1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Kanal Cransom

Discussion in 'Fiction' started by Nightblade, Sep 28, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Nightblade M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 12, 2009
    Messages:
    611
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +38,112 / -0
    Hembusan angin yang cukup keras, membuat pepohonan ditepi kanal Cransom bergoyang-goyang dengan kencang. Tidak ada satu sinarpun yang berhasil melewati hadangan berlapis mendung tebal di langit malam ini.

    Akira Inuchiyo sekali lagi memeriksa tombaknya dengan seksama.

    ”Tombak yang indah…”, ucap Akira dengan perlahan.

    Tombak sepanjang 2 meter itu penuh dengan ukiran yang tidak dimengerti oleh Akira yang terukir secara melingkar dari pangkal ke ujung tombak, membuatnya tampak misterius sekaligus eksotik. Ujung tombaknya terbuat dari adamantium berwarna hitam, tampak sangat tajam.

    “Moga-moga kakek tidak marah tombaknya aku pinjam,” ujar Akira dalam hati.

    Akira memeriksa penampilannya. Ia mengacak-acak sedikit rambut birunya. Jaket dan celana panjangnya terbuat dari kulit dan berwarna hitam, membuatnya tampak gagah malam ini. “Mmm, datang juga akhirnya.”

    Sinar lampu yang terang tampak menyala di kejauhan, diiringi oleh suara deruman motor yang makin lama makin keras. Seorang wanita cantik berambut pendek berwarna kuning menyala menghentikan sepeda motornya 5 meter didepan Akira.

    “Tetap tomboi seperti biasa Vivacea.” Akira menyapa ramah.

    “Tetap sok cool seperti biasa Akira.” balas Vivacea dingin.

    Senyum ramah yang menghias wajah Akira hilang perlahan-lahan. “Aku datang untuk menagih janji Vi, aku harap kau tidak lupa.” Akira menatap sosok wanita didepannya dengan tajam.

    Vivacea Solitude tampil dengan pakaian kebesarannya seperti biasa. Kaos tanpa lengan berwarna ungu yang dilapisi armor berwarna hitam di bagian bahu dan dadanya, celana panjang kain selutut berwarna ungu menutupi pahanya yang ramping dan kuat.

    “Ya.. ya.. jangan kamu ulang terus kata-kata itu setiap kita bertemu. Kamu pikir aku pikun apa?” ucap Vivacea sambil meletakkan bungkusan besar yang ia bawa di bahunya.

    “Mmm, apa tu yang kamu bawa?” ucap Akira penasaran.

    “Senjata kakekku, masa cuma kamu yang boleh bawa senjata legendaris.” sahut Vivacea cuek.

    Vivacea membuka bungkusan itu dan terlihat sebuah pedang besar yang penuh dengan goresan dan tampak usang, tetapi entah kenapa hawa kekuatan tampak terpancar deras dari senjata tersebut.

    Akira tampak grogi setelah melihat senjata yang dibawa Vivacea. “Wah gawat nih, moga-moga Vi belum terlalu mahir memainkan senjata itu.”

    “Napa? Takut? Aku baru pertama kali megang ni senjata kok. Jadi ya… kemungkinan buat kamu menang ada kok. Walaupun sedikit.” ucap Vivacea sambil mengangkat pedang itu dengan dua tangan.

    Vivacea mulai memainkan pedang ditangannya dengan perlahan.

    “Ready?” ucap Vivacea tiba-tiba.

    “Go!” balas Akira dengan keras.

    Tusukan cepat mata tombak Akira hanya menembus angin, ketika Vivacea dengan cepat menghindar kesamping dan menyabetkan pedangnya kearah perut Akira.

    Akira melompat tinggi kebelakang untuk menghindari sabetan deras itu.

    Sebelum Akira mendarat ke tanah, Vivacea dengan kekuatan bahunya, membelokkan arah sabetan pedang menjadi vertikal, lurus kearah badan Akira yang melayang.

    “Sial,” rutuk Akira sambil menghantamkan tombaknya dengan sekuat tenaga.

    Percikan api tercipta akibat benturan keras mata tombak Akira dengan pedang Vivacea. Vivacea terdorong kebelakang akibat benturan itu, tangannya tampak sedikit gemetar. Sedangkan Akira jatuh terguling kebelakang sambil mengumpat perlahan.

    Dengan geram Akira melompat dengan cepat kearah Vivacea dan melepaskan 5 tusukan beruntun kearah badan. Tiga tusukan pertama dapat dihindari Vivacea dengan susah payah, tusukan ke 4 dapat ia tangkis dengan pedangnya. Tapi tusukan ke 5 menghantam armor di bahu kanannya. Vivacea berusaha mengurangi daya bentur dengan melentingkan badannya ke arah belakang.

