1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Let Me Into Your Heart (Korean-Chunji)

Discussion in 'Fiction' started by yume_lee93, Jul 11, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. yume_lee93 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2011
    Messages:
    538
    Trophy Points:
    87
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,341 / -0
    LET ME INTO YOUR HEART
    LET ME INTO YOUR HEART

    Cast :



    Lee Chanhee/Chunji as Himself

    Lee Yume as Herself



    PART 1

    CHUNJI’S POV

    Pagi pagi buta aku dibangunkan oleh suara jam alarmku yang berbunyi sangat nyaring. Sesaat aku membuka mataku dan melihat jam dindingku,”oh masih jam 7 pagi”

    Kembali kuselimuti tubuhku dengan selimut hangat dan memeluk guling yang ada di sampingku. Lalu tiba tiba aku ingat akan sesuatu,”ah~ aku lupa ini kan hari Senin”. Segera aku buang selimut dan gulingku lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Setelah beberapa saat bahkan hanya dua menit di kamar mandi, aku segera memakai seragam sekolahku dan bergegas menghidupkan mesin motorku.

    “Chanhee, kau tidak ingin sarapan terlebih dahulu ??”Tanya Umma padaku

    “ah anio, aku sudah terlambat !!! “

    Beberapa menit kemudian aku sampai di gerbang sekolahku. Ini adalah tahun kedua bagiku di sekolah ini. Seoul High School, itulah nama sekolah ini. Sekolah dengan standard nasional dan kurasa sekolah ini lumayan favorit. Setelah aku memarkir motorku, aku segera menuju ke kelasku. Di koridor sekolah, aku melihat’nya’ sedang duduk sendiri di bawah pohon halaman belakang sekolah dan membaca buku. Sejak pertama kali aku melihat gadis itu, aku merasa ada sesuatu yang aneh dari dirinya. Dia selalu mengurai rambut panjangnya dan menutupi sebagian pipi kanannya dengan rambutnya. Saat berjalan, dia selalu melihat kebawah dan tak pernah melihat kedepan sehingga sering kali dia selalu menabrak orang di koridor. Siswa dan siswi disini pun selalu mengejeknya dengan sebutan “Sadako” karena rambut panjang dan hitamnya selalu mengurai dan berantakan. Entah apa yang dia sembunyikan sampai sampai dia tak pernah menunjukan wajahnya di depan orang lain. Sebenarnya aku sedikit merasa simpati padanya, dia selalu menyendiri dan tak pernah bersosialisasi dengan orang lain. Meski dua tahun ini aku selalu sekelas dengannya, aku sendiri tak pernah berbicara padanya secara langsung. Dulu aku sempat menanyakan namanya saat pertama kali berkenalan dengannya tetapi dia hanya menjawab “Yume” tanpa memandang wajahku dan kemudian pergi dariku. Aku pikir waktu itu aku telah berbuat salah padanya. Sampai saat ini aku tak tau apa yang sebenarnya dia sembunyikan. Padahal jika diperhatikan dia itu gadis yang cukup manis. Aku terus memandangnya dari koridor sekolah dan saat dia balas melihatku, dia langsung memalingkan wajahnya dariku dan menutupi wajahnya dengan buku.

    Setibanya dikelas aku segera menghela nafasku dan bersandar pada kursiku,”baru kali ini aku melihat gadis aneh seperti dia.”

    Beberapa saat kemudian dia masuk kedalam kelas dan segera duduk di kursinya. Dia duduk di kursi paling depan dan paling ujung kiri dari kelas. Selama ini jika ada tugas kelompok, teman-teman selalu menyuruhnya untuk mengerjakan tugas itu sendiri. Siswa siswi mulai berbisik bisik mengatakan hal buruk tentangnya. Entah kenapa aku selalu ingin melihatnya lebih jauh lagi, melihat dirinya yang sebenarnya.

    .....................................................................................................................................

    Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa segera bergegas menuju kantin sekolah. Padahal menurutku makanan di kantin itu sangat membosankan dan mahal tapi ya mau gimana lagi hanya disinilah kami bisa mendapatkan makan siang yang memang sudah menjadi fasilitas sekolah ini. Dan kemudian aku melihatnya lagi, sudah beberapa hari ini aku melihatnya membungkus makan siang miliknya. Apa dia tidak lapar ?

