Cerpen Selamat Tahun Baru, Kak!

Spoiler: Selamat Tahun Baru, Kak!

Kak, bagaimana keadaanmu di sana? Aku baik saja hari ini. Ya setidaknya ketika aku menulis surat... bukan, cerita ini. Pembukaan yang membosankan, setuju nggak Kak? Yah, walau sekarang aku masih menumpang di Bibi Karel aku bisa membiayai kehidupan sehari-hari keluarga di rumah ini sampai seperti sekarang. Walau begitu tanpa kamu di sini, serasa sepi sekali.

Oh ya, aku jadi ingat. Sekitar dua minggu lalu Irena menikah, jelas kakak sudah tahu kan siapa pasangannya? Haha. Sejak awal mereka sangat dekat, bukan? Aku juga sangat heran kenapa sejak awal mereka tidak mau jujur dengan perasaan mereka, dan tetap menjaga persahabatan dan mengorbankan cinta mereka. Toh kita nggak masalah kalau mereka pacaran juga, iya nggak Kak?

Ngomong-ngomong soal Irena dan Travis, Jeanne juga titip salam untuk kakak. Dia sekarang kerja di pemotongan sapi punya si tua Yoda. Walau dia tidak puas dengan pekerjaannya, tapi kerjanya sangat baik, bahkan Si Tua Yoda memuji pekerjaan Jeanne. Aku pikir, sebagai seorang perempuan sepertiku, Jeanne benar-benar terampil dalam pekerjaanya. Aah, aku ingin menjadi perempuan yang kuat seperti dia. Ya, mungkin Si Tua Yoda tidak lagi segarang dulu. Setiap kali kita masuk ke perternakannya saat SD dulu dia selalu bisa mengusir kita dengan tongkat gembalanya. Mungkin karena itu dan tubuhnya yang kecil membuat semua orang di desa memanggilnya "Si Tua Yoda".

November, bulan lalu adalah bulan yang penuh anugrah untuk Bibi Karel dan Paman Jones. Coba tebak apa... Petunjuknya: Kecil, manis dan sangat dinanti setiap pasangan. Yup, benar! cincin kawin rasa strawberry.
...
Tentu aku bercanda. Hahaha. Aku ingin sekali melihat reaksimu, tapi sepertinya tidak mungkin.
Bibi Karel melahirkan tepat di tanggal dua puluh tiga, saat itu aku sedang bekerja jadi tidak bisa membantu apa-apa saat kelahirannya. Tapi aku memberi Bibi dan anaknya tiga kado istimewa. Satu, nama yang cantik, seikat bunga sebagai ucapan selamat dan satu dus sereal sarapan.

Ya, walau hadiah yang terakhir berasal dari daftar belanjaan Bibi Karel yang dititipkannya pagi hari itu sih. Hmm.. jadi ingin punya anak juga..

Oh ya, Kak. Ingat puzzle yang terpecah delapan ratus buah itu? aku sudah menyelesaikannya, namun satu keping hilang dan aku tahu kau menyimpannya.

Mungkin segitu laporanku dari desa kita tercinta, Kak. Selamat Tahun Baru.








Oh, ya.. soal janji kita akan bertemu tiga tahun lagi dan kau akan melamarku... aku rasa aku harus melanggar janji itu. Semua telah berubah, aku tidak lagi "Aku" yang dulu.
Aku sudah menikah...


...adalah kalimat yang paling kau takutkan bukan?
Hahaha... Aku sangat suka wajahmu ketika kau kaget!

Soal aku melanggar janji itu, aku serius. Kenapa? pertama, sejak dulu kau punya kebiasaan membaca surat di depan kotak surat, dan dua kau tidak memperhatikan sekitar ketika kau membaca surat. Ketiga....

Bisa kau lihat ke arah kanan? maksudku di bawah pohon cemara kecil yang kau bawa dari desa dan kau tanam di rumah barumu. Kemungkinan aku sedang tertidur di situ ketika aku menunggu kau keluar dari rumah.
Selamat Tahun baru, yang kau lihat adalah hadiah tahun barumu.

Elena Mayor - Untuk yang tercinta, Raskak Elreynast

NB: Maaf, aku memaksa masuk ke rumahmu dan tidur sembarangan. Satu lagi, kalau aku tertidur bisa kau pindahkan aku ke tempat yang lebih nyaman?

"Kau terbangun?"
Suara yang samar-samar terdengar saat aku membuka mata. Di sekitarku adalah tempat yang tidak aku kenal sama sekali, namun tercium aroma yang familiar.
"Bagaimana kalau aku sedang tidak ada di rumah? kau mau membeku di halaman rumahku dan berubah menjadi gnome?"
"Dasar gadis bodoh." Ah, wajah khawatir itu yang aku suka dari dia.
"Hhmmhmmmhmm" Aku menahan tawa dan berusaha duduk di tempat tidurnya, memperhatikan ekspresi yang aku suka dari wajahnya yang duduk di kursi samping tempat tidurnya sendiri.
Tidak sia-sia aku membobol masuk ke rumahnya dan menuis surat di pagi buta.
"Kenapa kau tersenyum-senyum sendiri? ada yang aneh?"
Aku menggeleng.
"Hah, kau ini. Tadinya pagi ini aku akan berangkat ke desa untuk menjenguk dan mengantarkan sesuatu untukmu."
Kepalaku terjatuh ke samping beberapa belas derajat.
"Maaf, tapi aku juga berniat melanggar janji itu."
Dia membuka kotak hitam di tangannya, mengambil isinya dan memasangkannya di jari manisku.
... Selesai?

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS