1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Unforgetable moment with u [ On Writing/ Rated T ]

Discussion in 'Fiction' started by demyuthsuspect, Oct 18, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. demyuthsuspect Members

    Offline

    Joined:
    Sep 1, 2012
    Messages:
    7
    Trophy Points:
    12
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1 / -0
    Annyeong,, :oghoho:

    Mianhae untuk postingan sebelumnya mungkin kurang menarik..

    but i still try to promote my Fanfic... mohon Commentnyaaa yaakk.... Enjoy it :ogohno:

    Unforgottable Memory of you...

    Cast:
    Kim Nam Joo, Cho Kyu Hyun, Jung Eun Ji, Kim Jung In, Yoon Bo Mi, Jung Yong Hwa

    PART I

    Seoul, 21 januari 2012

    POV Kim Namjoo
    Aku tidak mengerti kenapa cuaca akhir-akhir ini kurang bersahabat, batuk alergiku kambuh lagi.
    Tubuhku paling tidak bisa mentolerir cuaca yang suka berubah-ubah begini.
    Sejak kecil aku memang sudah memiliki riwayat atopi.
    Bila sudah kambuh begini suaraku pun bisa berubah menjadi semakin parau.
    Dan itu artinya aku libur bernyanyi dulu, libur dari sesuatu yang menjadi hidupku sejak dulu.

    Aku melangkahkan kaki menuju lapangan parkir apartemen di lantai dasar,
    lift yang kunaiki sedikit menghambat gerakku karena sempat tidak bisa digunakan setengah jam,
    dan itu sebenarnya cukup membuang waktu.
    Aku bergerak sedikit cepat, dan menyalakan alarm mobil lalu membuka kunci otomatis, kemudian mulai menyalakan mesin dan bergerak perlahan.

    Universitas Seoul, Jurusan ART…

    “ Onnie “… suara yang aku hapal dengan jelas, itu suara Eun Ji, sahabat baikku yang baru aku temui 5 bulan terakhir.
    “ Eun Ji-ya,, wae? “ aku berhenti melangkah, dan menoleh pada gadis itu.
    “ Aku lihat Kyuniie tadi, di lapangan Futsal.. tampan sekali dia dengan keringatnya itu, Onnie-ya kau tak mau kesana? Dia mungkin masih ada di sana “ Ekspresi Eun Ji tampak centil dibalik rambut panjangnya yang hitam.
    “ Cheongmalyoo ?.. aku memang rindu sekali padanya, sudah beberapa hari ini sms ku tak dibalas”.. aku mendadak sedih.
    “ Onnie-ya,, tidak boleh terlalu sering sms.. sudahlah, sekarang mau kesana tidak? “ Eun Ji menarik tanganku, tapi ku hempaskan.
    “ aku ingin,, tapi aku takut “ sahutku parau.

    Eun Ji menatapku dalam, aku balik menatapnya. Aku yang cintanya bertepuk sebelah tangan ini, kadang takut bertemu dengan pria itu, Cho Kyu Hyun.
    Pria yang sudah membuatku Jatuh cinta hingga aku bahkan tak bisa membedakan lagi yang namanya logika.

    “ Eun Ji-ya, aku masuk ke kelas musik dulu ya, kita bertemu nanti saat makan siang, ajak bomi juga ” aku berlari kecil, karena sudah merasa terasa telat

    POV Jung Eun Ji

    Aku menatap nanar pria muda di hadapanku, mengapa kadang aku merasa kecemburuanku ini jadi boomerang bagi perasaanku sendiri.
    Aku melihatnya bercanda dengan gadis yang juga sudah membuat Namjoo Onnie sakit selama beberapa hari terakhir.
    Lalu berangsur Kim Jung in melirikku, pria itu mendekatiku..

    “ Eun Ji Noona, waeyo? “ Aku melebarkan setengah bola mataku, reflek berdebarnya jantungku.

    Aku hanya tersenyum, bahkan untuk berbicara saja lidahku kelu.
    Sepertinya terlalu berlebihan rasaku untuk namja di depanku ini.