    Kulihat disekelilingku tak ada kursi yang kosong untuk tempatku duduk istirahat sembari memakan makan siangku. Jadi aku putuskan membawa makan siangku dan makan di halaman belakang sekolah. Halaman belakang sekolah memang selalu sepi karena halaman belakang masih terdapat beberapa pohon yang sangat tinggi dan dekat dengan gudang sekolah. Aku duduk di dekat pohon yang berada tak jauh dari gudang sekolah. Samar-samar aku mendengar suara seperti,”mew”

    “he??seperti suara kucing??”ujarku dalam hati

    Karena penasaran, aku memutuskan untuk mengikuti suara itu. Tak lama kemudian aku menemukan sebuah kardus yang berisi seekor anak kucing berwarna orange yang aku pikir aku berusia beberapa minggu. Kucing itu sangat bersih dan lucu, tanpa pikir panjang lagi aku mengelus kepala kucing itu dan tiba tiba aku mendengar suara

    “Luffy, aku membawakan makanan untukmu”

    Saat aku membalikkan badanku..

    “Yume-Chan??”ujarku karena kaget suara yang aku dengar adalah dia

    “hmmm...Chunji-San..mianhe..aku akan pergi dari sini”ujarnya

    Sebelum sempat dia menginjaknya kakinya lebih jauh, aku segera meraih tangannya

    “tunggu !”

    “apa kau yang merawat kucing ini??”tanyaku padanya

    “hmmm itu...ahmmm”

    Dia selalu berusaha memalingkan wajahnya dari pandanganku dan berusaha menutupi wajahnya dengan rambutnya.

    “kenapa??kau tak perlu takut seperti itu”ujarku

    Kemudian, tiba tiba kucing itu mendekatinya dan melingkar disekitar kakinya. Kucing itu sepertinya sangat menyukainya. Dan aku rasa aku tau alasannya

    “Luffy..”ucapnya seraya menggendong kucing itu dan kemudian memberikan makanan pada kucing itu

    “jadi ini alasanmu selalu membungkus makan siangmu??”

    “hmm...”

    Lagi lagi dia tidak menjawab pertanyaanku

    “kau tadi memanggil kucing ini siapa??”tanyaku

    “Luffy”jawabnya singkat

    “aahhhh Luffy..kemana Ibu Luffy?bukankah kucing sekecil ini harusnya.... ”

    “Ibu Luffy meninggal 4 hari yang lalu”jawabnya

    “kau yang merawatnya??”

    “hem”

    “kenapa??”tanyaku padanya

    “aku senang merawat Luffy karena aku merasa dibutuhkan.”

    Jawaban yang begitu singkat namun bisa membuatky berpikir betapa kesepiannya dirinya. Selama ini dia sama sekali tak teman seorang pun. Dia sama sekali tak punya seorang untuk diajak bicara, bahkan orang tuanya sudah meninggal sejak usianya 7 tahun. Rasa simpati kembali datang dalam hatiku. Seperti dugaanku, Yume bukanlah gadis aneh dan menakutkan, dia hanya gadis biasa yang sangat pemalu tetapi di balik semua sifat penyendirinya itu aku dapat melihat hatinya yang sangat tulus.

    Setelah selesai makan Luffy mendekatinya dan melingkarkan tubuhnya di pangkuan Yume, saat itu aku melihat Yume yang tersenyum kecil melihat Luffy yang tidur di pangkuannya. Lalu dia sadar bahwa aku melihatnya tersenyum dan dia kembali berusaha mengalihkan pandangannya dariku.

    “bolehkah aku ikut merawat Luffy??”tanyaku padanya

    “hmm...itu....”

    “jadi kita bisa seperti orang tua bagi Luffy, aku Appanya dan kau Ummanya. Iya kan??”

    Tiba tiba mukanya berubah menjadi merah seperti buah strawberi,”kenapa??”

