1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic 4 Elements Sphere

Discussion in 'Fiction' started by aeroga, Aug 10, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    4 Elements Sphere​


    Genre : Adventure, Fantasy, Action
    Ini fic karya ane yang pertama nih..
    Mohon maaf yah bila ada salah-salah kata, maklum ane masih nubie..:oghoho:

    [​IMG]

    Chapter2 selanjut nya pasti ada kok ntar,wkwkwk..
    Ane padahal uda buat ampe tamat di kertas, blum ane masukin disini, maklum lg proses pengetikan..:ogcute:

    Mudah-mudahan fic ciptaan ini berkenan dihati para pembaca..:ogcihui:
    Kritik dan saran bisa langsung ditulis di trit ini, itu sih yang emang ane harepin.. :ogtanya:

    SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI KAWAN-KAWAN SEKALIAN..:hero:
     
    • Thanks Thanks x 3
    • Like Like x 2
    Last edited: Sep 26, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    [​IMG]

    CHARACTER

    1. Vincere Rhyfel
    Berumur 17 tahun yang memiliki rambut berwarna hitam lurus dan yang selalu memakai kalung berinisial namanya
    Menjadi pemakai Aslan dengan tidak sengaja dan menganggapnya sebagai sahabat ketimbang senjata
    Orang yang sangat menghargai persahabatan walaupun sering beradu mulut dengan Aslan
    Seorang "YES MAN" yang akan mengiyakan sesuatu saat diminta

    2. Aslan
    Pedang yang panjangnya sekitar 30cm dimana ujung pegangan nya berbentuk kepala singa putih
    Bertemu tidak sengaja dengan Vincere dan menjadi sahabatnya
    Tidak memiliki Sphere apapun dan sedang mencarinya
    Greagle adalah guru sekaligus pendahulunya yang mengajari jurus LITTLE TORNADO

    3. Clyfar Dewin
    Pria yang berpakaian pesulap dengan serba hitam dan berambut kuning lalu memakai topi sulap yang berbentuk bundar dan membawa tongkat sulap
    Membantu tim ini hanya untuk mencari harta yang berguna saja
    Memory Light Rod memilihnya sebagai penggunanya

    4. Moryn Mairsile / Moryn Saintheart
    Perempuan berambut kuning dengan rambut dikepang dua
    Masa lalunya masih misteri dan tidak suka berbagi cerita kesiapapun
    Selalu hebat dalam mendengar apapun

    5. Kanin
    Pistol berwarna biru berbentuk kelinci partner dari Moryn
    Sangat setia dan mematuhi apa yang diperintah oleh Moryn
    Ketika melakukan serangan harus mengubah Mode ke SHOOT MODE, WATER GUN
    PRIEST MODE, WATER ELIXIR salah satu kemampuan menyembuhkan dari Magic Spherenya
    Sneaver adalah guru sekaligus pendahulunya

    6. Higner Linther
    Lelaki berbadan besar berambut coklat dengan memakai armor hitam
    Orang ini memiliki emosional yang sangat tinggi
    Dibalik emosionalnya yang tinggi itu dia melupakan family man yang sangat sayang keluarganya
    Dia adalah pemilik dari Neshorn yang mengalami lupa ingatan

    7. Neshorn
    Kapak berwarna coklat dimana kepala kapaknya berbentuk badak
    Mengalami amnesia dan belum bisa mengingat masa lalunya
    Hanya mampu mengingat cara tertawanya yang unik GOGOGO
    POWER SPHERE ON, SHIELD ATTACK dan SHIELD DEFENSE salah satu kemampuan dari Power Spherenya

    8. Pixy Saintheart
    Gadis kecil berusia 8 tahun mempunyai rambut berwarna pink sebahu yang memiliki kemampuan khusus dari hasil eksperimen keluarga Sainheart
    Matanya mampu melihat sejauh 25 KM dari mata normal biasanya
    Hubugannya dengan Moryn sangat dekat karena mereka adalah sepupu

    9. Ronas Blazekreit
    Pria nyentrik dengan dandanan punk yang memiliki rambut mohawk merah dan botak di samping kiri kanannya
    Senjatanya adalah rantai besi yang diberikan gurunya beberapa tahun lalu dan sampai sekarang masih menunggu gurunya itu kembali ke kota yang ditinggalkan
    Melihat wajah Vincere yang sangat mirip dengan wajah gurunya

    10. Greven Rhyfel
    Biang dari semua masalah ini, adik kembar dari ayah Vincere atau bisa disebut juga paman dari Vincere
    Guru dari Ronas, pemilik pertama Neshorn itulah masa lalunya
    Dulu bersama ayah Vincere bertekad mengalahkan Lagarto, tapi semua berubah dan sekarang dialah partner dari Lagarto

    PROLOGUE

    ACT 1 - LIZARD ARMY :
    Chapter 1.1 : Unexpected Meeting
    Chapter 1.2 : Goodbye My Family
    Chapter 1.3 : Welcome To The City
    Chapter 1.4 : I Am A Magician
    Chapter 1.5 : A New Friend
    Chapter 1.6 : A Water Girl

    ACT 2 - THREE GUARDS ELEMENT
    Chapter 2.1 : Two Guards Earth Element
    Chapter 2.2 : A Man Carrying An Axe
    Chapter 2.3 : Shadow Fangs
    Chapter 2.4 : The Rhinoceros
    Chapter 2.5 : The Lost Memory
    Chapter 2.6 : We Need A Ship
    Chapter 2.7 : Time For Sail

    ACT 3 - MAGICIAN VS WIZARD
    Chapter 3.1 : Magician Village
    Chapter 3.2 : Outcast Magician
    Chapter 3.3 : Greatest Sin
    Chapter 3.4 : Ambush
    Chapter 3.5 : Unexpected Alliance
    Chapter 3.6 : Trick For Fight
    Chapter 3.7 : A Mother Secret
    Chapter 3.8 : This Is A Way To Beat The Analyze
    Chapter 3.9 : I Am The Wind
    Chapter 3.10 : Last Fight In Magician Village
    Chapter 3.11 : Goodbye Magician Village

    ACT 4 - SHADOW FANGS
    Chapter 4.1 : Underwater
    Chapter 4.2 : Pink Hair Little Girl
    Chapter 4.3 : The Past From That Family
    Chapter 4.4 : Freeze Step
    Chapter 4.5 : Toxic Touch
    Chapter 4.6 : When Thunder Meet A Wind
    Chapter 4.7 : Beat That Dark Element
    Chapter 4.8 : For The Sake Of Friendship

    ACT 5 - SAINTHEART
    Chapter 5.1 : Frightening Experiment
    Chapter 5.2 : Golden Foot
    Chapter 5.3 : Silver Hand
    Chapter 5.4 : Sorry Brother

    ACT 6 - OLD GENERATION GUARDIAN ELEMENT
    Chapter 6.1 : Fire Chain
    Chapter 6.2 : Hawk, Snake, Hedgehog, and Fox
    Chapter 6.3 : Fusion Sphere
     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Apr 13, 2015
  4. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    ARC 1 - LIZARD ARMY

    Bumi ini terdiri dari 4 elemen, yaitu api,air,tanah dan angin. Setiap elemen dijaga oleh makhluk kuat yang mengontrol elemen-elemen tersebut agar terjadi kestabilan antara elemen-elemen tersebut dengan bumi. Penjaga Elemen terebut disebut juga Element Guard. Elemen api dijaga oleh makhluk berbentuk kadal berwarna merah, memiliki lidah yang selalu terbakar oleh apinya dan berjalan dengan merangkak, Lagarto namanya. Lalu elemen air dijaga oleh makhluk berbentuk kelinci berwarna biru diseluruh tubuhnya dengan garis-garis putih dan mempunyai anting di telinga kirinya bernama Kanin. Elemen tanah dijaga oleh makhluk berbentuk badak coklat yang memiliki satu tanduk di depan wajahnya dan berdiri tegak bernama Neshorn, dan elemen angin dijaga oleh makhluk berbentuk singa putih dengan garis-garis hitam dan merangkak bernama Aslan.

    Lalu suatu hari keempat makhluk penjaga elemen itu mengadakan pertemuan untuk membahas bumi yang semakin kacau, dimana tumbuhan dan air dibumi semakin rusak akibat ulah manusia. Pertemuanpun berlangsung, semua Element Guard berkumpul di pertemuan itudan tiba-tiba penjaga elemen api yang bernama Lagarto membuka pembicaraan.

    “Bumi semakin kacau, ini akibat ulah manusia yang tidak dapat merawat bumi dengan baik, kita tidak bisa diam saja, ayo kita berikan hukuman kepada manusia,kita bantai bangsa mereka,hahaha...!!!!”

    “Jangan, tidak semua manusia seperti itu, masih ada manusia yang peduli dengan bumi ini, jangan menghukum manusia begitu saja..” Jawab Kanin sang penjaga elemen air.

    “Aku setuju dengan kau Kanin..!!!” Neshorn sang penjaga elemen tanah pun sependapat dengan Kanin.
    “Kanin dan Neshorn benar, kita jangan main hakim sendiri, sebaiknya kita lihat dulu perkembangan nya..” Lanjut Aslan sang penjaga elemen angin.

    “Kenapa kalian membela manusia, kalau kalian tidak mau menghukum biarkan saya yang menghukumnya sendiri..!!!” Bentak Lagarto kepada ketiga Element Guard lainnya dengan nada membentak.

    “Jangan bertindak bodoh Lagarto, manusia masih bisa memperbaiki ini semua, berikan mereka kesempatan lagi..” Aslan pun coba menenangkan Lagarto yang sudah emosi.

    "Tidak bisa, apa kalian semua ingin melihat bumi kita hancur gara-gara ulah manusia merusak bumi kita, sekarang saja bumi kita sudah tidak stabil..!!!"

    "GRRRRRRR....!!!!" Suara raungan dari Lagarto yang menahan kemarahan nya.

    “Banyak bicara kalian bertiga, akan kumusnahkan kalian bertiga terlebih dahulu..!!!” Ucap Lagarto yang sudah sangat emosi.

    “A-A-A-Apa..??!!!!" Ucap ketiga Element Guard lainnya yang terkejut mendegar perkataan Lagarto.

    Lagarto pun memulai kuda-kuda untuk mengeluarkan jurusnya untuk menyerang ketiga penjaga elemen lainnya.

    “Musnahlah kalian, “Fire Blast”

    "BLAAARRRR....!!!!"

    “AAAAAGGGGHHHH…!!!!!!”