    Aku meliriknya sekilas kemudian berbalik, dan melangkah gontai. Entah apa yang dipikirkan jung in setelah melihat keanehanku ini.
    Aku ini aneh sekali, gila mungkin tepatnya.

    POV Kim Nam Joo

    Aku melirik Bomi yang asik melahap saladnya, junior ku di kelas tari ini memang tampak kelaparan sejak di kelas tadi.

    “ Yaa Bomi-ya, selapar itu kah ? ini sekalian punya ku boleh kau habiskan “ aku menggeser sepiring Sunday waffle pada gadis itu
    “ Whaa.. Onnie baik, gumawosseoo onnie “ Bomi memelukku, lalu kembali melahap salad buahnya.
    “ Apa kabar Oppa mu bomi ya? “ Aku menyeruput lemon tea hangat ku.

    Aku sedikit tidak enak badan. Bomi menghentikan lahapannya, mendadak dia seperti kehilangan nafsu makan, wajahnya jadi lesu.

    “ Bomi-ya.. waeyo?? “ aku menatapnya heran..
    “ ah onnie... aku malas membahas dia.. aku benciiiii diaaa “ Bomi kembali melahap saladnya.
    Aku tertawa “ kau kenapa bomi-ya? Hahhaha” aku masih tertawa melihat ekspresi wajahnya.

    “Aku tak mau membahas dia, sudah berapa kali aku sms .. jawabannya hanya singkat.. aku benci dia Onnie “..

    Bomi tampak kesal, tapi lucu sekali dengan ekspresinya itu dia masih bisa makan dengan lahapnya.

    “ iya.. habiskan dulu saladnya, baru nanti cerita lagi “ Aku tersenyum dan menatapnya lucu.

    Bomi menyeruput ice tea nya, mendadak bola matanya melebar, tampak sedikit takjub melihat siapa yang datang

    “ Kyuniee-yaaa, jungiee- yaa” teriaknya sambil melambai-lambaikan tangannya tampak antusias,aku ikut – ikutan terkejut, ada nama itu disebutnya. Berarti ada kyu di belakang dan sedang menuju kemari. Bagus. Bunuh diri saja baiknya.

    Bomi kemudian tersenyum mengolok “ Onnie, kyunie kesini “ bisiknya penuh canda.

    Aku melotot mengisyaratkan tidak suka diolok begitu. Jantungku tak hentinya berdegup. Jangan sampai kegugupanku terlihat.
    Bomi lanjut menyeruput Ice tea nya.

    ” Duduk sini.. kalian mau kemana ? “ Bomi menyediakan kursi di sebelahnya untuk diduduki.

    Dan aku hanya menghembuskan nafas panjang. Pasrah.

    “ Kami dari perpustakaan,, waah ada Namjoo Noona” Jung in menyahut antusias, dan duduk di hadapanku.

    Dan tentu saja pria yang amat aku cintai, Kyu Hyun duduk di sebelahku. Aku tersenyum pada keduanya. Tersenyum seadanya.
    Memang hawa-hawa Kyu ini menjadi satu-satunya alasan kebimbanganku, seperti yang aku tunjukkan lewat ekspresiku saat ini.

    “ Onnie waeyo? “ Bomi tiba-tiba menyeletuk, agak kurang pas saja dia menanyakan hal seperti itu di saat –saat seperti ini.

    Otomatis kedua pria itu ikut menatapku, dan itu sangat memalukan menurutku.

    “tidak ada apa-apa.. waeyo wae?” sahutku, lalu kembali menyeruput lemon tea hangatku.
    “ ahh.. Onnie aneh “ Bomi heran, tapi dia pasti tahu mengapa aku begini.

    Aku melirik takut-takut ke arah Kyu. Dia tahu aku cinta mati padanya. Tapi aku dan dia sama-sama tahu kami tak mungkin bersama.
    Sesekali Kyu menatapku balik, dan aku hanya tersenyum padanya lalu membuang muka.
    Andai ia tahu aku sangat sangat menginginkannya. Sayangnya, aku terlambat bertemu dengannya.
    Dia yang saat ini tak sendiri.

