1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Grebeg Suro Kota Reyog Ponorogo

Discussion in 'Travelling and Culinary' started by Niddif, Jun 21, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Niddif M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 11, 2009
    Messages:
    467
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +34 / -0
    Grebeg Suro Kota Reyog Ponorogo adalah sebuah acara rutin tahunan yang diadakan di alun-alun kota Ponorogo, sebuah kota yang berada sekitar 30 kilometer dari Madiun, arah Pacitan atau Wonogiri. Acara puncak Grebeg Suro adalah pada malam 1 Muharam pada penanggalan Hijriyah. Ritual tahunan ini sudah ada sejak lama, bahkan ketika ibu saya masih anak-anak dan waktu itu masih tinggal di Ponorogo. Apa yang menarik dari acara Grebeg Suro di Ponorogo ini? Mulai dari siang hari, kota Ponorogo yang biasanya lumayan sepi menjadi sangat ramai sekali dengan kedatangan banyak tamu dari luar kota. Bahkan terkadang, mulai pukul 12:00 atau 14:00 sampai besok pagi, maka semua kendaraan dari luar kota sudah tidak diperkenankan untuk memasuki kota Ponorogo.

    Untuk bisa masuk ke pusat kota atau alun-alun Ponorogo, maka biasanya perlu mencari beberapa jalur tikus sehingga nantinya akan dapat melewati beberapa penjagaan dan berhasil membawa kendaraan bermotor untuk dapat mencapai kota, setelah bisa masuk kota mau kemana-mana sudah bebas kecuali jika terjebak macet. Apakah mungkin kota sekecil Ponorogo juga mengalami kemacetan lalu lintas? tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, ketika ada acara Grebeg Suro maka hampir semua ruas jalan di Ponorogo menjadi penuh sesak dengan banyaknya orang berjalan kaki maupun kendaraan yang berlalu lalang, tanpa saya tahu tujuan mereka. Mungkin saja hanya untuk jalan-jalan menikmati macetnya kota.

    Pada saat saya masih muda, hampir setiap tahun ketika acara Grebeg Suro berlangsung di Kota Reyog Ponorogo, akan menyempatkan diri untuk pergi kesana sekedar untuk melaksanakan ritual ngopi dan “melekan” sambil melihat-lihat para pejalan kaki yang terus ada seperti sumber mata air yang tak pernah kering, bahkan sampai pagi menjelang. Alun-alun kota Ponorogo, sudah pasti penuh dengan lautan manusia, karena memang disitulah tempat dilaksanakannya puncak acara Grebeg Suro, dimana terdapat sebuah panggung yang akan dimeriahkan dengan banyak acara. Acara yang pasti ada dan paling meriah adalah adanya Festival Reyog yang bukan hanya diikuti oleh peserta dari Ponorogo dan sekitarnya, tetapi ada juga peserta dari luar negeri. Bule pun ternyata ada yang bisa memainkan reyog.

    Sebelum tahun 1990, orang berjalan kaki dari Madiun atau Wonogiri untuk berhasil mencapai alun-alun Ponorogo masih merupakan pemandangan yang sangat umum dan sangat tidak mengherankan. Tetapi sebagai generasi muda, saya rupanya tidak bisa melestarikan budaya jalan kaki tersebut dan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor. Padahal saya juga pernah melakukan aksi jalan kaki yang tak kalah jauhnya yaitu ketika mengikuti Napak Tilas Pasukan Siliwangi mulai dari Sarangan sampai dengan Bendo, sebuah desa dibelakang Lanud Iswahyudi, Maospati.

    Sesampai di Ponorogo, biasanya saya lanjutkan dengan beristirahat sejenak di rumah Eyang, yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari alun-alun Ponorogo, sekalian untuk nitip sepeda motor. Bahkan ketika pada tahun 1992, saya bersama rombongan datang ke acara Grebeg Suro Kota Reyog Ponorogo dengan naik bus dari Madiun dan sudah berkeputusan untuk tidak mampir ke rumah Eyang, tetapi apa daya setelah “melekan” selama 2 malam, saya pun harus berpisah dari rombongan dan tidur disana selama sehari penuh, baru kemudian bisa kembali ke Madiun sendirian.