    Setelah terkena jurus Fire Blast dari Lagarto, Sphere di dalam tubuh Kanin, Neshorn dan Aslan keluar dari tubuh mereka bertiga. Sphere itu bagaikan nyawa bagi penjaga elemen dimana sphere itu memberikan kekuatan, magic, dan wujud untuk mereka, nama sphere untuk kekuatan bernama Power Sphere dimana memberikan kekuatan fisik, untuk magic bernama Magic Sphere dimana memberikan kekuatan untuk mengeluarkan jurus atau ilmu lainnya, sedangkan untuk wujud bernama Form Sphere dimana memberikan bentuk atau wujud sebenarnya dan kalau tidak ada Form Sphere maka penjaga hanya akan berbentuk senjata. Ketiga Sphere itu keluar dari tubuh Kanin, Neshorn dan Aslan. Sphere tersebut jatuh ke bumi dan menyebar ke seluruh penjuru, Kanin, Neshorn dan Aslan pun berubah bentuk menjadi senjata dan berpencar terjatuh ke bumi.

    “Aku sudah menyingkirkan mereka bertiga, manusia akan segera kemusnahkan, hancurkanlah mereka para pasukan kadalku, HAHAHAHAHA…!!!!!"

    Chapter 1.1 : Unexpected Meeting

    Chapter 1.1 : Unexpected Meeting

    10 tahun berselang setelah peristiwa itu. Di sebuah desa kecil yang bernama Pentref Village, hiduplah satu keluarga sederhana disana yang mempunyai rumah jauh dari rumah-rumah tetangganya yang lain. Tidak tahu kenapa keluarga ini tidak suka bergaul dengan orang lain sehingga mendirikan rumah jauh dekat jurang dimana terdapat air terjun didekatnya. Sang ayah yang bernama Vetus Rhyfel berumur 42 tahun yang mempunyai rambut panjang berwarna hitam kecoklatan dan selalu memakai topi yang menutupi mata kirinya dan yang juga mengepalai keluarga ini, memiliki 2 anak laki-laki, anak yang pertama bernama Vincere Rhyfel yang baru berumur 17 tahun yang memiliki rambut berwarna hitam lurus dan yang selalu memakai kalung berinisial namanya dan anak kedua bernama Blentyn Rhyfel yang baru berumur 12 tahun dengan rambut spikenya yang berwarna hitam, dan memiliki istri yang bernama Perla Ametis seorang wanita berumur 38 tahun dengan rambut berwarna hitam dan selalu memakai baju terusan. Mereka sekeluarga hidup bahagia tanpa bersosialisasi dengan orang lain.

    Pada siang hari Vincere ingin ke sungai untuk mengambil air, dia meminta ijin kepada kedua orang nya, adiknya yang masih kecil sedang tertidur pulas di kamarnya. Sesampai nya di sungai, tiba-tiba Vincere tersandung dan terjatuh. Dia kaget, dia pikir ranting pohon yang membuatnya terjatuh, ternyata yang membuatnya terjatuh adalah sebuah pedang yang panjangnya sekitar 30cm dimana ujung pegangan nya berbentuk kepala singa putih. Vincere penasaran apa itu, lalu Vincere mendekati dan memegang pedang aneh tersebut. Tiba-tiba pedang tersebut bersinar dan bergetar, membuat Vincere terkejut bukan main.

    “Nyenyak nya tidur ku, HOAAAMMMM….!!!" Suara Aslan yang baru terbangun.

    "Ini dimana yah..??” Lanjutnya lagi.

    “WAHHHHHHH……ada hantu…!!!!!” Suara Vincere yang ketakutan melihat Aslan.

    “Mana hantunya..???aku juga takut, AAAAGGGHHH…!!!” Teriak Aslan juga yang takut dengan hantu.

    “WAHHHHHHH……hantunya bisa bicara…!!!!” Kata Vincere yang semakin ketakutan.

    “Hantunya mengerikan sekali bisa bicara, AAAAGGGHHH…!!!” Aslan pun juga semakin ketakutan mendengarnya.

    Tiba-tiba suasana hening,lalu Aslan berpikir bahwa dialah hantu yang dimaksud Vincere.

    "Jangan-jangan aku lagi hantunya yah..???” Tanya Aslan.

    "Bocah jangan sembarangan bicara kau, kau tak tahu aku ini adalah dewa..???” Lanjut Aslan.

    “Deeeewwaaa…apa benar kau dewa..??" Tanya Vincere yang terkejut mendengar kalau Aslan adalah seorang dewa.

    “Bukan dewa juga sih, inti nya aku ini sejenis makhluk penjaga elemen atau disebut juga Element Guard..Elemen yang aku jaga adalah elemen angin,hehehe..” Ucap Aslan.

    “Aku baru mendengar ada yang seperti itu, lalu kenapa kau ada disini..??” Tanya Vincere dengan wajah kebingungan.

    Setelah mendengar apa yang ditanyakan oleh Vincere, Aslan pun menceritakan semua asal usulnya, mengenai apa itu Sphere, lalu apa yang paling mengerikan saat ini yaitu terror dari Lagarto. Vincere yang tadinya takut terhadap Aslan lama-lama menjadi tidak takut lagi dan merasa sudah seperti teman nya saja.

    “Ngomong-ngomong ini tahun berapa yah?? rasanya aku tidur pulas sekali,hoaaammmm..” Tanya Aslan sambil menguap besar.

    “HAHAHA..!!! seperti nya kau benar-benar tertidur pulas yah sampai-sampai tahun berapa sekarang kau tidak tahu, sekarang sudah tahun 2012..” Jawab Vincere.

    “APAAAAA…!!!! Sudah tahun 2012..Berarti aku sudah tertidur 10 tahun yah..” Ucap Aslan dengan berteriak yang terkejut kalau dia sudah tertidur 10 tahun.

    “Lagarto pasti sudah bergerak jauh selama 10 tahun ini, aku harus menghentikannya kalau tidak kaum manusia dan bumi sendiri dalam bahaya." Lanjut Aslan berkata.

    Tiba-tiba dari semak-semak muncullah mahkluk seperti kadal berwarna hijau yang membawa pedang dan mengeluarkan air liur secara terus menerus.

    “Makhluk itukan salah satu pasukan dari Lagarto..!!!" Kata Aslan yang terkejut melihat makhluk itu.

    “Heiii Vincere…mengapa kau tidak takut melihat nya, melihat aku takut tapi melihat makhluk yang mengerikan itu tidak takut..??”

    “Makhluk itu sudah sering muncul di tv, jadi aku sudah tidak takut lagi..”

    “Tapi mahkluk ini memang mengincar manusia, di kota-kota juga sedang malaknya mengenai kadal ini, tak kusangka kadal ini sudah sampai ke desa-desa seperti ini.." Lanjut Vincere bercerita mengenai makhluk itu.

    “Lagarto ternyata sudah bergerak sejauh ini yah, tidak bisa dibiarkan kalau begini, aku harus mencari Kanin dan Neshorn untuk menghentikan Lagarto..” Dalam hati Aslan berkata seperti itu.

    “Vincere mundurlah, akan kuhabisi kadal ini..!!!” Bentak Aslan agar Vincere mundur.

    “Baiklah kalau kau menyuruh” Jawab Vincere sambil berjalan mundur.

    Aslan pun menyerang kadal tersebut dengan tebasannya. Dengan mudah serangan Aslan ditangkap oleh kadal tersebut. Kadal tersebutpun lalu melempar Aslan.
    BLUUUKKKKK...!!!

    “Sial kuat sekali kadal ini..!!” Keluh Aslan

    “Oooh iya, ketiga Sphereku menghilang dari tubuhku, pantas saja aku tidak merasakan kekuatan apa-apa…!!!” Lanjut Aslan yang baru mengingat bahwa Sphere nya tidak ada.

    Kadal tersebut pun menyerang Aslan dengan cepat nya.

    ”AAAAAAGGGHH…!!!!" Teriak Aslan yang terkena serangan dari kadal tersebut.

    ”AAAASSSLLAANNNN…!!!" Teriak Vincere yang melihat Aslan terkena serangan dari kadal tersebut.

    Kembali kadal tersebut pun menyerang Aslan dengan kekuatan penuh.

    “Sial aku akan mati kalau begini terus, maafkan aku Kanin dan Neshorn..” Keluh Aslan dalam hati.

    Aslan pun menutup mata nya saat akan diserang oleh kadal tersebut, dia sudah pasrah bahwa kematian akan menghampirinya. Serangan dari kadal itu pun berlangsung.

    BLUUGGHHH..!!! Bunyi suara pedang dari monster kadal hijau itu.

    Aslan pun membuka matanya.

    “Aku sudah mati yah..???kok tidak kerasa apa-apa yah..?? Tanya Aslan yang kebingungan.

    “Aku tidak akan membiarkan kau mati dulu kawan..” Jawab Vincere.

    “Halo Vincere, kau sudah mati juga yah..??hahaha..”
    “Sembarangan saja kau, kita belum mati...!!"

    “Aku menyelamatkan kau tadi saat diserang kadal itu, aku tangkap kau dan kita terlempar..” Lanjut Vincere menjelaskan.

    “Masih banyak yang harus aku kerjakan nih, aku tidak boleh mati..” Kata Aslan yang tertawa bahagia karena masih hidup.

    “Kau ini banyak bicara dari tadi, ayo kita hancurkan monster kadal itu..!!!!” Ajakan dari Vincere untuk Aslan agar mengalahkan monster itu.

    Vincere yang memegang Aslan dan menjadikan nya sebagai senjata pedang tersebut mengambil kuda-kuda untuk menyerang kadal tersebut.

    "Apaaa-apaaan ini..!!!aku ini dewa loh kenapa kau jadikan pedang..!!" Teriak Aslan yang dijadikan pedang oleh Vincere.

    "Sekarang kau cuma sebuah pedang bukan dewa, ingat itu..!!!"

    Vincere pun berteriak dan melancarkan serangan tebasan ke bagian perut kadal itu.

    SLAAAASSHH...!!!

    Bunyi tebasan pedang yang melukai badan makhluk kadal itu.

    ”UAAAAAAGGGHHH…!!!!” Jeritan monster kadal tersebut yang merakan kesakitan.

    Tak lama kemudian monster kadal itu pun mati karena pendarahan yang sangat parah.

    "Kau tajam juga yah kawan,hehehe.."

    "Jangan sembarangan kau memakaiku menjadi pedang, aku ini penjaga elemen tahu bukan senjata.."

    "Tapi kau hebat juga yang sepertinya kau ini jagoan pedang..” Lanjut Aslan berkata dengan nada rendah.

    “Dari kecil aku sudah diajari ilmu pedang oleh ayahku, dia seorang prajurit yang kuat di masanya, tapi 3 tahun terakhir ini aku belajar sendiri karena ayahku pergi tidak tahu kemana dan baru kembali 2 bulan yang lalu..” Kata Vincere.

    “Bocah ini bisa membantuku untuk mengumpulkan teman-temanku dan Sphereku yang terlepas di tubuhku, aku harus meminta bantuannya…” Aslan berkata dalam hati nya.

    “Bocah…!!!maukah kau membantuku..???tidak hanya membantuku sih, tapi juga menyelamatkan bumi ini, bagaimana..???” Teriak Aslan meminta bantuan Vincere.

    “Aku sih mau saja, tapi aku ada satu syarat..” Jawab Vincere.