    Lalu dia segera mengendong Luffy dan memasukannya kedalam kardus lagi,”aku bisa merawatnya sendiri”ucapkua dingin

    Saat itu aku tiba tiba aku merasakan angin dingin berhembus di sekitarku dan udara tiba tiba seperti musim dingin dengan suhu -10 derajat.

    Namun setidaknya hari ini aku bisa melihat senyumnya, selama ini dia tak pernah tersenyum.

    Beberapa jam kemudian bel berakhirnya sekolah hari ini berbunyi, kulihat dia segera mengemasi tasnya. Namun, saat dia ingin keluar dari kelas, seorang siswa bernama Niel sengaja men’jegal’ kaki Yume dan membuatnya terjatuh. Saat itu aku ingin menolong Yume tetapi dia segera bangkit dan berlari menuju halaman belakang sekolah

    “makanya kalo jalan lihat lihat..punya mata tapi ga dimanfaatin”Ujar Niel

    Aku berlari untuk segera mengambil motorku dan hendak menunggunya di gerbang belakang sekolah, karena aku tau dia pasti akan ada disitu. Beberapa menit kemudian aku melihatnya keluar dari gudang dengan membawa kardus dan aku rasa, aku tau apa itu isinya.

    “Oi..Yume...”

    Aku melambaikan tanganku padanya tetapi dia segera mempercepat langkah kakinya

    “tunggu !!”

    Segera kutancap gas motorku sehingga sekarang aku dan dia berjalan sejajar ( meski aku naik motor)

    “rumahmu dimana?aku bisa membantumu membawakan Luffy”

    Dia tak merespon dan malah mempercepat langkah kakinya. Tiba tiba dari arah berlawan aku melihat sebuah mobil melaju kencang dan membuatnya jatuh terserempet mobil dan kardus yang dibawanya pun jatuh terseret ke tengah jalan.

    “Luffy !!”ucapnya

    Tanpa memikirnya kakinya yang saat itu kulihat mengeluarkan darah, dia berlari ke tengah jalan untuk menyelamatkan kucing yang bernama Luffy itu.

    “dasar gadis bodoh jalan ga lihat lihat”gerutu orang yang berada dalam mobil tersebut. Aku tau pengemudi itu, dia adalah Jonghyun salah satu teman sekelas kami.

    Aku melihat Yume yang kesulitan kembali ke trotoar jalan karena arus lalu lintas yang ramai dan kakinya yang kulihat darah yang mengalir semakin banyak. Tanpa pikit panjang aku berlari ketengah jalan dan kuangkat Yume dengan kedua tanganku.

    “Apa..apa yang kau lakukan??”Ucapnya

    Sesampainya dia trotoar jalan, aku menurunya dan dia duduk di samping pohon yang ada di jalan itu

    “apa kau bodoh??kau bisa saja mati jika berlari tanpa melihat mobil yang lalu lalang disini !”ucapku dengan sedikit membentaknya

    “Luffy ??”

    Aku lihat wajahnya dan seketika amarahku hilang karena melihatnya memeluk kucing itu.

    “dia sangat berarti untukmu kah”tanyaku

    “Luffy satu satunya teman yang aku miliki”ucapnya

    “kakimu??”tanyaku

    Dia tidak menjawab pertanyaanku dan kembali berjalan dan mengendong Luffy

    “tunggu !!”

    Aku menarik tangannya dan kuangkat lagi tubuhnya yang cukup ringan bagiku

    “akan kubawa kau ke klinik terdekat. Aku takut kalo terjadi apa apa”jawabku

    “kau khawatir padaku??”tanyaku

    Aku hanya menganggukan kepalaku dan kulihat pipinya semakin memerah.

    Setelah beberapa saat kami berada di klinik,

    “kakinya hanya mengalami memar dan tidak ada tulang yang patah jadi kau tak khawatir”ucap seorang suster

    Aku mengembalikan Luffy kepadanya, samar samar aku mendengar suaranya

    “terima kasih..baru kali ini ada yang perduli padaku”ucapnya sangat pelan bahkan hampir seperti orang berbisik

    “ah sama sama kita kan teman..iya kan??”setidaknya hanya itulah yang aku inginkan saat ini

    “hmmm..iyaa”ucapnya pelan

    “aku kuantar kau pulang”

    Dia hanya mengangguk, kurasa aku sekarang bisa mengenal lebih dekat. Aku rasa ini awal yang baik bagiku. Fighting~~!

