang kita kenal,dan tentu saja wilayah daratan Indonesia akan bertambah ketimbang kenyataan.

9.Dan yang paling mempengaruhi adalah Dunia tidak akan seperti yang sekarang ini kita kenal!
kenapa?,karena meletus nya gunung krakatau pada 535 M dan 1883 M tidak akan terjadi,karena pada kenyataannya(dari what if) pulau sumatera dan jawa tidak pernah terpisah,yang membuktikkan pada (what if) gunung krakatau tidak pernah meletus.
Kembali lagi ke poin awal,karena tidak pernah meletus nya gunung krakatau pada 535 M dan 1883 M,maka iklim dunia tidak seperti sekarang yang kita ketaui.Pada dasarnya ke dua letusan itu mempengaruhi iklim dunia,terutama di eropa,asia,afrika,dan australia.Mungkin saja iklim-iklim negara yang kita ketauai sekarang akan berubah secara drastis.

 

Jadi tidak perlu repot2 membuat jembatan selat sunda
dan tidak ada berita kemacetan di tol merak sepanjang berkilo-kilo meter

pastinya arus transportasi akan mudah, sehingga distribusi barang dari dan ke jawa-sumatera lebih lancar, secara ekonomi akan menguntungkan banyak pihak,

yg merugi adalah pengusaha transportasi ferry (karena tidak ada lautan)...



well, mungkin juga terjadi akulturasi 3 budaya, jawa-sunda-sumatera.

Orang2 jawa mungkin lebih banyak yg merantau kesana, bahkan mendirikan kerajaan baru dgn cita rasa baru....


dan mungkin, pada akhirnya malah menimbulkan kesenjangan pembangunan dengan daerah indonesia timur karena fokus pembangunan di pulau jawa-sumatera yg menyatu

 

What If: Pulau Jawa dan Pulau Sumatera tidak terpisah, seperti sekarang

Pada dasarnya, apabila kita merunut kronologinya lebih ke belakang, Pulau Jawa dan Pulau Sumatera (serta Kalimantan dan beberapa negara Asia Tenggara yg berada di sebelah utara Sumatera) merupakan sebuah ancient megaland. Pulau purba tersebut bernama Sundaland (bhs. Indonesia : Dataran Sunda atau Paparan Sunda).

Spoiler: Sundaland.gif

Namun, apabila kembali pada konteks what if di atas, maka kesimpulannya:

1. Gunung Krakatau tidak akan pernah ada. Seandainya Gunung Krakatau ada, namun Jawa dan Sumatera masih bersatu, maka hanya masalah waktu kapan pulau ini akan berpisah. Setiap gunungapi di dunia memiliki siklus meletus, maka meletusnya gunung Krakatau sudah pasti tidak akan bisa dihindari. Merunut pada beberapa literatur yang mengatakan bahwa Gunung Krakatau merupakan gunungapi yang luar biasa besar, rasanya tidak mungkin Jawa dan Sumatera tidak akan berpisah. Maka dari itu, kesimpulannya, tidak pernah ada Gunung Krakatau.

2. Kita tidak akan mengenal nama Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan nama-nama lainnya. Yang ada mungkin Sunda Utara, Sunda Selatan, dan lain-lain.

3. Dataran Sunda atau Pulau Jawa-Sumatera akan menjadi salah satu pulau paling tidak aman berdasarkan keterjadian letusan gunungapi, gempabumi, dan tsunami. Apabila melihat peta Pacific Ring of Fire dimana Jawa-Sumatera terletak di Alpide belt (area tempat terjadinya 5-6% gempa dan 17% gempa terbesar yang pernah terjadi di bumi), maka efek yang diterima dari keterjadian bencana alam yang diterima pulau ini akan terasa berkali-kali lipat. Tsunami besar yang pernah terjadi di negara ini dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya akan menimpa Aceh dan Padang.

Spoiler: Pacific Ring of Fire

3. Destinasi pertama Belanda di Indonesia bisa saja bukanlah Banten. Merunut pada sejarah dimana negara kita ini merupakan negara maritim dengan fakta yang membuktikan bahwa ibukota dari setiap provinsi hampir selalu memiliki atau mendekati garis pantai karena akses pada masa lalu sangat bergantung pada kapal laut, Belanda atau Jepang (dalam hal ini, coba abaikan Portugis dan Spanyol) mungkin akan lebih memilih kota atau provinsi lainnya sebagai destinasi pertama. Alasannya? Mencari jarak tempuh paling pendek dan keberagaman kekayaan alamnya.