    “Syarat apa yang kau inginkan..??” Tanya Aslan kepada Vincere.

    “Aku mau menjadi majikanmu, aku tidak mau disuruh-suruh, aku lebih suka menyuruh-menyuruh,hehehehe..” Jawab Vincere dengan nada ringan.

    “APAAAAAA…!!!" Teriak Aslan yang terkejut mendengar syarat dari Vincere.

    “Kau tidak tahu aku ini adalah salah satu penjaga elemen, masa aku seperti binatang saja punya majikan..”

    “Ooohh, kau tidak mau nih..??ya sudah, byeeee…!!!" Vincere pun berjalan meninggalkan Aslan yang tidak mau mengikuti syarat nya..

    “Eeehhh..tunggu-tunggu..!!!”

    “Ya sudah aku mau deh, tapi awas yang kalau kamu nyuruh yang macam-macam, akan kugigit kau nanti..!!!” Aslan setuju dengan syarat yang diberikan Vincere

    “HAHAHAHA..ayo sekarang kita ke rumahku dulu, aku mau menyediakan barang dan berpamitan dengan keluarga ku dulu..”

    Setelah negosiasi yang alot antara Vincere dan Aslan, akhirnya terjadi kesepakatan bahwa Vincere akan membantu Aslan dalam melindungi dunia ini. Mereka berdua pun berjalan melintasi sungai dan berjalan menuju rumah Vincere.
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Aug 22, 2014
  5. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 1.2 : Goodbye My Family

    Chapter 1.2 : Goodbye My Family

    Langkah demi langkah dilalui oleh Vincere dan Aslan. Vincere yang berjalan kaki dan Aslan yang melayang karena dia memang tidak punya kaki. Vincere bercerita-cerita mengenai keluarganya kepada Aslan. Aslan mendengarkan cerita Vincere dan sangat tertarik mendengar nya.

    "Wah..nampaknya keluargamu ini sangat seru yah, semua anggota keluarga kamu baik-baik semua,hehehe.."

    "Tapi yang masih aku bingung kenapa ayahmu tidak mengijinkan kau dan adikmu bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain yah..??" Tanya Aslan kepada Vincere

    "Aku juga bingung kenapa ayahku bersikap seperti itu.."

    "Dia orangnya sangat dingin dan sangat cuek, aku sangat jarang berbicara kepada nya.." Jawab Vincere

    Perjalanan sambil bercerita seru itu membuat mereka berdua tidak sadar kalau mereka sudah hampir sampai ke rumah Vincere. Tapi kemudian peristiwa yang tidak terduga terjadi di hadapan mereka berdua.

    "Kita sudah mau sampai nih bocah..??" Tanya Aslan yang sudah merasa kecapean karena sudah melayang dari tadi.

    "Jangan memanggilku bocah donk, gini-gini udah umur 17 tahun nih,hahaha.."

    "Iya sebentar lagi kita sampai kok di rumahku.." Jawab Vincere

    "Di depan ada asap tebal sekali yah seperti kebakaran, bukan kah itu berasal dari rumahmu..??" Tanya Aslan dengan terkejut melihat nya.

    "APAAAA...!!!" Teriak Vincere yang tidak percaya melihat rumahnya terbakar.

    "Iya itu berasal dari rumahku, ayo kita lari menuju kesana, aku merasakan sesuatu yang buruk.." Ajak Vincere

    Vincere dan Aslan pun berlari dengan kecepatan penuh setelah melihat adanya asap tebal seperti kebakaran dari arah rumahnya. Lalu sampailah mereka berdua di rumah Vincere, mereka berdua hanya bisa terdiam dan tidak bisa berkata-berkata melihat ini semua. Air mata pun keluar dari mata Vincere. Ternyata benar saja asal asap tebal itu memang dari rumah Vincere, yang berarti rumah Vincere dilahap api besar.

    "AYAAAHHHHH....IBUUUUU....BLENTYNNNNN...!!!!!"

    Vincere dengan nekatnya memasuki rumah nya yang sudah terbakar tanpa memikirkan panasnya api itu.

    "Berhenti Vincere, jangan masuk ke situ..!!!"

    Vincere tidak menghiraukan perkataan Aslan, diapun berlari menerjang kobaran api demi menyelamatkan keluarga nya. 8 menit berlalu, Aslan menunggu Vincere keluar dengan sangat cemas dan gelisah. Kemudian keluarlah Vincere dari api-api sambil menggendong sesuatu.

    "Syukurlah kau keluar dengan selamat, hufftttt...!!!" Sambil menghela nafas Aslan berkata seperti itu.

    Dengan mata berbinang air mata, Vincere mengucapkan suatu kata.

    "Terima kasih untuk segalanya Ibu dan Blentyn, kalian adalah keluarga terbaikku, sekarang kalian berdua tidur yang tenang yah untuk selamanya, aku mencintai kalian berdua.."

    Aslan yang mendengar itu sangat kaget dan terpukul mendengar perkataan Vincere tersebut.
    "AAAAGGGHHHHH...!!!"

    Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang rumah Vincere, Vincere yang mendengar jeritan yang sepertinya dia kenal suara itu, menaruh jasad ibu dan adiknya di tanah dan berlari menuju sumber suara tersebut, Aslanpun yang tidak tahu harus berbuat apa mengikuti Vincere yang berlari. Vincere dan Aslanpun sampai di sumber suara tersebut. Ternyata benar saja, itu adalah ayah Vincere. Dan ayah Vincere sedang menghadapi 2 monster kadal yang persis sama dengan yang Vincere kalahkan tadi. Berarti penyebab kebakaran tadi gara-gara serangan 2 monster kadal tersebut.

    "AYAAAHHH..!!!!"

    "Hati-hati, monster-monster itu berbahaya.." Teriak Vincere untuk ayahnya agar berhati-hati.

    "VINCEREEEE...!!!" Teriak Vetus atau ayahnya.

    "Kau larilah selagi bisa, monster-monster inilah penyebab semuanya.." Vetus pun memperingatkan Vincere untuk kabur.

    "Tidak ayah, aku akan membantumu.."

    Vincere pun menggengam Aslan dan menebas 1 monster kadal itu

    SLLLLAAAAASSSHHHH..!!!

    Monster kadal yang ditebas Vincere pun jatuh setelah terkena tebasan Vincere. Tanpa Berpikir panjang, Vincere kembali menebas monster kadal yang satu nya lagi

    SLLAAAASSSHHHH...!!! SLLLAAAASSSHHHH...!!!


    Bunyi tebasan Vincere terhadap monster kadal yang kedua, Monster kadal itupun jatuh dan terkapar di tanah.

    "Kau hebat sekali Vincere.." Puji dari Vetus untuk Vincere

    "Sudah lupakan itu semua Ayah..Ibu dan Blentyn sudah tiada" Kata Vincere untuk memberitahu kepada ayah nya

    "HUHUHUHU..!!!"

    Tangisan Vincere yang dari tadi ditahan olehnya akhirnya pecah juga. Air mata mengalir deras keluar dari matanya sampai membasahi mukanya.

    "APAAAA KAUU BILANGGGG...!!" Vetus kaget mendengar itu semua,

    "Iya Ayah..mereka berdua sudah tiada,huhuhu.."

    Vetus pun terdiam sambil menahan air mata yang sudah keluar sedikit dari matanya.

    "Sudahlah nak, kalau ini memang sudah jalannya kita harus menghadapinya.."

    "Ayo kita lihat mereka berdua, eeeehhh..itu pedang apa yah..??"

    "Ini Aslan namanya Ayah, dia sudah jadi anak buahku, dia bilang dia ini Element Guard.." Vincere menjelaskan kepada ayahnya.

    "Salam kenal Ayah.." Aslan pun memperkenalkan dirinya,

    Mendengar kata-kata Element Guard, Vetus pun terdiam dan sepertinya mengetahui apa yang terjadi mengenai Element Guard.

    "Element Guard, apakah ini yang nama nya takdir..??" Vetus berkata dalam hati.

    " Element Guard yah, aku pernah mendengar itu.."

    "Kau ingin menyelamatkan dunia yah nak..??" Tanya Vetus

    "Hahhh..??kok Ayah tahu aku akan pergi dengan Aslan menyelamatkan dunia..??"

    "Aku tidak bisa menceritakannya sekarang, aku akan memberikan kau sesuatu yang berguna untuk perjalananmu nanti.." Sambil berkata seperti itu Vetus mengambil barang dari saku celananya.

    Saat Vetus ingin mengeluarkan sesuatu di celananya, tiba-tiba salah satu monster kadal yang tadi ditebas Vincere masih hidup. Monster kadal itu menyerang Vincere dari belakang yang tidak diketahui oleh Vincere. Vetus yang menyadari dan melihatnya melindungi Vincere dari serangan monster kadal tersebut.

    AAAAGGHHHH...!!!!!

    "AAAYYYAAHH...!!!" Teriak Vincere dan Aslan

    Vetus yang terkena serangan monster kadal tersebut terhuyung huyung sehingga berjalan mundur hingga sampai diujung jurang. Vetuspun menarik monster kadal tersebut bersamanya hingga jatuh ke dalam jurang yang dibawahnya terdapat air terjun yang terdapat banyak berbatuan tajam dibawahnya.

    "Vincere dan Aslan kalian harus berjuang dan selamatkanlah bumi ini..!!"

    Vetus dan monster kadal itu pun terjatuh ke dalam jurang.

    "AYAAAAHHH..!!!"
    "HUHUHUHU..!!" Tangisan dari Vincere keluar kembali karena salah satu anggota keluarganya telah pergi meninggalkannya.

    Vincere dan Aslan hanya bisa duduk lesu melihat jurang dibawahnya. Tak bisa berkata-kata lagi, hanya air matalah yang bisa berkata saat ini.

    "Vincere, aku turut bersedih..sebaiknya kita ke rumahmu dan makamkan Ibu dan Adikmu.."

    "Huhuhu..kau benar juga Aslan, ayo kita segera kembali ke rumah, huhuhuhu.."

    Vincere dan Aslanpun pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Vincere segera menggali tanah sambil tersedu sedu dibantu oleh Aslan untuk memakamkan Ibu dan Adiknya. Matahari pun terbenam, Ibu dan Adik Vincere telah selesai di makamkan.

    "Ibu dan Blyntn, aku akan membalaskan dendam kalian dan Ayah.."

    "Aku akan menyelamatkan dunia ini dan akan kuhabisi monster kadal itu.."

    "Sekarang tidurlah yang tenang yah Ibu dan Adikku, aku mencintai kalian, huhuhu.."
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Sep 26, 2013
  6. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 1.3 : Welcome To The City​
    Chapter 1.3 : Welcome To The City

    Mataharipun kembali terbit, sinarnya menyinari mata Vincere dan Aslan yang membuat mereka berdua terbangun. Semalam mereka berkerja keras membuat makam untuk Ibu dan Adiknya, Vincere dan Aslan pun tertidur di puing-puing rumahnya yang terbakar.