    Setelah beberapa menit, aku sampai di sebuah gang kecil dengan rata rumah yang sederhana.

    “kau tinggal disini??”

    “hmm”

    Dia berhenti di depan pintu,

    “aku rasa cukup sampai disini. Gamsahamnida”dia membungkukan badannya

    “ah tapi aku mau masuk kerumahmu dan...”

    “Gamsahamnida”ucapnya lagi

    Ah aku tau ini terlalu cepat bagiku untuk bisa mengenalnya lebih dekat

    “baiklah aku pulang..bye Luffy”

    ....................................................................................................................

    Keesokan paginya aku tak sabar melihatnya lagi di sekolah, entah kenapa rasa simpatiku ini mulai berubah menjadi ‘care’

    “Yume-Chan ~!”ucapku dengan melambaikan tangan kananku padanya

    “bagaimana kabar Luffy??bolehkah aku menjengukanya hari ini??boleh yaa??”

    “hmm..baiklah”

    Yesss kesempatan untuk semakin dekat dengannya terbuka lebar.

    Akhirnya dia mengijinkanku berkunjung kerumahnya, selama dua tahun mengenalnya baru sekarang dia mengijinkanku datang dan masuk kerumahnya.

    “annyeong”

    Rumahnya sangat kecil, hanya berisi ruang depan, kamar tidur dan kamar mandi. Dapurnya saja ada di ruang depan, jika dibandingkan dengan rumahku, ini hanya seperti ruang tamu dirumahku.

    “mew”

    Aku melihat Luffy yang semakin hari semakin gemuk dan menggemaskan

    “Luffy~!”

    Aku melihat Yume yang duduk agak berjauhan dariku

    “kenapa kau menjauh seperti itu?”tanyaku

    “hmm ini pertama kalinya ada tamu yang berkunjung disini”jawabnya

    “kita ini kan teman jadi kau tidak perlu menjauh dariku”ucapku

    Aku berjalan mendekatinya dan duduk disebelahnya. Dia masih saja berusaha menutupi wajahnya dariku.

    “kenapa kau selalu menutupi wajahmu??kau tau sebenarnya kau punya wajah yang manis”ucapku

    “kau bilang apa??”ucapnya

    “iya kau itu puny wajah yang manis, apalagi saat kau tersenyum waktu itu. Wajahnu terlihat bercahaya”

    “itukah yang kau pikirkan??”tanyanya

    “iya..kenapa??”

    “kau tidak tau apa apa tentang aku”

    “kalau begitu ceritakan tentangmu agar aku tau dan lebih mengerti tentangmu”

    Pembicaraan ini menjadi semakin serius. Kulihat dia hanya duduk dan memeluk kedua lututnya sembari menundukkan wajahnya.

    “kau yakin ingin tau seperti apa aku?”tanyanya lagi

    “tentu”

    “apa kau akan menjauh dariku saat tau seperti apa aku??”tanyanya lagi

    Kenapa dia selalu menanyakan hal itu??apa yang sebenarny dia sembunyikan??

    “tentu..kita ini kan teman”

    Kemudian dia menghadapkan kepalanya padaku dan membuka kancing blouse seragam yang dia kenakan

    “he??apa apa yang kau lakukan??”ucapku syok dan tentu saja jantungku berdebar kencang dan membuatku berpikir hal hal negatif

    Dia hanya membuka kancingnya hingga kancing ketiga

    “kau ingin tau kenapa aku seperti ini??”tanyanya

    Kemudian dia membalikan badannya dan memperlihatkan sebagian punggungnya padaku. Betapa terkejutnya aku tatkala melihat bekas luka bakar yang ada di hampir seluruh punggungnya. Bahkan tak hanya itu, luka itu hingga ke lengan,bahu, leher dan sebagian kecil pipi kanannya.