    POV Yoon Bo Mi

    Onnie mengherankan wajahnya mendadak bimbang, padahal mungkin ini kesempatan bagus untuk bisa mengobrol dengan Kyunie.
    Onnie secinta itu kah pada Kyunie? Sesusah itu kah untuk mengucapkan satu kata sekalipun. Kasihan Onnie.
    Aku melahap sisa sundae ku, dan masih menatap penuh harap pada wanita dewasa di hadapanku ini.
    Sesekali ia melirikku, mencoba meraba-raba isyaratku, namun sepertinya dia tidak mengerti. Dia tetap diam.

    “ Noona masuk kelas apa? “ Jung In tiba-tiba memecah kesunyian, dan bertanya pada Onnie.
    “kelas tari.. menyenangkan, menyesal baru ambil kelas itu sekarang” jawab Onnie.

    Sesekali aku melirik Kyunie, pria itu memang sebenarnya tampak tertarik pada Namjoo Onnie, caranya menatap Onnie memang agak sedikit penuh arti. Tapi dia kan Pria yang sudah punya pacar.

    “Kalian berdua sama-sama di kelas tari?” Aku lihat Kyunie mencoba memberanikan diri bertanya seperti biasa dengan ekspresi datarnya, dan aku sengaja memberi kesempatan Onnie untuk menjawabkan pertanyaan ini. Onnie mengangguk.

    “ Waeyo? Kau sudah masuk kelas tari belum? “ Bagus, akhirnya Onnie mulai menanggapi pertanyaan Kyunie. Kyunie mengangguk
    “ Noona baru tahu kelas tari itu menyenangkan? “ Jungiee yang malah balik bertanya. Onnie tertawa
    “ Jungiie - ya, aku tahu kau sangat jago kalau sudah urusan tari. Mau pamer padaku? “ Onnie mulai mengolok, aku tertawa
    “Jungie-ya, sombong ah.. ya kan Onnie? “ sahutku.
    “Iya, sombong sekali” Onnie menyahut lagi. Kyunie ikut tertawa.

    Dan ini saja sudah cukup baik, baik untuk hubungan Onnie dan Kyunie yang sempat dingin beberapa minggu terakhir


    To Be Continued ...
     
    Last edited: Oct 18, 2012
  2. demyuthsuspect Members

    Offline

    Joined:
    Sep 1, 2012
    Messages:
    7
    Trophy Points:
    12
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1 / -0
    UpDate-an telah tibaaa.... mohon tinggalkan comment yaakkk... gumawooo ..



    Unforgetable moment with u


    PART II

    Flashback..

    Seoul, Agustus 2011

    POV Kim Nam Joo

    “ Annyeong, Noona.. “ Jung in menyapaku ramah.
    “ Ya Jungie ya.. bukankah hari ini kita latihan duet? “ tanyaku pada Jung in..
    “ Oh iya Noona, kau benar aku nyaris lupa “ Jung in mendekatiku.
    “sebelumnya kita mengintip Eun Ji dulu, dia sedang latihan duet dengan Kyu Hyun di sebelah” Aku menarik lengan Jung in.
    “ Noona, wae? Mengapa musti mengintip mereka? Waktu kita tak banyak Noona.. aku ada kelas bahasa nanti sore “ Jung In tampak malas, namun aku tetap tak mau tahu dan menarik lengannya.
    “ Kita musti tahu strategi lawan, baru kita tahu cara menyanyi seperti apa yang benar “... aku menyahut.
    “ Ah noona, kau sangat aneh.. memangnya kita sedang dalam kompetisi bola dunia? “ Jung In tersenyum geli, dan menghentikan langkahnya.

    Langkahku ikut terhenti.

    “ sudah.. jangan banyak bicara, ikuti saja apa yang aku bilang” aku menariknya lagi.
    Dia dengan malas mau tak mau melanjutkan langkahnya.

    ” Nee... Noona “ Jung In akhirnya menurut.