    "Pulas sekali tidurku semalam,hoaaammm..!!!"

    "Bagaimana dengan tidurmu Vincere..??"

    "Ibuuuuuu..Blyntnnnnn..huhuhuhu.." Suara isak tangis Vincere yang merasa sangat kehilangan.

    "Sudahlah Vincere, mereka sudah tidak bisa kembali lagi, biarkan mereka pergi dengan tenang.."

    Vincere yang mendengar kata-kata dari Aslanpun tersadar bahwa dia tidak perlu menjadi seperti ini, diapun menghapus air matanya dan bangkit bangun berdiri

    "Benar..aku harus bangkit dan menyelamatkan bumi ini, ini sudah menjadi janjiku dengan Ayah.."

    "Kita harus segera bertindak Aslan.."

    "Begitu donk Vincere,hahaha.."

    "Tapi harus dimulai dari mana dulu kita bertindak yah..??" Lanjut Aslan bertanya.

    "Hmmmmm...Bagaimana kalau kita ke kota saja, di kota pasti ada informasi-informasi yang penting.."

    "Boleh juga idemu, ayo kita segera ke kota.."

    "Tapi tunggu, kita ke kota naik apa yah..??"
    "Kita bikin rakit saja..!!" Jawab Vincere dengan semangat.

    Pohon demi pohon dipotong oleh Vincere dan Aslan untuk membuat rakit. Dengan tebasan Aslan yang dipegang oleh Vincere, pohon-pohon menjadi lebih mudah untuk dipotong. Detik berganti detik, dan jam berganti jam, tak terasa sudah 4 jam mereka berdua membuat rakit.

    "Akhirnya selesai juga yah Aslan.."

    "Ini hasil kerja keras kita nih Aslan,hehehe.."

    "Hahaha..bagus juga yah buatan kita, kita sepertinya cocok nih jadi tukang pembuat perahu,hehehe.."

    "Ayo kita segera berangkat ke kota.." Ajak Aslan kepada Vincere untuk berangkat ke kota.

    Rakit yang mereka buatpun ditaruh diatas air. Aslan dan Vincere sudah siap untuk berangkat mengarungi lautan yang luas ini. Rakitpun bergerak mengikuti arus ombak dari laut, Vincerepun melihat kebelakang dan mengucapkan salam perpisahan kepada tempat tinggalnya dan juga kepada keluarganya. Sudah 2 hari berlalu, rakit yang dinaiki Vincere dan Aslan masih di lautan, belum menemukan daratan untuk mereka singgahi. Lapar dan haus sudah tentu menghampiri mereka berdua.

    "Aku lapar nih Vincere, aku mau makan,aaaaggghhh...!!!" Keluh Aslan yang sudah merasa lapar.

    "Kau lapar, kalau aku haus banget nih, kapan kita sampai di daratan yah..??"

    "Aku mau minum nih,aaaaagghhh..!!!" Keluh Vincere yang haus.

    Untuk saat ini mereka berdua hanya bisa mengeluh dan tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa menunggu ombak membawa mereka sampai ke daratan.

    "Vincere..lihat itu daratan..!!!"

    "Itu juga ada gedung-gedung besar, berarti kita berhasil ke kota.." Kekaguman Vincere terhadap gedung-gedung yang baru dia lihat.

    "Urusan itu nanti saja, yang penting makan dulu,hahaha.."

    "Kau ini Aslan,ckckck.."

    Rakit pun berhenti dan berhasil mendarat di daratan. Aslan yang sudah tidak sabar ingin makan, berlari kencang untuk mencari makanan.

    "Aslan, berhenti jangan terburu-buru..!!!"

    Aslan yang tidak menghiraukan teriakan Vincere terus berlari dan mencari makanan. Ternyata dari awal turun dari rakit Aslan sudah mencium bau dan aroma makanan yang lezat. Vincere pun lari mengejar Aslan yang berlari hanya mencium bau makanan, tiba-tiba Vincere melihat Aslan berhenti.

    "Akhir nya kau berhenti juga Aslan,huffttt.."

    "Aslannn..??kenapa kau diam..??"

    "Iniiiiiii.....!!!" Suara Aslan yang gemetar karena melihat sesuatu.

    Yang dilihat Aslan adalah gedung-gedung yang besar dan banyak orang yang berjalan, membuat Aslan dan Vincere takjub karena baru kali ini mereka berdua melihat yang ramai seperti ini.

    "Besar sekali gedung-gedung ini, orangnya juga banyak sekali.." Ucap Vincere yang terkagum-kagum.

    "Iya, aku baru pertama kali lihat yang seperti ini.." Aslan menjawab dengan terkagum-kagum pula.

    "Kalau begitu, disini pasti banyak makanan,huaaaa..!!!

    "Aslannn, berhenti jangan lari lagi..!!!"
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  7. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 1.4 : I Am A Magician

    Chapter 1.4 : I Am A Magician

    Kota pastilah selalu ramai dengan orang, ada yang pergi untuk jalan-jalan, ada yang pergi juga untuk mencari makan, dan lain-lain. Ramai nya kota di siang hari karena aktivitas para manusia, membuat Vincere kebingungan dan kesulitan untuk mencari Aslan yang berlari karena mencium aroma makanan. Vincere yang berlari sekuat tenaga mulai mendekati Aslan yang kebingungan mencari arah menuju aroma makanan tersebut. Dan akhirnya, Vincerepun berhasil menangkap Aslan.

    "Akhirnya tertangkap juga kau.."

    "Kenapa sih kau menangkapku, aku sudah mau sampai di makanan ku nih.."

    Vincere terdiam sesaat dan dia pun berkata..

    "Maafkan aku Aslan, aku tidak punya uang untuk membeli makanan, maaf..!!"

    Sekarang Aslan lah yang terdiam mendengar perkataan dari Vincere..

    "Oohh..begitu.."

    "Ya sudah, tidak apa-apa Vincere, aku mengerti,hehehe.."

    Melihat senyuman Aslan, Vincere pun tersenyum juga. Memang di dunia sekarang uang memang penting, tapi uang tidak mampu membeli kebahagiaan dan senyuman seseorang. Aslan dan Vincere yang sudah sangat kelaparan berjalan sempoyongan di tengah-tengah keramaian orang. Mereka berdua mencari informasi mengenai Sphere, mereka bertanya-tanya kepada orang-orang yang sedang berjalan. Aslan tidak diijinkan bertanya oleh Vincere, karena Vincere takut Aslan malah menakuti orang-orang dan takut akan terjadi keributan. Sudah berjam-jam Vincere bertanya mengenai Sphere tapi tidak ada seorangpun yang mengetahui mengenai Sphere tersebut. Vincere dan Aslan tidak mengetahui bahwa dari tadi ada seseorang yang mengikuti mereka.
    "HAAAHHH-HHAAAAHH-HAAHHH..!!!"

    "Vincere, kau kenapa..??"

    "Pandangan mataku semakin buramm.."

    "Apaaa..??"

    "BRUKKKKKK...!!!!" bunyi Vincere terjatuh..

    "VINCCCEERRRRREEEE...!!!" Teriak Aslan yang melihat Vincere terjatuh.

    Malampun datang dan menggantikan matahari yang sudah bekerja seharian. Akhirnya Vincere pun tersadar, dia kebingungan kenapa dia bisa ada di kasur dan disebuah kamar yang isinya banyak peralatan untuk sulap. Tiba-tiba ada yang membuka pintu.

    "Wahh...kau sudah sadar yah Vincere..."

    "Asslann..ini dimana dan aku kenapa..??"

    Tiba-tiba seseorang yang berpakaian pesulap dengan serba hitam dan berambut kuning lalu memakai topi sulap yang berbentuk bundar dan membawa tongkat sulap masuk ke kamar itu.

    "Kau sedang di rumahku, kau tadi terkena dehidrasi, makanya kau pingsan.." Suara orang menjawab pertanyaan Vincere.

    "Temanmu ini juga sudah makan banyak tadi,hahaha.." Lanjut orang yang menjawab pertanyaan Vincere tadi.

    "Masakan buatan dia enak loh, aku makan banyak sekali kari buatan dia, kari itu enak yah ternyata,hehehe.." Puji Aslan terhadap masakan karinya.
    "Terima kasih telah membantuku dan temanku.."

    "Kalau boleh tahu, siapa namamu..?? nama ku Vincere dan teman ku ini Aslan, salam kenal..!!"

    "Salam kenal, namaku Clyfar Dewin, pesulap di kota ini, kota ini bernama Ilawn City.." Clyfarpun memperkenalkan dirinya.

    "Terima kasih yang telah menolongku, aku pasti bisa membalas kebaikanmu, ada yang bisa kubantu..??"

    "Ada, aku ingin temanmu itu..!!!"

    "APAAA..???!!!"

    Clyfar sang pesulap mengingkan Aslan, karena menurut dia Aslan merupakan asset berharga untuk mengangkat pamor shownya nanti. Clyfar pun mengayunkan tongkat sulapnya ke Vincere.

    PLLUUPPPP..!!

    Tali tambang mengingkat badan Vincere diatas kasur.

    "Apa yang kau lakukan kepada teman ku, awasss kau..!!" Cetus Aslan yang melihat Vincere terikat.

    "Apa-apaan ini, lepaskan aku..!!!"

    "Hahaha..selamat menikmati ikatan itu, aku pergi dulu yah, byee..!!!"

    Clyfar pun menangkap Aslan dan pergi meninggalkan Vincere.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  8. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 1.5 : A New Friend

    Chapter 1.5 : A New Firend

    "UAAAAAHHHHH...!!!" teriakan Vincere yang berusaha untuk melepaskan ikatan talinya.

    "Aku harus cepat mengejar pesulap busuk itu, aku harus menyelamatkan Aslan.."

    30 menit sudah Vincere berusaha melepaskan ikatannya di kasur tapi tetap saja tidak bisa dilepas. Keletihan pun menghantui Vincere, karena dia mengeluarkan banyak tenaga dan energi untuk melepaskan ikatan ini. Vincere pun lalu terdiam dan berpikir cara apalagi yang harus dia lakukan agar bisa lepas dari ikatan ini. 5 menit berpikir akhir nya Vincere mendapatkan ide untuk terlepas dari ikatan ini.

    BRRRRUUUAAAAKKKK...!!!

    Terdengar suara keras di dalam kamar tersebut. Tiba-tiba Vincere sudah berdiri dan terlepas dari ikatan tersebut.

    "Ternyata menghancurkan kasur dengan membanting-bantingkan badan ke kasur merupakan ide yang cemerlang juga.."

    "Saatnya mengejar pesulap busuk itu..!!!"

