Seputar G30S : Soeharto Dalang Pembunuhan Jenderal Achmad Yani?

sejarah selalu berpihak pada penguasa

masih ingat di benak kita bagaimana film G30S/PKI menjadi tontonan wajib setiap bulan september di sekolah, stasiun televisi bahkan

bioskop, buku2 pelajaran juga memuat doktrinasi tentang peristiwa itu

memang itu adalah salah satu sejarah kelam dalam republik ini, bahkan SUPERSEMAR surat sakti yang melegitimasi kekuasaan orba tak di

ketahui rimbanya sampai saat ini

 

sebaiknya bahasan dibedakan:

1. siapa dalang g30s?
2. apakah g30s merupakan rangkaian gerakan terencana yg tujuan akhirnya menggulingkan Presiden Soekarno?
3. siapa yg menikmati/mengambil keuntungan pasca g30s?

no. 1 masih buram.belum jelas siapa dalang. orba menuduh PKI sebagai dalang. Kini antek kiri ekstrim yg bangkit kembali pasca tumbangnya orba menuduh orba sebagai dalang g30s. ada pula yg menuduh CIA, KGB, bahkan mata-mata China.
2. juga belum jelas. Soekarno baru benar2 turun tahta 2 tahun setelah g30s 65.
3. orba.

menuduh orba sebagai dalang g30s hanya karena orba yg menikmati "hasil" g30s merupakan sikap yg tidak bijak dan hanya mengulang sikap orba pada PKI dulu.

 

Presiden Soekarno setelah kejadian tsb ditambah kondisi kesehatan beliau, akhirnya menjadi tahanan rumah oleh pihak militer !!

Lebih dari 500 ribu orang anggota PKI, dibantai. Anak istri/suaminya hidup dalam camp pengasingan, belum lagi derita sosial yang

ditanggung keturunannya. Hak2 sebagai warga negara yang diberangus. Ingat !! Semua itu tanpa melalui pengadilan yang fair.

Bagaimana mungkin bangsa yang katanya ber ideologi Pancasila mampu berbuat seberingas itu ??

Baiklah...semuanya itu anggaplah masa lalu yang kelam dari bangsa ini, mari kita lupakan semua perselisihan anak bangsa yang

mengorbankan ribuan nyawa harta dan martabat manusia, meminta maaf dan kembalikan hak2 mereka

(anehnya banyak kalangan yang tidak mau mengakui hal ini)

 

mengapa cuma korban dari PKI yg di-blow up? play victim?
bagaimana dengan "korban" akibat tindakan PKI dan rezim orla sebelum tragedi g30s?

Tolong bedakan antara motivasi dengan bukti. Soeharto mungkin memiliki motivasi untuk membunuh "jenderal2 seniornya", tapi apa sudah dibuktikkan keterlibatannya?
Harusnya kita membuka diri terhadap diskusi seperti ini dengan mengajukan berbagai hipotesis, bukan mengarahkan tuduhan pada pihak tertentu tanpa bukti-bukti.

kembali ke pertanyaan, siapa dalang g30s?
1. PKI kah? Buktinya apa? Motivasinya apa?
2. Orba/Soeharto kah? Buktinya apa? Motivasinya apa?
3. CIA kah? Buktinya apa? Motivasinya apa?
4. Ada beberapa pihak yg menjadi dalang? Buktinya apa? Motivasinya apa?
5. Alternatif lain?

sekarang ke artikel yg diberikan TS:
1. Motivasi Soeharto dalam pembunuhan Ahmad Yani apa?
Sakit hati katanya, karena jabatan militer Pak A. Yani lebih tinggi padahal beliau lebih muda daripada Pak Harto. Singkatnya, ada dendam pribadi.

2. Apakah peristiwa pembunuhan Pak Ahmad Yani merupakan peristiwa terpisah dari g30S atau merupakan satu rangkaian?
Dari artikel yg diberikan TS tidak ada pembahasan untuk ini. Namun dari pemahaman umum, pembunuhan A. Yani merupakan rangkaian g30S.

3. Bagaimana kronologi peristiwa pembunuhan A. Yani? Mengapa Soeharto bisa memerintah pasukan untuk membunuh pejabat militer yg posisinya (dalam garis komando militer) lebih tinggi darinya?
Tidak ada pembahasan masalah ini dalam artikel yg diberikan TS.

