1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Children From Kentucky

Discussion in 'Fiction' started by Grande_Samael, Apr 1, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    Halo om2 semua, kali ini saya ingin sharing karya fict yang di submit untuk [Lomba] Cerbul KasFan (Mar '12) . Kalau boleh diminta komen dan petunjuknya untuk memperbaiki fict ini :top:

    Apa artinya hidup ini?

    Untuk apa aku hidup?

    Mengapa aku hidup seperti ini?

    Siapakah yang dapat menjawab semua pertanyaanku?

    ***

    Namanya adalah Christoporucolombo. Sejak yang bisa ia ingat, ia sudah tinggal bersama seluruh bangsanya di tempat ini. Pertama akan diceritakan mengenai bangsanya. Bangsanya disebut dengan Galius Galus Domesticus, atau bisa juga disingkat Galiagalus. Mereka memiliki paruh untuk mematuk makanan. Mereka berdiri dengan dua kaki yang ujung-ujungnya membentuk ceker. Di bagian belakang ceker mereka terdapat bagian tajam yang disebut taji. Seluruh tubuh mereka ditutupi dengan bulu-bulu putih. Lalu di leher mereka terdapat kulit merah menggelambir yang kerap kali disebut jengger. Satu lagi deskripsi yang tidak bisa terlewat adalah sayap mereka. Ya, mereka bersayap dan sayap itu dapat digunakan untuk melakukan lompatan yang cukup jauh.

    Berikutnya aku akan dijelaskan perihal mengenai tempat tinggal mereka. Tempat ini, yang mereka sebut Koloni adalah sebuah tempat yang sangat luas, yang dibatasi dengan dinding-dinding kayu dan atap yang menjulang tinggi. Bola-bola cahaya menerangi tempat ini sepanjang masa. Permukaan lantainya berupa tanah hitam yang lembek. Dan di satu tempat besar ini, mereka hidup beramai-ramai.

    Lalu tiap hari akan datang Alveim. Mereka adalah dewa yang diyakini memberikan Galiagalus kehidupan. Tiap hari mereka memberikan jatah makanan kepada Galiagalus. Terkadang mereka juga memberikan obat-obatan jika ada salah satu dari Galiagalus yang sakit. Dan tiap hari juga sebagian dari Galiagalus akan di bawa bersama mereka. Biasanya yang di bawa adalah Galiagalus yang sudah cukup dewasa dan bertubuh besar. Galius bilang Galiagalus yang sudah matang itu masa hidupnya telah berakhir dan akan di bawa kembali ke surga, tempat bangsa Galiagalus berasal. Selain itu mereka juga akan mengambili kotoran bulat yang selalu keluar dari lubang kotoran Galiagalus betina.

    Dan begitulah, dengan keyakinan kepada dewa Alveim, seluruh kehidupan bangsa Galiagalus begitu indah, aman, dan nyaman. Berasal dari surga, di bawa ke Koloni untuk hidup, dan dikembalikan lagi ke surga. Semuanya senang. Seharusnya... Kecuali Christoporucolombo.

    Tapi entah mengapa akhir-akhir ini ia merasa hidupnya hampa. Ia terus bertanya-tanya, sebenarnya untuk apa ia hidup di Koloni? Jika memang surga adalah tempat bangsanya berawal dan berakhir, lalu mengapa bangsanya tidak terus tinggal di sana?

    Tetapi mereka yang memiliki keyakinan begitu kuat akan menyebut Christoporucolombo penghujat. Seharusnya tidak satupun Galiagalus yang boleh mempertanyakan Alveim, penciptanya.
    Jadi seperti itu, Christoporucolombo terpaksa menutup rapat-rapat mulutnya, tidak bertanya macam-macam, dan menunggu hingga waktunya tiba untuk di bawa ke surga. Harusnya seperti itu. Sampai suatu pagi terjadi hal yang tidak biasa.

    ***

    Keributan di Koloni membuat Christoporucolombo terbangun lebih cepat dari seharusnya. Udara masih terasa dingin, karena itu ia tahu sekarang masih waktunya tidur. Tetapi rupanya teman betinanya Elizabetiarmund juga sudah terbangun. Ia segera mendekati Christoporucolombo diikuti seorang teman jantan, Albusqroerque.

    “Lombo, ada berita besar!” katanya tanpa peduli apakah Christoporucolombo sudah lepas dari rasa kantuk.

    “Ada galius asing! Galius asing! Entah datang dari mana!” teriak Albusqroerque panik.

    Begitu mendengarnya pikiran Christoporucolombo segera bekerja. Seluruh ingatanku terhubung. Ini bukan berita biasa. Semua Galiagalus berasal dari Alveim. Tidak ada satupun yang datang entah dari mana.

    “Di mana dia?” tanya Christoporucolombo dengan tergesa.

    Kedua temannya segera merespon dan berkata “Ayo ikut!”, kemudian berlari menuju kerumunan. Christoporucolombo mengikuti mereka mendorong galius-galius yang berkerumun. Diperhatikannya banyak dari mereka yang tampak panik, khawatir, curiga, marah. Kejadian seperti ini memang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Namun semakin ke dalam kerumunan semakin padat. Tidak mungkin menerobos masuk. Elizabetiarmund dan Albusqroerque juga sudah menyerah. Mereka berdiri terhimpit dari berbagai arah. Tapi Christoporucolombo tidak bisa menyerah di sini! Dengan segenap kekuatan ia melompat dan mulai mengepakkan sayapnya, melayang beberapa jauh di antara kerumunan menuju ke titik pusat.

    Galius-galius berteriak kesal ketika ia terbang rendah di atas kepala mereka, sebelum akhirnya ia mendarat dan menubruk beberapa galius. Dengan cekatan ia bangkit dan meminta maaf. Untungnya kini perhatian mereka sedang teralih pada hal lain. Mereka dengan cepat melupakannya dan mengalihkan perhatian pada sekelompok galius yang berdiri di tengah-tengah kerumunan.

    Mereka adalah para tetua, galius-galius yang dianggap paling bijaksana dan dapat dikatakan pemimpin koloni. Di tengah mereka berdiri Kingfredmundo, pimpinan tertinggi tetua yang baru diangkat 2 hari yang lalu karena tetua sebelumnya telah dibawa ke surga. Tubuhnya gemuk besar perkasa. Tidak ada satu galiuspun yang berani macam-macam dengannya.

    Lalu di hadapannya berdiri segalius Galiagalus yang terlihat berbeda, baru pertama kali ini dilihat keberadaannya. Wajahnya kelihatan berkeriput. Punggungnya agak membungkuk. Bulu-bulunya kusam. Dan ada bekas luka di kaki-kakinya yang terlihat rapuh.

    “Kau, apakah benar kau Galiagalus? Kau kelihatan berbeda. Bagaimana bisa kau muncul tiba-tiba?” tanya Kingfrendmundo dengan angkuh.

    “Aduh, jangan bercanda lagi. Sudah kukatakan semuanya sejak tadi! Aku memang terlihat berbeda, tapi kurasa ini normal. Ini hanya karena aku sudah hidup lebih lama dari kalian semua! Dan aku tidak tiba-tiba muncul! Aku muncul dari sebuah lubang yang kubuat di sudut sana!” galius itu berhenti sebentar untuk menenjukkan arah, tetapi tidak jadi. Ia lupa jika ia dikelilingi kerumunan galius yang jumlahnya ratusan. Iapun melanjutkan “Yang jelas, aku datang dari luar sana, sebuah tempat yang kau ataupun kalian semua yang ada di sini tidak pernah lihat sebelumnya!”

    “Jadi memang benar ada makhluk asing yang tinggal di luar Koloni? Sungguh tak bisa dipercaya,” ujar salah segalius tetua terpukau.

    “Makhluk asing? Huahahahaha aku bukan makhluk asing. Aku sama seperti kalian. Namaku Marcopolo. Aku berasal dari tempat yang sama seperti tempat ini, kami menyebutnya Kampung. Hanya saja berada cukup terpisah dari sini,” Marcopolo menjelaskan dengan sedikit geli “Tapi tidak aneh, sebelum keluar dari Kampung juga aku berpikir tidak ada Galiagalus yang tinggal di luar sini”.
    Serentak sebagian besar galius berbisik-bisik satu sama lain, bahkan para tetua pun ikut melakukannya.

    “Dia alien! Lihat wajahnya yang kendur itu!”

    “Dia pasti dari dimensi lain. Lubang dimensi itu memang ada!”

    “Apa ia hantu?”

    “Cukup, cukup, cukup!” suara Kingfrendmundo membahana dan membuat semua galius berhenti berbisik, kemudian ia berpaling kepada Marcopolo “Hei galius asing, coba jelaskan kepada kami semuanya secara lebih rinci! Kuharap ceritamu masuk akal”.

    “Uh, baiklah. Kalian semua dengarkan baik-baik. Semua yang akan kalian dengar ini adalah kenyataan yang tidak pernah kalian tahu selama ini!” Marcopolo berhenti sebentar untuk menelan ludah, begitu pula para pendengarnya semua menelan ludah dengan wajah tegang “Jadi, dahulu aku tinggal di suatu tempat, yang sama persis dengan tempat ini, yang bernama Kampung. Kami juga memiliki sistem keyakinan yang hampir sama dengan kalian. Dewa yang kalian sebut Alveim, kami sebut Jalyeir, adalah dewa yang kami puja. Bahkan aku salah satu petinggi, tetua kalau di sini, yang memimpin pemujaan terhadap Jalyeir”.

    “Sama persis, kurasa dunia paralel itu memang ada,” tiba-tiba terdengar suara celetukan dan galius yang lain menjadi kesal lalu serempak berbisik “Shhhh”.

    Sementara Kingfredmundo sendiri tanpa sadar berceletuk “Luar biasa”.

    “Ya, dan seperti kalian, tiap hari kami menunggu Jalyeir. Menunggu mendapat makanan atau di bawa ke surga. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba juga giliranku di bawa ke surga. Aku senang sekali saat itu. Bersama rekan-rekanku, kami di bawa keluar dari Kampung. Kami dimasukkan ke dalam lapisan kantong putih yang sangat besar. Di dalamnya sangat sempit, tetapi aku tetap merasa senang. Aku sangat berdebar-debar ingin melihat surga”.

    “Lapisan kantong putih besar? Apakah itu Caravanio, kendaraan yang digunakan untuk menuju surga?” tiba-tiba salah seorang tetua memotong cerita.

    “Caravanio? Aku tidak tahu. Yang jelas begitu kami keluar dari situ kami sudah sampai,” jawab Marcopolo singkat.

    “Ja, jadi kau sudah melihat surga?”

    “Se, seperti apa bentuknya? Apakah sangat indah? Apa ada ratusan galius betina yang cantik?”

    “Shhh, kalian banyak bicara!” kata Kingfrendmundo kesal untuk membungkam rekan-rekannya “Kau lanjutkan ceritamu!”

    “Ya, tapi di sinilah titik baliknya. Semuanya berubah. Surga yang indah itu tidak pernah ada!” mendadak raut wajah Marcopolo berubah mencekam “Kalian ingin tahu apa yang menunggu kalian di sana?”

    Tidak ada satupun yang menjawab.

    “Kematian!” kata Marcopolo bengis diikuti wajah-wajah kaget tidak percaya dari kerumunan. “Para Jalyeir, atau yang kalian sebut Alveim, bukanlah pemberi kehidupan. Mereka tidak membawa kami ke surga. Yang mereka lakukan adalah mengikat kaki-kaki kami di atas dengan kepala tergantung di bawah. Setelah itu satu persatu dari mereka menebas leher-leher rekanku dengan besi yang sangat tajam. Tidak berhenti sampai di situ, bangkai rekan-rekanku dimasukkan ke dalam air yang sangat panas. Aku tidak tahu apakah bangkai itu masih merasakan sakit atau tidak. Kemudian aku mengikuti bangkai rekan-rekanku. Masih ada proses mengerikan yang lain. Dengan alat besar yang aneh, Jalteir mencabuti bulu-bulu mereka. Coba kalian bayangkan, dicabuti sampai botak! Aku tidak bisa membayangkan penderitaan apalagi yang akan mereka lalui. Aku tidak sanggup meneruskan. Lagipula jika tidak hati-hati Jalyeir bisa menangkapku. Akhirnya...”