    Vincere yang sudah terlepas dari ikatan itu berlari keluar mengejar Clyfar. Malampun semakin gelap, dan sampai sekarang Vincere belum menemukan Clyfar dimana. Vincere sudah bingung dan tidak menemukan petunjuk dimana Clyfar berada sekarang. Tiba-tiba Vincere melihat ke lantai, dia melihat seperti air tapi berwarna merah orange menuju ke suatu tempat seperti petunjuk. Vincere pun teringat bahwa Aslan tadi berkata dia kenyang makan kari, berarti air-air ini bisa jadi ludah Aslan.

    "Kau pintar juga yah penjaga elemen angin,hehehe.."

    Vincere segera berlari dan mengikuti jejak-jejak air berwarna merah keorange-orange itu. Akhirnya jejak air itu berhenti di depan sebuah gudang tua. Vincere tanpa berpikir panjang lagi, dia mendobrak pintu tersebut dan masuk ke dalam. Dan benar saja, di dalam ada Clyfar dan Aslan yang sedang diikat juga.

    "Bagaimana bisa kau menemukan tempat ini..??" Tanya Clyfar yang kebingungan.

    "Untung kau pintar yah Vincere,hahaha.." Puji Aslan kepada Vincere.

    "Sial kau Aslan, jangan menghinaku begitu donk, begini juga aku majikanmu.."

    "Heiii...pesulap busuk, kembalikan temanku.."

    "Pedang ini berharga untuk showku berikutnya, aku bisa mendapatkan banyak uang dari dia, tidak akan aku biarkan.."

    Clyfar pun menyerang Vincere dengan tongkat nya.

    PAKKKKK....!!!

    Vincere menepis serangan Clyfar dengan kedua tangannya, lalu Vincere membalas dengan melakukan pukulan ke muka Clyfar, Clyfar pun terpental hingga ke lemari. Diatas lemari ternyata terdapat 4 pedang yang biasa Clyfar pakai untuk show. Clyfar yang tidak tahu akibat dari terpentar hingga ke lemari dan membuat 4 pedang itu jatuh tepat ke arah Clyfar.

    "AWASSSSS...DIATASMU..!!!!!" Teriak Vincere untuk memperingati Clyfar.

    "Aku tutup mata ah, tidak berani melihat,iiihhh..." Cetus Aslan.

    Clyfar yang mendengar teriakan Vincere pun melihat ke atas, dia baru menyadarinya dan sudah tidak mampu bergerak lagi untuk menghindarinya karena jarak yang sudah sangat dekat.
    JLEEBBBBB...JLEBBBBB...JLEBBBBBB...JLEEEEBBBB...!! ! bunyi pedang yang sudah jatuh menghantam tanah.

    Clyfar pun membuka matanya, dia kaget ternyata dia masih hidup. Clyfar pun melihat ternyata dia di tolong oleh Vincere, dan ada 1 pedang yang mengores kaki kiri Vincere. Darahpun keluar dari kaki Vincere.

    AAAGGHH..!!! rauman Vincere yang kesakitan kakinya terkena pedang.

    "Kenapa kau menyelamatkanku..??"

    "Kitakan musuh.."

    "Musuh atau teman walaupun sedang susah, harus ditolong bukan..??hehehe.."

    Clyfarpun terdiam melihat perkataan Vincere. Sungguh baik sekali Vincere ini.

    "Baiklah, temanmu ini akan kukembalikan kepadamu, memang asli nya dia milikmukan,hahaha.."

    "Tapi kalau boleh tahu, mahkluk apa temanmu ini..??

    Vincere dan Aslan tanpa ragu menceritakan semuanya kepada Clyfar. Menceritakan mengenai Sphere, Element Guard ,monster kadal, sampai bumi yang sedang bahaya.

    "Sphere itu barang yang menarik juga yah, aku akan ikut bersama mereka untuk mencari Sphere, setelah itu akan kutinggalkan mereka,hehehe.." Dalam hati Clyfar berkata seperti itu.

    "Baiklah, karena bumi sedang dalam bahaya, aku sebagai penduduk bumi akan bergabung dan membantu kalian, bolehkan aku bergabung dengan kalian..??hehehe.."
    "Akupun tahu banyak jalan dan tempat karena hampir semua tempat telahku kunjungi untuk melakukan showku.."

    "Tentu saja boleh..!!" Jawab Vincere dengan senang.

    "Mereka bodoh-bodoh yah, aku akan memanfaatkan mereka nanti, kalau ikut dengan mereka pasti banyak barang berharga yag akan kutemukan, hehehe.." Kata-kata yang diucapkan dalam hati oleh Clyfar.

    "Tapi sekarang kita harus bergerak kemana ini, kita tidak ada informasi.." Tanya Aslan kepada Vincere dan Clyfar.

    "Menurut kabar yang kudengar, pasukan kadal itu sedang menyerang pulau di utara pulau ini, mereka menyerang Sziget Island.."

    "Apa kita mau kesana..??" Clyfar pun mejawab pertanyaan Aslan.

    "Baiklah, kalau ada kadal-kadal itu berarti Sphere ada di dekat sana, ayo kita bergerak besok pagi..!!!" Ajak Vincere kepada Aslan dan Clyfar.

    "YAAAA...!!!" Aslan dan Clyfarpun berteriak bersamaan.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  9. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 1.6 : A Water Girl
    Chapter 1.6 : A Water Girl

    "Aku laparrrr...!!!!!"

    "AAAAGGGHHH...!!!"

    Aslan yang menggerutu karena sudah 2 hari di lautan dan belum sampai juga ke Sziget Island. Mendengar kabar bahwa ada pasukan kadal yang menyerang disana, Vincere dan kawan-kawan menuju ke sana untuk menolong orang-orang disana sekaligus mencari Sphere.

    "Sabarlah Aslan, maklum kita naik rakit yang kita buat, kalau naik kapal sudah sampai kita dari tadi..!!"

    "Lihat di depan sana kawan, kita sudah sampai.." Clyfar menunjuk sebuah pulau.

    "Wah..ada pulau..!!" Aslan sampai terpukau melihat adanya pulau.

    "Akhirnya kita sampai juga yah,hehehe.." Senyum Vincere melihat sebuah pulau.

    Rakit pun berhenti di tepi pantai. Mereka bertiga pun memarkir rakit dan berjalan menuju ke arah kota.

    "Ini kota apa Clyfar..??" Tanya Vincere.

    "Setahu aku, nama kota ini adalah Gran City, kota yang terkenal dengan gedung paling tinggi di dunia Stavba Mansion.."

    "Waohh..aku jadi ingin kesana, mau merasakan seperti apa gedung tertinggi itu,hehehe.."

    "Merasakan gedung mana bikin kenyang, lebih baik merasakan kari,hahaha.."

    "Kau ini Aslan makanan terus yang kau pikirkan.." Vincere dan Clyfar berbicara bersama-sama.

    Akhirnya setelah berjalan kaki cukup lama, mereka bertiga sampai juga di dalam kota. Mereka bertiga terkejut dan terdiam melihat apa yang mereka lihat. Gedung yang sudah rusak berantakan dan asap sehabis kebakaran membuat kota ini seperti kota mati saja. Mereka bertigapun melihat sekeliling dan belum menemukan satu orangpun yang masih ada di sekitar sini.

    "Kota ini sudah mati, tidak ada satu orang pun disini.." Vincere berkata bahwa kota ini sudah seperti kota mati.

    "Mengerikan sekali yah ternyata pasukan kadal itu.." Clyfarpun gemetar melihat apa yang terjadi di kota ini.

    "KARRIIII KU...,HUHUHUHU...!!!!"

    Tiba-tiba dari reruntuhan gedung ada yang bergerak dan muncul memperlihatkan dirinya.

    "Lihat, disana ada yang bergerak.." Clyfar berkata sambil menunjuk ke sesuatu.

    Vincere dan Aslan yang mendengar teriakan Clyfarpun melihat menuju ke arah yang Clyfar tunjuk. Lalu sosok itu semakin terlihat, dan ternyata itu adalah pasukan kadal milik Lagarto.

    "Ternyata cuma satu pasukan kadal, ini mah masalah mudah.." Aslan pun berkata.

    CUITTTTTTT...!!!!

    bunyi siulan yang dikeluarkan oleh pasukan kadal itu. Lalu tak lama kemudian muncullah sepuluh pasukan kadal lainnya yang mendengar siulan panggilan tersebut.

    "Kalau begini kita sebaiknya kabur, bagaimana majikanku..??"

    "Ayo..segera kita lari.."

    Vincere, Aslan dan Clyfar pun berlari karena jumlah pasukan kadal yang lebih banyak dari jumlah mereka. Baru berlari sekitar 7 menit, Aslan yang sudah lapar dari tadi tidak memiliki tenaga lagi untuk melayang. Aslanpun terjatuh karena kehabisan tenaga.

    "ASSLANNN..!!!" Vincere dan Clyfar berteriak melihat jatuhnya Aslan.

    Dua pasukan kadal yang berlari mengejar merekapun menyerang Aslan yang terjatuh karena kehabisan tenaga. Vincere dan Clyfar yang jaraknya sudah jauh dari Aslan hanya mampu berteriak membangunkan Aslan supaya menghindar dari serangan dua pasukan kadal tersebut.

    BLUURRRRRRRRRR...!!! suara tembakan air yang mengenai 2 pasukan kadal itu.

    Ternyata yang menembaki air tadi adalah seorang perempuan berambut kuning dengan rambut dikepang dua dengan memegang pistol yang mempunyai moncong berbentuk kelinci.

    "Bawa teman kalian dan kita bertemu di taman dekat sini..!!!!" Suruh seorang wanita berambut panjang berwarna pirang yang memegang pistol berbentuk kelinci tersebut.

    Perempuan yang menolong tadi akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. Vincerepun berlari dan menggendong Aslan lalu berlari ke tempat yang sudah ditentukan oleh perempuan tadi di taman dekat sini. Setelah 10 menit berlari dan mencari taman, akhirnya sampailah mereka di sebuah taman.

    "Sepertinya taman ini yang dimaksud oleh perempuan tadi.."

    "Aslan bangun...!!!" Teriak Vincere membangunkan Aslan.

    Aslan yang dari tadi digendong oleh Vincere pun belum terbangun dari tadi. Lalu muncullah perempuan tadi yang telah menolong Aslan.
    "Heii kau yang memegang pedang singa itu.."

    "Kalau kau tak bisa menolong dunia, berhentilah sekarang juga.." Teriak wanita itu.

    "Hah..!!??" Kata-kata kebingungan yang dikeluarkan oleh Vincere

    "Siapa kau ini, datang-datang langsung berkata seperti itu.." Tanya Clyfar kepada wanita itu.

    "Namaku Moryn Mairsile, aku sama seperti kau yang memegang pedang singa itu, sama-sama ingin menolong dunia dan ingin mengalahkan Lagarto.."

    "Oohh..jadi kau teman yang dipilih Aslan yah..Salam kenal nama ku Kanin.." Pistol berwarna biru berbentuk kelinci itupun memperkenalkan dirinya.