4. Apakah ada bukti positif keterlibatan Pak Harto dalam pembunuhan A. Yani?
Belum ada. TS hanya menyampaikan kemungkinan motivasi Soeharto untuk membunuh A. Yani.

5. Adakah pihak lain (selain Pak Harto) yg mempunyai motivasi untuk membunuh Pak A. Yani?
TS tidak membahas masalah ini. Namun, dari sejarah kita mengetahui kalau Pak A. Yani adalah pejabat militer sayap kanan yg berarti menjadi musuh politis pejabat militer sayap kiri seperti N Aidit dkk. Ini berarti bukan hanya Pak Harto yg mempunyai motif untuk membunuh Pak Yani, tapi juga ada pihak lain.

 

Keseluruhan komen saya diatas hanya menggaris bawahi bahwa sejarah selalu berpihak pada pihak penguasa, lalu apakah bila Golkar notabene sbg partai tulang punggung orba bersalah apakah seluruh anggotanya di daerah yang tak tahu apa2, mesti di bunuh, diperkosa, dimasukkan camp tahanan, dirampas tanah dan harta miliknya di batasi hak2 sbg warga negara ??? dan itu berlangsung selama 30 tahun lebih !! Ini analogi saya soal peristiwa pasca G30S.

Inilah akibat indoktrinasi masa kecil kita dulu, lewat buku2 paket, film dsb.

Sejarah mestinya ditulis ulang dengan bijak dan arif dengan tinta hati nurani agar bangsa ini semakin dewasa.
Teladani apa yang telah dilakukan Gus Dur yang di anggap bapak bangsa dan tokoh pluralisme

Harapan ini semoga tidak hanya seperti menggantang asap di langit.

 

Nah..nah... bedakan dong:
1. peristiwa pelanggaran HAM saat orba
2. tragedi g30S

Keduanya harus diselidiki secara terpisah. Dan menurut pendapat saya, bahasan di trit ini seputar g30S, lebih khusus membahas soal motif pembunuhan A. Yani, yg oleh artikel dari TS dituduhkan kepada Soeharto.

klo membicarakan seputar pelanggaran HAM saat orba mah OOT!!

 

nice info gan
konspirasi memang bikin pusing dan berbelit2, tapi salut juga sama suharto yang bisa bikin proyek2 gede pada jamannya

 

Lho siapa yang membicarakan kejahatan ORBA ??
Saya hanya membicarakan fakta2 dan ekses yang terjadi pasca G30/S yang dampaknya menimpa keluarga tapol bahkan sampai 30 tahun setelah peristiwa itu terjadi.
Tolong dibaca baek2 postingan saya !!
Saya analogikan : apabila sebuah partai (PKI) dianggap dalang dari sebuah peristiwa G30/S apakah boleh anggota2 nya di daerah
mengalami hal tak manusiawi ?
Seperti Golkar yang dimusuhi banyak kalangan pasca kejatuhan orba, apa harus dipersalahkan anggota2 nya ?
Salah sebagian elit atau pimpinan partai...sangat tidak masuk akal kalau di generalisasi sbg kesalahan mutlak seluruh anggota partai
Tolong dipahami logika berfikir saya


Saya hanya ingin memberikan benang merah dari TS, pada postingan pertama saya diatas...

 

ya..ya..ya...

@TS, apa yg mau didiskusikan?

 

kalau menurut ane sih persoalan g30s imbas dari perang dingin antara Sovyet dgn US,..Pada 17 Desember 1948, Direktur dari Departemen Perencanaan Kebijakan George F. Kennan berkata, “Salah satu variabel krusial dalam perjuangan Washington melawan Kremlin adalah masalah Indonesia.” Kennan memberikan masukan kepada Sekretaris Negara George C. Marshall, bahwa salah satu elemen vital bagi upaya pelestarian kepentingan AS di Asia dalam situasi Perang Dingin, adalah penciptaan “Indonesia yang ramah kepada Amerika” secepat mungkin. Siapapun yang menguasai kepulauan Indonesia, apakah itu pemerintahan kolonial Belanda, atau pemerintah Republik Indonesia, tidak boleh dibiarkan untuk membuka pintunya kepada komunisme ("or*l Communication from Kennan to Marshall and Lovett on 17 December 1948" (Records of the Policy Planning Staff 1947-1953), labelled "Indonesia" RG59, Box no.18, NARA)

