Info Apakah Rayuan Dapat Membantu Negosiasi?

Penelitian baru dari University of California di Berkeley, dan The London School of Economics menunjukkan, sedikit merayu ketika melakukan negosiasi gaji ternyata bisa memberikan Anda gaji yang lebih baik, ketimbang jika Anda melakukannya secara datar.

"Jika dilakukan bersamaan, godaan dan keramahan akan menciptakan daya tarik feminin. Penelitian kami menunjukkan efek ekonomis yang menguntungkan dari godaan tersebut bagi wanita," ujar penulis studi ini, Laura Kray, PhD, yang juga psikolog dan profesor bidang kepemimpinan di Haas School of Business.

Sejumlah eksperimen dilakukan untuk membuktikan kesimpulan ini. Percobaan pertama dibuatlah skenario tentang seorang pengunjung (wanita) yang ingin membeli mobil bekas di dealer mobil. Ada beberapa wanita yang bertindak sebagai "Sue," (nama palsu yang hanya digunakan untuk keperluan eksperimen), saat sedang melakukan negosiasi.

"Sue" yang pertama berusaha mengajukan penawaran harga yang lebih murah secara langsung.

"Sue" yang kedua memilih menatap sang dealer mobil, menyentuh lengannya, lalu berkata, "Anda terlihat lebih menarik saat bertemu langsung, ketimbang di email". Sesaat kemudian ia berkata lagi, "Berapa sih harganya yang lebih murah?"

Negosiasi ala Sue yang terakhir ini ternyata membuat sang dealer mobil memberikan harga yang lebih murah, ketimbang pada Sue yang sebelumnya. Sue, yang lebih penggoda, memang lebih peduli pada dirinya ketimbang sang penjual. Hal yang kebalikannya terjadi pada Sue yang lebih ramah.

Ternyata ramah saja tidak membuatnya mendapatkan harga yang terbaik. Dalam analisis para peneliti, perempuan yang lebih menggoda ternyata membuat mood para pria menjadi lebih baik, sehingga mereka rela memberikan harga yang memuaskan si pembeli.

"Unsur yang ramah menandakan kepedulian untuk orang yang bernegosiasi dengan Anda, yang menghasilkan transaksi ekonomi yang kurang menguntungkan untuk wanita," jelas Kray.

"Menyeimbangkan rayuan dan keramahan kelihatannya menjadi kunci untuk mendapatkan hasil ekonomis yang lebih diinginkan."

Di sinilah letak inti dari kebingungan untuk begitu banyak wanita dalam situasi bisnis: Apakah saya harus bersikap baik dan berisiko tidak dianggap serius, saat menggunakan sensualitas saya dan risiko disebut wanita murahan, atau haruskah saya menjadi tidak tahu malu dan disebut pelacur?

Tampaknya jawabannya mungkin lebih rumit bagi wanita daripada pria, jawabannya adalah untuk tidak menekan sisi feminin Anda.

Eksperimen yang lain dilakukan dengan memasangkan pria dan wanita dalam negosiasi kontrak untuk pekerjaan yang baru. Diskusi yang dilakukan lebih rumit, yang melibatkan elemen-elemen yang lebih penting bagi satu orang ketimbang yang lain, seperti gaji dan kapan mulai bekerja.

Ketika si wanita membuat kontak mata berulang kali dengan calon atasannya, lalu tersenyum, tertawa, dan lebih ceria, hasil dari negosiasi tersebut ternyata menguntungkan kedua belah pihak, khususnya untuk pria.

Karena para peneliti menulis “pesona feminin memperbaiki hasil sang pria.” Kray yakin bahwa ini merupakan gambaran niat kerjasama dari wanita dan meskipun secara eksplisit si wanita tidak mendapatkan hasil yang lebih baik, tetapi ia mendapatkan nilai tambah dari negosiasi tersebut, sehingga bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Jadi lain kali ketika Anda sedang mencari mobil baru, pekerjaan baru, atau berada dalam sebuah negosiasi sehari-hari, jangan pernah takut untuk mengibaskan rambut Anda, tertawa kecil, atau membuka sedikit kancing baju Anda, dan sedikit membasahi bibir Anda dengan lidah. Karena dengan begitu dapat membuat semuanya memperoleh apa yang diinginkan.


sumber : http://id.she.yahoo.com/apakah-rayuan-dapat-membantu-negosiasi-.html

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS