Forum Game [Official] Bukan Thread Biasa

best reply akan dipilih untuk mendapatkan free VIP

but...


Read The Rules Dude, You've Been Warned
​

 

Iseng ikut aja ah.

Sebenernya ide ini bagus. Alasannya sederhana, Indonesia itu negara kaya sumberdaya gas dan tidak kaya akan minyak bumi. Hal ini yang sering salah kaprah dimengerti oleh rakyat kita. Orang terlalu terbuai dengan kata-kata bahwa Indonesia kaya akan sumberdaya alam. Memang kaya, tapi bukan dalam bentuk minyak bumi, melainkan dalam bentuk gas alam dan batu bara. Makanya saya sering sebal kalo ada orang bilang, "Indonesia itu kaya minyak, kalo harga minyak dunia naik harusnya kita untung, blah blah blah" (Kita importir, Bro. Produksi minyak kita nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita. Kita kebanyakan orang, salah sendiri tiap kawin ngelahirin 7-8 orang anak sekaligus) atau "Indonesia kan kaya minyak, kenapa harga BBM mahal?" (padahal harga BBM kita itu termasuk MURAH karena ada subsidi pemerintah), dll.

Dibilang tidak kaya, bukan dalam artian jumlah minyak di Indonesia itu sedikit. Tergantung dilihat dari sisi mana dahulu. Sebenernya kalo dihitung, jumlah cadangan minyak Indonesia itu sekitar 4 milyar barrel. Bukan jumlah yang sedikit, tapi perhitungkanlah jumlah kepala orang Indonesia juga. Jika dihitung per kapita, alias jika dibagi dengan total jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta, bisa dihitung sendiri hasilnya. Saya sih males disuruh ngitung.
Sumber: http://www.nationmaster.com/graph/ene_oil_res-energy-oil-reserves ---> Ga terlalu up-to-date sih, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran.

Akan tetapi, di sisi lain, pengkonversian BBM ke BBG juga membutuhkan biaya besar. Lagi pula, para pemilik kendaraan bermotor tentu harus mengubah sistem pembakaran kendaraan mereka dan tetek bengek yang lainnya yang berbiaya besar, dan jika dilihat dari tipikal orang Indonesia mungkin kebanyakan udah males duluan kalo disuruh ngganti. Yah, setidaknya sih saya seperti itu.

Intinya saya setuju ato nggak sih? Saa~.

 

Artikelnya yang di Post#2 kan ?

kalo menurut ane sih terserah aja akan hal tersebut, TAPI :
1. Jika tabung gas elpiji dipasang di kendaraan, maka berat kendaraan secara tidak langsung akan bertambah. Itu bisa membuat pengemudi harus lebih berhati-hati lagi dalam membawa/mengendarainya karena jika tidak terkendali sedikit saja, bisa berakibat fatal
2. Yakin elpiji ?karena sudah banyak masalah yang terjadi karenanya, yang sering kita lihat "tidak sedikit" tabung-tabung gas yang meledak, ntar kalo lagi enak-enak berkendara, tiba-tiba ..bsstt.. Duarr !Duar ! zzzttsz.. Bum ! ,nah lo? kan gak asyik
3. Lebih baik memanfaatkan sesuatu yang lebih ramah lingkuangan, akan tetapi nggak berbahaya.. seperti :

-Angin = bisa saja loh, kendaraan menggunakan tenaga angin, dengan cara yang tepat, maka kendaraan tersebut bisa menjadi kendaraan Ramah Lingkungan
-Air = udah banyak yang mencobanya dan berhasil, kenapa tidak ?
-Sinar Matahari dengan Panel Surya = kalo diteliti lebih lanjut, inilah tenaga "super" Ramah Lingkungan yang bisa dimanfaatkan

hal-hal diatas percaya atau tidak akan sangat penting di masa yang akan datang, apalagi jika terus dan terus dikembangkan, dan akhirnya menjadi :

Kendaraan Ramah Lingkungan + Harga Murah + Aman dan Tidak Berbahaya !​

jika terjadi suatu masalah dan menyebabkan hal buruk terjadi, 90% karena kesalahan manusia, bukan karena kendaraannya..
kendaraan ngomong : "gw nggak ngapa2 kok disalahain, zz "

kesimpulan = terserah yak, ane mah ngikut aja, wek ! ​

 

ngakak juga sih liat idenya

well,

konsep peralihan BBG ke BBM sebenernya bukan barang baru di sini. konsep ini udah pernah dikenalkan sekitar tahun 90an dengan percoabaan ke taksi2 dan spbg nya ada di sekitara monas... cuman ya kebelakang ga jalan juga karena > conversion kit yang lumayan mahal dan klo ga salah harus memodif mesin mobil yang juga makan biaya... meskipun sejak jaman itu harga bbg emang selalu lebih murah dari premium, tapi cost awal yang diperlukan itu yang bikin konversi ini gak populer... ditambah emang berkurang fokus dari pemerintah ke dalam hal ini....