Eskalasi situasi politik antara Washington dan Kremlin mulai memasuki babak baru sejak akhir tahun 1947 dengan tingkat ketegangan yang berpotensi berkembang dari Perang Dingin menjadi Perang Panas. Namun baru pada pertengahan tahun 1949, Washington dipaksa untuk meninjau ulang seluruh kebijakan luar negeri termasuk masalah kolonialisme di Indonesia dan Vietnam, dipicu oleh keberhasilan Uni Soviet dalam uji coba peledakan bom atom pertamanya. Kemenangan revolusi komunis Mao Zedong yang mengalahkan pasukan nasonalis Chiang Kai Sek makin membuat Washington seperti kebakaran jenggot, yang berpuncak pada perumusan ulang seluruh kebijakan luar negeri AS di Asia, dan penerbitan Resolusi Dewan Keamanan PBB No.68 (NSC 68), yang diciptakan untuk menselaraskan sikap PBB menyesuaikan dengan strategi global baru dari Washington ("The Cold War on the Periphery. The United States, India and Pakistan" (New York), Robert J. McMahon).

Pada sebuah dokumentasi yang berjudul FRUS (Foreign Relations of the United States) Jilid ke-26 yang diterbitkan pada Juli 2001, sebuah pembahasan mendetail mengenai hubungan politik Amerika dengan Indonesia, Malaysia, Singapur dan Filipina pada medio tahun 1964-1968. Administrasi Lyndon Johnson memberikan perintah kepada CIA untuk melancarkan operasi rahasia dengan kode sandi ‘Black Ops’, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Operasi Hitam’.

Tugas yang diemban Black Ops kali ini adalah untuk menggulingkan Soekarno melalui kudeta militer yang dieksekusi pada 30 September 1965 yang diberi kode 'GESTAPU' (Gerakan September Tiga Puluh). Washington disebutkan melakukan transfer dana sebesar 1.100.000 dollar Amerika ke beberapa petinggi militer TNI AD untuk mengkoordinir operasi paramiliter melakukan eksekusi berdarah, yang belakangan disebut sebagai “pasukan penjagal” oleh surat kabar International Herald Tribune ("US Tries to Call Black Account on Indonesian Killings" (International Herald Tribune 30 July 2001), George Lardner Jr.; "Role of CIA in the coup of 30 September 1965" FRUS volume 26 (2001)). Pada 2 Desember 1965, Duta Besar Amerika Serikat Marshall Green memberikan daftar seluruh anggota aktif PKI yang dikompilasi oleh CIA kepada koordinator keamanan darurat militer. Alhasil, 100.000 sampai 1.000.000 orang diperkirakan tewas oleh kudeta berdarah yang menjelma menjadi propaganda rezim Orde Baru untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Pada 15 April 1966, sebuah kawat diplomatik Duta Besar Marshall ke Washington, “keterlibatan kita sangatlah minimal sebagaimana layaknya operasi Black Ops yang sudah-sudah.” CMIIW

 

Kalau secara langsung keterlibatan dlm G30S msh belum akan tetapi dari dokument2 yg ada bisa d indikasikan adanya keterlibatan,.. untuk sumbernya itu yg dalam tanda kurung

 

Peristiwa 30 September 1965, merupakan ‘kesalahan’ kolektif dari semua unsur dan tokoh yang berada di lini terdepan medan pertarungan kekuasaan disekitar tahun 1965 itu. Semua memiliki andil yang menciptakan akhir berdarah serta rentetan pembunuhan massal yang terjadi beberapa waktu setelahnya. Mulai dari Soekarno, Soebandrio, Chaerul Saleh, Omar Dhani sampai Soeharto, dan dari Aidit hingga para pemimpin partai Nasakom lainnya serta lapisan pimpinan pada berbagai tingkat dari institusi militer waktu itu. Tampaknya, ‘teori dalang’ atau yang semacamnya dalam rangkaian peristiwa di tahun 1965 ini, harus ditinggalkan.

 

Ane kurang sepakat seperti yang bro bilang "teory dalang" harus ditinggalkan terlepas siapa dalang dibalik peristiwa tersebut smpai detik ini masih belum terungkap secara konkret masih ada kabut tebal yang menyelimuti peristiwa kelam tersebut akan tetapi jika memang ada penelitian yang mendalam dalam pengungkapan peristiwa tersebut bisa jadi "dalang" dari peristiwa G30S bisa terungkap,..mengingat banyak dokument dan sumber2 yang sedikit demi sedikit menguak tabir dari peristiwa tersebut

 

Yah klo penelitiannya serius ya silahkan saja. Asal jangan tendensi diarahkan ke pihak2 tertentu tanpa membuka opsi kemungkinan "dalang" yg lain.

