1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Suatu Siang di XI IPS X

Discussion in 'Fiction' started by Miarzi, May 4, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Miarzi Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 19, 2010
    Messages:
    89
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +16 / -0
    Ehm... Maap nih abang-abang tante-tante penghuni Story Fiction... Ijinkan saya yang masih unyubie (newbie yang unyu) ini berbagi sekelumit kisah karangan saya yang telah bertahun-tahun terlantar di laptop bobrok saya... Mohon kritik n saran...

    Let's the story begin :ogterbang:

    SMA 910, sebuah SMA yang tidak terletak di sebelah barat kota Jakarta. Siang hari, yang biasa, dimana matahari bersinar begitu cerah, pohon-pohon sibuk mencerna karbon dioksida untuk diubah menjadi oksigen, kendaraan-kendaraan roda dua dan roda empat yang berada di parkiran tengah menjerit tanpa suara menghadapi terjangan sinar matahari yang tanpa ampun menimpa mereka, dan murid-murid berseragam putih abu-abu di kelas yang mulai jenuh dengan pelajaran yang harus mereka serap. Terletak di lantai dua, tepat di sebelah tangga, adalah kelas XI IPS X. Sebuah kelas dengan murid yang berjumlah 38 orang, tanpa ada satupun yang absen. Para murid tengah berjuang melawan kantuk dan jenuh yang menghinggapi mereka. ditambah dengan keterlambatan sang Guru, menjadikan ruang kelas tersebut ribut, atau tepatnya, sangat ribut.

    “As pair!! Awas, jangan dibom ye!!”, “Oy, lu da ngerjain tugas Geografi belom?”, “Ini buku matematika siapa ya? Kok bisa di tas gue?”, “Tau gak, masa ya, pas gue ngupil tadi…”, “Guys, ntar jadi kan? Ke PIM?”, “Hahahaha!!”, “Komik gue balikin dong…”, “Eh, eh, ke WC yuk…”, “Siapa yang ngumpetin sepatu gue?”, “Hadooh… Panas…”

    Kurang lebih demikianlah gambaran kelas tersebut. Suara-suara obrolan, keluhan, ajakan, semua melebur menjadi satu. Para guru yang di kelas lain tidak berbuat apa-apa. Bukan malas. Bukan pula karena putus asa. Dan bukan karena takut. Tetapi karena mereka sibuk mengurus anak murid di kelasnya masing-masing yang juga sulit diajak bekerja sama dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Padahal waktu untuk Ujian Akhir Semester Ganjil hanya tinggal satu minggu lagi.

    Tak lama kemudian, dari arah tangga, sesosok guru laki-laki, berkacamata, rambut cepak, dengan setelan kemeja lengan panjang bewarna merah tua dan celana hitam, melangkah anggun menuju kelas XI IPS X. Kelas XI IPS X, menyadari bahaya yang mendekat, langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing dan duduk manis. Guru itu tidak lain tidak bukan ialah Pak Guntur, guru yang bertanggung jawab atas pelajaran matematika seluruh kelas XI. Pak Guntur pun kemudian masuk ke kelas, yang saat ini sudah dalam keadaan cukup tenang, memandangi seluruh penjuru kelas dengan wajah ramah. Lalu, dengan senyum manis di wajahnya, mengucapkan satu kalimat sakral yang tidak pernah gagal membuat murid-murid menjerit.

    “Yak semuanya, hari ini kita ulangan mendadak!” Ujar Pak Guntur tersebut tanpa wajah penuh sesal ataupun dosa, dibarengi dengan raut wajah para murid yang memucat. Tanpa mempedulikan raut wajah penuh iba dari para muridnya, Pak Guntur melanjutkan, ”Ulangan 5 Soal, 60 menit! Dan yang mendapat nilai terendah, akan mendapat bonus tugas sebanyak 500 soal yang dikumpulkan paling lambat besok sore, pukul 3 di meja Bapak. Sekarang Bapak kasih waktu 10 menit untuk kalian siap-siap.”
    ”EEEEHHHHH!!!!” Jerit teriakan warga kelas tersebut segera membahana ke seluruh lorong kelas. Bergaung hingga menggetarkan setiap jiwa yang mendengarnya. Menimbulkan daya resonansi yang memecahkan setiap kaca dan gendang telinga bagi yang mendengarnya. Terjadi banjir darah yang keluar dari telinga dan rongga mata semua murid... Ok, ga sampe segitunya, tapi tetap, kelas tersebut langsung mendadak berubah menjadi pasar ikan yang kebakaran. Simak kata-kata yang terlontar dari para muridnya.