IMO, alternatif lain yang JAUH LEBIH BAGUS dan LEBIH IDEAL , meskipun aplikasinya juga LEBIH RUMIT, ketimbang mikirin konversi bbm ke bbg ialah perbaikan sistem trasportasi massal di indonesia dengan beralih ke transportasi masal yang berbasis rel sebagai focal point... dengan mempertimbangkan pemberian subsidi bagi BUMN penyelenggara fasilitas publik...

 

NO gajes, Singkat Padat, Jelas, dan langsung ke intinya:

SAYA SETUJU, Alasannya:

Sebagai perbandingan penggunaan, sebelum menggunakan bensin itu satu hari bisa habis 3 liter bensin. Jika menggunakan gas, untuk satu tabung ukuran 3 kilo biasanya bisa dipakai untuk 5 hari.

Jadi kesimpulannya lebih hemat memakai gas

Biar para pengemudi motor atau mobil ga harus repot2 ngeluarin kocek yg cukup besar ke bengkel cuma buat nge modif tempat bahan bakarnya, saya kira pemerintah harus sesegera mungkin mensetujui sistem bahan bakar gas di setiap kendaraan yang ada di indonesia

 

secara ekonomis saya setuju
tapi ada banyak kelemahan yang harus ditemukan dulu solusinya
barulah solusi BBG ini bisa dijadikan solusi yang bisa diterapkan ke masyarakat

pertama
faktor ketersediaan gas
PGN belum mampu memenuhi kebutuhan gas nasional
dan juga PGN terikat perjanjian kontrak pemenuhan permintaan ekspor gas
bagaimana kita berharap ketersediaan gas dalan jangka panjang pada bidang transportasi kalau untuk pemenuhan industri saja sering lalai

kedua
solusi sepeda motor BBG berdasarkan diagram di atas saya tolak
faktor safety tabung gas, regulator, bahkan sambungan selangnya sangat membahayakan karena kurang terjamin keamanannya
belum lagi faktor tabung gas dan regulator tidak berstandar dan banyak ditemukan produk palsu yang kurang mampu ditertibkan aparat yang berwenang

ketiga
faktor budaya lalu lintas
ada banyak pengemudi yang kurang taat aturan lalu lintas
satu hal saja yang sederhana tapi sangat vital sekali dalam keamanan lalu lintas
pengendara kendaraan bermotor di Indonesia suka menggunakan jalur kanan sehingga banyak yang mendahului via jalur kiri
efeknya membahayakan penyebrang jalan, dan pengguna jalan lain pada akhirnya akan melahirkan situasi rentan kecelakaan lalu lintas
dan kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan bertabung gas efek ledakannya sangat lebih berbahaya dibandingkan menggunakan bahan bakar lainnya

keempat
kondisi jalan lintas di Indonesia sangat kurang bagus
kondisi jalan yang kurang baik menimbulkan kerawanan lalu lintas
dan efek finalnya adalah pada bencana akibat tabung gas yang lebih masif (sama dengan poin ketiga)


berkaitan dengan hal itu
aku menawarkan solusi yang mungkin lebih baik dari solusi di atas
solusinya terdiri dari beberapa poin solusi yang harus dijalankan secara kronologis berturutan :
1. memperbaiki kondisi jalan secara keseluruhan (tidak harus beraspal sangat baik, tapi tidak boleh berlubang, dan berentetan polisi tidur tanpa tanda jalan)
2. mengintensifkan dan memaksakan aturan lalu lintas dengan tegas (sidang di tempat pada pelanggar lalu lintas, tidak ada istilah damai di jalan)
3. menegaskan target pemenuhan gas nasional dengan jatah yang jelas untuk kalangan industri, kewajiban kontrak ekspor, kebutuhanumum, barulah untuk kebutuhan transportasi
4. bila hal prerequisite di atas terpenuhi, dimulailah konversi BBM ke BBG secara bertahap per daerah, dimulai di daerah dengan tingkat mobilitas dan polusi yang tinggi
5. semua peralihan mesin, konverter dan lain sebagainya akan ditenderkan dan semua tahapan konversi mutlak menjadi hak dan tanggung jawab sepenuhnya pemenang tender
6. sebelumnya desain kendaraan bermotor BBG wajib dirumuskan dahulu bentuk idealnya (diagram mobil di atas memang sudah umum, tapi diagram motor sangat tidak aman)