    Pada saat ada acara Grebeg Suro seperti ini, akan banyak muncul penjual kopi atau makanan kecil dadakan yang menggelar dagangan di halaman rumah mereka masing-masing, dan ini sangat membantu sekali bagi para tamu baik dari luar kota maupun warga Ponorogo sendiri yang ingin menikmati malam 1 Suro di Ponorogo karena kebanyakan warung yang ada di sekitar alun-alun sudah penuh sesak dengan konsumen. Walaupun akan lebih afdol jika “melekan” dilaksanakan di alun-alun Ponorogo sambil menikmati acara yang disajikan diatas panggung, diantaranya adalah Festival Reyog, Musik dan akan ditutup dengan Pagelaran Wayang Wong atau Ketoprak, yang sudah sangat jarang bisa dinikmati secara langsung.

    Bagi yang ingin menemukan gadis-gadis cantik sepanjang malam, kemungkinan itu juga sangat terbuka luas, karena pada acara Grebeg Suro Kota Reyog Ponorogo, tidak ada yang tabu ketika ada seorang gadis keluar dari rumah sampai menjelang pagi. Tapi mohon untuk tidak berpikiran mesum atau pikiran negatif lain, ketika bertemu dengan gadis cantik Ponorogo, walaupun mereka keluar pada malam hari sampai menjelang pagi. Bahkan menurut ibu saya, pada saat Grebeg Suro, para gadis yang biasanya hanya ada didalam rumah ketika hari-hari biasa, pada saat ini akan diperbolehkan keluar untuk menikmati udara malam Ponorogo yang sangat meriah.

    Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti sekarang, dimana beragam informasi dapat disajikan secara luas melalui internet dan dengan sudah semakin murah koneksi internet, maka saya yakin bahwa Acara Grebeg Suro di Kota Reyog Ponorogo akan semakin meriah dan akan mendatangkan banyak wisatawan yang ingin melihat seperti apa keramaian dan kemeriahan Ponorogo menjelang pergantian Tahun Hijriyah, dan juga keramahanan yang disajikan oleh masyarakat Ponorogo.
     
    • Thanks Thanks x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. kaptenusope M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    198
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +3,351 / -0
    betul bro reog harus dilestarikan

    jangan sampai budaya kita diakui menjadi budaya negara lain
     
  4. arynie Members

    Offline

    Joined:
    Aug 28, 2009
    Messages:
    1
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    sesama warok,,,peace,,,tapi kangen jg di PO,,lama ga pulkam nih,,^^
    lihat reog ma kuliner PO,,:piss:
     
  5. habibmusthafa Members

    Offline

    Joined:
    Nov 8, 2009
    Messages:
    4
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +0 / -0
    untung REOG ga jadi di"culik" negara sebelah..
     
  6. bluechair Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 9, 2007
    Messages:
    32
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +122 / -0
    setujuuuuu ..................
     
  7. boedsan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 20, 2009
    Messages:
    69
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +44 / -0
    sampai sekarang masih kok tradisi itu, sore hari sudah macaet jalanan, nanti fotonya aku susulkan ya , ada teman yg sempat foto acara pawai Suro kemarin.
     
  8. Niddif M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 11, 2009
    Messages:
    467
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +34 / -0
    yayay....
    lestarikan REOG dari kecaman negara lain
     
    • Thanks Thanks x 1
  9. ardeezz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 5, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +135,633 / -0
    aku dukung bro kaum muda lestarikan REOG...

    wes suwi aku ra dolan mrono mgkn 5 thn-an..kyk gimana ya kota REOG?

    :top::top::top:
     
  10. rbkuncoro Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 9, 2010
    Messages:
    36
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +16 / -0
    orang asli ponorogo wlo besar di kota lain,.,.,.reog mantabs
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.