    "Kalau kita sama-sama ingin menolong dunia, kenapa kau berkata kasar seperti itu, sebaiknya kita bersama-sama mengalahkan Lagarto.." Tanya Vincere

    "Maaf..dari dulu aku lebih suka sendiri.."

    "Dan maaf juga, melihat kau yang sekarang yang tidak mempunyai kekuatan, sebaiknya kau berhenti, dan biarkan Aslan memilih majikan yang lebih kuat darimu.."

    "Apa kau bilang..!!!"

    "Vincere..sudah jangan terbawa emosi.." Bujuk Clyfar untuk memenangkan Vincere

    "Kalau kau ingin mencari teman untuk bergabung bersamamu, pergilah ke Margaux City di Eustashe Island.."

    "Disana ada pemilik penjaga elemen tanah yang sama seperti kita, aku sudah bertemu dengannya.."
    "Dia mengajakku bergabung juga, tapi sudah kubilang tadi aku lebih suka bekerja sendiri.."

    "Mungkin kau dan dia bisa menjadi sebuah team.."

    "Baiklah aku akan kesana.."

    "Ooh iya, terima kasih yah telah menolong teman ku tadi.." Vincere pun mengucapkan terima kasih kepada Moryn.

    "Orang itu berbadan besar dan mempunyai goresan luka di bagian pipi kirinya dari kecil, dialah orangnya.."

    "Hmmmm..jadilah kuat, kita pasti akan bertemu lagi.."

    "Sampaikan salamku buat Aslan yah,hehehe.." Cetus Kanin.

    Lalu Moryn dengan senjatanya sang penjaga elemen air Kanin pergi meninggalkan tempat itu.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  10. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    ARC 2 - THREE GUARDS ELEMENT


    Chapter 2.1 : Two Guards Earth Element
    Chapter 2.1 : Two Guards Earth Element

    "Aslannnn, bangun...bangun Aslannn..!!!" Teriak Vincere membangunkan Aslan yang pingsan karena kelaparan dan keletihan.

    "Sudah 2 jam dia tidak bangun-bangun, kita harus mencari makanan nih Vincere.." Ajak Clyfar.

    "Iya, kita juga perlu makan, aku hampir tidak memiliki tenaga lagi.."

    Vincere pun menggendong Aslan untuk pergi mencari makan. Vincere dan Clyfar sudah berjalan cukup lama, keringat demi keringat berlomba lomba keluar dari kulit mereka. Terik matahari yang sangat menyengat dan perut yang sudah tidak berisi lagi membuat mereka benar-benar sangat keletihan.

    "Haaahhh...Haaahhh...aku sudah tidak kuat lagi Clyfar.."

    "Vincere bertahanlah.."

    BRRUKKKK.....!!!

    "Vincereeeeeee...!!!"

    Vincere yang sudah tidak kuat menahannyapun akhirnya rubuh juga karena sudah tidak kuat menahannya.

    "Woiii..Vincere bangunlah...!!!" Seseorang berteriak dekat sekali ke telinga Vincere.

    "Aslan..kau sudah sadar..??" Tanya Vincere yang kebingungan melihat Aslan sudah sadar.

    "Sudah donk, ini berkat orang-orang disini,hehehe.."
    "Orang-orang disini..???"

    Seseorang pun masuk ke tenda yang ditempati oleh Vincere dan Aslan.

    "Kau sudah sadar kawan..??"

    "Ooh..ternyata kau Clyfar, kenapa kita bisa disini..??"

    "Hehehe..sini keluarlah kau, jawabannya ada diluar tenda ini.."

    Vincere, Aslan dan Clyfar pun keluar dari tenda itu. Saat keluar dan melihat matahari lagi, Vincere terkejut melihat apa yang dilihatnya. Tempat ini penuh dengan manusia. Ternyata tempat ini adalah tempat pengungsian atau evakuasi orang-orang dari Gran City yang telah hancur oleh serangan pasukan kadal.

    "Waohhh..banyak sekali orang disini..." Vincere terkejut melihatnya.

    Lalu datanglah dua orang menghampiri mereka bertiga.

    "Heii pemilik penjaga elemen angin..kau sudah bangun yah..???" Tanya seorang dari dua orang yang menghampiri kalian.

    "Ooohh..sudah membaik kok,hehehe.."

    "Baguslah kalau kau sudah membaik.."

    "Namaku Carrol Mertonim, aku ketua dari kelompok evakuasi ini.." Pria paruh baya berambut putih yang memakai tongkat untuk berjalan itu memperkenalkan dirinya.

    "Dan yang di sebelahku ini ada lah istriku.."

    "Salam kenal, namaku Herny Parteynih.." Wanita paruh baya yang sama-sama sudah berambut putih itu pun memperkenalkan dirinya.

    "Terima kasih yang telah menolong kami,hehehe.." Ucap Vincere.

    "Sudah tak apa-apa, kaukan ingin menyelamatkan dunia, masa kami tidak membantu kau,hehehe.."

    "Kudengar dari teman pesulapmu itu kalian akan pergi ke Margaux City..??" Tanya Carrol.

    "Iya, kami akan kesana untuk mencari pemilik penjaga elemen tanah.." Ucap Vincere menjawab pertanyaan Carrol.

    "Wahh..pemilik penjaga elemen tanah itu temenku dulu.."

    "Terakhir bertemu dengan nya 2 tahun yang lalu, aku salut dengan dia badan kecil tapi membawa senjata yang besar,hehehe.." Carrol menjelaskan.

    "Hah...????" Vincere dan Clyfar bingung.

    "Tunggu pak tua, tadi kau bilang badannya kecil..??bukankah badannya besar dan memiliki goresan luka di pipi kirinya..??" Tanya Clyfar yang kebingungan.

    "Pipi kiri nya mulus-mulus saja ah, dia temanku masa aku tidak mengetahui ciri-cirinya, dia itu badan nya kecil, tapi aku lupa siapa nama dia, tapi kalau dilihat-lihat muka orang itu mirip dengamu Vincere.."

    "Hah..??mirip denganku..??"
    "Apa mungkin pemilik penjaga elemen tanah ada 2 orang, kenapa orang nya bisa berbeda begitu..??" Vincere sungguh tidak percaya.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  11. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 2.2 : A Man Carrying An Axe
    Chapter 2.2 : A Man Carrying An Axe

    Malam yang indah dan penuh dengan keceriaan di atas kekacauan yang ada. Minuman anggur yang banyak, makanan yang berserakan menjadi pesta meriah di atas kekacauan ini.

    "Jadi besok pagi-pagi kalian sudah mau berangkat..??" Tanya Carrol

    "Iya pak, kami sudah banyak membuang waktu disini, kami harus bergegas untuk bergerak.." Jawab Vincere dengan seriusnya.

    "Hahaha..bersemangat sekali kalian ini, sudah lah kita berpesta dulu saja kawan.." Ajak Carrol.

    Pestapun berlanjut hingga tengah malam. Kesunyianpun berbunyi sesaat orang-orang sudah tertidur. Vincere masih duduk-duduk disana dan termenung melihat bintang. Dia teringat bahwa Ayahnya dulu selalu mengajaknya pergi melihat bintang.

    "HUHUHUHU...!!!" Air matapun menetes dari kedua mata Vincere.

    "Ayah, aku ingin bertemu kau,huhuhu.."

    Pagi pun datang dan cahaya matahari membangunkan semua anggota kelompok ini.

    "Kami berangkat dulu yah, terima kasih atas semuanya..!!" Ucapan terima kasih dari Vincere untuk semuanya.

    "Ini bawalah beberapa bekal dari kami untuk perjalanan kalian nanti..!!" Carrol sudah menyiapkan beberapa bekal untuk kalian.

    "Terima kasih pak tua, bekal ini bisa buat teman saya tidak pingsan lagi nih,hehehe.." Ejek Vincere.

    "Sial kau Vincere, aku gigit kau nanti,grrrr...!!!"
    "Hahaha..sudahlah, ayo kita lekas jalan, terima kasih yah atas semuanya.." Ucap Clyfar

    Rakit pun kembali berlayar, kalian bertigapun melambaikan tangan perpisahan kepada kelompok itu, perjalan kalian pun berlanjut. 3 hari pun berlalu dengan cepatnya.

    "Sudah 3 hari yah kita dilautan, dan akupun masih segar2 saja.." Ucap Aslan.

    "Kita ada bekal, kalau tidak ada mah kau sudah sekarat dari tadi,hahaha.." Ejek Vincere.

    "Akan ku gigit kau Vincere,grrr..."

    "Sudahlah kalian berdua, ribut terus kalian ini,hahaha.."

    "Itu lihat, disana itu Eustashe Island.." Clyfar menjelaskan.

    Akhirnya kalian bertiga sampai di Eustashe Island. Rakitpun kalian daratkan disana.

    "Sekarang kita harus kemana nih Clyfar..?? "Tanya Vincere

    "Margaux City 47 km dari sini, kalau kita berjalan mungkin 5 jam kita sudah sampai disana.."

    Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memakai jubah hitam berlari dengan membawa pisau yang berlumuran darah sedang berlari kencang. Orang yang memakai jubah hitam tersebut melemparkan pelan pisau yang berlumuran darah itu ke arah Vincere, Vincere yang kebingunganpun menangkap pisau itu. Orang yang memakai jubah itupun langsung melarikan diri setelah memberikan pisau yang berlumuran darah itu kepada Vincere.

    "Pisau apa ini..??Orang itu lari ya cepat sekali.." Tanya Vincere kebingungan.

    Tiba-tiba dari arah yang sama seperti orang yang berjubah hitam itu datang, terlihat seorang lelaki berbadan besar berambut coklat dengan memakai armor hitam dan memakai kapakpun berlari. Tiba-tiba dia melompat dan menghantam Vincere dengan kapaknya yang besar itu.

    "Awas Vincere....!!!" Teriak Aslan

    KRRRAAAAAANNNNGGGG...!!!!

    Aslanpun melindungi Vincere dari serangan kapak orang tersebut.

    "Apa-apaan kau ini..!!!" Teriak Vincere kepada orang yang menyerangnya tiba-tiba.

    "Akanku bantai kau Shadow Fangs...!!!!" Ucap orang yang memakai kapak itu dan ternyata dia mempunyai luka di pipi kirinya.

    "Shadow Fangs..???!!!!" Vincere kebingungan mendengar Shadow Fangs.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  12. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,130
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,007 / -0
    :lol:

    chapter 1nya bener2 ngakak dah.. harusnya tambah genre komedi nih. :top:

    lumayan menarik ceritanya. :hehe:

    lanjutkan. :top:
     
  13. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    wkwkwk..
    bagian mana nih yg bikin sepuh ngakak..:sebel:

    makasih yah atas kritik dan saran nya sepuh..:sembah:
     
  14. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,130
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,007 / -0
    chapter 1-nya kk. :hehe:

    tepatnya pas Vincere ketemu sama Aslan, sama pas Vincere mau jadi majikannya si Aslan. :lol:
     
  15. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    wkwkwk..
    kalau yg majikan ane terinspirasi nya dari penjual ama pembeli di pasar tuh sepuh.. :oghoho:
    kalau pembeli gk mau diturutin ama penjual nya kan pembeli nya sengaja tinggal pergi biar diturutin penjual nya.. :oggaring:

    tuh chapter 3 uda ada sepuh..
    selamat menikmati yah.. :ogpeace:
     
  16. Ramdhit M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 18, 2011
    Messages:
    218
    Trophy Points:
    32
    Ratings:
    +39 / -0
    WAaahh. . .
    Klo diliat sekilas seru nih kayanya cerpen. . .
    Tapi kok garis besarnya kaya AVATAR ya?