 

hehehe inilah namanya konspirasi.... sulit dibuktikan... karena alat bukti sendiri udah ngga ada, kl emang mau diseriusin, tentunya ini jadi kewenangan/keharusan/tanggungjawab pemerintah untuk meluruskan sejarah.. kita sebagai rakyat biasa ngga akan mudah mendapatkan informasi2/bukti2... jd kl diskusi siapa dalang bakalan melebar kemana2, krn ngga ada data pendukungnya cm bisa berkata mungkin si anu krn anu, mungkin jg si anu krn anu... hehehehe

seharusnya pemerintah/penguasa yg wajib meluruskan suatu sejarah agar tidak menjadi pertanyaan bagi generasi yang akan datang dikemudian hari.... ATAU.... mungkin sejarah kelam itu hanya sebuah cerita saja, tanpa harus diluruskan atau dicari kebenarannya sehingga hanya menunggu waktu saja sampai cerita tersebut hilang dilupakan orang....

 

Nah...nanti klo pemerintah yg "meluruskan" narasi sejarah ntar dibilang rekayasa sejarah, propaganda, dan doktrinasi.

Makanya mending sejarah itu dibahas di forum-forum bebas kayak gini (+ forum ilmiah resmi), daripada harus semuanya diserahkan ke pemerintah.
Klopun ada narasi yg terasa kelam, memojokkan satu pihak, melebar kemana-mana, itu kosekuensi diskusi. Lebih baik memaparkan semua sudut pandang yg ada. Nanti dibahas bersama, mana yg punya dasar kuat mana yg tidak. Adu argumen itu lumrah, ga perlu ditakuti. Daripada sekedar apatis nunggu pemerintah, mending didiskusikan bersama, setuju?

 

Untuk memahami sejarah peristiwa G30S kita harus jauh mundur kebelakang tepatnya pasca PDII dimana 2 negara superpower saling "berkompetisi" dalam menanamkan pemahamannya yang dalam hal ini AS dengan paham Liberalnya dan USSR dengan Komunisnya hingga mencapai puncaknya dalam Perang Dingin,..pihak AS jelas berambisi untuk "menumpas" komunisme di dunia dan celakanya komunisme di Indonesia tumbuh dengan besar,..Jadi jika saja indonesia saat soekarno menjadi komunis. Maka udah pasti para kolongmerat ini bakal susah intervensi kedalam perekonomian kita,..Bisa dilihat buktinya china sekarang yang sangat bandel terhadap U.S dan bikin mereka kesal,..hal inilah yang menjadikan pihak AS berusaha mati2an untuk memberangus komunisme di Indonesia terlebih2 terhadap Soekarno sendiri,..

Coba kita tarik ulur permasalahan ini secara kronologis umum...

1960 - Soebandrio menyatakan "Indonesia di masa sulit", Jakarta-Beijing Axis tercipta
1963 - isu "Dewan Djenderal", dari semua perwira TNI-AD yang masuk dalam daftar Dewan Djenderal, Soeharto selamat sentosa
1965 - G30S/PKI, upaya kudeta militer PKI
1966 - Supersemar keluar, pidato pertanggung jawaban Presiden "Nawaksara" Soekarno pada Sidang Umum ke-IV MPRS ditolak, pencabutan mandat parlementer dari Soekarno
1967 - pencabutan mandat presidentil dari Soekarno dan pelimpahan mandat presidentil kpd Soeharto secara aklamasi, UU PMA No. 1/ 1967 keluar

adakah campur tangan asing dalam peristiwa G30S/PKI ini?? apakah bisa dipastikan dalangnya PKI atau Komunis??

coba perhatikan, Cold War antara Blok Barat vs Blok Timur semakin panas, kedekatan Indonesia ke Blok Timur, kemudian peristiwa G30S/PKI yang berimbas pada pengutukan Komunisme, lalu keluarnya UU Penanaman Modal Asing yang secara praktis menggelar karpet merah dengan memberikan kuasa pertambangan kepada Freeport yang akan mengangkut kandungan emas terbesar di dunia keluar dari Indonesia menyisakan sedikit saja bagi anak bangsa, perusahaan minyak Mobil Oil, Exxon dan Chevron dan mengubah haluan perekonomian Indonesia dari kerakyatan menuju kapitalisme, agan menangkapnya sampai mana?