    “Stop, stop dulu ceritamu!” tiba-tiba Kingfredmundo menyela “Kau sedang berkhayal. Tidak mungkin Alveim yang mulia akan melakukan tindakan sekejam itu! Lagipula kalau benar kaki-kaki kalian diikat, mengapa kau tidak mati bersama rekan-rekanmu?”

    “Entahlah, sepertinya ikatannya kendur. Tanpa sengaja aku berhasil lolos,” kata Marcopolo meyakinkan.

    “Tidak masuk akal. Alveim adalah makhluk yang sangat sempurna. Anggaplah mereka memang kejam, namun tidak masuk akal mereka membiarkan segaliuspun lolos. Jika itu memang terjadi harusnya dari dulu sudah ada galius sepertimu. Kata-katamu sungguh tidak bisa dipercaya!” kata Kingfredmundo berargumen. Dari nada bicaranya siapapun dapat mengetahui bahwa ia sangat marah. Ia merasa cerita Marcopolo adalah penghujatan besar-besaran kepada Alveim, dewanya.

    “Mungkin dulupun sudah pernah ada yang lolos, tapi mereka tidak sempat ke sini. Kau tahu, aku hanya mencoba memberitahu dan menyelamatkan kalian! Dengan susah payah aku mengatur rencana, strategi agar bisa masuk ke tempat ini, Koloni! Bahkan keberadaanku di sini sudah merupakan bukti dari ceritaku!”

    “Cukup masuk akal,” timpal salah segalius tetua namun Kingfredmundo segera menyuruhnya diam.

    “Kalau memang Alveim, atau Jalyeir, itu jahat. Lalu untuk apa selama ini mereka memberi kita makan dan kehidupan? Lalu jika memang selain Koloni ada kehidupan Galiagalus lain di Kampung, mengapa kau tidak kau selamatkan saja rakyatmu yang tinggal di Kampung itu? Untuk apa susah payah ke sini?” tantang Kingfredmundo.

    “Cih, ternyata sama saja. Galiagalus manapun sama piciknya. Seperti kalian, rakyatku sendiri tidak percaya padaku. Karena itu aku pergi dan berharap untuk menyelamatkan kalian. Tetapi kalian juga tidak percaya,” Marcopolo menundukkan kepalanya dengan keputus asaan “Aku tidak tahu motivasi Jalyeir melakukan semua ini. Yang aku tahu dengan pasti mereka tidak akan mengirim kita ke surga, tetapi ke tempat penjagalan. Jika kalian masih tidak percaya juga, maka kalian tunggulah giliran kalian dan lihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku akan pergi dari sini dan menolong mereka yang percaya”.

    “Eit, tunggu dulu! Kau tidak bisa pergi begitu saja, apalagi setelah menghujat Alveim yang mulia!” kata Kingfredmundo menghentikan Marcopolo yang tadi sudah berbalik untuk pergi. Tanpa aba-aba galius-galius yang berdiri berkerumun itu segera membentuk barisan solid untuk menghalangi Marcopolo pergi.

    “Penghujat harus dihukum!” teriak salah segalius tetua.

    “Cabuti bulunya sampai habis!” sahut tetua lainnya.

    “Pendam di tanah!” timpal yang lain.

    Rakyat Galiagalus yang lainpun ikut berseru-seru untuk memberikan hukuman yang pantas bagi ia yang telah menghina dewa mereka. Suasana menjadi gaduh. Tanpa diperintah semua galius mencoba untuk memegangi tubuh Marcopolo yang rapuh. Marcopolo terus berteriak-teriak meminta ampun namun tidak ada yang peduli. Mereka yang cukup dekat tanpa ampun mempatuki kepala Marcopolo. Namun di antara mereka yang cukup dekat, ada segalius muda yang percaya pada kata-kata Marcopolo.

    “Hentikan! Hentikan!” teriak Christoporucolombo seraya menghalangi masa, tetapi tidak ada yang peduli. Christoporucolombo malah ditarik dan dilempar jauh-jauh dari Marcopolo. Kini harapannya untuk berbicara berdua dengan galius asing itu telah lenyap.