    ”Gawat! Gw belom belajar!” Ujar Adi, yang saat awal tahun ajaran dijadikan tumbal teman-temannya untuk ketua kelas. Murid berambut ikal pendek, yang tetap kering meskipun ia menyelam di kolam renang, ini menjadi panik. Langsung ia merogoh tas punggungnya dan membuka catatan matematikanya, yang ternyata kosong.

    ”Ah.. Untung semalem udah belajar matematika..” Kata Nur, seorang murid perempuan yang pada saat kelas X berhasil menduduki peringkat sepuluh besar di kelasnya, juga merogoh tas punggungnya, menyiapkan kertas ulangan dan alat tulis.

    ”Heh, matematika mah gancil... Gitu-gitu doank kok.” Komentar Putra, seorang anak yang, menurut dirinya, gaul. Terbukti dari luas pergaulannya. Dari penjaga kantin, tukang gorengan depan sekolah, hingga supir-supir angkot jurusan sekolah-rumahnya pun kenalan dengannya. Ia berkata demikian seraya menyalin rumus-rumus dari buku pelajarannya ke meja.

    ”Untung gw udah belajar semalem...” Kata Arya, atau sering dipanggil dengan sebutan ’gan’ oleh teman-temannya. Karena terlalu eksis di forum dunia maya, dan karena ia memiliki banyak koleksi film-film. Mulai dari anime, action, drama, dan lain-lain. Tetapi, meskipun ia berkata demikian, ia masih agak gelisah, merasa ada sesuatu yang salah.

    ”Oi! Arya! Gw ntar nyontek ye! Awas lu kalo gak kasih liat!” Ancam Rizal kepada Arya yang duduk semeja dengannya. Rizal merupakan sosok yang paling ditakuti dikalangan murid-murid. Sebab, siapapun yang tidak menurutinya, tidak akan menemukan jalan pulang yang aman. Konon katanya, preman-preman di daerah SMA 910 tunduk dibawah kekuasaanya.
    ”Aduh, aus gw..” Keluh Putri, murid perempuan yang terkenal di SMA 910 sebagai Idiotic Beauty. Karena ’keluguannya’ yang teramat sangat.

    ”Hari ini adalah hari keberuntungan gw, menurut majalah. Jadi pasti kagak masalah.” Kata Suci dengan yakin. Rasa percaya dirinya terhadap ramalan majalah mengalahkan rasa takutnya terhadap ulangan yang menanti 10 menit yang akan datang.

    ”Hhh... Kok gw ganteng banget ya?” Tanya Miarzi, seorang murid laki-laki berwajah agak ’minim’, dengan perawakan tubuh kurus, kulit coklat tua cenderung hitam... Pokoknya orang-orang normal disekitar melihat penampakannya tersebut jauh dari kata ’ganteng’ yang diucapkannya barusan. Namun demikian, entah apa yang ia terima di rumahnya, ia memiliki kepercayaan diri yang luar biasa kuat, bahwa dirinya ganteng.

    ”Oi pinjem pulpen donk!!”, ”Nyet, cara ngerjain soal yang gini gimana?” ”Eh, bisa pinjem kalkulatornya ga? Sampe ulangan selesai doank kok.”, ”Siapa nih yang buang gas!”, ”Eh, barang yang bagus buat Naix apaan aje sih?”, ”Cewek anak kelas sebelah cuy, beh.. Manteb!”, ”Bagusan pake pulpen hitam ato biru ya?”, dan lain sebagainya, terdengar di kelas yang sempat sepi tersebut. Sampai akhirnya, sepuluh menit pun berlalu.

    ”Sudah semuanya!! Masukkan buku-bukun kalian ke dalam tas. Yang ada di atas meja cuma selembar kertas ulangan dan alat tulis saja! Yang tertangkap basah mencontek atau kerja sama, akan langsung mendapat nilai 0, yang berarti pasti akan mendapat bonus yang tadi Bapak sebutkan!” Ujar Pak Guntur seraya bangkit dan menuliskan soal di papan tulis.