    *********

    Whaa.. indah sekali perpaduan suara Kyu Hyun dan Eun Ji.. makin iri mereka punya suara seindah itu.
    Sesekali aku melirik Kyu Hyun, namja yang satu itu sudah tampan suaranya bagus pula.
    Wanita mana yang tak jatuh hati padanya? Tapi mungkin terkecuali aku.
    Aku tak terlalu mengenal juniorku yang satu itu, karena baru kali ini aku satu kelas dengannya.
    Sejauh ini yang baru mengenalnya 3 hari terakhir.. dia pria yang pendiam tapi baik. Tapi juga aneh dan memiliki gesture yang unpredictable.
    Sedikit bingung bila harus memulai obrolan dengannya. Talk less do more, 2 kata yang paling tepat untuknya.
    Berbeda dengan magnae yang duduk di sebelahku, yang sedang asik dengan musiknya sendiri. Pria dengan keramahan yang luar biasa dan sense of humornya yang terkenal lucu.
    Kim Jung In.


    “ Noona, kapan kita latihan? Sudah siang” Jung In membuyarkan lamunanku.
    “Oo iya, ayo ke ruangan sebelah” Aku memutuskan menghentikan kegiatan mematamatai ini, dan beranjak menuju ruangan musik di sebelah.


    POV Jung Eun Ji

    Lagi-lagi hari ini hujan turun. Dan aku masih dengan lagu-lagu ini bersama Kyuniie. Aku bosan setiap hari harus bertemu namja yang satu itu.
    Sudah beberapa bulan terakhir kami dipasangkan sebagai pasangan duet musim ini. Sekalipun aku juga salah satu fans beratnya, tapi aku juga ingin pasangan yang lain.
    Jung In misalnya, ah iri sekali pada Namjoo Onnie. Baru 3 hari masuk kelas harmonisasi sudah dipasangkan dengan Jung In.
    Aku benar-benar iri.

    Ya bisa dibilang aku suka pada Jung In. Beberapa bulan terakhir sejak satu kelas dengannya di kelas ini kelas harmonisasi.Mungkin aku jatuh cinta.
    Aku lelah dengan kegilaanku terhadapnya yang diam-diam itu. Suatu hari nanti dia harus tahu perasaanku padanya, entah suatu hari itu kapan.
    Aku ini sangat bodoh, mencintai orang diam-diam sedangkan aku baru saja putus dengan Yun Ho Oppa.
    Dalam keadaan perasaan terombang-ambing seperti ini aku masih bisa bermain-main dengan perasaan.
    Bagus Eun Ji. Bagus sekali. Aku menghela nafsku dengan sangat panjang.

    Kyunie menatapku heran “Noona Waeyo? Kau tidak puas dengan latihan kita tadi?” tanyanya.
    Aku menggeleng. “lalu kenapa seperti ada yang kurang?” Kyunie datar.
    “ sudah lupakan saja, ayo latihan lagi tampan” itu panggilan sayangku untuk Kyunie.
    Asal tahu saja aku adalah salah satu dari beribu Fans Berat Kyunie. Dan Kyunie tahu itu.
    Dia pernah bilang aku bisa jadi ketua FBK kalau aku mau. Hahaha ada-ada saja magnae yang satu itu.
    Dia memang sangat tampan dan menggemaskan.


    POV Kim Nam Joo

    Jung In masih berusaha mengambil nada agar suara kami bisa dipadukan. Aku membaca nada dan mencoba berpikir keras nada yang bagaimana yang akan cocok untuk suara kami.

    “Noona aku kesusahan di bagian ini, nanti kau yang ambil ya” Jung In menunjuk salah satu bagian dari lirik lagu yang akan kami nyanyikan.
    ” Sebentar Jungie ya.. aku sendiri kesusahan dengan bagianku “ sahutku.
    “ahh Noona, suaramu kan lebih bagus dari suara ku.. jadi kau harus bisa menutupi kekuranganku” ucapnya. Aku melongo
    “ ya sudah, bagaimana kalau aku saja yang menyanyi? Satu lagu itu sampai habis..” aku menatap kertas lirik dihadapanku.
    “ Yaa Noona, kau marah? “ Jung In menarik-narik lenganku
    “ aku tidak marah, aku juga sedikit bingung Jungie ya... aku bingung bagaimana cara membaginya.. kita Cuma punya waktu satu minggu saja, sampai hari penilaian “ aku menyahut dan kembali berpikir.