    “Lombo! Lombo!” teriak Elizabetiarmund di antara hiruk pikuk kerumunan.

    “Aku di sini!” teriak Christoporucolombo yang dapat melihat ujung kepala Elizabetiarmund di balik kerumunan. Ia segera mendorong yang lain untuk menemui Elizabetiarmund “Mereka harus dihentikan. Galius-galius ini gila!”

    “Tidak Lombo, kurasa Marcopolo lah yang gila!” balas Elizabetiarmund.

    Amukan masa semakin menjadi-jadi. Di bawah komando dari Kingfredmundo mereka mulai mengarak Marcopolo mengelilingi Koloni. Selama itu ada saja galius yang berusaha mematuki ataupun mencabuti bulu Marcopolo hingga kesakitan.

    Tapi tiba-tiba pintu gerbang dari dunia Alveim terbuka dengan suara keras. Mendadak suasana menjadi sangat sepi. Mereka semua berhenti bergerak dan melihat ke arah gerbang penghubung dunia Alveim. Di sana berdiri dua sosok raksasa yang berdiri tegak dengan dua kaki dan masing-masing memegangi kantung putih besar. Mereka memegangi kantung itu dengan sebentuk bagian tubuh yang seharusnya sayap, namun yang ada adalah bagian panjang dengan ujung-ujungnya terbagi menjadi 5 bagian kecil. Ya, merekalah Alveim. Setelah gerbang penghubung dunia Alveim tertutup, kedua Alveim mulai memilihi Galiagalus yang cukup besar, dewasa, yang pantas memasuki surga. Satu-persatu Galiagalus di masukkan ke dalam kantung putih.

    Sementara itu semua galius diam dan mengharapkan untuk dipilih yang mulia Alveim. Bahkan Kingfredmundo pun berdiri dengan wajah penuh harap. Hanya satu yang terus meronta-ronta dan mencoba melarikan diri. Ia adalah Marcopolo. Namun sayangnya gerakan merontanya malah menarik perhatian sang Alveim. Setelah memperhatikan Marcopolo beberapa saat, Alveim mendekatinya. Galius-galius yang memegangi Marcopolo melepaskannya, dan sesaat kemudian Alveim mengangkat Marcopolo yang keletihan.

    Marcopolo berteriak-teriak minta tolong sambil meronta-ronta, namun ia sudah tidak punya cukup kekuatan untuk untuk melawan Alveim yang begitu kuat. Akhirnya Alveim memasukkan Marcopolo ke dalam kantung raksasa dengan kasar. Sementara itu Kingfredmundo rupanya sudah menunggu di depan gerbang yang tertutup dengan penuh harap. Ia sudah tidak sabar untuk di kirim ke surga.
    Dan untunglah harapannya terkabul. Sesaat sebelum kedua Alveim membuka gerbang, ketika ia melihat Kingfredmundo di sana, mereka mengambilnya dan memasukkannya ke dalam kantung yang sama dengan Marcopolo.

    Dan begitulah, keributan hari itu berakhir dengan di bawa perginya sang galius asing beserta penentangnya ke surga. Kini para Galiagalus harus melakukan pemilihan untuk menentukan tetua-tetua yang baru dan pimpinan tinggi tetua.

    Sementara itu Christoporucolombo berdiri di sudut bersama kedua temannya, Elizabetiarmund dan Albusqroerque.

    “Marcopolo membuat rasa ingin tahuku meningkat. Kita harus pergi dari Koloni dan melihat keluar!” kata Christoporucolombo bersemangat “Mungkin kita bisa melihat tempat para Alveim tinggal! Mungkin kita bisa melihat bagaimana kita diciptakan!”

    “Tapi bagaimana?” tanya Albusqroerque ketakutan “Dan bagaimana jika nanti ketika kita keluar kita akan berubah menjadi jelek dan berkeriput seperti Marcopolo?”

    “Mudah, kita bisa melewati lubang yang Marcopolo buat. Aku sudah menemukannya!” jawab Christoporucolombo masih dengan nada suara bersemangat “Dan aku yakin Marcopolo jelek da berkeriput bukan karena berada di luar. Ia bilang jika kita hidup lama maka kita juga akan jadi seperti itu. Jadi, kalian ikut?”