    Btw, mw sampai berapa chapter ini ceritanya?
     
  17. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    wah kok kayak avatar gan..
    ane aja gk kepikiran ampe ke avatar..
    wkwkwkww..
    cerita nya sih panjang gan..
    mungkin ampe 40an chapter lah..
    hehehe..

    ditunggu yah chapter2 berikut nya..
    hehehe..
     
  18. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 2.3 : Shadow Fangs
    Chapter 2.3 : Shadow Fangs

    "Apa itu Shadow Fangs..??Aku tidak tahu apa-apa..!!!"

    "Mana mungkin kau tidak tahu apa-apa,pisau yang berlumuran darah itu sudah cukup untuk menjadi buktinya..!!!"

    PLOKKKKK..!!!!

    Suara bunyi tepokan tangan Clyfar ke bahu pria besar itu.

    "Anak muda itu tidak tahu apa-apa, kami baru datang kesini,pisau itupun tadi kami diberikan oleh seorang pria yang memakai jubah hitam..."

    "Kau pesulap yah..??Shadow Fangs ternyata punya pesulap juga..."

    "Tapi maaf saja, aku tidak akan percaya pada penjahat seperti kalian..."

    "Rasakan ini pesulap Shadow Fangs,HHUUAAA...!!!"

    "HENTIKKAAANNN BODOOHHHH....!!!!" Teriak seseorang dari kejauhan sambil memegang tongkat.

    "Kakek...??!!kenapa kau kesini, akukan sudah bilang kau tetap di rumah saja..."

    Ternyata yang berteriak tadi adalah seorang kakek-kakek berambut putih dan bertubuh pendek yang membawa tongkat.

    "Aku tahu kau akan melakukan sesuatu yang bodoh, makanya aku datang menyusulmu, sekarang lepaskanlah mereka..!!!"

    "Tapi kakek,mereka inikan Shadow Fangs.."
    "JELASSS-JELASSSS MEREKAAAA BUKAANN SHADOWW FANGSSS BOODDOOHH..!!!" Teriak kakek itu yang membuat telinga semua orang menjadi kesakitan.

    "Aaagghh..maafkan aku kakek..." Suara ketakutan dari laki-laki berbadan besar itu.

    "Sudah kubilang dari tadi kita ini bukan Shadow Fangs,kau tidak percaya sih..." Cetus Vincere sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya saat dia terjatuh tadi.

    "Maafkan kelakuan cucuku nak, dia selalu bertindak bodoh kalau emosi begini.."

    "Cukup kek, jangan panggil aku bodoh terus donk.."

    "Tidak apa-apa kek,kita juga tidak ada yang terlukan perkenalkan namaku Vincere, dan ini Aslan senjataku dan ini temanku Clyfar, salam kenal.."

    "Jangan panggil aku senjatamu Vincere, akan kugigit kau, ggrrrrrr...!!!"

    "Hoohh..Hoohh..nama kakek adalah Bineta Linther, dan ini cucuku yang memakai armor hitam besarnya,dia bernama Higner Linther.."

    "Heeiii cucu bodoh, cepat perkenalkan dirimu kepada mereka.."

    "Tidak mau, aku tidak mau berkenalan dengan penjahat.."

    PLAAKKKKK....!!!

    "Adduuhhh..!!!sakit kakek,kenapa kau memukuliku dengan tongkatmu.."

    "Sudah kubilang mereka bukan Shadow Fangs, keras kepala sekali kau dari tadi..!!!"

    "Kek, aku ingin bertanya, dari tadi bicara Shadow Fangs terus, itu siapa dan apa yang sudah diperbuat mereka..??" Tanya Vincere kepada sang kakek.

    "Begini anak muda, Shadow Fangs adalah sebuah organisasi jahat yang mengumpulkan Sphere untuk tujuan tertentu, dan sudah satu bulan ini Shadow Fangs mengincar Sphere dari teman kami, kami berjuang untuk melindungi teman kami sekaligus melindungi dunia ini, karena aku tahu tujuan dari Shadow Fangs pasti berbau kejahatan.."

    "SPHEREEE..??"

    "Memangnya kau punya Sphere apa kek..??kami disini juga sedang mencari Sphere untuk senjataku ini, dia ini adalah penjaga elemen angin.."

    "Singa itu penjaga elemen angin yah, mirip sekali dengan teman kami, dia senjata tapi bisa bicara seperti singa itu, jadi aku sudah tidak kaget lagi pas pertama kali melihatnya, Hoohh..Hoohh.."

    "Hah..??berarti temanmu itu salah satu dari penjaga elemen juga..??"

    "Kalian semua ikut ke rumah kami saja, biar kalian melihatnya langsung, Hoohh..Hoohh.."
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Sep 26, 2013
  19. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 2.4 : The Rhinoceros
    Chapter 2.4 : The Rhinoceros

    "Wah..besar sekali rumahnya, pasti banyak makanan deh nih, aku jadi lapar, hehehe.."

    "Makan terus yang kau pikirkan, dasar kau singa rakus, ckckck.."

    "Apa kau bilang, kugigit kau, grrrr..."

    "Sudah-sudah, kalian selalu berantem terus, sekali kali diam kenapa.."

    "Hoohh..Hoohh..kalian semua benar-benar orang yang lucu.."

    "Sudah kubilang kakek, mereka itu Shadow Fangs..!!!!"

    PLAAKKKKK....!!!

    "Ampun kakek, jangan pukul aku lagi dengan tongkat itu.."

    "Berapa kali harus kubilang kalau mereka ini bukan Shadow Fangs, ckckck.."

    "Silahkan masuk kalian semua, ini adalah rumah kami.."

    "Waktunya makan, horeee...!!!!"

    "Benar-benar singa rakus, ckckck.." Cetus Vincere melihat kelakuan rakus Aslan.

    Lalu tiba-tiba keluarlah seorang wanita dari rumah itu.

    "Selamat datang semua, kakek tidak apa-apakan..??" Kata seorang wanita muda yang memakai kerudung merah dan baju terusan berwarna putih.

    "Hoohh..Hoohh..kami tidak apa-apa Lunar, perkenalkan ini pengasuh disini, Lunar perkenalkan dirimu.."

    "Salam kenal semua, namaku Lunar Fenare.."

    "Salam kenal juga, namaku Vincere, ini temenku Clyfar, dan ini senjataku Aslan,hehehe.."

    "Sudah kubilang jangan panggil aku senjatamu, kugigit kau, grrrr..."

    "Hihihi..Aslan ini milik seperti teman kami juga yahn ayo silahkan masuk ke dalam.." Cetus Lunar menanggapi penampilan Aslan.

    "Higner, kamu tidak ada yang terlukakan..??" Tanya lunar yang dari tadi belum menyapa Higner.

    "Hmm..aku tidak apa-apa kok, hehehe.." Jawab Higner dengan muka memerah.

    "Vincere, ini yang namanya manusia sedang jatuh cinta yah..??"

    "Ssstt...jangan teriak-teriak kau singa rakus.."

    "Grrr..dasar kalian Shadow Fangs, kenapa kalian mengatai aku..!!" Higner dengan mukanya yang masih memerah memarahi Vincere dan Aslan.

    PLAAKKKKK....!!!

    "Aduhhh..kakek sudahlah jangan memukuli aku terus, sakit nih kepalaku.."

    "Makanya jangan bilang mereka Shadow Fangs lagi.."

    "Hihihi..sudah-sudah ayo kalian semua masuk.." ajak Lunar kepada kalian semua untuk masuk.

    Kalian semuapun masuk kedalam rumah tersebut. Sesampainya didalam, Vincere, Aslan, dan Clyfar terkejut melihatnya. Ternyata di dalam rumah ini terdapat banyak anak-anak yang sedang bermain.

    "Ramai sekali tempat ini kek, anak-anak siapa itu..?? anak-anak kakek yah..??" Tanya Aslan

    PLAAKKKKK....!!!

    "Aduhhh..kepalaku sakit.."

    "Dasar singa bodoh, mana mungkin aku punya anak sebanyak ini..anak-anak ini adalah anak-anak yatim piatu yang kami temukan, kira-kira disini ada 16 anak" Jawaban kakek terhadap pertanyaan Aslan.

    "Wah..kalian baik sekali yah.." Vincere terkejut melihat mulianya kakek dan yang lainnya.

    "Ayo silahkan kesini, disebelah sana itu kamar teman kami yang seperti Aslan.." Ajak Lunar.

    Lunarpun membuka kamar tersebut, dan kalian bertiga melihat sesuatu yang sangat mirip dengan Aslan, sebuah kapak berwarna coklat dimana kepala kapaknya berbentuk badak yang sedang melihat pemandangan melalui jendela.

    "Wah...Neshorn, aku kangen sekali padamu, ini aku Aslan.."

    "Aslan..??? kau ini siapa yah..??"

    "Hah..??"

    "Ooh iya..aku lupa memberi tahu kalian kalau teman kami ini mengalami amnesia.." kakek memberitahu kalian.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  20. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 2.5 : The Lost Memory
    Chapter 2.5 : The Lost Memory

    "Neshorn, masa kau lupa dengan aku..?? huhuhu.."

    "Gogogo..aku benar-benar tidak ingat dengan kau, tapi kau sangat mirip yah dengan aku, aku badak kau singa..gogogo.."

    "Yang kau ingat hanya tertawamu yang aneh itu saja, dasar badak, ckckck.."

    "Hoohh..Hoohh..jadi nama dia neshorn yah..?? kami tidak tahu namanya, jadi kami memberikan dia nama Fufu..Hoohh..Hoohh.."

    "Apaaa..??Fufu..!!!" Vincere, Aslan, dan Clyfar dengan wajah kaget mendengar nama Neshorn yang berubah menjadi Fufu.

    "Hoohh..Hoohh..tapi sepertinya lebih cocok dengan nama Neshorn yah, jadi Neshorn ini kami temukan 2 bulan yang lalu, setelah dia terbangun dia tidak ingat apa-apa lagi, yang dia ingat hanya tertawanya yang aneh itu saja,Hoohh..Hoohh.."

    "2 bulan, kok sama waktunya saat ayah kembali ke rumah..??" Vincere berbicara di hati mengenai kesamaan waktu antara ayah dengan Neshorn.