    Mendadak aku punya ide “ boleh pakai alat musik tidak? “ tanyaku pada Jung In.
    “ nah kalau itu aku tidak tahu Noona, wae? “ Jawab Jung In
    “ aku ingin bermain gitar saja.. dengan begitu aku bisa tahu kunci apa yang cocok untuk kita berdua “ Sahutku lagi.
    Jung In tersenyum lebar “ Ahh.. betul sekali, kita tanyakan pada Lyn Noona saja.. sepertinya aku masih melihatnya tadi di kantin” Jung In antusias, kemudian bergerak keluar entah kemana. “ Ya Jungie ya.. Otilka? “ aku bingung namja itu mau kemana.


    Aku memutuskan membeli minuman kaleng di Mesin penjual minuman kaleng otomatis yang letaknya tepat di samping ruangan tempat Eun Ji dan Kyu Hyun latihan.
    Yak ..orange juice ku keluar dari mesin tersebut secara otomatis. Aku membukanya dan meneguknya.

    Kemudian bimbang lagi, “semoga boleh menggunakan alat musik” bisikku pelan, berbicara pada diri sendiri.

    Tiba-tiba aku merasakan hawa yang agak aneh muncul dari belakangku.

    Aku spontan menoleh, dan terkejut
    “ Yaa.. kau mengejutkanku “ Aku bergerak minggir
    “ Kau sedang apa di situ? Mau beli minuman kaleng juga? Kenapa tidak bilang? Mengejutkan saja.. “ teriakku, Kyu Hyun.

    Pria itu bikin aku jantungan saja. Dia menatapku takut-takut, lalu maju ke depan dan memasukkan koin ke dalam mesin.
    “ Mi.. mianhae Noona “ sahutnya pelan dan datar.
    “ andai kau bilang permisi sejak awal “ sahutku.

    Sudah dibilang Kyu Hyun agak aneh. Gesturenya kurang pas dengan wajahnya yang tampan.

    “ kalian sudah latihan berapa hari? “ tanyaku mencoba memecah suasana yang aneh ini.
    “ hah? “ dia bingung dengan pertanyaanku yang tiba-tiba.
    “ 3 hari “ jawabnya singkat dan lagi-lgi datar.
    Aku jadi gemas sendiri. “ Ya.. Kyu Hyun-ah... jangan kaku-kaku bila bicara denganku.. santai saja.. ya sudah aku duluan “ aku menepuk pundaknya dan kembali ke ruang latihan.

    .........

    POV Yoon Bo Mi

    Aku harus banyak belajar hari ini, Gwangsoo Oppa adalah orang yang tak bisa diandalkan kalau sudah menyangkut urusan pemilihan suara.
    Tapi bagaimana bisa dinilai kalo harmonisasi kami saja tidak kompak. Aku muak dengannya. Setiap hari selalu mengambil makananku tapi tak pernah bilang.
    Kalau sudah diajak latihan sulit sekali. Aku muak sekali dipasangkan dengan dia. Sangat-sangat memuakkan.

    “ Bomi-ya... “ aku menoleh, dan Gwangsoo oppa tepat berdiri di sebelahku.
    “ Wae Oppa? Sekarang apa lagi alasan Oppa? Aku capek!! “ seruku.
    “ Mianhae Bomi-ya, aku ada urusan mendadak tadi “ sahut Gwangsoo oppa.

    Aku melirik sebal padanya. Diam dan malas menjawab

    “ Oppa mau latihan tidak? Oppa, aku ingin lulus di kelas ini. Tapi bila kau saja tidak bisa diajak bekerjasama, bagaimana kita bisa lulus? “ keluhku kesal, seraya memasang earphone dan mulai mendengar musik dari ipodku.