    Kini giliran Vivacea yang geram melihat retakan yang muncul di armornya. Dengan gerakan yang sangat cepat, tiba-tiba Vivacea sudah melompat kearah Akira dan melepaskan tebasan yang sangat kuat dengan 2 tangan. Akira paham tebasan itu tidak mungkin bisa ditahannya, sehingga ia menghindar kesamping. Tapi ia tidak mengira dengan tendangan susulan Vivacea yang bergerak cepat kearah wajahnya. Sebelum tendangan itu mengenai sasaran, Akira berhasil memblok tendangan itu dengan tombaknya.

    “Tch, hampir saja.” ucap Akira dalam hati.

    Tetapi serangan bergelombang Vivacea belum usai.

    “Lihat pedangku!” teriak Vivacea keras.

    Ayunan pedang Vivacea tampak mengalir dari bawah ke atas, dengan kekuatan berlipat ganda. “Ahhh, aku tidak dapat menghindarinya lagi.” Akira berusaha memblok serangan itu dengan tombaknya.

    Tapi kekuatan serangan Vivacea terlalu kuat, sehingga tombak yang dipegang Akira terlepas dari pegangannya. Detik berikutnya mata pedang Vivacea sudah menempel di leher Akira.

    “Aku menang lagi kan?” bisik Vivacea penuh kemenangan.

    “Ya.. ya.. jauhkan pedangmu dari leherku.” jawab Akira jengkel.

    Vivacea menarik pedangnya sambil tersenyum. Ia sangat menikmati saat-saat Akira dengan jengkel bergerak menuju tombaknya. Tetapi ketika akan berjalan menuju motornya, tiba-tiba rasa sakit yang amat sangat muncul di bahunya.

    Arghhh. Darah tampak mengalir dari armornya yang rusak di bagian bahu. Vivacea terjatuh karena rasa sakit yang amat mendadak itu.

    Akira yang melihat kejadian itu berlari dengan cepat kearah Vivacea. “Vi kamu tidak apa-apa?” ucap Akira cemas sambil melihat luka di bahu Vivacea.

    “Hmmp. Untung kamu mengurangi tenagamu waktu itu.” Tiba-tiba senyum manja menghiasi wajah Vivacea. “Aku mengaku kalah, aku menerima lamaranmu.”

    “Sungguh?” Akira tampak kaget dengan keputusan Vivacea yang tiba-tiba itu.

    Vivacea hanya mengangguk lemah tanpa berani melihat tatapan mata Akira.

    “Are you sure Vi?” tanya Akira lagi.

    “Iyaaaa, tapi pertama-tama antarkan aku ke rumah sakit dulu.” ucap Vivacea agak jengkel.

    “Oh iya.. iya.. aduh kok lupa. Tahan ya Vi.”

    Akira berlari sangat kencang sambil membopong Vivacea. Sedangkan Vivacea sendiri tampak bahagia dengan keadaannya saat itu. Sehingga ia hanya bergelayut diam, saat Akira membawa dirinya berlari dan melompat dengan cemas mencari rumah sakit terdekat yang berada didaerah sana.


    #############################################


    Disebuah bar di tepi kota Midgard lama, tampak dua orang kakek lagi bercengkrama.

    “Hey Cloud, menurutmu kapan ya cucu-cucu kita itu akhirnya menikah?”

    “Tau deh Cid. Itu kan bukan urusanku.” sahut Cloud cuek.

    “Grrr, kamu selalu begitu. Harusnya jangan kamu tularkan sikap cuekmu itu ke cucumu Vivacea.” Cid tampak jengkel mendengar jawaban Cloud.

    “Namanya juga cucu, pasti mirip kan?” senyum menghiasi wajah Cloud. “Tapi yang aku khawatirkan sekarang, keadaan motorku yang dipinjam cucuku itu. Aku kok mendapatkan perasaan motor itu tidak akan kembali lagi ke rumah dalam waktu dekat.”


     
    Last edited: Sep 28, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    FF VII toh

    :haha:

    terlaluuu aneh menurutku... kenapa tiba - tiba mengakuk kalah? padahal dia sudah menang...Kan si Akira duluan menyerah...baru sakit di pundaknya terasa dan terjatuh (walaupun kamu menulis kalau akira mengurangi kekuatan)

    sifat cuek, dan tiba - tiba mengaku kalah....dan mau menikah.... kerasa janggal tiba - tiba mau

    tsundere bukan

    hmm apa ya

    anyway adegan tarungnya menarik sih. simple sederhana...kurang magic e wae :haha: atau LIMIT BREAK gitu
     
  4. Nightblade M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 12, 2009
    Messages:
    611
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +38,112 / -0
    hehe ini dbikin dl waktu masih aktif d forum sebelah, waktu itu ada challenge bikin fanfic dgn adegan tarung gitu, jdnya ya gitu haha, sebenarnya ni dua sejoli udah sama2 suka, tp si vivacea sok jual mahal waktu dlamar, dia mau nerima kl si akira berhasil mengalahkan dlm pertarungan. agak lebay memang haha, but thx dah membaca ^^
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.