    “Tidak, Marcopolo itu galius gila!” jawab Elizabetiarmund ketus.

    Christoporucolombo segera melihat ke arah Albusqroerque namun ia hanya menggeleng. Dan dari sorot matanya Christoporucolombo tahu bahwa teman jantannya itu ketakutan. Ia begitu pengecut sehingga tidak mau tahu akan kenyataan yang sebenarnya. Pada saat itu harapannya terhadap kedua temannya menghilang seketika.

    “Baiklah kalau begitu,” kata Christoporucolombo mantap “Akan akan pergi keluar sendiri, dan mengetahui segalanya sendiri. Dan mungkin juga lolos dari maut sendiri. Aku hargai keputusan kalian, namun jangan coba menghalangiku”.

    Albusqroerque hanya diam sementara Elizabetiarmund mencoba menghentikan kegilaan teman jantannya itu, namun hal itu percuma. Tekan Galiagalus muda itu sudah sangat bulat, tak terhentikan. Tidak menghabiskan waktu lama untuk mengucapkan perpisahan, Christoporucolombo segera pergi memulai petualangannya dan mencari kebenaran. Kedua temannya hanya bisa meratapi kepergiannya.

    ***

    30 periode pengambilan Galiagalus untuk di kirim ke surga sudah lewat sejak kepergian Christoporucolombo. Kali ini akhirnya Elizabetiarmund dan Albusqroerque berhasil terpilih untuk dikirim ke surga. Seperti yang dikatakan Marcopolo, mereka dimasukkan ke dalam kantong putih ketika di bawa ke surga. Meskipun sempit, mereka sempat bernyanyi-nyanyi meluapkan kegembiraan.
    Akhirnya mereka dikeluarkan di sebuah tempat yang tidak begitu besar. Yang mengejutkan adalah mereka bertemu dengan galius-galius yang belum pernah mereka kenal sebelumnya.

    “Marcopolo benar,” gumam Elizabetiarmund “Selain Koloni rupanya ada banyak tempat di mana bangsa Galius hidup”.

    Mereka sempat berbincang-bincang ketika menunggu apa yang dilakukan para Alveim selanjutnya. Mereka saling bertukar cerita, dan alangkah kagetnya Elizabetiarmund ketika mengetahui seluruh Galiagalus hampir memiliki keyakinan yang sama. Yang berbeda hanya pemberian nama-nama untuk dewa mereka dan nama mereka tinggal selama ini.

    Lalu akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Beberapa Alveim masuk ke ruangan itu dan mulai menangkapi satu persatu Galiagalus. Kemudian mereka membalik tubuh galius itu, kemudian mulai mengikat kaki-kakinya di sebuah tali kokoh panjang yang terhubung ke tempat lain melalui lubang dengan ukuran yang pas untuk tubuh Galiagalus dewasa. Lalu tali itu bergerak ke dalam dan galius-galius memasuki lubang misterius itu.

    Tiap galius yang diangkat dan diikat akan bersorak gembira diikuti sorak sorai iri mereka yang masih di bawah. Semuanya senang. Sangat senang menunggu keindahan yang akan mereka masuki. Kecuali satu. Ya, selalu saja ada satu yang memiliki keraguan.

    Elizabetiarmund terbelalak ketika melihat rekan-rekannya, dan juga Albusqroerque diikat di atas. Dan yang paling membuatnya gundah ketika ia melihat sorot mata Albusqroerque yang berubah dipenuhi rasa takut. Ia tahu bahwa Albusqroerque juga telah menyadari hal itu. Semua yang dikatakan Marcopolo sejauh ini benar!

    Di bawa dengan kantung putih yang sempit, diikat dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Apa selanjutnya? Leher mereka akan digores satu persatu. Hanya saja hal itu dilakukan di ruangan berbeda sehingga tidak ada yang menyadarinya. Suara riuh dan sorak sorai juga membuat suara teriakan dan jerit kesakitan tidak terdengar.

    Di tengah euphoria, Elizabetiarmund menjadi panik dan gelisah. Ia mulai menyesali dan mengutuki dirinya karena tidak ikut pergi bersama Christoporucolombo. Saat ini Christoporucolombo mungkin sudah berada di surga yang sesungguhnya. Namun tiba-tiba ia mendengar suara yang tidak asing lagi menyebut namanya.