    Aku muak dengan alasannya. Muak dengan apapun tentang Gwangsoo oppa.

    **********

    POV Kim Nam Joo

    “ Niga neomu chua .. ottokhae nan chua “ aku mencoba memetik kunci gitar memainkan lagu A Pink –Bubibu- ..
    mengapa bisa-bisanya dapat pembagian lagu yang sangat perempuan. Kim Jung In jadi susah mengikuti.
    Untung saja kami diperbolehkan menggunakan alat musik. Dan lagu sedikit upbeat itu sudah aku buat agak jazzy dengan petikan gitarku ini.
    Jung In tersenyum, ia tampak puas dengan hasil kerja keras kami 2 hari ini.

    “ Noona gumawo, aku jadi tak susah lagi mengikuti nada-nada tinggi itu.. ok Noona kita siap bersaing dengan kyu hyung dan Eun Ji Noona “ Jung In tersenyum penuh kemenangan.
    Aku tertawa kecil menyambut ucapannya.
    “ Ok Jungie yaaa... kita pasti menang.. hahaha” tawaku lepas.

    Aku memperhatikan Jung In,

    “ Jungie-ya.. kau orang Busan ya? “ tanyaku.
    “ Iya Noona, waeyo? Noona kau sendiri dari Jeju bukan? “ tanya Jung In balik.
    “ pantas saja dialekmu itu aku sangat kenal, iya aku dari jeju “ jawabku, seraya memasukkan gitar akustik ke ranselguitar bag milikku.
    “ Pasti pulau yang sangat indah ya Noona? Aku ingin sekali kesana..” sahutnya .
    " seperti yang dilihat di televisi.. “ aku tertawa menanggapinya.


    “ Onnie, ayo makan siang bersama “ tiba-tiba Bomi muncul entah dari mana, wajahnya tampak kesal.

    Aku dan Jung In saling menatap bingung, kemudian menatapnya heran.

    “ Bomi-ya, waegure? Mengapa kau tampak kusut sekali? Duduk dulu “ ucapku masih seraya membereskan peralatanku.
    “Aku kesal dengan Gwangsoo oppa.. dia tak pernah serius onnie, aku sudah bilang penilaian itu besok, tapi dia tidak peduli, semaunya sendiri .. aku sudah capek “ Bomi tampak kesal seraya mengeluarkan telpon selular dari dalam tas nya kemudian entah meng-SMS siapa.

    Setiap hari hal yang sama selalu diceritakan Bomi kalau dia sangat kesal dengan Gwangsoo, pria yang anehnya bukan kepalang itu.
    Kalau sudah begini aku juga jadi bingung mau menanggapi apa. Yang bisa kulakukan hanya mentraktirnya makan siang bersama.

    POV Jung Eun Ji.

    Onnie dan Bomi dimana? Mereka tidak tampak sama sekali seharian. Apa sedang sibuk latihan untuk penilaian besok?.
    Aku mulai malas bila ingat penilaian besok, selain penilaian besok juga menentukan partner untuk minggu berikutnya.
    Jangan sampai aku dipasangkan dengan kyunie lagi. Aku menyeruput lemon ice ku.

    “ Noona annyeong.. “ Kyunie duduk dihadapanku, entah darimana datangnya.
    “ Ya, katanya tadi mau pulang? Mengapa masih disini? “ aku heran menatap Kyunie.
    “ Noona, aku sudah mendapatkan bocoran siapa partner kita minggu depan.. tenang, kita tak akan bersama lagi “ sahutnya.
    “Cheongmal?” aku antusias mendengar ceritanya.
    “ Ne.. tapi rahasia noona, kau cukup tahu saja kita tak bersama minggu depan.. aku pergi dulu, Annyeong, sampai bertemu besok” Kyunie meninggalkanku dengan segala kedatarannya.

    “ Yaaa, Kyuniie ya.. harusnya kau beritahu aku dulu “ teriakku namun sayangnya dia sudah menghilang entah berbelok ke arah mana.