    Dalam sekejap, setelah semua murid yang telah duduk di bangkunya masing-masing dan mendapat soal, kelas berubah menjadi sunyi senyap. Tidak ada yang berani menimbulkan suara. Suasana begitu sepi sehingga suara pulpen yang beradu dengan kertas-kertas ulangan terdengar begitu jelas. Dan ketukan-ketukan pelan berirama yang berasal dari Rizal, terdengar, berbaur dengan suara goresan pulpen dan desah nafas para murid yang putus asa.

    Arya, yang telah mendapat ancaman dari Rizal, mau tidak mau membiarkannya menyalin hasil pekerjaannya. Namun, alih-alih menatap kertas ulangan Arya dengan perasaan gembira, Rizal justru terjatuh dari kursinya dan mengagetkan seantero kelas.

    ”Rizal! Sedang apa kamu?” Tegur Pak Guntur seraya berjalan ke arah Rizal yang, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba jatuh dari tempat duduknya.

    ”Maaf Pak, tadi saya, itu, gak sengaja jatoh Pak. Mungkin darah rendah saya kumat mendadak tadi Pak.” Jawab Rizal, yang dalam waktu kurang dari dua detik langsung mengarang alasan.

    ”Bukannya kemarin kamu bilang kamu kena darah tinggi ya?” Pandang Pak Guntur curiga, sambil melihat kearah lembar ujian Rizal dan Arya, yang saat ini sudah berada di tempatnya masing-masing.

    ”Ah, iya Pak, itu maksud saya. Hehe.. Tapi sekarang udah baikan kok Pak, boleh saya lanjutin gak Pak?” Tanya Rizal, berusaha meloloskan diri.

    ”Ya sudah, tapi jangan bikin ribut lagi.” Jawab Pak Guntur sambil berjalan kembali menuju singgasananya.

    Kembali ke tempat duduknya, Rizal melotot kepada Arya, yang cuma bisa nyengir pasrah. Kemudian, dengan menggunakan sandi morse, Rizal bertanya, ”Lu! Kenape jawaban lu kosong semua? Bukannya lu bilang lu udah belajar ye?”

    Arya menjawabnya, juga dengan sandi morse, ”Udah, tapi ternyata salah bab gw. Yang gw pelajarin semalem Matriks. Yang keluar sekarang Logaritma.”

    Rizal, sambil menahan emosinya melotot ke arah Arya, dan berkata (masih dengan sandi morse) ”Ah! Guoblokk!!! Ya udah, lu kerjain yang lu bisa gih! Gw kagak bisa sama sekali ini!!”

    ”Kalau gw bisa, pasti dah ada yang gw isi kan?” Tatap Arya dengan tatapan penuh iba dan pasrah, memohon ampunan dari Rizal.

    “Yak, waktunya 5 menit lagi!” Ujar Pak Guntur, menambah penderitaan dua insan malang tersebut.

    ”Dah, ikhlasin aje. Kita sama-sama gak isi, biar ntar ngerjain tugasnya kita barengan. Lebih cepet selesai gitu kan.” Kata Arya, menawarkan solusi kepada Rizal.

    ”Iye dah. Daripada pusing-pusing sekarang, blom tentu bener, mending pasrah kerjain tugas deh.” Sahut Rizal, sambil membiarkan lembar jawabannya kosong melompong, kecuali di kolom kiri atas, tempat menulis informasi siswa.

    Singkat kata, semua lembar ulangan telah dikumpulkan. Sementara Pak Guntur memeriksa nilai di mejanya, murid-murid seperti sedang mendatangi pemakaman. Hening. Penuh isak tangis dan sesal, yang disebabkan oleh soal yang begitu sulit, yang tidak berkeperimuridan dari Guru Matematika mereka itu.

    Beberapa saat kemudian, Pak Guntur telah rampung memeriksa semua kertas ulangan. Beliau pun berdiri dan berjalan ke depan papan tulis, dan berkata, ”Bapak kecewa pada kalian semua. Nilai-nilai kalian sungguh.. tragis. Tidak ada yang bisa menembus nilai EMPAT!! Yang tertinggi hanya 1 orang, itupun nilainya 3,8!”

    ”...” Para murid langsung menundukkan wajah, menunjukkan penyesalan.

    ”Dan yang lebih mengecewakan lagi, sebanyak 36 orang mendapat nilai 0! Bahkan ada yang benar-benar tidak mengisi lembar jawabannya!!” Lanjut guru tersebut.