    “Eliz!”

    Elizabetiarmund menoleh dan siapa yang dilihatnya membuatnya sangat terkejut. Entah harus senang atau sedih bertemu dengannya di tempat seperti ini.

    “Lombo? Ke, kenapa kau ada di sini?” tanya Elizabetiarmund keheranan “Oh aku tahu, kau pasti mau menolongku untuk pergi dari sini kan? Ya, Marcopolo benar. Kita akan berakhir tragis di sini. Cepat, kita harus pergi. Kita juga harus membawa yang lainnya. Mungkin mereka tidak akan percaya dan menertawakan kita, tapi kita harus menyelamatkan mereka semua!”

    “Hei, hei, apa yang kau bicarakan? Marcopolo benar? Tidak, dia memang orang gila!” kata Christoporucolombo yang membuat Elizabetiarmund ternganga “Selama aku berada di luar, selama itulah aku mengalami siksaan yang sesungguhnya. Marcopolo hanya membual untuk mempermainkan kita!”

    “Apa maksudmu...?”

    “Kau tahu, tidak lama setelah aku keluar, tiba-tiba turun air yang sangat banyakdari langit yang membuatku basah dan kedinginan! Kau terlalu lama merasakan kehangatan di Koloni, kau tidak tahu rasanya disiram air yang begitu banyak. Di luar sana aku menggigil hampir mati ketika malam dan seperti terbakar ketika lampu raksasa muncul. Semua permukaan lantai terbuat dari benda keras, aku tidak bisa mengorek cacing di sana. Lalu aku bertemu berbagai makhluk mengerikan. Mereka memiliki gigi-gigi yang tajam dan cakar yang mematikan. Sangat galak, tiap melihatku mereka terus mengejar, seperti ingin memakanku. Tapi aku sempat punya beberapa teman di luar sana walau tidak lama. Mereka terlindas benda raksasa yang melintas hingga tubuhnya hancur berantakan. Dan yang paling parah, tidak ada yang memberikan makanan tiap hari ataupun obat-obatan ketika aku sakit. Tidak ada Alveim yang peduli, malah beberapa Alveim mencoba untuk menangkap dan membunuhku. Intinya, di luar sanalah penyiksaan yang sesungguhnya! Ketika menyadari hal itu, aku kembali ke sini”.

    Elizabetiarmund makin ternganga mendengar keseluruhan cerita Christoporucolombo. Kini ia bingung yang mana yang harus ia percaya. Dan ketika ia masih kebingungan, Alveim menangkapnya. Ia berteriak dan meronta, namun Christoporucolombo hanya tersenyum dan menyemangatinya. Semuanya berbalik 180 derajat. Kini, ia hanya bisa pasrah dan melihat apa yang sebenarnya berada di balik lubang misterius itu.

    Segitu aja, komengnya sangat dihargai untuk memperbaiki fict ini :maaf:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Apr 1, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    --

    ...ayam?

    bagus, cuma agak terlalu datar buat selera saya.
     
  4. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    oh iya, ada sedikit typo...

    maksudnya datar gmana?
     
  5. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0
    pilih mana:
    jadi ayam liar ato ayam potong KFC?

    :hahai:
     
  6. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    woe komeng apaan no ga mutu :hahai:
     
  7. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0
    anda melewatkan sesuatu:fufufu:
    dilema tersebut merupakan inti dari permasalahan, yang akan menjadi konflik utamaa untuk para ayam di muka bumi ini:fufufu:
    blah blah blah blah blah blah
    biarin gak mutu, yang penting mejeng:hahai:
    sekalian pesen ayam gorengnya satu om:top:
     
  8. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    swt. Woakakakakak.

    Btw ente gmana om uda jd blum fictnye??
     
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    ide sama endingnya menarik buatku...serasa membaca kisah - kisah dongeng :peace:

    nama ayamnya keren - keren :haha:

    dari segi cerita sih dah mantaplah..tapi kalau mau dihubungkan dengan ternak ayam sih....

    ayam2 yang dipelihara itu biasanya betina smua rata - rata kalaupun ada yang jantan paling....hanya 1 banding 20 kalau perternakan besar malah bisa 1 :100 :hehe:

    konsep dewa dan penyembahannya bener2 :top: aku suka.
     