    “ Eun Ji-ya, gwaenchanna? Kau bicara dengan siapa? “ Namjoo Onnie tiba-tiba muncul dengan Bomi, dan Jung In.

    Aku mendadak terpaku, Jung In tersenyum. Onnie duduk dihadapanku, dan Bomi terlihat kusut. Mengapa mereka tiba-tiba ada bersamaan begini?.
    Yang membuat aku terpaku dan terdiam begini adalah jelas Jung In. Setelah agak tersadar aku menggeleng, dan kembali menyeruput lemon ice ku.

    “ Ya Eun ji, kau kenapa? Jadi gugup begitu? “ Onnie heran menatapku. Sekali lagi aku menggeleng.
    “bagaimana persiapan Noona dengan Kyu Hyung? Pasti sudah sangat mantap kan?” Jung In bertanya, dan jantungku berdegup tak berani menatapnya.
    “ begitu-begitu saja “ jawabku datar.
    “Yaa.. aku aneh melihatmu, mengapa jadi kaku begitu? Something happened before? “ Onnie menatapku sangat keheranan.

    Buru buru aku berdiri, bisa gila bila terlalu lama berada disitu.

    “ Onnie, aku pergi dulu, orang tua ku datang dari Gyonggi-do.. Annyeong “ dan aku pergi begitu saja tanpa pamit pada Bomi atau Jung In.

    Maafkan aku terpaksa berbohong, aku tak mungkin bisa bernafas bila terlalu lama berada di tempat itu.

    ************


    POV Kim Nam Joo

    Suara Kyu bagus sekali. Andai bisa menjadi partnernya. Diam diam aku mengagumi suaranya, anak kecil itu bersuara emas.
    Dan kalau dilihat dia tampan juga. Aku jadi ingat ketika pertama kali bertemu dia, di Kantin. Saat semua orang ramah menyapa balik sapaanku, dia sendiri yang tidak.
    Mungkin aku sudah sangat penasaran dengannya saat itu. Ternyata kami malah dipertemukan di kelas ini setelah satu tahun kemudian.
    Jangan bilang aku sudah mulai tertarik padanya, andwae... ku mohon jangan sekarang.

    “ bagus sekali Eun Ji dan Kyu Hyun, sekarang saatnya giliran Kim Nam Joo dan Kim Jung In yang tampil.. kali ini mereka akan menyanyikan lagu dari A Pink – Bubibu - .. silahkan maju “ Lyn Onnie, guru di kelas ini mempersilahkan aku dan Jung In maju ke atas panggung mini.
    Dan kami mulai bernyanyi dengan kemampuan terbaik kami.

    Dear boy, your my angel
    Let me show you a better day
    Oneul eotteongayo nae moseub
    Yojeum deureo naega yeppeo boindae
    Jakku jakku geoulman boneyo
    Nan oneul jom gwaenchanheun yeoja
    Dugeun dugeun dugeun tteollyeowa
    Ni saenggagman hamyeon tteollyeowa
    Ireon nal eotteokhaeyo oh oh
    Naega babogatjiman ireon naega bukkeureot jiman
    Yongginae malhallaeyo
    Cheoncheonhi neoui du bore bubibu
    Ni son kkog jabgo bubibu
    Neoman bomyeon naneun ganjireo
    Geudael bomyeon naneun rulluralla
    Ireumman deureodo joha mogsoriman deureodo joha
    Niga neomu joha niga neomu joha eotteokhae
    Jogeumssig neoui ibsure bubibu
    Neoneun nae jeonbu bubibu
    Neoman bomyeon nan gibun da johayo
    Ireumman deureodo joha mogsoril deureodo joha
    Joha joha joha neomu joha joha eotteokhae
    Nan joha
    Jogeum muttugttug haeboyeodo
    Nae nunen ttatteutan geureon namjajyo
    Jakku ni eolgulman boneyo hanappunin
    Nae yoja chingujyo
    Jakku jakku jakku jakkuman
    Ni saenggagi nayo jakkuman
    Ireon nal eotteoghaeyo oh oh
    Sanchaetdo gallaeyo sopungdo
    Gagosipjyo hal iri neomu manhjyo
    Cheoncheonhi neoui du bore bubibu
    Ni son kkog jabgo bubibu
    Neoman bomyeon naneun ganjireo
    Geudael bomyeon naneun rulluralla
    Ireumman deureodo joha mogsoriman deureodo joha
    Niga neomu joha niga neomu joha eotteokhae
    Jogeumssig neoui ibsure bubibu
    Neoneun nae jeonbu bubibu
    Neoman bomyeon nan gibun da johayo
    Ireumman deureodo joha mogsoril deureodo
    Joha joha joha joha neomu joha joha eotteoghae
    Nan joha nan joha nan joha nan joha nan joha
    Cheoncheonhi neoui du bore bubibu
    Ni son kkog jabgo bubibu
    Neoman bomyeon naneun ganjireo
    Geudael bomyeon naneun rulluralla
    Ireumman deureodo joha mogsoril deureodo
    Joha niga neomu joha niga neomu joha eotteoghae
    Jogeumssig neoui ibsure bubibu
    Neoneun nae jeonbu bubibu
    Neoman bomyeon nan gibun da johayo
    Ireumman deureodo joha mogsoril deureodo joha
    Joha joha joha neomu joha joha eotteoghae nan joha