    ”...” Murid-murid, masih dengan wajah yang sama.

    ”Oleh karena itu, yang mendapat bonus tugas dari Bapak adalah... Miarzi!” Titah Pak X seraya menatap kearah Miarzi. Hal ini diikuti oleh gerakan serempak kepala para murid, yang tadinya menunduk, menoleh kearah Miarzi.

    ”WHAAAATTT! Why me? Kenapa saya doank Pak?” Tanya Miarzi, yang merasa didzolimi oleh gurunya.

    ”Kamu benar-benar gak tau kenapa kamu yang dapat tugas, eh? Miarzi?” Tanya Guru Matematika sambil memasang wajah penuh angkara murka. Seolah ada orang yang telah mengambil pinggiran keju dari pizzanya.

    Miarzi dan murid-murid yang lain kebingungan. Diantara 36 orang siswa yang mendapat nilai 0, kenapa hanya Miarzi yang mendapat bonus tersebut? Apakah terjadi skandal antara Miarzi dan Pak Guntur? Atau karena Miarzi dianggap sebagai satu-satunya murid yang akan mampu menyelesaikan tugas 500 soal matematika dalam waktu kurang lebih 24 jam? Atau jangan-jangan karena ada grup Band yang ingin ganti nama namun hingga saat ini belum dapat nama, malah vokalisnya dipenjara karena video mesumnya beredar?

    Dengan tidak sabar, Pak Guntur segera kembali ke mejanya, mengambil selembar kertas ulangan, yang sepertinya milik Miarzi, dan memberikannya kepada Miarzi. Miarzi memandangi kertas ulangannya dengan tatapan tidak percaya. Seakan dikutuk menjadi batu, ia hanya berdiri terdiam memandangi kertas ulangannya yang kini berada digenggamannya.

    Putra, yang berada disebelah Miarzi, ikut melihat kertas ulangan milik Miarzi tersebut. Dengan tatapan penuh rasa sesal dan pasrah, ia menepuk pundak rekan sebangkunya tersebut. ”Udah, terima nasib aja..” Ujar Putra sambil menghela nafas dan meninggalkan rekannya yang masih membatu itu.

    ”Miarzi, 500 soal yang harus kamu kerjakan, sudah Bapak taruh di atas meja itu (sambil menunjuk ke arah meja Guru yang ada di depan kelas). Tolong besok dikumpulkan. Dan kali ini. Kerjakan dengan B.E.N.A.R.” Pak Guntur pun meninggalkan kelas. Membiarkan murid-murid di kelas tersebut ribut dan mengerumuni Miarzi, untuk mencari tahu penyebab ia mendapat ’bonus’ tersebut.




    KERTAS ULANGAN
    SMA 910​


    Nama : Miarzi G.S. (Ganteng Sekali)
    Kelas : XI IPS X
    Mata Pelajaran : Matematika




    LEMBAR JAWABAN ESSAY

    1. Saya memang ganteng.

    2. Saya tahu dan sadar sekali pak, kalau saya ini ganteng.

    3. Susah untuk hidup menjadi orang ganteng seperti ini Pak.

    4. Bapak tidak perlu khawatir, untuk menjadi ganteng seperti saya memang sangat sulit kok.

    5. Mohon Bapak jangan iri kepada saya, hanya karena kegantengan saya yang tiada banding ini. Hidup saya sudah cukup sulit tanpa Bapak iri pada saya.

    NILAI
    tidak menjawab sama sekali = 0;
    Jawaban tidak nyambung = -10
    Facefactor = -10

    -20

    Fin~~
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. anotherwaytodie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 27, 2011
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    hahaha mayan buatannya nih

    terusin gan hobinya ! hehe
     
  4. Benga Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 15, 2010
    Messages:
    56
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +3 / -0
    Hahahahahaha seandainya orang yg di cerita ente bneran ada,,lgsg pnsiun jadi guru yg jadi guru tu murid,,awkawkawk
     
  5. Dimpeez M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 21, 2010
    Messages:
    757
    Trophy Points:
    51
    Ratings:
    +563 / -0
    giahahaha... si Miarzi gokil abies dah..
    nekat juga itu orang nyindir guru paling Killer di sekolahannya

    bagus gan ceritanya. kalo bisa di cerita selanjutnya ditambahin suasana mencekam atau tegangnya gan. yang ini gregetnya agak kurang dapet.
    menurut ane sih, model cerita seperti ini cocoknya dibikin datar-tiba-tiba tegang-trus jadi komedi konyol

    but overall sudah lumayan kok gan cerpennya :top:
     
  6. zza_dani182 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 3, 2011
    Messages:
    150
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +5 / -0
    kocak gan ceritanya,menghibur..
    dr duku saya suka sama tokoh yg karakternya mirip miarzi itu..
     