4. Setuju dengan post @adnanunique dan @1c4ru5, akan terjadi akulturasi multi-budaya dan kemajuan pesat pada sektor pembangunan, transportasi, ekonomi, pariwisata, dll di masa ini.

Spoiler: spoiler

ga bisa mikirin kemungkinan lain, kayaknya semua kemungkinan udah dijawab om 1c4ru5

 

Responnya awesome semua.
Tapi pemenangnya tetap satu.
Bagi yang ingin ikutan, tapi ga tahu mau pos apa, boleh juga menanggapi respon dari peserta lain. Anda tidak diwajibkan mengepos respon bila menanggapi respon peserta lain.

 

Pengondisian Ketiga

What if: Adolf Dassler dan Rudolf Dassler tidak memiliki konflik
Fakta sebenarnya:

• Mereka berdua berbeda paham, diawali dengan keanggotaan mereka dalam Partai Nazi Jerman
• Rudolf sempat ditangkap oleh tentara Amerika karena Adolf memberikan informasi kepada Amerika
• Rudolf akhirnya meninggalkan perusahaan Dassler Brothers Shoe Factory dan mendirikan Puma, sementara Adolf mengganti nama perusahaan menjadi Adidas

Referensi: Adolf Dassler

*Respon terbaik dapat dibaca di (http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=361122&p=21783529&viewfull=1#post21783529)

 

What if: Adolf Dassler dan Rudolf Dassler tidak memiliki konflik

Pastinya perusahaan Dassler Brothers Shoe Factory tetap ada. Namun, ada kemungkinan perusahaan tersebut kagak terkenal seperti Adidas dan Puma. Mungkin saja Dassler Brothers Shoe Factory bangkrut di kemudian hari. Saya ambil kesimpulan seperti ini karena Dassler mungkin kaga ada kompetitor pada jamannya dan mungkin saja tidak terlalu efektif. Nah, kalau misalnya Adidas dan Puma, mereka pasti bekerja seefektif mungkin untuk mengalahkan lawannya, mendapatkan keuntungan sebanyak2nya dan meraih market share sebesar2nya. Tau kan gimana perang saudara itu?
Terus, kalau misalnya sekarang ya, pasti efeknya ada perusahaan lain yang merajai pasar, perusahaan ini mungkin adalah perusahaan yang kalah ama Adidas dan Puma. Nike bisa jadi adalah perusahaan tersebut karena Nike udah terkenal banget.

 

mecoba meramaikan

What if: Adolf Dassler dan Rudolf Dassler tidak memiliki konflik

maka:

• bisa jadi Gebrüder Dassler Schuhfabrik (Dassler Brothers Shoe Factory) menjadi lebih berkembang dan lebih terkenal,
• kenapa demikian? karena perusahaan tersebut dipimpin oleh Dassler bersaudara yang mau saling berbagi ide akan sepatu masa depan,
• kemudian mulai mengiklankan sepatu mereka di pasar dunia melalui event 1936 Summer Olympics,
• dimana pemenang empat medali emas, Jesse Owens pelari asal Amerika, menggunakan sepatu buatan mereka
• dan bisa jadi dikemudian hari perusahaan sepatu mereka akan berganti nama menjadi Gedasch (Gebrüder Dassler Schuhfabrik)

 

Pengkondisian Keempat

What If: Pythagoras tidak dapat membuktikan kebenaran universal dari Teorema Pythagoras
Fakta sebenarnya :

• Pythagoras mendapat kredit karena ialah yang pertama membuktikan kebenaran universal dari teorema ini
• Teorema ini sudah diketahui oleh matematikawan India (dalam Sulbasutra Baudhayana dan Katyayana), Yunani, Tionghoa dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir

Referensi : Teorema Pythagoras, Pythagorean theorem

 

What if: Pythagoras tidak dapat membuktikan kebenaran universal dari Teorema Pythagoras

Kalo bener terjadi, maka bisa dipastikan matematika tidak akan berkembang seperti sekarang. Bisa kita lihat bahwa banyak perhitungan berdasar pada Teorema Pythagoras. Mungkin saja peradaban kita juga tidak semodern ini. Tapi, bisa jadi ada orang lain yang bisa membuktikan kebenaran Teorema Pythagoras. Dan bukan tidak mungkin dia adalah orang terdekat Pythagoras sendiri yang selalu melihat usahanya dan nama Teorema bukan Teorama Pythagoras, tapi Teorama (nama orang lain).


-----------------


Oke, telah diputuskan bahwa Game ini berakhir di sini. Terima kasih atas semua bantuan dan partisipasinya.
Game Today In History akan dibuka kembali seperti biasa.