rancangan ideal kendaraan motor BBG (karena mobil sudah ada bentuk bakunya)
poin yang harus dipenuhi
1. tabung gas yang memenuhi standar safety
2. selang yang aman dan regulator yang sangat aman (lebih baik kalau dibuat menyatu dengan tabung)
3. mesin mengalami perubahan untuk optimalisasi efisiensi pembakaran gas (terutama di tabung pembakaran BBG)
4. skema fail safe untuk menjamin safety pengendara kendaraan BBG dan pengendara umum lainnya
5. aturan tegas mengenai batas expired kendaraan, tabung gas, mesin tabung gas yang wajib ditegakkan dengan tegas ke semua penjuru Indonesia


solusiku tersebut sangat mahal
dan tergantung dari kerelaan pengguna kendaraan untuk konversi
seandainya pengguna kendaraan tidak mau konversi, hal itu akan menghadang keberlangsungan program ini

jadi karena itu menurut saya
solusi terbaik adalah pemerintah turun tangan sendiri
membenahi sistem transportsai umum berbasis gas yang terintegrasi
kita bisa meniru sistem transportasi terintegrasi negara2 yang sudah berhasil
contoh yang menurutku cocok dan bagus adalah : konsep transportasi New York, Paris, dan Bolivia (konsep busway berasal dari Bolivia)


berharap tidak mendapat kiss mesra dari momod maho
awas kalau momod maho berani cari masalah

 

Menurut gw... Plan diatas semua mesti direjek dah....
Masa makenya tabung....
Ikir aja dah... Cara gantinya gimana?
Cara ngisinya gimana?
Emang kek yg lg ngetren di medan jualan nasi pake mobil ato motor gitu...

Solusi belum terpikirkan...
Tapi sepertinya banyak yang harus dipertimbangkan lar....

Spt kalo emang disetujui memakaintabung gas...
Ini berarti semua spbu wajib menyediakan tabung gas...
Trus risk dari kebocoran tabung itu gimana?

Emang di satu sisi perhitungan yg dikemukakan oleh chaniago masuk akal...
Hitungannya spt pemakaian minyak tanah dengan tabung gas 3
Emang secara ekonomi hemat dibiaya...
Tapi penghematannya tidak seberap bila beban yg dibawa bertambah serta menambah efektifitas kemampuan kendaraan...

Sejauh ini gw belum liat ada negara yg mengaplikasikan pemakaian bbg sbg pengerak kendaraan...
Yg gw tau sih... Tenaga solar, tenaga listrik dan bbm aja...

Cmiiw...


Tobe added setelah tulisanne gw rapiin di notes...
Ngetik pake ipad capek sekali....

 

kurang setuju

inovasi seperti gambar diatas menurut gue terlalu terburu-buru untuk diterapkan,

untuk mobil dulu:
dilihat dari desain, sudah lumayan lah
minimal secara tampilan luar tidak ada yang berubah jadi ngak gengsi makainya

dari keamanannya,
karena gas tank dipasang permanen mungkin jadi lebih aman dibanding yang motor
selang juga dipasang didalam jadi rapi dan lebih aman
tapi perlu dipertanyakan juga sih, kan biasa indonesia

kelemahannya
karena tanki permanen, maka untuk pengisian bahan bakar harus lewat SPBU BBG
padahal tau sendiri keberadaan SPBU tsb masih terbatas jumlahnya
di jakarta aja pernah denger baru puluhan
apalagi di daerah lain


untuk yang motor:

dilihat dari bentuknya aja dah mau muntah gue
masak pakai tabung 3KG, selangnya itu juga


dari keamanannya, jelas tidak aman,
itu kan pakai tabung, dipakai dijanan, kalau cuaca panas apa tidak meledak itu
belum lagi selangnya rawan bocor
kalau tabrakan motor gimana




satu lagi, pendapat gue ini didukung pemerintah
Jika memang ide diatas bagus dan mungkin untuk dilakukan dengan berbagai pertimbangan maka pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM kan

tambahan:
pengembangan transportasi masal tidaklah semudah yang dibayangkan, harus liat dulu budaya dan kebiasaan masyarakat
biarlah masyarakat dikapokkan dan disadarkan dulu bahwa harga BBM itu mahal

Spoiler

dapet VIP please, VIP gue abis 5 hari lagi

 

this reply has been choosen as the best reply
congratz, a PM will be sent to you

buat yg ga menang jangan kecil hati yah
masih ada kesepatan buat yang besok-besok