  7. Wendrag Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    28
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +2 / -0
    haahahahahah, lanjutkan gan . Terusin trus ceritanyaaa
     
  8. band_out Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2010
    Messages:
    33
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +8 / -0
    wah gan ini cerita menarik sekali
    lucu jg sama obrolan" yg ada di cerita itu
    bwt lg gan yg lebih lucu
     
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :lol:

    gokil asli jawabannya :haha:

    ceritanya sebenarnya menarik..sayang naskahnya kekna lbeih idup kalau di komikin.

    untuk sebuah cerpen ini terlalu kacau bagi saya....
    omongan yang saling bersahutan tidak nyambung...tokoh utama yang ga jelas(tapi its ok sih kalau masalah ini)
    terlalu banya dialog numpang lewat sebagai intermeso

    secara suasana sih gw nangkap berhubung gw doyan cerita beginian :hehe: gaya lupus saat skolah

    kisah terry and pren gw juga mirip2 stylenya sih :oghoho:
    promosi terselubung :lalala:

    anyway yang penting KOCAK :top:
     
  10. Miarzi Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 19, 2010
    Messages:
    89
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +16 / -0
    Widih... Naskah yang mengendap di laptop butut ane ternyata banyak yang suka ya... Jadi seneng :D

    @Giande : Yup, emang kacau. ini ane bikin waktu jamannya getol sama komik macem school rumble (n animenya). Jadi tercetuslah ide bikin cerpen macem itu. Dan ya, emang pinginnya ane bikin komik. Sayangnya skill gambar ane : bikin kuda dibilang curut, bikin orang dibilang kaos kutang :( Sejak itu ane berhenti menggambar... (curcol)
     
  11. geon M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 7, 2010
    Messages:
    357
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +62 / -0
    wakakakak bikin juga dong lembar jawaban dari tugas 500 soalnya itu gan.. wkakakakaka
     
  12. kyotou_yasuri Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 24, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    :XD: Kocak gan! Karakternya banyak, menarik2. Yang paling lucu saya akui celetukan-celetukannya itu lho, anak SMA banget. Penulisannya juga rapi jali, enak bacanya.

    Terinspirasi dari School Rumble? Pantes aja :hehe:

    Emm, tambahan terakhir:

    ORANG KULIT GELAP BOLEH GANTENG JUGA DONG!! :onfire:
     
  13. geon M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 7, 2010
    Messages:
    357
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +62 / -0
    hidup kulit gelap!! (aku juga ga putih) yeah! haha :ogohno:
     
  14. larsen Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 26, 2009
    Messages:
    65
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +18 / -0
    wiw mayan neh bwt ngisi waktu luang
     
  15. Zaimlvmr Members

    Offline

    Joined:
    Dec 25, 2010
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Wkwkwkwkwkwkkk
    Kaco orang tu gan, udahlah ceritanya tak masuk, gurunya dimasukin pula tuh
    hahaha

    :haha:

    Btw, ceritanya bagus gan!!
    Lanjutin terus gan!
     
  16. kan4ta Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 14, 2011
    Messages:
    103
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +9 / -0
    kyknya penghuni kelasnya aneh semua ya
    lucu banget, jadi bkn mengenang masa sma lg nih
     
  17. andotri23 Members

    Offline

    Joined:
    Mar 5, 2011
    Messages:
    9
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    mau ngakak bacanya
     
  18. indorangz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 17, 2012
    Messages:
    14
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    terlalu ganteng untuk hidup
     
  19. gamefreaks Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 21, 2010
    Messages:
    26
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    wah gan ini cerita menarik sekali
     
  20. aden180 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 3, 2012
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +1 / -0
    membawa kenangan nih hahaha....
    .
     
  21. AlbertJEEY Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 11, 2012
    Messages:
    17
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +16 / -0
    Nilai ulangan -20 tuh gimana jadinya? Wkwk.
    Trus, karakter si Miarzi kocak banget!

    :peace:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.