  10. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    @ giande : tararengkyu om dah mw komen. Hehehe.

    Eh, gitu toh faktanya??? Walah klo mw d sesuaikan ma faktany harus ada perombakan ni d sistem pemerintahany. .

    Ngomong2 tata tulisany dah enak d bca blum?
     
  11. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Ide ceritanya mayan unik dan keren om :top:

    Simple dan straight to the point. Cuman pas nyampe ke ending bener2 ga nyangka deh jadinya. Penuh dengan kesan spekulatif gitu, apakah yang sebenarna berada di balik semua misteri yang terungkap. Meskipun saia rada kesel lantaran masih banyak teka teki dalam cerita yang belum terpecahkan, tetapi saia acung jempol lah karena agan telah menulis cerita yang cukup menghibur saia :haha:

    Oh iya, pas saia baca sekilas ada beberapa kata yang rada banyak diulang terutama dalam dialog, perbanyak lagi variasi pengunaan kata dalam menulis cerita, tetapi overall hal tsb ga masalah, ada beberapa typo juga yang kalau agan lagi kerajinan tinggal fix aja. Ceritanya sih sudah bagus meskipun saia ga langsung tertarik pas baca pertama kali, mungkin masalah mood doang kali :hihi:

    Okelah lanjutgan sepak terjangmu om :peace:
     
  12. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    @ high : tengkyu dah mampir :hahai:

    emg masi banyak misterinya ya? kukira sebagai manusia harusnya om sudah tahu semua misteri yang tidak diketahui para Galiagalus :hahai:

    aduh senangnya cerita saya dibilang menghibur :hahai:

    hohoho masi kurang enak ya penggunaan kalimatnya? harus banyak buka kamus nih biar kosakata banyak...

    trus paragraf2 awal, di sebelah juga ada yang komen paragraf awal terlalu maksa, menjabarkan seluruh background cerita langsung seabrek, jadi kurang nyaman bacanya. yah tapi gmana lagi ya memperbaikinya...

    sep dah om, saya akan lanjutkan! :peace:
     
  13. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Ternyata ini cerita ayam potong KFC yah, pantesan wa gak nyadar jawaban dari misteri na :facepalm:
     
  14. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    WTF ??!

    jangan bilang sampai barusan om masih lum tau makhluk apa Galiagalus itu???

    woakakakakakakak koplak :hahai: emg om kira apaan???
     
  15. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Ayam kan :???:

    Cuman wa terlalu terbawa suasana ceritanya karena pengen menikmati jadi ga gitu kepikiran pas pertama kali baca :facepalm:
     
  16. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    iya, ayam boiler :facepalm:

    oh begitu, hebat, berarti om telah membaca sampai tahap konsentrasi kenikmatan yang tinggi, saya salut ma om... :hahai:
     
  17. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Wkwkwkwk bisa gitu juga yah :hahai:

    Sama2 deh om :beer:
     
  18. Adhyaksa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 13, 2009
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +11 / -0
    Ayam.
    Sial, gw kira akan jadi western-style setelah baca judulnya. Tapi fict-nya bagus sih, jadi ga ada komplen. :peace:
     
  19. 3clips3 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 7, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,092 / -0
    heeee. . .
    suram banget. . .
    jadi kayak cerita horror aja. . .
    ngak ada cabe soalnya udah bagus kecuali typo di beberapa bagian aja. . . :top:
     
  20. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    @ Adhyaksa : western atau eastern, apa bedanya bagi para Galiagalus yang tengah menanti nasib? :hahai: btw thanks om :peace:

    @ clip : wogh tante komen... :maaf: sebenernya mau saya tambahin romance juga, tapi berhubung keterbatasan penggunaan huruf ga jadi deh :hahai:
    woogh tengkyu tante...
    typo... aduh padahal uda kubaca berkali2 tapi masi aja ada typo... kurang hati2 nih saya
     
  21. 3clips3 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 7, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,092 / -0
    typo memang musuh utama penulis. . . :hahai:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.