    Lagu berakhir.. dan hening. Aku dan Jung In tegang menunggu tanggapan dari penghuni kelas siang itu.
    Semua bertepuk tangan riuh sesudahnya, kami saling menatap dan tertawa, puas dengan kerjasama kami.

    “ Yaa, kalian berdua bagus sekali.. dipertahankan” ujar Lyn Onnie.

    Kami menunduk menandakan hormat kami padanya. Lalu kembali ke tempat duduk kami, dan sempat berhigh five kecil kemudian tertawa kecil.

    Lalu kemudian Bomi dan Gwangsoo. Aku sempat merasa khawatir dengan duet keduanya, karena mereka yang tidak pernah akur.
    Tetapi ternyata hasilnya baik. Tampaknya walaupun Gwangsoo begitu sangat mengecewakan, namun terlihat sekali usahanya mengimbangi Bomi.
    Ya lumayanlah untuk mereka yang jarang latihan ini.

    Dan akhirnya pengumuman nilai terbaik di kelas harmonisasi minggu ini dan partner of crime untuk duet minggu depan. Aku sangat berharap itu aku dan Jung In.

    “ Ok Class, untuk duet terbaik minggu ini mendapatkan hadiah seperangkat ipod dari apple, dan itu jatuh pada ..... Kim Nam Joo dan Kim Jung In “ Lyn Onnie, apa aku tidak salah dengar? Itu benar kami.

    Aku dan Jung In langsung maju dan menghambur panggung.

    “ Terima kasih untuk ayah dan Ibuku yang sudah mendoakan anaknya ini, Omma, Appa anakmu sudah sukses!!! “ Teriak Jung In mengikuti gaya penerima award.. aku tertawa.
    Begitu juga yang lain, dan tepukan tangan dari penghuni kelas terdengar riuh.

    “ Selamat untuk kalian berdua, Ok Class.. hari ini kelas berakhir, kalian bisa melihat partner kalian minggu depan di papan pengumuman.. ok, Have a Nice weekend “ Lyn Onnie mengakhiri kelas.

    *********

    Aku menatap papan pengumuman tanpa kusadari aku tersenyum sendiri. Keinginanku terkabul. Partnerku minggu depan adalah dia.

    “Noona, sepertinya kau bahagia sekali “ suara datar itu aku hafal sekali, dan aku menoleh melihat siapa yang berdiri di sampingku.
    Aku tertawa “ kita akan bekerjasama minggu depan “ sahutku. Kyu tersenyum.

    Aku tersenyum, dan tanpa aku tahu ternyata semua ini akan menjadi awal berubahnya hidupku. Menjadi partnernya.

    To Be Continued..
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.