    “itu itu luka bakar kan??”tanyaku

    Dia tak menjawab, dia kembali menutup kancing blousenya dan memperlihatkan seluruh wajahnya padaku. Reflek aku sedikit terperanjat karena takut melihat luka bakar yang ada di wajahnya. Luka itu hingga ke dahi dan sebagian pipi. Namun anehnya kedua matanya masih tetap sempurna dan terlihat sangat indah.

    “kau takut kan??cih sama seperti yang lain. Mereka mengganggapku monster atau semacamnya hanya karena luka bakar ini. Karena itu sekarang kau pergilah, aku tak ingin kau menganggu hidupku. Terima kasih karena kau baik padaku”ucapnya

    “tunggu ~! Bukan maksudku takut atau semacamnya aku hanya~!”

    “kau tak perlu mengasihiku lagi, aku tak butuh dikasihani orang lain”

    Dia mendorongku keluar dari rumahnya dan membanting pintu rumahnya tepat didepan wajahku

    “tunggu~! Aku bukan seperti mereka~aku benar benar perduli padamu~ dan aku dan aku dan aku mulai merasakan sesuatu~”

    Aku bisa mendengar suara tangisannya dari balik pintu ini. Aku bersandar pada pintu itu

    “aku mohon percayalah padaku, aku aku aku “

    Aku menelan ludahku sebelum mengatakan kata kata yang ingin kuucapkan

    “aku sayang padamu ~!”

    Tiba tiba suara tangisan itu berhenti.

    “aku benar benar sayang, bukan rasa kasihan atau takut yang aku rasakan. Tapi rasa sayang,peduli dan tak ingin kehilangan. Itulah perasaanku saat ini. Yume-Chan ~! Aku mohon ijinkan aku masuk dalam hatimu.”

    “pergi “suaranya pelan namun bisa kudengar dari balik pintu

    “aku memang tak bisa menyembuhkan lukamu itu tapi aku ingin kau berbagi rasa sedih,sakit, marah atau apapun padaku. “

    Akhirnya aku mengucapkan semua perasaan yang aku pendam. Aku akui memang awalnya yang aku rasakan ini adalah rasa simpati namun saat melihatnya hati yang dia miliki rasa itu berubah menjadi cinta dan sayang.

    Sudah hampir tiga jam aku menunggunya, jam ditanganku sudah menunjukan pukul 9 malam, udara pun semakin dingin. Tanpa sadar aku memejamkan mataku dan aku mulai terlelap.

    Tiba tiba aku merasakan sinar matahari menyilaukan mataku

    “sial jam berapa sekarang~!”

    Kulihat sebuah selimut menyelimuti tubuhku dan kulihat sepertinya dia sudah berangkat ke sekolah. Di sampingku pun sudah tersaji sebuah mangkuk yang berisi makanan serta segelas susu coklat yang masih hangat,” ternyata dia perduli juga padaku”gumamku dalam hati

    Aku pun segera menginjak gas motorku dan bergegas menuju ke sekolah (ga mandi ni ceritanya). Dengan nafas yang masih tak beraturan aku masuk kedalam kelas dan kedua bola mataku sibuk mencari dia.

    “ah...syukurlah dia sudah datang”ucapku

    Aku rasa setelah kejadian semalam dia tidak akan pernah bicara lagi padaku. sebenarnya aku merasa sedikit bahagia karena aku mulai berpikir dia memulai bisa membuka hatinya padaku dan percaya padaku, di sisi lain aku sedih karena semua hal yang terjadi di luar dugaanku. Aku tak pernah menyangka ternyata selama ini alasan kenapa Yume tak pernah membuka wajahnya karena ada bekas luka bakar di wajahnya. Selain itu tubuhnya...........

    Membayangkannya saja sudah membuatku tubuhku gemetar, aku tak tau apa yang terjadi sehingga Yume bisa mendapatkan luka bakar yang hampir 75% membakar kulitnya itu. Aku ingin tau tentangnya, aku ingin mengerti tentang dia dan aku ingin berbagi semua hal padanya. Karena itulah aku takkan menyerah...............



    To Be Continued~~~
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.