    "Jadi begini kakek, maksud kedatangan kami disini adalah ingin mengajak pemilik Neshorn ini bergabung bersama kali untuk mengalahkan biang kerok dari kekacauan dunia saat ini, jadi kalau boleh tahu siapa yah pemilik Neshorn sekarang ini..??" Tanya Vincere kepada kakek.

    "Aku..!!"

    "Apa..!!!???"

    "Vincere, kalau dengan orang bodoh ini kita tidak bisa berkerja sama nih.."

    "Apa kau bilang singa rakus, di rumah ini siapa lagi yang bisa menggunakan Neshorn selain aku.."

    "Ternyata pemiliknya Higner yah, wah ini bakal menarik nih nanti di perjalanan.." Clyfar berkata sambil tersenyum.

    "Jadi Higner, maukah kau bergabung dengan kami, kami membutuhkan kekuatanmu.." Ajak Vincere kepada Higner.

    "Maaf saja, tapi aku tidak tertarik berkerja sama dengan kalian.."

    "Tapi kata wanita yang membawa pistol kelinci itu, kau sedang mencari teman untuk membantumu, kenapa sekarang kau tidak mau..??"

    "Kalau itu.." dengan muka memerah Higner ragu-ragu menjawab.

    "Bagaimana kalau sekarang aku yang meminta kau lagi untuk membuat team..??" Suara wanita terdengar kencang dari arah belakang.

    "Ooh..wanita itu lagi..senangnya hatiku.." Higner dengan wajah senang melihat kedatangan wanita itu.

    "Moryn dan Kanin..??"

    "Yah, bagaimana kalau sekarang kita membentuk team..??"

    "Waktu itu kau diajak tidak mau, sekarang malah mengajak balik, wanita yang aneh, ckckck.."

    "Bukan begitu Aslan, karena ini keadaan mendesak jadi mau tidak mau, soalnya Sphereku telah direbut oleh Shadow Fangs.."

    "Kau serius Kanin..?? kita harus bergerak cepat nih.."

    "Bagaimana dengan tawaranku, aku tidak menduga bahwa Shadow Fangs sekuat itu, apalagi kekuatan dari 3 Element Warriorsnya.."

    "3 Element Warriors..??" Tanya Vincere saat Moryn berbicara mengenai 3 Element Warriors.

    "Yah, Shadow Fangs memiliki 3 kekuatan prajurit hebat yang mampu memakai ilmu element seperti kita.."

    "Sepertinya itu lawan yang tangguh yah, aku jadi takut, iiihhhhh.."

    "Kau ini kan dewa Aslan, apa yang kau takuti, yang kau bisa hanya makan saja sih, ckckck.."

    "Kugigit kau Vincere, grrrrr...!!!"

    "Sudah-sudah, jadi sekarang kau membutuhkan team..??" Tanya Clyfar sekaligus memisahkan Vincere dengan Aslan.

    "Iya.."

    "Maaf saja nyonya, tapi kita sudah ditolak olehmu waktu itu, kami punya harga diri.."

    "Ooh begitu pak pesulap, tapi yang kutahu Shadow Fangs itu mempunyai harta yang bernilai triliunan di dalam markasnya, dan aku tahu letak markasnya, kalau kau tidak tertarik mungkin aku hanya akan pergi dengan pria berarmor hitam itu saja, dan keuntungan akan kami bagi dua, tapi kalau kalian ikut aku tidak perlu dibagi..Ayo pria berarmor hitam kau tertarikan pergi berdua denganku..??"

    "Tentu saja aku mau, tidak mungkin aku membiarkan wanita cantik kesusahan.."

    "Ayo kita segera bergegas, kita tidak perlu menunggu orang-orang yang tidak pasti.."

    "Tunggu..Vincere, benar kata Higner, kita sebagai seorang lelaki tidak boleh membiarkan wanita cantik kesusahan, kita harus ikut.."

    "Aku mah dari awal memang niat mencari team, hahaha.."

    "Baiklah, jadi team sudah terbentuk, target kita sekarang ini adalah Shadow Fangs, karena mereka sudah memiliki beberapa Sphere, siapa tahu Sphere itu adalah milik kalian juga.." Ajak Moryn kepada kalian semua.

    "Vincere, jadi ini yah yang dinamakan mata keranjang dan mata duitan..??"

    "Pssttt..jangan ngomong kencang-kencang Aslan.."

    "KAMI MENDENGARNYAAAA..!!!" Teriak Clyfar dan Higner.

    "Markas Shadow Fangs berada di timur dari pulau ini, kira-kira 800km, kita membutuhkan kapal yang besar karena kita memerlukan peralatan dan perlengkapan yang banyak.."

    "Kita cuma punya rakit, sepertinya itu membutuhkan waktu yang lama kalau kita naik rakit.."

    "Benar sekali kau Clyfar, kalau naik rakit mah, nanti ada yang mengeluh kelaparan lagi.."

    "benar-benar kugigit kau Vincere, grrrr.."

    "Hahaha..Kalau soal kapal kau tenang saja wanita cantik, serahkan padaku.."
     
    Last edited: Sep 26, 2013
  21. aeroga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 14, 2012
    Messages:
    649
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +108 / -0
    Chapter 2.6 : We Need A Ship
    Chapter 2.6 : We Need A Ship

    "Wah..besar sekali kapal-kapal ini..!!!"

    "iya Aslan, kapal-kapal ini lebih besar dari rakit kita..."

    "Inilah dermaga di pulau ini, tentu saja banyak kapal-kapal..sini ikut aku,akan kutunjukkan kapal kita, mari nyonya cantik mau kugandeng..??"

    "Huh.."

    "Gogogo..sudah jangan merayu terus Higner, ayo kita ke kapal kita.."

    "Huhuhu..hatiku sedih Fufu ditolak wanita itu terus.."

    "Aku Neshorn bukan Fufu lagi..!!!"

    Langkah demi langkah mereka jalani menuju kapal idaman yang akan membawa mereka semua menuju markas Shadow Fangs. Tapi kenyataan sering kali tidak sesuai dengan harapan. Anginpun berhembus melewati kepala mereka semua.

    "Kapal apaan ini..!!!???"

    "Tidak sesuai dengan harapan yah Aslan.."

    "Sudahlah Vincere dan Aslan, kita harus menghargai apa yang ada.."

    "Aaaah...aku tidak menyangka kapal ini sudah rusak betul soalnya sudah lama tidak dipakai, layar dan badan kapalnya sudah rusak, kakek bagaimana sih tidak merawatnya..??"

    "Kalau boleh tahu, memangnya sudah berapa lama tidak dipakai..??"

    "Tentu kau boleh tau semua nyonya cantik, ini baru 8 tahun tidak dipakai, hehehe.."

    "Baru katamu, kugigit kau, grrrrr.."

    "Jangan ganggu majikanku Aslan, atau kau akan merasakan kapakku ini.."

    "Sudah-sudah, tidak perlu ribut kita betulkan saja lagi kapal ini.." Ajak Vincere kepada seluruh teman-temannya untuk memperbaiki kapal.

    "Aku setuju padamu, ini kapalku dan aku akan bertanggung jawab.."

    "Aku tidak mau ikut, aku pesulap bukan pembuat kapal.."

    "Aku juga, aku seorang wanita tidak mungkin melakukan pekerjaan berat, ayo Kanin kita pergi dulu sampai kapal ini selesai.."

    "Byee..Aslan dan Neshorn.."

    "Wanita itu cool sekali, semakin cinta aku padanya, hehehe.."

    "Gogogo..semua wanita selalu kau bilang cantik, ayo kita perbaiki kapal ini.."

    "Aslan, kau ikut membantuku kan..??"

    "Tentu saja, kau kan bodoh, aku takut kau makin bikin rusak saja kapal ini.."

    "Sial kau singa rakus..lalu kau bagaimana Clyfar, tetap tidak mau membantu..??"

    "Aku lebih baik menunggu ditempat lain saja, kalau sudah selesai panggil saja aku.."

    "Yah sudahlah, kita berempat saja yang memperbaikinya..tidak apa-apa kan Aslan, Higner, dan Neshorn..??"

    "Gogogo..santai saja, berempat sudah cukup kok.."

    "Padahal aku ingin memperlihatkan kekuatanku ke wanita cantik itu, huhuhu.."

    "Dasar mata keranjang, ayo kita perbaiki kapal ini.."

    Vincere, Aslan, Higner, dan Neshorn bahu membahu memperbaiki kapal tersebut. Aslan dan Neshorn bertugas memotong kayu untuk bahan badan kapal, sedangkan Higner bertugas membawa kayu-kayu yang telah dipotong oleh Aslan dan Neshorn ke kapal, Lalu Vincerelah yang bertugas memasang kayu-kayu tersebut untuk menambal badan kapal. 4 jam berlalu dan akhirnya pekerjaan menambal badan kapal telah selesai.

    "Aduhh..capeknya..jadi lapar nih.."

    "Kau mah lapar terus singa rakus, hahaha.."

    "Kugigit kau Vincere, grrr.."

    "Sudah-sudah, pekerjaan badan kapal telah selesai, sekarang tinggal mencari baja untuk dijadikan kerangka dan menahan badan kapal, setelah itu kita harus mencari bahan terbaik untuk dijadikan layar.."

    "Wah..itu kita harus cari dimana yah..??sepertinya susah Higner.."

    "Iya, aku juga bingung mau mencarinya dimana Vincere. lebih baik kita beristirahat dulu sebentar.."

    "Grkkk..Grkkk..Grkkk.."

    "Itu bunyi apa..??bunyi perutmu yah Aslan..??"

    "Enak saja kau, itu bukan suara perutku.."

    "Gogogo..coba kalian semua liat kebelakang.."

    Lalu dari belakang terlihat sosok dua orang menghampiri kalian. Satu orang memakai topi pesulap sedang menarik gerobak yang berisikan baja-baja dan seorang wanita yang membawa kain. Setelah melihat kedua orang itu, senyum terlihat dari muka Vincere.

    "Clyfar..Moryn.."

    "Yah..ini kami Vincere, aku sudah berjam-jam mencari baja-baja ini.."

    "Tapi katanya tadi tidak mau membantu memperbaiki kapal..??"

    "Memang aku tidak mau, aku kan berkata tidak memperbaiki kapal tapi tidak berkata untuk mencari baja kan.."

    "Clyfar..ternyata kau orang yang baik.."

    "Hehehe..dia tidak tahu kalau aku ingin cepat selesai kapal ini agar aku bisa mendapatkan harta di Shadow Fangs.." Clyfar tersenyum sinis sambil berkata dalam hati.

    "Wah..kau nyonya cantik, kenapa kau membantu kami..??"

    "Aku juga berkata tidak mau bekerja yang berat-berat, memangnya kain itu berat..??"

    "Ooh..kau semakin cantik saja nyonya.."

    "Hahaha..ayo kita segera pasang alat-alat ini di kapal kita.." Ajak Vincere.
     
    Last edited: Sep 26, 2013
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.